Cerita Dewasa -- Perkenalkan namaku Ria, Aku punya teman dekat wanita namanya Lany. Kami jarang berjumpa sejak kami udah berkeluarga hingga anak-anak kami bertumbuh dewasa, tetapi kami selalu bbm-an menanyakan kabar satu sama lain sampai sekarang. Ada aja yang kami obrolkan dari tanya kabar anaknya, hingga tanya orang tuanya.
Pada suatu hari Lany menelponku, dia habis pulang dari Medan kota kelahirannya sambil membawakan oleh-oleh kecil untuk keluargaku. Kata Anaknya yang bernama Ismed akan mengahantarkan oleh-olehnya kerumahku, Malam itu datanglah mereka memakai mobil avanza ke rumahku. Dua orang anak tanggung turun dari mobil itu.
Mungkin si Ismed datang bareng temannya. Ah, jangkung betul anak Lany. Aku bukain pintu dengan bingkisan yang di sodorkannya kepadaku.
“Selamat malam Tante. Ini ada titipan dari mama untuk Tante Ria. Kenalin ini Jefri teman SMA saya, Tante”. Ismed menyerahkan kiriman dari ortunya dan mengenalkan rekannya padaku.
Oleh-oleh dari Lany langsung kusimpan di lemari es agar lebih awet dan tahan lama. Tetapi Aku terpesona saat melihat rekannya Ismed yang sudah gede dan kekar itu. Dengan gaya style dan rambutnya yang kece, sungguh keren rekan Jefri ini. Anak zaman sekarang tuh, mungkin karena pola makan udah maju pertumbuhan merekapun jadi subur. Dan mereka Aku ajak masuk ke dalam rumah. Kubuatlah minuman untuk mereka.
Kuperhatikan mata si Jefri agak nakal, dia selalu pelototi buah dadaku. Matanya mengikuti apapun yang sedang Aku lakukan. Ah, maklum anak laki, kalau lihat cewek jadi melek. Tapi mereka juga pintar melucu dan banyak nyerempet-nyerempet ke masalah seksual gitu. Kami jadi banyak hiburan tertawa dan cepet saling akrab. Terus terang aja Aku senang dengan mereka datang ke rumahku. Dan tiba-tiba Aku merasa bertingkah aneh, apakah ini karena naluriku atau dasar genitku yang ngak hilang sejak masih gadis dulu. Dan sekarang naluri genitku itu tiba-tiba kembali hadir.
Mungkin jadi begini karena tingkah si Jefri yang seakan-akan memberikan ruang padaku untuk mengulangi peristiwa di masa muda. Peristiwa yang penuh gairah selalu mendebarkan jantung hatiku. Tetapi menggebu libidoku ini hingga cepat wajahku terasa bengap kemerahan menahan gejolak gairah karena mengingat masa laluku itu.
“Tante jangan ngelamun. Ntar cicak jatuh karena ngelamun loh”. Samber Jefri
Kami kembali terbahak mendengar celotehan Jefri. Dan kulihat mata Jefri terus menunjukkan tertariknya pada bagian tubuhku yang masih mulus ini. Dan Aku ngak aneh lagi jika anak muda lebih suka menikmati penampilanku. Walaupun umurku yang memasuki 37 tahun tapi tetap masih fresh dan karena Aku memang sering merawat tubuhku sejak muda.
“Hey, gimana kalo kalian makan malam di sini. Aku punya resep masakan yang gampang dan cepat saji. Sementara Aku masak dan kalian bisa ngobrol, main game, internet atau apa lainnya. Tapi jangan cari yang aneh-aneh ya..” Tegurku.
Sewaktu aku di dapur, aku di kagetkan dengan kehadiran Jefri
Jefri : Tante dulu teman kuliah Mamanya Ismed ya? Kok jauh banget, sih?
Ria : Apanya yang jauh ?
Jefri : Tante seperti seumuran dengan rekan-rekanku”
Ria : Gombal aja ah. Kamu kok pintar ngegombal sih Jef ?
Jefri : Beneran kok, Kalau ngak percaya tanya deh sama orang lain, Tapi Tante hobbynya apa ? lanjutnya sambil melototi pahaku
Ria : Berenang, olah raga, nonton Bioskop
Jefri : Ooo, pantesan !!!
Ria : Apa yang pantesan?
Jefri : Pantesan body Tante masih mulus hehehe. sahutnya
Kurang asem aku di goda anak ABG, tetapi Aku ngak akan pernah menyesal akan candaan Jefri ini. Hingga reaksi naluriku langsung membuat darahku terasa Jreng… libidoku muncul menguat. Selangkah demi selangkah ia mendekat ke Aku dan punya jalan untuk mengungkapkan kenakalan kelelakiannya.
“Ah, mata kamu saja yang genit,” jawabku yang langsung membuatnya tertawa terbahak-bahak. “Sudah sana temenin teman kamu dia lagi main game di ruang tamu” sambungku.
“Gak mau ah Tan, aku di sini aja temenin tante masak boleh kan ?” Tanyanya
“Ya udah, kalau mau bantu, tuh tolong ulek bumbu tumis biar masakannya cepet mateng,” ujarku sambil mencubit dengan manis.
Kemudian dia mengerjakan yang sudah penuh dengan bumbu siap untuk diulek. Beberapa saat kemudian aku mendekat ke dia untuk melihat hasil ulekannya .
“Uuuuh, wangi sedap nih, Tante. Ini wangi bumbu yang mirip dengan wangi tubuh Tante” Ujarnya
Kurang asem kreatif banget nih anak, sambil ketawa kucubit pinggangnya hingga dia kesakitan. Seketika reflek tangannya melepas pengulekan dan menarik tanganku dari cubitan di pinggangnya itu.
Saat terlepas tangannya tetap memegang tanganku, dia melihat ke mataku. Pandangannya itu membuat Aku gemetar. Akankah dia berani berbuat lebih jauh? Berani berbuat yang aku rindukan kesempatan macam ini? Akankah dia akan mengisi gejolak hausku? Petualanganku? Gairah gairahku?
Ternyata Aku tidak memerlukan jawaban terlalu lama, sontak saja Jefri berani kepadaku menciumi bibirku. Sekarang kami sudah berciuman mesra saling menjulurkan lidah, serta tanga-tangan kami saling memeluk. Selang beberapa menit tangan Jefri bergeser ke bagian dadaku, Ia membuka tali BH kemudian meremas-remas kedua payudaraku, Kali ini aku terangsang dengan permainan tangannya dengan memutar-mutar pentil susuku.
“Tan, Aku gairah banget pegang susu tante, aku pengin cium susu tante, aku ingin menjilati vagina tante juga” Ujarnya.
Kata-kata binal Jefri membuat sebuah sensasi erotik yang membuat Aku menggelinjang hebat. Kuputar-putar pinggulku untuk merasakan tonjolan penis Jefri yang mungkin sudah siap menikmati lubang vaginaku.
Tak lama beberapa menit kemudian, Jefri menjadi sangat liar. Aku merasakan nikmat di sekujur urat-uratku, ia menjadi sangat liar. Maklum anak muda nafsunya masih membara. pikirku
Dia mencoba melepaskan kancing-kancing serta menurunkan hotpants yang aku pakai, Gairahku sekarang sudah terbakar hebat serta siap menanti penis Jefri yang kekar tersebut, Begitu hotpantsku merosot di bawah kaki, Jefri langsung jongkok menjilati celana dalamku. Bayangkan betapa nikmatnya kami berdua berdansa di dapur ^_^…
“Jef, Tante lagi gatal banget nih, buka dong celanamu, Aku mau sepong, kamu mau juga kan ?” tanyaku kepadanya.
Dan tanpa ada protes ia langsung melepaskan celana serta CDnya, Sekarang aku gantian yang jongkok untuk sepong penisnya. Dengan penuh gairah aku jilati ujung sobek lubang kencingnya. Ia menggelinjang ke gelian karena area sensitifnya di jilati.
“Udah deh Tante, Aku ingin penetrasi langsung aja”. Ujarnya. Belum juga Aku puas mengulumnya, dia angkat tubuhku ke atas meja serta mengangkangkan ke dua kaki untuk memulai permainan, Ia memulai dengan memasukan penisnya secara mandiri ke dalam lubang vaginaku serta memompa nya dengan kencang.
Aku rasa anak muda ini kurang berpengalaman, karena anak muda ini maunya serba cepat. Aku pikir dia pasti sebentar lagi akan keluar air maninya pasti muncrat, dan aku masih belum puas tentunya.
Aku harus menunda agar gairah Jefri lebih terarah, Aku cepat-cepat tarik kemaluanku dari tusukkan penisnya, Aku coba juga ganti posisi nungging. Aku pengin Jefri nembak kemaluanku dari arah belakang. Dan Ini adalah gaya terfavoritku
Nah, Aku merasakan enaknya kemaluan Jefri sekarang dengan posisi nungging. Pompaannya juga lebih teratur serta mantab dengan pantatku sebagai pemikatnya yang terus mengimbangi tusukan kemaluannya.
Tak berapa lama kemudian, tiba-tiba Jefri bisikin ke telinganku, “Tan, aku mau keluar nih ? masukin di dalam aja apa di luar aja tan ?” tanyanya kepadaku.
Mendengar Jefri yang nampak sudah kebelet mau muncratkan air mani, Aku segera bergerak jongkok sambil membuka mulutku di depan ujung penisnya yang sedang mendorong agar air maninya cepat keluar.
Air mani Jefri muncrat ke mulut dan wajahku, semua yang masuk di dalam mulut aku langsung telan, dan yang sisa di batang penisnya aku jlati dan hisap agar tidak ada lagi sisa-sisa air mani yang mubazir.
Emang dasar anak muda, gairahnya ngak pernah bisa dipuaskan. Belum sempat Aku istirahat mereka mengajak aku lagi ke ranjang, Aku ditelentangkannya di atas kasur. Dia tusukan penis yang sedang ngaceng ke arah lubang vaginaku lagi. Kali ini aku merasakan ujungnya menyentuh dinding rahimku. Aku kini tenggelam dalam suasana yang nikmat.
Tak berapa lama kemudian kedua kalinya Jefri mengeluarkan air mani lagi untuk tubuhku, kali ini dia mengeluarkan air mani di dalam lubang vaginaku. Aku merasa oke-oke saja jika anak muda ini ingin menitipkan air maninya ke dalam tubuhku, asalkan ia tetap mau menjalani kasih sayang padaku.
Dan ini kami jalani selama 4 bulan lamanya, setelah itu hilang kontak Jefri dan tidak ada kabar lagi darinya kepadaku. akupun mulai kesepian hingga kini.
0 comments:
Post a Comment