Hubungan Sedarah

Percintaan Terlarang

Pemuasan Nafsu

Memuaskan Nafsu Indra

Cerita Dewasa 18+

kisah nyata yang di alami oleh beberapa orang

Cerita Sex

Kisah Sex yang membuat kamu jadi bergairah

Perselingkuhan

Perselingkuhan antara saudara sendiri, teman sendiri dan istri tetangga

Wednesday, November 2, 2022

Cerita Dewasa - Mama Menjadi Pemuasku


Cerita Dewasa - Sudah 2 minggu Papaku berada di luar kota karena urusan kantornya. Aku dirumah tinggal bersama Mama (41 tahun), Adik perempuanku (12 tahun), dan Kakak laki-lakiku (20 tahun), sedangkan aku sendiri berumur 18 tahun. Mamaku seorang wanita yang sangat menarik, wajahnya cukup cantik, kulitnya mulus, tapi aku nggak pernah kepikiran untuk menyetubuhinya, hingga pada suatu siang, aku nggak kekampus, adikku masih disekolah, sedangkan kakakku ada dikamarnya.


“Ataa…kemari sebentar, sayang!” Terdengar suara mama memanggilku dari arah kamar mandi. Aku langsung bergegas kesana,

“Ada apa, mama?” Tanyaku.

“Sayang, tolong diputar kran air ini, keras sekali” Mama hanya mengenakkan handuk yang tidak terlalu lebar di tubuhnya. Paha mulusnya terlihat jelas, serta belahan dadanya yang indah nampak juga. Darahku sempat berdesir menyaksikan pemandangan itu.Aku langsung menuju keran air dan memutarnya, ternyata keran itu benar-benar keras. Aku mengerahkan semua tenagaku, dan akhirnya air memancar dengan deras sehingga mengenai sebagian pakaianku.


“Aku jadi basah nih mama” Kataku.

“Buka aja pakaian kamu, biar nanti mama yang nyuciin” Aku langsung membuka pakaianku kecuali celana dalam yang aku kenakan.

“Itu juga kan basah, dibuka aja sekalian” Kata mama. Aku jadi malu telanjang didepan mama. Akhirnya aku melepaskan celana dalamku. Batang penisku setengah berdiri menggelantung di selangkanganku. Mama tersenyum,

“Wah, besar juga anu kamu” Wajahku memerah, mama kemudian melepas handuknya dan memberikannya padaku

“Nih keringin tubuh kamu dengan ini”. Aku sangat terkejut, mama tidak memakai BH dia hanya mengenakkan CD saja. Buah dadanya yang bulat indah terpamapang jelas didapan mataku.

“Kok kamu jadi bengong begitu, belun pernah liat yang ginian yah?” Mukaku tambah merah. Mama kemudian membalikkan tubuhnya dan segera mandi dengan air yang memancar dari shower.


Aku belum beranjak sedikitpun. - PkvSport Situs Slot Gacor


“Nak, tolong punggung mama disabunin”. Aku mengambil sabun cair, dan mulai menggosokkan punggung mama. Aku rasakan kulit mama yang masih kencang dan lembut. Punggung mama yang mulus aku gosok namun bisa desebut membelai dari pada menggosok punggung mama.


Kami menghadap sebuah cermin besar yang ada dikamar mandi, hingga bagian depan tubuh mama terlihat jelas dengan buah dada yang masih kencang dan besar juga putting payudara mama yang berwarna coklat tua namun sangan indah dan kontras dengan kulit mama yang putih. Mama memejamkan matanya menikmati usapanku. Jantungku berdetak keras tanda deras nya aliran darah di dalam tubuhku yang membangkitkan hormon kejantananku dan juga nafsu yang semakin naik.


Dengan tangan yang agak gemetar aku mulai memutar gosokan tanganku di punggung mama agak ke dapan dan membelai bagian sisi tubuh mama. Aku semakin tak dpat mengontrol nafsu dan libidoku. Jiwa ku bergejolak antara tidak atau lakukan untuk mulai merangsang mama. Namun pertahanan iman ku jebol juga. Aku dekatkan tubuhku yang bugil makin mendekat tubuh mama, dan aku dekatkan kepalaku ke leher mama. Lalu kemudian kuberanikan diri untuk muncium leher mama, tanganku mulai meremas buah dadanya.


“Jangan, sayang, ini mama kamu”. Tapi mama tidak berusaha untuk melemaskan diri. Aku terus meremas-remas buah dadanya. Aku rasakan buah dada mama yang kenyal dan empuk. Dengan sabun yang masih ada di telapak tanganku, buah dada mama terasa sangat licin namun aku sangat menikmati remasanku di buah dada mama. Mama memejamkan matanya dan bibirnya mulai terbuka dan aku melihat mama menggigit bibir nya sendiri, mungkin mama juga menikmati perlakuan aku, anak kandung nya sendiri.


“Oohh..sshh..jangaann, Ataaa..”. Tiba-tiba mama sadar, ia berbalik kearahku, mukanya sangat marah dan.. “Plaakk” tangan kirinya menamparku. Aku dan mama kemudian diam seribu bahasa. Lalu mama bersuara

“Apa yang kamu lakukan tadi, kamu mau menyetubuhi mama?”. Aku masih diam. Mama maju mendekatiku, aku jadi takut kalau mama akan menamparku lagi. Aku semakin tak karuan karena ketakutan. Ingin rasanya aku langsung lari keluar dan tidak akan bertemu mama lagi, namun….


“Kalo kamu mau begitu, baiklah, terus terang mama juga terangsang dan ingin merasakan batang penis kamu ini, tapi jangan sampai orang lain tahu.” Mama berkata sambil memegang batang penisku yang sudah tegang.


Seperti mendengar petir di siang bolong..!! nafsu ku yang sudah tidak dapat aku kontrol akhirnya mendapat penyaluran nya dan gejolak jiwaku lepas sudah saat mendengar perkataan mama tadi. Aku langsung memeluknya, saat tubuh bugil ku bersentuhan dengan tubuh bugil mama yang basah seakan ada hentakan listrik di dalam tubuhku. Kulit tubuh mama yang lembut kini bersentuhan kulit tubuhku. Libido ku naik hingga puncakya. Dan entah apa yang dapat aku lukiskan dengan kata-kata saat aku mencium bibir mama. Bibir ku bersentuhan dengan bibirnya, ku cium dengan penuh nafsu, mama pun membalasnya dengan liar.


CERITA DEWASA - PEMUAS MAJIKAN TANTE SISKA


“Mmmmmhh..mmmhhh”. Lidah kami saling beradu satu sama lain. Tubuh kami saling berhimpit, buah dada mama menekan di dadaku,terasa hangat dan sensasi yang mama berikan sangat indah dan nikmat. Penisku juga menekan bagian bawah perut mama yang masih terbilang agak rata walaupun ada sedikit menggembung. Aku rasakan kehangatan tubuh mama walaupun tubuh kami dalam keadaan basah.


Tangan mama megusap penisku. Akh.. nikmatnya saat jari-jemari mama yang panjang lemtik dan telapak tangan mama mengusap permukaan penisku yang makin keras dari pangkal hingga ujung kepala penis, sementara tanganku berada di buah dadanya. Aku remas dengan nafsu,namun aku ingin mama juga menikmati remasan anak nya pada buah dada mamanya, aku berusana meremasnya dengan lembut namun..


Mama kemudian turun kebawah kemudian jongkok, wajahnya kini berada tepat didepan batang penisku yang sudah tegang. Mama menjulurkan lidahnya kekepala pelirku dan akhirnya memasukkan batang penisku kemulutnya.


“Ooohh..sshh..eenaakk mama..maa”. Mama terus mengisap batang penisku. Lidahnya menjalar diseluruh permukaan batang sampai ke kantung zakar. Hangatnya rongga mulut mama sangat terasa di seluruh permukaan batang penisku. Mama memainkan lidah nya di uah jakarku. Lidah mama menyentuh lubang penisku, lalu turun sewrah dengan urat penisku, makin ke pangkalnya, lalu mama megulum buah jakarku. Aku bergidik menahan dan merasakan kenikmatan itu, lidah nya kemudian naik lagi menuju kepala penis dan saat sampai di ujung penisku, mama dengan lahap memasukan lagi penisku ke dalam mulutnya dang kemudian menghisapnya dengan keras.


Aku pegang kepala mama ku sambil membelai rambutnya dan agak sedikti menekan kepala mama ke selangkangan ku. Nafasku makin teregah-engah, lalu aku melihat ke bawah ke arah mama yang dengan nafsu dan cepat mengocok batang penisku di dalam mulutnya. Aku melihat ekspresi wajah mama yang cantik dan terasa semakin cantik saat melihat beliau mengulum dan mengocok penisku. Aku makin merasakan sensai itu saat mama memandang aku kemudian berusaha terseyum walau penisku masih ada di dalam mulutnya.


“Sayaaang, kalo kamu udah pengen keluar, keluarin aja, nanti mama telan” sahut mama sambil mengulum kepala penisku. Terlihat ludah mama membasahi seluruh permukaan penisku hingga terlihat mengkilat dan ada cairan yang sedikit kental yang menempel di antara bibir dan batang penisku.


Aku yang memang sangat menikmati perlakuan mama sudah tidak dapat menahan untuk orgasme. Sambil melanjutkan kocokan nya mama meremas pantat ku Aku kemudian menyemprotkan cairan spermaku… “Crot..crot..crot…” aku semprotkan semua air mani ku di dalam mulut mama. Sambil sedikit mengerang dan sedikit berteriak aku leaskan seluruh nafsu itu di dalam mulut mama ku yang cantik. Mama langsung menelan semuanya, semua calon cucu-cucunya mama telan habis.


Aku merasakan hisapan kuat di penisku.terdengat suara “Glek..” saat mama menelan semua cairan kental dari penisku. Lalu mama mengeluarkan penisku dari dalam mulutnya, mama mengusap bibirnya yang basah oleh spermaku dan kemudian melanjutkan mengulum penisku membersihkan sisa spermaku. Tubuhku seakan lemas, lutut ku seakan tidak dapat menahan lagi berat tubuh ini, penisku mulai melembek dan terasa agak linu di ujung nya tapi yang aneh biasanya bila aku onani, setelah aku menyemprotkan sperma.


Tak ada 1 menit penisku langsung lembek dan mengecil namun saat ini mungkin kodisinya masih keras, melihat itu mama lalu tersenyum. Aku di biarkan oleh mamaku untuk beristirahat sebentar,namun tidak sampai 2 menit penisku mulai mengeras lagi, nafsu dan libido ku naik lagi melihat mama yang bugil. Mama lalu berbaring dilantai,

“Naaakk, vagina mama di hisap yaa..!” Aku langsung membungkuk dan menjiati seluruh permukaan memeknya.Kelentitnya aku jilat dan kugigit-gigit.


MAXWIN TERUS DI PkvSport


Aku mencium aroma khas kewanitaan mama yang mebuat nafsu ku tak terkendali lagi. Aku merasakan cairan vagina mama yang bening dan terasa nikmat dan gurih. Aku hisap lubang tempat aku lahir dulu, aku masukan lidah ku ke dalam vagina mama yang lembut dan hangat itu. Vagina mama makin basah oleh cairan vagina mama dan juga oleh ludahku.


“Ssssshhhh…yeeeeeaaahh…teerruuss sayaaang” Tidak lama kemudian, mama sudah tidak tahan lagi, tubuhnya mengejang, pantatnya bergerak-gerak tak karuan.

“Ataa..sshh..mamaa sudah maauu keluaarr…sshh..ooh..yeeess” Cairan putih mengalir dari lubang senggamanya, aku langsung menelan seluruh cairan itu. Emh nikmat nya..


CERITA DEWASA - PEMBANTU PEMUAS


Tiba-tiba pintu kamar mandi yang tidak terkunci itu terbuka, kakakku Rio masuk, dia sangat kaget melihat yang aku dan mamaku lakukan.

“Apa-apaan kalian, awas nanti aku adukan ke papa”

“Jangan, Rio sayang, jangan dilaporin ama papa, kalo kamu mau kamu boleh ikut juga”. Kata mama Sementara aku hanya diam dan tak tahuapa yang harus lakukan.

“Boleh nih mam?” Rio langsung melepaskan pakaiannya. Mama merubah posisinya. Dia sekarang nungging, kak Rio berada didepannya, penisnya sedang dihisap mama.


Kak Rio terlihat menikmati isapan mama di batang penis nya. Aku berada dibagian pantat mama. Bongkahan pantatnya ku remas, batang penisku kumasukkan kedalam liang senggamanya. Liang itu masih terasa sempit.


“Oohh…yeess…mmhh…sshh”. mama mendesah saat perlahan batang penisku masuk menusuk ke dalam vagina mami yang lembut dan hangat.Aku memaju-mundurkan pantatku. “Clook..clookk..clook” aku merasakan jepitan dan remasan otot vagina mami di batang penisku. Daging vagina mama yang lembu, basah dan licin semakin membuat gerakan keluar masuk penisku makin lancar. Sambil aku kocok penisku di dalam vagina mama, aku remas buah dada mama dari belakang dan juga aku cium bagian belakang lehernya.


Aku remas pantat mama, aku belai tubuhnya yang maiknbasah oleh keringat. Aku pegang pinggang mama yang ramping sambil aku tarik seirama dengan gerakan tusukan penisku di dalam vagina nya. Mama tampak sangat menikmatinya. Kupompa penisku menghujam vagina mama. Pantatnya yang montok beradu dengan pangkal pahaku. Kupeluk mamaku dari belakang sambil terus bergoyang perlahan meremas buah dada nya.


15 menit kemudian mama berbaring menyamping, kak Rio menyetubuhi dari belakang. Pantat kak Rio maju mundur, kaki kanan mama terangkat keatas, tangan mama mengocok-ngocok batang penisku. Suara erangan aku, rintihan nikmat kak Rio dan desahan mama memenuhi ruangan kamar mandi kami. Lalu, kak Rio berbaring terlentang dilantai, mama naik diatas tubuhnya, penis kak Rio berada diliang senggama mama, mama menaik turunkan pantatnya, sesekali mama membungkuk dan mereka saling mengulum di bibir.


“Maa, punyaku dimasukkan dimana niih” Tanyaku. Slot Online PkvSport


“Sini sayang masukkan di lubang pantat mama”. Kata mama sambil terengah-engah dan mendesah menikmati sodokan dari kak Rio . Aku lalu jongkok di belakang tubuh mama, aku pengang pinggulnya agar pantat dan pinggul mama yang berputar dan bergoyang berhent, kak Rio tidak berhenti-hentiya meremas buah dada mama malah kadang mengulum putting payudara buah dada mama yang menbuat mama semakin keenakan. Aku lalu memasukkan batang penisku ke lubang anus mama. Aku rasakan lubang anus mama yang sempit dan juga hangat, dan dengan batual ludah gerakan masuk-keluar penisku di anus mama menjadi lancar.


Mama sangat menikmati perlakuan kedua anak kandungnya itu. Terlihat dari ekspresi wajah mama, mama mendesah nikmat, mengerang dan menjerit pelan saat kenikmatan yang mama rasakan makin memuncak. Nampak dicermin mama sedang disetubuhi oleh kedua anak laki-lakinya, posisi mama berada diantara aku dan kak Rio .


“Sshh…sssshh..yeess..oohhyeee” celoteh mama yang makin tak kuasa menahan kenikmatan yang di berikan kedua anak kandung nya, dan benar tak lama tubuh mama tiba-tiba bergetar, bergidik dan diakhhiri desahan dan lengguhan panjang yang keluar dari mulut mama hingga tubuh mama abruk di atas tubuh kak Rio . Kami yang menyadari mama telah orgasme mebiarkan beberapa saat untuk mama menikmati orgasmenya sebelum kami lanjutkan gerakan penis kami masing-masing di dalam tubuh mama.


Beberapa menit kemudian aku dan kak Rio sudah hampir orgasme.

“Sini sayang,” kata mama. Mama jongkok dilantai, aku dan Rio  berdiri dedepannya. Mama mengocok dan mengulum penis kami berdua secara bergantian. Dan akhirnya ‘Crot..crot..crot..’ kami berdua orgasme, cairan sperma kami memancar hampir bersamaan. Aku dan kak Rio menikmati saat cairan kental dari penis kami muncrat dan memancar ke arah mulut mama.


“srluup…srllllp… ” Mama menelan habis cairan kami. Sebelum menelan habis cairan sperma kami berdua, mama memainkan dulu cairan sperma kami berdua di mulutnya dan memperlihatkan kepada kami saat cairan putih kental itu memenuhi rongga mulut mama. Memang tidak semua cairan sperma kak Rio dan aku mama telan ada sebagian yang menyebar di pipi mama. Lalu akhirnya mama kembali menelan calon-calon cucunya lagi. Mama membersihkan bibirnya dari sisa air mani kami berdua dengan mengusapkan tangan nya, lalu kami berciuman.Lalu kamu bertiga mandi bersama-sama. Sampai sekarang kami bertiga sering bersetubuh.


Kadang-kadang aku dan mama tanpa kak Rio atau sebaliknya, tapi tanpa sepengetahuan papa.

Saturday, October 22, 2022

Cerita Dewasa - Pemuas Majikan Tante Siska



Cerita Dewasa -  Namanya Putra. Dia adalah bawahanku dikantor Berasal dari Bandung yang sebenarnya tidak jauh-jauh sekali dari kota J. Di kota J. Suami istri berkecukupan dengan seorang lagi pembantu wanita Surti, dengan usia kurang lebih diatas Putra 3-4 tahun. Putra sendiri berumur 19 tahun jalan.


Suatu hari nyonya majikannya yang masih muda, Ibu Siska atau biasa mereka memanggil Bu Siska , mendekati mereka berdua yang tengah sibuk di dapur yang sedang membereskan dapur


“Surti.., besok Bapak hendak ke Aceh lagi. Tolong siapkan pakaian secukupnya..” perintahnya.

“Kira-kira berapa hari Bu..?” tanya Surti hormat.

“Cukup lama.. mungkin hampir satu bulan.”

“Baiklah Bu..” tukas Surti mahfum.


Bu Siska segera berlalu melewati Putra yang tengah membersihkan kamar tersebut. Dia mengangguk ketika Putra membungkuk hormat padanya.


Ibu Siska itu masih muda, paling tua mungkin sekitar 32 tahunan, begitu Surti pernah cerita kepadanya. Mereka menikah belum lama dan termasuk lambat karena keduanya sibuk di study dan pekerjaan. Namun setelah menikah, Bu Siska nampaknya lebih banyak di rumah. Walaupun sifatnya hanya sementara, sekedar untuk jeda istirahat saja.


Dengan perawakan langsing, dada besar sekitaran 36B, hidung mancung, bibir tipis dan Bokongnya yang Bulat kenyal serta kaki yang lenjang, Bu Siska terkesan angkuh dan anggun. Namun kelihatan kalau dia seorang yang baik hati dan dapat mengerti kesulitan hidup orang lain.


Namun Putra tahu pasti Surti lebih dekat dengan majikannya, karena mereka sering bercakap-cakap di dapur atau di ruang tengah bila waktunya senggang. Beberapa hari kepergian Bapak ke Aceh, Put tanpa sengaja menguping pembicaraan kedua wanita tersebut.


“Itulah Nah.. kadang-kadang belajar perlu juga..” suara Bu Siska terdengar agak geli.

“Di kampung memang terus terang saya pernah Bu..” Surti nampak agak bebas menjawab.

“O ya..?”

“Iya.. kami.. sst.. pss..” dan seterusnya Putra tidak dapat lagi menangkap isi pembicaraan tersebut. Hanya kemudian terdengar tawa berderai mereka berdua.


Putra mulai lupa percakapan yang menimbulkan tanda tanya tersebut karena kesibukannya setiap hari. Membersihkan halaman, merawat tanaman, memperbaiki kondisi rumah, pagar dan sebagainya yang dianggap perlu ditangani. Hari demi hari berlalu begitu saja. Hingga suatu sore, Putra agak terkejut ketika dia tengah beristirahat sebentar di kamarnya.


Tiba-tiba pintu terbuka, “Kriieet.. Blegh..!” pintu itu segera menutup lagi. Dihadapannya kini Bu Siska majikannya berdiri menatapnya dengan pandangan yang tidak dapat ia mengerti.


“Putra…” suaranya agak serak.

“Jangan kaget.. nggak ada apa-apa. Ibu hanya ada perlu sebentar..” - Situs Gacor

“Maaf Bu..!” Putra cepat-cepat mengenakan kaosnya.


Barusan dia hanya bercelana pendek. Bu Siska diam dan memberi kesempatan Putra mengenakan kaosnya hingga selesai. Nampaknya Bu Siska sudah dapat menguasai diri lagi. Dengan mimik biasa dia segera menyampaikan maksud kedatangannya.


“Hmm..,” dia melirik ke pintu.

“Ibu minta kamu nggak usah cerita ke siapa-siapa. Ibu hanya perlu meminjam sesuatu darimu..”

Kemudian dia segera melemparkan sebuah majalah.

“Lihat dan cepatlah ikuti perintah Ibu..!” suara Bu Siska agak menekan.


Agak gelagapan Putra membuka majalah tersebut dan terperangah mendapati berbagai gambar yang menyebabkan nafasnya langsung memburu. Meski orang kampung, dia mengerti apa arti semua ini. Apalagi jujur dia memang tengah menginjak usia yang sering kali membuatnya terbangun di tengah malam karena bayangan dan hawa yang menyesakkan dada bila baru nonton TV atau membaca artikel yang sedikit nyerempet ke arah “itu”.


Sejurus diamatinya Bu Siska yang tengah bergerak menuju pintu. Beliau mengenakan kaos hijau ketat, sementara bawahannya berupa rok yang agak longgar warna hitam agak berkilat entah apa bahannya. Segera tangan putih mulus itu menggerendel pintu.


Kemudian.., “Berbaringlah Put.. dan lepaskan celanamu..!”

Agak ragu Putra mulai membuka.

“Dalemannya juga..” agak jengah Bu Siska mengucapkan itu.

Dengan sangat malu Putra melepaskan CD-nya. Sejenak kemudian terpampanglah Kontolnya ke atas.


Lain dari pikiran Putra , ternyata Bu Siska tidak segera ikut membuka pakaiannya. Dengan wajah menunduk tanpa mau melihat ke wajahnya, dia segera bergerak naik ke atas tubuhnya. Putra merasakan desiran hebat ketika betis mereka bersentuhan.

Tanpa memperlihatkan sedikitpun bagian tubuhnya, Bu Siska nampaknya hendak melakukan persetubuhan dengannya. Putra menghela nafas dan menelan ludah Siska tangan lembut itu memegang alatnya dan, “Bleesshh..!”


Slot Online


Dengan badan bergetar antara lemas dan kaku, Putra sedikit mengerang menahan geli dan kenikmatan ketika barangnya dilumat oleh daging hangat nan empuk itu. Dengan masih menunduk Bu Siska mulai menggoyangkan pantatnya. Tangannya menepis tangan Putra yang secara naluriah hendak merengkuhnya.


“Hhh.. ehh.. sshh.. ” kelihatan Bu Siska menahan nafasnya.

“Aakh.. Bu.. saya.. saya nggak tahan..” Putra mulai mengeluh.

“Tahann sebentar.. sebentar saja..!” Bu Siska nampak agak marah mengucapkan itu, keringatnya mulai bermunculan di kening dan hidungnya.


Sekuat tenaga Putra menahan aliran yang hendak meledak di ujung peralatannya. Di atasnya Bu Siska terus berpacu.. bergerak semakin liar hingga dipan tempat mereka berada ikut berderit-derit. Makin lama semakin cepat dan akhirnya nampak Bu Siska mengejang, kepalanya ditengadahkan ke atas memperlihatkan lehernya yang putih berkeringat.


“Aaahhkhh..!”

“Pleph..!” tiba-tiba Bu Siska mencabut pantatnya dari tubuh Putra. Dia segera berdiri, merapihkan rambutnya dan roknya yang tersingkap sebentar.

“Jangan cerita kepada siapapun..!” tandasnya, “Dan bila kamu belum selesai, kamu bisa puaskan ke Surti..


Putra terhenyak di atas kasurnya. Sejenak dia berusaha menahan degup jantungnya. Diambilnya nafas dalam-dalam. Sambil sekuat tenaga meredam denyutan di ujung penisnya yang terasa mau menyembur cepat itu. Setelah bisa tenang, dia segera bangkit, mengenakan pakaiannya kemudian berbaring.


Perlakuan Bu Siska berlanjut tiap kali suaminya tidak ada di rumah. Selalu dan selalu dia meninggalkan Putra dalam keadaan menahan gejolak yang menggelegak tanpa penyelesaian yang layak. Beberapa kali Putra hendak meneruskan hasrat sex nya ke Surti, tetapi selalu diurungkan karena dia ragu-ragu, apakah semuanya benar-benar sudah diatur oleh majikannya atau hanyalah alasan Bu Siska untuk tidak memberikan balasan pelayanan kepadanya.


“Kriieet..!” ternyata Bu Siska 


Nampak segera melangkah masuk kamar. Malam ini beliau mengenakan daster merah jambu bergambar bunga atau daun-daun apa Putra tidak jelas mengamatinya. Karena segera dirasakannya nafasnya memburu, kerongkongannya tercekat dan ludahnya terasa asin. Wajahnya terasa tebal tak merasakan apa-apa.


Agak terburu-buru Bu Siska segera menutup pintu. Tanpa bicara sedikitpun dia menganggukkan kepalanya. Putra segera paham. Dia segera menarik tali saklar di kamarnya dan sejenak ruangannya menjadi remang-remang oleh lampu 5 watt warna kehijauan. Sementara menunggu Putra melepas celananya, Bu Siska nampak menyapukan pandangannya ke seantero kamar.


“Hmm.. anak ini cukup rajin membersihkan kamarnya..” pikirnya.


Tapi segera terhenti ketika dilihatnya “alat pemuasnya” itu sudah siap. Dan.., kejadian itu terulang kembali untuk kesekian kalinya. Setelah selesai Bu Siska  segera berdiri dan merapihkan pakaiannya. Dia hendak beranjak ketika tiba-tiba teringat sesuatu.


“Oh Ibu lupa..” terhenti sejenak ucapannya.


Putra berpikir keras.. kurang apa lagi..? Jujur dia mulai tidak tahan mengatasi hasrat sex nya tiap kali ditinggal begitu saja, ingin sekali dia meraih pinggang sexy itu tiap kali hendak keluar dari pintu.


Lanjutnya, “Hmm.. Surti pulang kampung pagi tadi..” dengan wajah agak masam Bu Siska segera mengurungkan langkahnya. “Rasanya tidak adil kalau hanya Ibu yang dapat. Sementara kamu tertinggal begitu saja karena tidak ada Surti..”


Putra hampir keceplosan bahwa selama ini dia tidak pernah melanjutkan dengan Surti. Tapi mulutnya segera dikuncinya kuat-kuat. Dia merasa Bu Siska akan memberinya sesuatu. Ternyata benar.. Perempuan itu segera menyuruhnya berdiri.


“Terpaksa Ibu melayani kamu malam ini. Tapi ingat.., jangan sentuh apapun. Kamu hanya boleh melakukannya sesuai dengan yang Ibu lakukan kepadamu..”


Kemudian Bu Siska segera duduk di tepi ranjang. Diraihnya bantal untuk ganjal kepalanya. Sejurus kemudian dia membuka pahanya. Matanya segera menatap Putra dan memberinya isyarat.


“..” Putra tergagap. Tak mengira akan diberi kesempatan seperti itu.


“Degh.. degh..” Putra agak kesulitan memasukkan kontolnya.


Karena selama ini dia memang pasif. Sehingga tidak ada pengalaman memasukkan sama sekali. Tapi dia merasakan nikmat yang luar biasa ketika kepala penisnya menyentuh daging lunak dan bergesekan dengan rambut kemaluan Bu Siska yang tebal itu. Hhh..! Nikmat sekali. Bu Siska menggigit bibir. Ingin rasanya menendang bocah kurang ajar ini.


SLOT GACOR HARI INI


Tapi dia segera menyadari ini semua dia yang memulai. Badannya menggelinjang menahan geli ketika dengan agak paksa namun tetap pelan Putra berhasil memasukkan penisnya (yang memang keras dan lumayan itu) ke peralatan rahasianya.


Beberapa saat kemudian Putra secara naluriah mulai menggoyangkan pantatnya maju mundur.

“Clep.. clep.. clep..!” bunyi penisnya beradu dengan vagina Bu Siska yang basah belum dicuci setelah persetubuhan pertama tadi.

“Plak.. plak.. plakk..,” kadang Putra terlalu kuat menekan sehingga pahanya beradu dengan paha putih mulus itu.


“Ohh.. enak sekali..” pikir Putra.

Dia merasakan kenikmatan yang lebih lagi dengan posisi dia yang aktif ini.

“Ehh.. shh.. okh..,” Putra benar-benar tak kuasa lagi menutupi rasa nikmatnya.


Hampir beberapa menit lamanya keadaan berlangsung seperti itu. Sementara Putra selintas melirik betapa wajah Bu Siska mulai memerah. Matanya terpejam dan dia melengos ke kiri, kadang ke kanan.


“Hkkhh..” Bu Siska berusaha menahan nafas.


Mulanya dia berfikir pelayanannya hanya akan sebentar karena dia tahu anak ini pasti sudah diujung “konak”-nya. Tapi ternyata, “Huoohh..,” Bu Siska merasakan otot-otot kewanitaannya tegang lagi menerima gesekan-gesekan kasar dari Putra. Dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak terbangkitkan hasrat sex nafsu nya.


Dia benar-benar sudah lupa siapa wanita yang dihadapannya ini. yang terfikir adalah keinginan untuk cepat mengeluarkan sesuatu yang terasa deras mengalir dipembuluh darahnya dan ingin segera dikeluarkannya ..!!”Ehh..” Bu Siska tak mampu lagi membendung hasrat sex nafsu nya.


Daster yang tadinya dipegangi agar tubuhnya tidak banyak tersingkap itu terlepas dari tangannya, sehingga kini tersingkap jauh sampai ke atas pinggang. Melihat pemandangan ini Putra semakin terangsang. Dia menunduk mengamati memeknya yang serba hitam, kontras dengan tubuh putih mulus di depannya yang mulai menggeliat-geliat, sehingga menyebabkan batang kemaluannya semakin teremas-remas.


“Ohh.. aduh.. Bu..,” Putra mengerang pelan penuh kenikmatan.

Yang jelas Bu Siska tak akan mendengarnya karena beliau sendiri tengah berjuang melawan rangsangan yang semakin dekat ke puncaknya.

“Okh.. hekkhh..” Bu Siska menegang, sekuat tenaga dia menahan diri, tapi sodokan itu benar-benar kuat dan tahan.

Diam-diam dia kagum dengan stamina anak ini.


“Aaakkhh..!” dia mengerang nikmat. Orgasmenya yang kedua dari si Putra malam ini.


Sementara si Putra pun sudah tak tahan lagi. Saat paha mulus itu menjepit pinggangnya dan kemudian pantat wanita itu diangkat, penisnya benar-benar seperti dipelintir hingga, “Cruuth..! crut.. crut..!” memancar suatu cairan kental dari sana. Putra merasakan nikmat yang luar biasa. Seperti kencing namun terasa enak campur gatal-gatal gimana.”Ohk.. ehh.. hh,” Putra terkulai.


Tubuhnya bergetar dan dia segera mundur dan mencabut penisnya kemudian terhenyak duduk di kursi sebelah meja di kamarnya. Wajahnya menengadah sementara secara alamiah tangannya terus meremas-remas penisnya, menghabiskan sisa cairan yang ada disana. Ooohh.. enak sekali..


“Berapa jam biasanya kamu melakukan ini dengan Surti, Putra ..?” tanya Bu Siska menyelidik.

Putra terdiam. Apakah beliau tidak akan marah kalau dia berterus terang..?

“Kenapa diam..?”

Putra menghela nafas, “Maaf Bu.. belum pernah.”

“Hah..!? Jadi selama ini kamu..?”

“Iya Bu. Saya hanya diam saja setelah Ibu pergi.”

“Oo..,” Bu Siska melongo.


Sungguh tidak diduga sama sekali kalau itu yang selama ini terjadi. Alangkah tersiksanya selama ini kalau begitu. Aku ternyata egois juga. Tapi..?, masa aku harus melayaninya. Apapun dia kan hanya pembantu. Dia hanya butuh batang muda-nya saja untuk memenuhi hasrat sex nya yang menggebu-gebu terus itu. Selama ini bahkan suami dan pacar-pacarnya dulu tak pernah mengetahuinya. Ini rahasia yang tersimpan rapat.


“Hmm.. baiklah. Ibu minta kamu jangan ceritakan ke siapapun. Sebenarnya Ibu sudah bicara sama Surti mengenai masalah ini. Tapi rupanya kalian tidak nyambung. Ya sudah.. yang penting sekali lagi, pegang rahasia ini erat-erat.. mengerti..?” kembali suaranya berwibawa dan bikin segan.


“Mengerti Bu..,” Putra menjawab penuh rasa rikuh.


PkvSport - Slot Gacor ( Deposit via Pulsa / Dana / Ovo / LinkAja / Gopay - Ready 24 jam )


Saturday, October 15, 2022

Cerita Dewasa - Pembantu Pemuas


PkvSport - Cerita ini bermula ketika Aku Bekerja di kantor ke daerah Semarang Sesampai di Kota Semarang Aku dapet fasilitas kontrak rumah dari Kantor,dan Aku dapet di daerahpinggiran kota,lumayan lah type 36,ada 2 kamar plus perabotan udah ada di sana.

Setelah 1 bulan berlalu Aku kewalahan ngurusi itu rumah,maklum Aku berangkat pagi,pulang malam,minggu pulang ke Jakarta ketemu bokin ya jadinya itu rumah acak-acakan dan kotor banget.
Aku ngerasa ga nyaman,dan Aku mutusin untuk nyari orang buat ngurusi rumah.

Aku sempatkan datangi salah satu yayasan penyalur di kota Semarang,Aku pilih 1 orang yg Aku pikir bisa kerja,orangnya biasa aja,masih muda,umur 20 tahun,aslinya dari daerah di Jawa Timur,dan satu yg bikin ane pilih dia, dia kelihatan cekatan saat ane melihat cara praktek di beberapa orang yg di tawarkan.
Sebenarnya kalau Aku emang niat macem-macem,Aku bisa aja pilih yg genit, karena ada beberapa orang yg matanya tuh menunjukan kalo “pilih gw aja” dan sedikit centil.

Aku minta Briana (sebut aja begitu) diantar ke rumah hari sabtu,karena Aku pikir hari minggu ane akan pergi dan Aku minta Briana untuk bersihin rumah.
Hari sabtu malam orang yayasan datang mengantar Briana,dan Aku lunasi biaya administrasi,lalu jadilah Briana bekerja di rumah Aku.
Hari minggu Aku tinggal dia di rumah, untuk bersih-bersih dan cuci baju Aku yg udah menggunung.

Hari senin pagi Aku datang ke rumah,Aku seneng banget rumah udah bersih,rumput-rumput di bersihin depan rumah. Baju ane pun udah pada wangi disetrika sama doi.
Karena Aku puas,Aku kasih doi uang jajan 50 ribu, dia seneng banget, Aku bilang itu diluar gaji dan uang makan. Aku kasih dia uang makan karena ane ga pernah makan di rumah,jadi di rumah gak pernah masak.

Dari situ Aku tau bahwa ortu Briana cerai,dan Briana di paksa bekerja untuk menghidupi keluarga, Aku jg tahu bahwa Briana di kampung punya pacar, dan pacarnya itu sering telepon tiap hari, Briana kadang mengeluh juga karena pacarnya ini sering minjem duit tapi ga di bayar.

Kami tiap malam nonton tv bareng,kadang becanda,bahkan ke mall bareng untuk belanja sabun dsb..kadang kalau Aku lagi ada duit Aku beliin dia baju karena Aku tahu bajunya itu-itu aja..
tak terasa sdh 3 bulan Briana kerja di rumah,dan kelihatan dia sangat betah,terlihat dari badan dia yg sekarang jadi lebih gemuk di banding saat pertama datang

..tapi hal itulah yg mengganggu pikiran Aku ..body nya justru bikin Aku merinding..”toketnya yg dulu kelihatan kecil tapi sekarang malah kelihatan nyembul”…bokongnya yg dulu biasa aja sekarang jadi Padat…haduh…ane pikir bahaya ni..tapi Aku buang jauh-jauh perasaan itu..

Diam-diam Aku suka ngintip dia kalo habis mandi…kadang Aku juga curi-curi pandangan ke arah pahanya kalau dia lagi pake baju daster dan duduk sembarangan…
Suatu hari Aku dapet tugas dari kantor untuk mengurus proyek di kalimantan,Aku pun harus pergi selama 3 minggu..Aku pergi dan sebelumnya ane pamit ke Briana berpesan supaya hati-hati jaga rumah selama ane pergi..

“kamu udah mandi belum Briana manis?”…dan dia pun membalas dengan
“udah aa sayang”…
Dan ane pancing-pancing dia denga sms bahwa sebenarnya aku suka ma dia…tapi takut di tolak karena Briana udah punya cowok..
Tak di sangka Briana membalas dgn sms yg sangat mengagetkan
“aa kenapa ga bilang,Briana jg suka banget ma aa,tapi Briana takut,Ririn kan cuma pembantu…

wah..ini yg Aku tunggu…Aku telpon dia..dan kita pun ngobrol panjang lebar tentang seringnya ane curi-curi pandang…dll…
Aku pun pulang ke Semarang,
ane langsung menuju rumah..Briana menyambut dgn senyuman malu…Aku pun mencubit lengannya..tanda kangen..
Aku beranikan mengajak Briana ngobrol malam itu…kami pun ngobrol..tapi terlihat sekali Ririn sangat kaku dan tdk seperti biasanya…ane bertanya
“kenapa Mel”…
“gak papa a” Briana menjawab..

Aku duduk mendekati Briana ..dia sangat terlihat gelisah..Aku dekatkan bibir Aku ke bibir Briana ..Briana sedikit menghindar..tapi ane udah pengen banget mencium Briana ..ane sedikit memaksa dan kami pun berciuman…ane mainkan lidah ane di di bibir Briana …kami pun bergumul mesra dgn hangatnya…di temani hujan bibir kami saling bermain…
Malam itu tak terjadi apa-apa.. Aku ga ingin buru-buru melakukan sesuatu.

 

Agen BolaTerpercaya PkvSport

 

Aku takut Briana akan minta pertanggungan jawab bila Aku ngewe dia malam itu..
Besok hari nya sepulang kerja Aku langsung mandi…kami pun ngobrol..sudah mulai cool…suasananya udah mulai seperti biasa lg..Briana nonton tv,ane di sebelahnya,yg berbeda adalah sekarang susu udah berani duduk dekat-deket nempel ke Gua..

Aku membuka pembicaraan..Aku bertanya tentang hubungan Briana dgn pacarnya di kampung sejauh apa hubungan yg mereka lakukan..
Briana bercerita bahwa mereka memang sering berciuman..dan Briana juga pernah pegang punya cowoknya..begitu pula sebaliknya…sambil berpura-pura cemburu aku pun pergi ke kamar..
Briana mengejar Aku ke kamar..dia minta maaf..dan bilang bhwa Briana masih perawan…

Ane bilang gak percaya…karena belum membuktikannya..kami pun sedikit ngadu argument..dan ane minta pembuktian kalo Briana memang masih benar perawan..
Tak di sangkan Briana langsung membuka daster yg di pakainya…
”Briana akan buktikan kalau Briana memang masih perawan”..kata Briana 
“jangan Mel, aku gakk berani tanggung jawab kalo sampai terjadi sesuatu”ane bilang begitu

“aa ga usah mikirin tanggung jawab,yg penting Briana kan buktikan kalau memang Briana masih perawan”,Briana mendekati Aku hanya mengenakan BH dan CelDam…
Aku konak gan…gak tahan..melihat secara langsung apa yg selama ini Aku inginkan…oh shit…ane bingung..
di tengah kebingungan Aku ,bibir Briana sdh melumat bibir Aku …kita berciuman di pinggir tempat tidur…tangan Aku secara replex mulai bergerilya menuju gunung kembar Briana …ane ga kuaaaaaat (dalam hati ane menahan nafsu ini)..

Aku terus belai toket Briana …Aku buka bra yg membungkusnya..Aku rebahkan Briana di ranjang..Briana tersenyumm..oh..
ane mulai melumat pentil susunya…tangan ane mulai bergerilya di paha Ririn…Ririn pun melenguh
“ohhh”…

tangan ane menuju selangkangan Ririn…bermain si pinggiran celana dalam yg masih membungkus memek Briana ..ane terus benjilati puting susu Ririn yg mulai keras…tangan ane pun membuka celana dalam yg di pkai Briana …Ririn melenguh kembali..”oooohhhh”….
Ane secara cepat membuka celana pendek dan kaos ane…ane pun membuka CD yg ane pakai…

kembali ane lumat bibir Briana …tangan ane mulai mengelus pinggiran memek Briana …Briana pun men desah “aaaaahhhh”…
Tangan ane mulai menyibak memek Ririn yg di tumbuhi bulu yg tdk terlalu tebal…jari ane menari-nari mengelus klitoris Briana …Briana pun tambah mendesah
“AAAAAAHHHH”…

Jari ane bermain-main di bibir lobang memek Briana …bibir ane bermain di toketnya…dan tangan Briana pun mulai mengelus-elus penis ane yg udah keras n panas…
“aa..punya aa gedee…” Briana berbisik..
Ane tersenyum sambil kembali melumat bibir Ririn dan memainkan jari di memeknya…
Bibir ane pindah ke toketnya….lalu turun menjilati perutnya…dan sampailah di pertigaan selangkangan Briana …
Ane buka perlahan belahan paha Briana …ane pun mulai merunduk…ane sibak kedua belahan memek Briana …dan lidah ane mulai bermain di bibir memek Briana …oooh…mantapnya memek perawan…

“AA..AAAAAhhh”..Briana mendesah ketika bibir memeknya ane jilati…lidah ane mulai menusuk-nusuk lobang memeknya…dan sekali-kali lidah ane bermain di klitoris Briana …
“aa”ooooooughhhh…..”..Briana mendesah semakin keras…
ane menjilati memeknya 15 menit..ane pun kembali melumat toket Briana … memek Briana  yg mulai basah di bajiri cairan kenikmatan…
Briana terus mendesah..
“ouwgh..aa…ouwgh..aa…”dia memanggil ane dalam desahannya..

Tak menunggu lama,ane siapkan rudal penis ane yg udah keras banget…ane arahkan ke memek Briana yg udah basah…ane lebarkan pahanya…ane taptkan di lobangnya..dan ane tekan pelan-pelan….
“aa…ouwgh…”Briana mendesah….
“aa…sakit”….”ouwgh”…Briana sedikit meringis ketika penis ane mulai masuk ke memeknya…penis ane semakin dalam…
“aa…sakit…”….

“oughwwhhh”..Briana mndesah sambil menutup matanya….
Ane cabut pelan-pelan…ane tekan lagi…ane cabut lagi…ane tekan lagi…dan seterusnya….
“owgh..aa…oegh…owgh…ooooooh…”desahan Briana semakin terdengar…
Ane pun mengenjot penis ane di memeknya…dan tiba-tiba keluarlah darah keperawanan dari lobang memek Briana ….

…ane genjot lagi lebih cepat…darah semakin banyak….ane genjot terus…
“aa…sakiiiiiittttttt….owwwuuuuggggghhhhhhh”.. .Briana mendesah sambil terpejam matanya..
Ane genjot terus…
“sabar sayang…bentar lagi sakitnya hilang”…ane menimpali sambil terus menggenjot..

penis ane keluar nasuk di memek Briana ….sampai darah perawannya tak lagi keluar…
Ane goyang-goyang di dalam memeknya…ane hujam lebih dalam…
“oooooooooooowwwwwwwghhhhhh”…Briana menjerit…memeknya semakin licin…menandakan Briana udah mendapatkan Orgasme…dan ane pun memepercepat genjotan ane….

“ooowwgggghhhhhhh”….Briana menjerit kenikmatan…Briana mencengkeram pundak ane…..tangannya mencakar bokong ane…dan
“creeeeeeeeeet”….ane pun orgasme…..sperma ane memenuhi lobang memek Briana ….
Ane memeluknya…dan Briana pun tersenyum…

“percaya kan kalo Briana masih perawan?” tanya Briana pada ane
“iya aku percaya”…ane pun tersenyum…dan kami pun berpelukan…

Ane minta Briana supaya kencing dulu…dan membersihkan memeknya…ane pengen malam ini 5 ronde..hehehe…
kami pun bermain hingga pagi hari…Besoknya ane ajak Briana ke bidan yang jauh dari rumah ane…ane minta Briana untuk KB…Briana pun KB suntik…dan kami pun hingga sat ini masih berhubungan..

1 yg membuat ane ga bisa lepas dari Briana …memeknya wangi…dan nikmat banget saat di oral…beda dgn bokin ane yg kadang ada bau tak sedapnya…
Ane jadi jarang pulang ke Bandung,ane malah tiap minggu menghabiskan waktu bermain sex seharian bareng Briana …semua gaya udah kami mainkan…bahkan anal sdh kami praktekan

Briana tak pernah minta ane menikahi dia..karena dia pun tak mungkin memutuskan hubungan dgn pacarnya di kampung yang sudah di jodohkan oleh ortunya…entah sampai kapan kami begini…tapi jujur..nikmat sex bukan karena status..tapi karena barang…hehehe


Buat agan-agan yg suka maen ma pembantunya, saran dari ane,pembokat juga manusia,yg butuh kasih sayang dan materi,selain gaji 750rb ane kasih tambahan 1 jt perbulan buat Briana plus uang jajan 50 rb tiap hari agar memek yang mantap itu di jaga dan di rawat demi kepentingan bersama..dan satu lagi

 

 Situs Gacor Terbaru PkvSport

 

Thursday, May 16, 2019

Cerita Dewasa - Ngentot Di Tengah Samudra



Cerita Dewasa – Aku adalah seorang gadis dari K, sebut saja namaku Inge, aku anak pertama dari 6 bersaudara dan aku satu-satunya anak perempuan.

Aku ingin berbagi cerita, kisahku ini adalah kejadian yang benar-benar kualami sendiri. Untuk menjaga nama baik keluarga, nama dan marga sengaja kusamarkan. Aku berharap semoga beban batinku akan berkurang setelah aku menceritakannya kepada

Aku adalah seorang gadis dari K, sebut saja namaku Inge, aku anak pertama dari 6 bersaudara dan aku satu-satunya anak perempuan. Kehidupan ekonomi keluargaku bisa dibilang mencemaskan. Beruntung aku bisa tamat SMA, ini karena aku mendapat beasiswa.

Aku sedih melihat keadaan keluargaku, ayahku adalah seorang Pegawai Negeri, ibuku hanyalah seorang Ibu Rumah Tangga yang tidak mempunyai skill, kerjanya hanya mengurus putra-putrinya. Rasanya aku ingin membantu ayah, mencari uang.

Tapi apalah daya aku hanya lulusan sekolah menengah, namun begitu kucoba untuk melamar kerja di perusahaan yang ada di kota Manado. Hasilnya nihil, tak satupun perusahaan yang menerima lamaranku. Aku mahfum, disaat krisis sekarang ini banyak PT yang jatuh bangkrut, kalaupun ada PT yang bertahan itu karena mem-PHK sebagian karyawannya.

Lalu aku berpikir, kenapa aku tidak ke Jakarta saja, kata orang di Ibukota banyak lowongan pekerjaan, dan aku teringat tetanggaku Mona namanya, dia itu katanya sukses hidup di Jakarta, terbukti kehidupan keluarganya meningkat drastis. Dahulu kehidupan keluarga Mona tidak jauh berbeda dengan keadaan keluargaku, pas-pasan.

Tapi sejak Mona merantau ke Jakarta, ekonomi keluarganya makin lama makin berubah. Bangunan rumah Mona kini sudah permanen, isi perabotnya serba baru, dari kursi tamu, tempat tidur semuanya mewah, juga TV 29″ antena parabola dan VCD mereka miliki. Aku ingin seperti Mona, toh dia juga hanya tamatan SMA. Kalau dia bisa kenapa aku tidak? Aku harus optimis. Situs Domino

Pada suatu hari di bulan September, aku pamit kepada keluargaku untuk merantau ke Jakarta. Meskipun berat papa dan mama merelakan kepergianku. Dengan bekal uang Rp 75.000 dan tiket kelas Ekonomi hasil hutang papaku di kantor, aku akhirnya meninggalkan desa tercinta di Kawanua.

Dari desa aku menuju pelabuhan, aku harus sudah sampai di pelabuhan sebelum pukul 6 sore karena KM Ciremai jurusan Tg.Priok berangkat jam 19:00 WIT, waktu satu jam tentu cukup untuk mencari tempat yang nyaman.

Karena tiketku tidak mencantumkan nomor seat, maklum kelas ekonomi, aku berharap mendapat lapak untuk menggelar tikar ukuran badanku. Tapi sial, angkutan yang menuju pelabuhan begitu terlambat, pada waktu itu jam sudah menunjuk pukul 18:45. Waktuku hanya 15 menit. Ternyata KM.

Ciremai sudah berlabuh, aku melihat hiruk pikuk penumpang berebut menaiki tangga, aku tergolong calon penumpang yang terakhir, dengan sisa-sisa tenagaku, aku berusaha lari menuju KM.Ciremai, aku hanya menggendong tas punggung yang berisi pakaian 3 potong. Aku sudah berada di dek kapal kelas ekonomi, tapi hampir semua ruangan sudah penuh oleh para penumpang. Keringat membasahi seluruh tubuhku, ruangan begitu terasa pengap oleh nafas-nafas manusia yang bejibun.

Aku hanya bisa berdiri di depan sebuah kamar yang bertuliskan Crew, di sekitarku terdapat seorang Ibu tua bersama 2 orang anak laki-laki usia sekolah dasar. Mereka tiduran di emperan tapi kelihatannya mereka cukup berbahagia karena dapat selonjoran. Aku berusaha mencari celah ruang untuk dapat jongkok.

Aku bersyukur, Ibu Tua itu rupanya berbaik hati karena bersedia menggeserkan kakinya, kini aku dapat duduk, tapi sampai kapan aku duduk kuat dengan cara duduk begini. Sedangkan perjalanan memakan waktu 2 hari 2 malam. Tidak lama kemudian KM.Ciremai berangkat meninggalkan pelabuhan Bitung, hatiku sedikit lega, dan aku berdoa semoga perjalanku ini akan mengubah nasib.

Tak sadar aku tertidur, aku sedikit terkejut sewaktu petugas menanyakan tiket, aku ingat tiketku ada di dalam tas punggungku. Tapi apa lacur, tasku raib entah dimana, aku panik, aku berusaha mencari dan bertanya kepada Ibu tua dan anak laki-lakinya, tapi mereka hanya menggelengkan kepala.

“Cepat keluarkan tiketmu..” ujar seorang petugas sedikit menghardik.
“Aku kehilangan tas, tiket dan uangku ada di situ..” jawabku dengan sedih.
“Hah, bohong kamu, itu alasan kuno, bilang aja kamu tak membeli tiket, Ayo ikut kami ke atas,” bentak petugas yang bertampang sangar.

Akhirnya aku dibawa ke dek atas dan dihadapkan kepada atasan petugas tiket tadi.

“Oh.. ini orangnya, berani-beraninya kamu naik kapal tanpa tiket,” kata sang atasan tadi.
“Tiketku hilang bersama pakaianku yang ada di tas, saya tidak bohong Pak, tapi benar-benar hilang..”
“Bah itu sih alasan klasik Non, sudah ratusan orang yang minta dikasihani dengan membuat alasan itu.” ucapnya lagi.
“Kalau Bapak tak percaya ya sudah, sekarang aku dihukum apapun akan aku lakukan, yang penting aku sampai di Jakarta.”
“Bagus, itu jawaban yang aku tunggu-tunggu..” ujar lelaki berseragam putih-putih itu.

Kalau kutaksir mungkin lelaki tersebut baru berusia 45 tahun, tapi masih tegap dan atletis, hanya kumis dan rambutnya yang menonjolkan ketuaannya karena agak beruban.

“Tapi ingat kamu sudah berjanji, akan melakukan apa saja..” ujar lelaki itu, seraya menunjukkan jarinya ke jidatku.
“Sekarang kamu mandi, biar tidak bau, tuh handuknya dan di sana kamar mandinya..” sambil menunjuk ke arah kiri.

Betapa girang hatiku, diperlakukan seperti itu, aku tidak menyangka lelaki itu ternyata baik juga. Betapa segarnya nanti setelah aku mandi.

“Terima kasih Pak,” ujarku seraya memberanikan diri untuk menatap wajahnya, ternyata ganteng juga.
“Jangan panggil Pak, panggil aku Kapten..” tegasnya. Situs Domino

Aku sempat membaca namanya yang tertera di baju putihnya. “Kapten Jonny” itulah namanya. Aku sekarang sudah berada di kamar mandi.

“Wah, betapa wanginya tuh kamar mandi,” gumamku nyaris tak terdengar. Kunyalakan showernya maka muncratlah air segar membasahi tubuhku yang mulus ini, kugosok-gosokan badanku dengan sabun, kuraih shampo untuk mencuci rambutku yang sempat lengket karena keringat.

Sepuluh menit kemudian aku keluar dari kamar mandi, aku bingung untuk bersalin pakaian, aku harus bilang apa kepada Sang Kapten. “Wah cantik juga kamu,” tiba-tiba suara itu mengejutkan diriku. Dan yang lebih mengejutkan adalah pelukan Sang Kapten dari arah belakang. Aku hanya terdiam, “Siapa namamu, Sayang?” bisiknya mesra. “Inge..” jawabku lirih. Aku tidak berusaha berontak, karena aku ingat akan janjiku tadi.

Karena aku diam tak berreaksi, maka tangan Sang Kapten makin berani saja menjelajahi dadaku dan menciumi leher serta telingaku. Aku menggelinjang, entah geli atau terangsang, yang pasti sampai usiaku 19 tahun aku belum pernah merasakan sentuhan lelaki. Bukannya tidak ada lelaki yang naksir padaku, ini karena sikapku yang tidak mau berpacaran.

Banyak teman sekelas yang berusaha mendekatiku, selain lumayan cantik, aku juga tergolong pandai, makanya aku mendapat beasiswa. Maka tak heran banyak lelaki di sekolahku yang berusaha memacariku, tapi aku cuek, alias tidak merespon.

“Ooohh.. jangan Kapten.” hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutku ketika pria separuh baya itu menyentuh barang yang amat berharga bagi wanita, bulu-bulu lembut yang tumbuh di sekitar vaginaku dielusnya dengan lembut, sementara handuk yang melekat di tubuhku sudah jatuh ke lantai. Dan aku pun tahu bahwa lelaki ini sudah bertelanjang bulat.

Aku merasakan benda kenyal yang mengeras menyentuh pantatku, nafas hangat dan wangi yang memburu terus menjelajahi punggungku, tangannya yang tadi mengelus vaginaku sekarang meremas-remas kedua payudaraku yang ranum, ini membuat dadaku membusung dan mengeras. Aku tak percaya, tangan lelaki ini seolah mengandung magnet, karena mampu membangkitkan gairah yang tak pernah kurasakan seumur hidupku.

“Ooohh.. aaahh..” hanya desahan panjang yang dapat kuekspresikan bahwa diriku berada dalam libido yang betul-betul mengasyikan.
“Inge kau betul-betul lugu, pegang dong batangku,” kata Kapten Jonny, seraya meraih tanganku dan menempelkannya ke batang zakarnya yang keras tapi kenyal.
“Jangan diam saja, remaslah, biar kita sama-sama enak..” ujarnya lagi.

Akhirnya walaupun aku sebelumnya tidak pernah melakukan senggama, naluriku seolah membimbing apa yang harus kuperbuat apabila bercumbu dengan seorang laki-laki. Akhirnya aku berbalik, kuraih batang kemaluannya kuremas dan kukocok-kocok, sampai kumainkan biji pelirnya yang licin.

Sang Kapten mendesah-desah, “Ooohh.. aaachh.. enak sekali Sayang, teruskan.. oh teruskan..” sambil matanya terpejam-pejam. Aku jongkok, tanpa ragu kujilat dan kukulum torpedo Sang kapten, sampai terbenam ke tenggorokanku.

Aku benar-benar menikmatinya seperti menikmati es Jolly kesukaanku di waktu kecil dulu. Aku tak peduli erangannya, kusedot, kusedot dan kusedot terus, sampai akhirnya zakar Sang Kapten yang panjangnya hampir 12 centi itu memuncratkan cairan sperma hangat ke mulutku yang mungil. “Aaahh.. aku sudah tak kuat Inge,” gumamnya.

Betapa nikmatnya cairan sperma nya, sampai tak sadar aku telah menelan habis tanpa tersisa, ini membuat seolah Sang Kapten tak mampu untuk tegak berdiri. Dia bersandar di dinding kapal apalagi gerakan kapal sekarang ini sudah tak beraturan kadang bergoyang kekiri kadang kekanan.

“Kamu betul-betul hebat Inge,” puji Kapten Jonny sambil mencium bibirku. Situs Domino
“Inge jangan kau anggap aku sudah kalah, tunggu sebentar..”

Dia bergegas menuju lemari kecil, lantas mengambil sesuatu dari botol kecil dan menelannya lantas membuka kulkas dan mengambil botol minuman sejenis minuman energi.

“Sini Sayang..” ujar sang kapten memanggilku mesra.
“Istirahat dulu kita sebentar, ambillah minuman di kulkas untukmu,” lanjut Kapten Jonny.

Kubuka kulkas dan kuraih botol kecil seperti yang diminum Kapten Jonny. Aku meminumnya sedikit demi sedikit, “Ooohh.. sedap sekali minuman ini.. aku tak pernah merasakan betapa enaknya.. minuman apa ini.” Ternyata label minuman ini tertulis huruf-huruf yang aku tak paham, mungkin aksara China, mungkin Jepang mungkin juga Korea. Ah persetan.. yang penting tenggorokanku segar.

“Kau berbaringlah di di situ,” pinta Kapten Jonny sambil menunjuk tempat tidurnya yang ukurannnya tidak begitu besar. Kurebahkan tubuhku di atas kasur yang empuk dan membal. Kulihat jam dinding sudah menunjuk pukul 12 malam. Aku heran mataku tak merasa ngantuk, padahal biasanya aku sudah tidur sebelum pukul 22:00.

Aku sengaja tidak menggunakan selimut untuk menutupi tubuhku, kubiarkan begitu saja tubuhku yang polos, barangkali ini akan membangkitkan gairah libido Sang Kapten yang tadi sudah down. Aku berharap semoga Sang Kapten akan terangsang melihat dadaku yang sengaja kuremas-remas sendiri.

Sang Kapten sudah bangkit dari kursi santainya, dia menenggak sebotol lagi minuman sejenis Kratindaeng. Dia sudah berada di tepi ranjang, sekarang dia mulai mengelus-elus kakiku dari ujung jari merambat ke atas dan berhenti lama-lama di pahaku, mengusap-usap dan menjilatinya, dansekarang lidahnya sudah berada di mulut vaginaku. “Ooohhh.. geli..”

Sejurus kemudian lidahnya dijulurkan dan menyapu permukaan bibir vaginaku. Pahaku sengaja kulebarkan, hal ini membuat Sang Kapten bertambah buas dan liar, diseruputnya klitorisku. “Ooohh.. aaahh.. teruskan Kapten, lanjutkan Kapten.. Ooohh.. nikmat sekali Kapten..” Tangannya tidak tinggal diam, diraihnya kedua payudaraku, diremasnya dan tak lupa memelintir putingku dengan mesra.

“Ooohh.. aku sudah tak tahan Kapten..” desisku.
“Tahan Sayang.. tahan sebentar.. biarkan aku menikmati vaginamu yang wangi ini… aku tak pernah merasakan wanginya vagina dari wanita lain..”
“Sruuppp.. sruuuppp.. sruuupp..” Terus saja mulut Kapten Jonny dengan rajinnya menjelajah bagian dalam vaginaku yang sudah empot-empotan ini akibat rangsangan yang amat tinggi.

“Sudah Kapten.. lekas masukkan batang zakarmu, aku sudah tidak tahan..”
“Baik, rasakanlah Sayang.. betapa nikmatnya rudalku ini..”
“Tapi pelan-pelan Kapten, aku benar-benar masih perawan..”
“Oke, aku melakukannya dengan hati-hati..” janji Kapten Jonny.
“Buka lebar pahamu, Inge..” saran Kapten Jonny.

Dan…

“Blleeesss…”
“Ooohh.. aaahh..” desisku, padahal zakar itu baru masuk tiga perempatnya.
“Bles.. blesss…”
“Ooohhh…” erangku panjang, aku tahu batang sepanjang 12 centi itu sudah merusak selaput daraku.

Ditariknya lagi rudalnya, lantas dimasukannya lagi seirama dengan goyangan KM.Ciremai oleh ombak laut.

“Bless.. blesss.. bless..”
“Ooohh.. ooohh.. ooohh.. aaahh.. aaahh..”
“Aku mau keluar Kapten,” ujarku memberi tahu Kapten Jonny.
“Tahan Sayang.. sebentar.. aku juga ingin keluar, sekarang kita hitung sampai tiga. Satu.. dua.. tiga..”

“Crottt… crottt… crot…” sperma Kapten Jonny membasahi gua gelap vaginaku. Betapa hangat dan nikmatnya sperma mu Jonny. Hal ini memancing cairanku ikut membanjiri kemaluanku sampai meluber ke permukaan bersama dengan sperma kapten.

Kami berdua terkulai lemas, tapi Kapten Jonny sempat meraba bibir kemaluanku dan jarinya seolah mencungkil sesuatu dari vaginaku, ternyata dia menunjukkan cairan merah kepadaku, dan ternyata adalah darah perawanku. Dijilatnya darah sambil berkata, “Terima kasih Inge, kamu betul-betul perawan..” Aku hanya menangis, menangisi kenikmatan yang sama sekali tak kusesalkan.

Aktivitas senggama ini berlangsung kembali sampai matahari muncul. Lantas aku tidur sampai siang, makan, tidur dan malamnya kami melakukannya lagi berulang-ulang seolah tiada bosan dan kapten tetap mengeluarkan sperma nya didalam vaginaku. Akhirnya Pelabuhan Tanjung Priok sudah berada di pelupuk mataku. Sebelum turun dari kapal aku dibelikan baju baru, dan dibekali uang yang cukup.

Cerita Dewasa - Senandung Masa Puber



Cerita Dewasa – Sebelum membaca silahkan siapkan tisu terlebih dahulu, selamat menikmati, Sebut saja namaku Mat,tinggiku waktu di sekolah kelas 3 SMP sekitar 162cm, yg aku paling suka dari cewek adalah payudaranya semakin besar dan montok,semakin aku suka. Apalagi kalo wajahnya juga cantik,makin bikin aku horny (mungkin karena aku sering baca majalah & nonton film porno sehingga membuat aku jd sperti itu).

Di sekolah aku selalu berprestasi & masuk 5 besar. Sehingga aku slalu masuk kelas pilihan atau unggulan (kelas untuk orang2 pinter..itu katanya guru2 aku wktu itu).

Aku terkadang usil,tp pintar hampir disemua mata pelajaran,terutama sejarah,geografi,biologi,& matematika(MTK). Di kelas aku cenderung gaul dgn tmen2 cwek coz mereka mau menerima aku apa adanya,dibandingkan temen cwok. Di skolahku aku mempunyai temen sekelas yg di panggil Puput.

Aku sekelas & kenal dgnnya sejak kelas 2. Dia orangnya putih, rambut panjang(sering dikuncir),bibir mungil tipis,cantik(menurut pendapatku), senyum manis berlesung pipit,bodi langsing & lebih tinggi sedikit dariku(coz tinggi aku hanya sekupingnya),ramah, ukuran payudara 34B(itu aku tau wkt ng SEX dgnnya), dan gila sex (ini aku tau stelah kualami sendiri dgnnya).

Suatu hari aku dapat tugas atau PR Matematika yg lumayan rumit & memiliki wkt deadline yg cepat. Aku sih sudah terbiasa dgn soal2 itu,tp lain halnya dgn Puput. Ia nampaknya bingung &masih blom mengerti dgn PR yg diberikan. Puput pun menyapa aku.

“hai,Mat…” tegurnya.

“hai jg Put..ada apa?” tanyaku.

“begini Mat,PR MTK(Matematika) nanti kita kerjain bareng ya?”
“Sekalian ajarin gw, krn catatan gw gak lengkap en gw jg blom ngerti?” pintanya.
“Mmm…gimana ya?” “Gw sih mau aja,tp ngrjainnya kpan?” “Dimana?” “dan sama siapa aja?” jawabku.

“bagaimana klo dirumah gw aja?” “Kebetulan rmh gw lg sepi,BoNyok(Bokap n Nyokap) pergi keluar kota.” “Kita kerjainnya abis pulang skolah nanti.”
“Tenang aja ntar gw jamu en sediain makanan kecil jg mimuman deh.”
“Ntar jg gw ajak anak2 cwek yg lain” katanya lg sambil pergi utk mengajak anak2 cwek yg lain.

Tapi tampaknya mereka smua sudah ada janji & ga bisa ikut. Selain itu adapula yg mau les,dll. Tak berapa lama Puput datang kembali menghampiriku.

“Mat, kayaknya cuma kita berdua aja nih yg blajar bareng, anak-anak cwek yg lain pada gak mau.” jelasnya.

“yaudah,gak apa-apa.” “Tapi ntar sbelum ke rumah kamu,anterin gw ke wartel ya?” “gw tlp ortu gw dlu skalian minta ijin.” pintaku.

“iya,tenang aja.” jawabnya. Pkv Sport

Setibanya di rumah Puput,aku langsung dipersilahkan duduk di ruang tamunya.

“Mat,tnggu en duduk dulu aja disini di sofa ya?” “Gw mau ganti baju dlu,skalian ambil minuman.” “Oh,iya.mau minum apa, Mat?” “Dingin atau panas?” tanyanya lagi.

“apa aja Put,asal jgn racun..” candaku.
Puput pun tersenyum dgn manisnya,sehingga lesung pipitnya terlihat.

Sambil menunggu Puput, aku memandangi sekeliling ruang tamu di rumah itu. Rumah yg dari luar terlihat sederhana,namun luas didalamnya dgn 3 buah kamar. Terdapat pula foto2 Puput & orang tuanya. Tak berapa lama muncullah Puput tanpa aku sadari dari belakang sambil menegur aku.

“ehemm..ehemm..ngapain Mat?” “serius amat liat fotonya.” katanya smbil meletakkan minuman di meja.

Akupun menjawab tp masih dlm posisi membelakangi Puput.
“gak ngapa-ngapain,cuma lg liat-liat foto kamu & skeluarga aja” jawabku.

Saat aku memalingkan wajah ke arah Puput. Aku agak tertegun melihat Puput dgn pakaian celana pendek abu-abu muda yg pendeknya 20cm diatas lututnya. Serta mengenakan kaos putih yg agak longgar atau mungkin jg kebesaran utk dirinya.

Aku bisa melihat dr kerah bajunya yg longgar serta terlihat tali BHnya yg berwarna pink dan kerah kaosnya sring ditarik kebelakang karena takut terlihat belahan dadanya. Serta lengan kaos yg digulung sedikit. Aku sempat lama memandanginya,apalagi kulitnya yg putih smakin terlihat jelas & seksi. Membuat aku merasa ada sesuatu yg bergejolak didadaku.

“woi..Mat.kok diam aja?” “ngelamun ya?” “ngelamunin apaan?” katanya memecahkan kekagumanku.

” ah…gak. gw cuma heran aja ini rumah sepi amat.
(sambil aku ambil posisi duduk dilantai ruang tamunya yg beralaskan karpet bulu)
“Memangnya cuma kamu & ortu kamu aja yg tinggal disini ya?” tanyaku basa basi.

“gak jg.ada sih satu lg orang yg tinggal disini yaitu om gw.”
“Om gw tinggal disini kalo lg pas ditugasin kerja beberapa hari aja ke jakarta sama bosnya.” “skrang dia lg dirumahnya di daerah bandung sana.” jelasnya.

“berarti kamu slalu sndirian dong kalo ortu kamu kerja?” tanyaku lg.

“ya,begitulah.” jawabnya singkat.

“knp gak pake pembantu aja, biar gak kesepian?” kataku lg.

“ortu gw gak mau gw jd anak manja meskipun gw anak satu-satunya, jd gw dilatih buat jd mandiri…btw diminum dlu dong minumannya, pasti udh haus kan dari tadi?”
“Oh,iya tnggu sbentar ya,gw mau ambil kue-kue & makanan ringan dulu.” pintanya sambil menuju dapur.

Tak berapa lama ia datang. Saat aku hendak minum, Puput menuju meja tamu utk meletakkan makanan kecil. Puput tersandung pinggiran karpet ruang tamunya.

Sehingga ia jatuh menimpa dan mengenai aku yg kbetulan sedang memegang gelas minuman dingin berisi sirup orange.Seluruh baju & celana seragam sekolahku yg masih kukenakan basah, sedangkan Puput hanya terkena sdikit basah pada tangannya.

“aduh..maaf ya Mat, gara2 gw kesandung.” “Gelas minuman lo tumpah ke seluruh seragam lo.” katanya sambil meraih tisu yg ada dimeja & secara spontan segera mengelap seragamku.

“oh…gak apa2 kok. Lagipula kan kamu gak sengaja.” jawabku sambil membantunya mengelap tumpahan sirup di bajuku.

Ada perasaan dag dig dug tak menentu yg kurasakan. Apalagi saat tangannya yg putih & halus mengelap celanaku yg basah. Ingin rasanya berlama-lama tangannya mengusap-usap ya ada jg dibalik celanaku.

Aku jg tak melewatkan kesempatan utk melihat belahan dadanya yg ditutupi dgn BHnya yg berwarna pink melalui kerah baju atau kaosnya. Karena aku takut ketahuan & si Konti dibalik celana mulai mau bangun, aku berkata padanya,

“Put, udah biar gw lap en bersihin aja sndiri.”
“Lagian hal sepele kayak begini mah wajar aja kali.”
“toh, kan kamu gak sengaja.” kataku memecah keadaan.
(padahal aku takut ketahuan kalo konti aku mulai bangun karena ia mengusap-usap & mengelap celanaku yg basah….he5x).

“aduh..Mat..lo emang baik banget, gak salah gw punya temen kyak lo.”
“Udah baik, pemaaf, pinter lagi.” katanya karena merasa bersalah.

ah..kamu Put, jd bikin gw GR aja.. jawabku.

“oh,iya Mat..mendingan lo ganti en buka aja dulu seragam lo.”
“Biar dicuci di mesin cuci n sembari tunggu kering, lo pake aja dulu kaos n celana Om gw.”(sambil berjalan menuju dan masuk ke kamar Omnya).
“Kebetulan ada yg cocok en kyaknya pas sama lo.”
“nih handuknya,lo ganti dikamar mandi yg ada di kamar Om gw aja, nih td gw cari n dpat dr lemari Om gw. Kayaknya pakaian ini cocok buat lo.” katanya sambil memberikan handuk dan kaos coklat yg ada ditangannya.

Saat aku di kamar mandi aku tutup pintu kamar mandinya. Namun mungkin karena aku kurang atau lupa mengunci pintunya. Pintu jadi terbuka sedikit & aku baru menyadari klo Puput sepertinya memandang kearahku.

Tapi Aku sengaja membiarkannya saja. Aku mengguyur badanku dgn air, sambil menyabuni badanku yg sixpack, tdk lupa kontiku yg berukuran 14 cm kusabuni. Begitu slesai aku melihat Puput sedang berpura2 membaca majalah, sambil duduk di pinggir tempat tidur(masih dikamar Omnya loh..).

“hei..Put !” kataku pura2 menegur dan pura2 gak tau akan yg sudah ia lakukan saat aku mandi tadi.
“hei…gimana Mat,seger mandinya?”
“kyaknya udah pas kaos n celana pendek boxernya sama lo.” katanya smbil meletakkan majalah yg dibacanya.

“ayo Put kita langsung belajar aja” ajakku.

“tunggu dulu Mat,mendingan kita nonton filn dulu aja.” “Gimana?” pintanya.

“wah..,boleh jg tuh.tapi film apaan?” tanyaku lg. Pkv Sport

“nih film ini (sambil menunjukkan dr balik kaosnya film porno dgn sdikit ragu2 ia menunjukkan).” ujarnya.

“astaga.. Puput,dapat dr mana film bgituan?” kataku pura2 kaget, padahal aku udah sering jg nonton film2 porno.

“oh..ini gw dapat dr lemari Om gw, sewaktu gw cari baju buat lo tadi.”
“gw sbenernya udh pernah en hampir sering nonton film porno bareng Ratna temen kita,klo lg pulang sekolah.” (Ratna adah salah satu cwek temen sekelasku jg, yg nanti aku ceritakan pengalaman SEX ku dgnnya).

“gw jg sring baca2 n liat2 majalah porno punya Om gw.” tambahnya lg.
“jadi…lo mau ga?” “pasti lo blom pernah nonton kan?” “apalagi orang pinter kyak lo pasti kerjanya belajar melulu kan?”
“skali2 kan gak apa2 Mat.” “nanti lo juga pengen lg…he5x.” ujarnya sambil merayu.

“tapi…” jawabku pura2 mikir padahal dalam hati senang dan gembira, kapan lagi bisa nonton film porno bareng sama cwek secantik Puput.

“udah gak usah mikir2, Mat.” timpalnya lg.

Akupun mengangguk stuju. Kami berduapun menonton,dgn duduk ditempat tidur. Karena TV dan DVD Playernya terdapat di depan tempat tidur.

Saat adegan sepasang pria & wanita saling bercumbu. Perlahan-lahan tangan kanan Puput mulai memegang dan meremas bantal yg dipeluknya, sedangkan tangan kirinya meremas2 dadanya sendiri. Sepertinya ia mulai terangsang. Aku pura2 tak memperhatikan.

Perlahan-lahan aku terangsang jg,dan mulai berani mengusap-usap paha mulusnya. Sampai akhirnya ia mulai tak tahan, dan melempar bantal yg dipeluknya. Kemudian tangan kanannya menarik kepalaku ke tubuhnya.

Dan iapun berkata, “ayo Mat ciumin payudara gw,biarin mulut en lidah lo menari-nari diatasnya.” pintanya dlm keadaan sange atau terangsang yg amat sangat.

Aku tak menyia-nyiakan lampu hijau tsb. Langsung kulepaskan kaosnya,shingga tampaklah bukit kembarnya yg seksi dan indah yg trtutup BH pink yg ia sendiri secara spontan membuka kancing pengait tali BHnya. Kucium dari dari leher hingga payudaranya dan kuisap-isap serta jilat puting merah mudanya.

“cup…cuip..shruupp…shrupp…”

Puput hanya bisa memejamkan mata kenikmatan dan menggigit bibir bawahnya.
Tak puas hanya disekitar payudara,mulutku kuarahkan ke mulutnya. Kuciumi bibir tipisnya dgn bgtu liarnya.

“cuupp…ciuuppp….”

Kumasukkan lidahku ke mulutnya dan ia mengisap-isap memainkan lidahku dimulutnya seperti permen.

“ssrrruupp…srruupp…3x..”

Sementara tanganku membuka kancing dan retsleting celana pendeknya. Dan iapun jg melakukan hal yg sama melucuti pakaianku hingga kami masing2 dlm keadaan bugil tanpa sehelai benangpun. Puput pun mengangkang sambil duduk dipinggir ranjang.Aku agak sdikit jongkok utk melakukan oral pada vaginanya yg indah ditumbuhi sdikit bulu halus. Tangannya membenamkan kepalaku kebagian me**knya.

“ayo Mat..jilat,cium,puasin gw Mat.” erangnya.
“emmhh…aahhggaah..hh..sssttt….uaachh…” desahnya.

Sekali-kali aku memasukkan jari tengahku ke lubang me**knya utk mencari klitorisnya. Tak berapa lama, Puput mencapai orgasme pertama. Keluar cairan hangat dan aku meminumnya.

“srluupp…srruuppp…”

Puas melakukan oral padanya. Aku menuntunnya melakukan gaya 69, posisi aku dibawah telentang & dia diatas melakukan BJ dgn mahirnya. Sedangkan aku memainkan jariku keluar masuk pada lubang me**knya smbil skali-kali menciuminya.

Puput sepertinya sudah tdk tahan, maka ia sgera melakukan WOT(Woman On the Top) smbil menghadapku. Tangannya membimbing kontiku yg sudah menegang dr tadi. Mulanya sulit,lama-lama secara perlahan masuk jg.

Tanganku meremas-remas kedua payudaranya. Tak berapa lama Puput mencapai Orgasme lg, ada sdikit darah yg keluar dari lubang me**knya berarti dia masih perawan,ia merebahkan tubunya diatasku. Sedangkan aku masih belum.

Masih dlm keadaan WOT,kontiku yg masih di dlm me**knya. Aku posisi duduk dipinggir ranjang,sdangkan Puput duduk diatas pangkuanku menghadapku sambil menggoyang. Dan aku dgn leluasa menghisap,meremas,dan menciumi payudaranya. Setelah puas dgn WOT,aku ganti dgn gaya Doggy Style. Puput membelakangiku agak sedikit membungkuk di pinggir ranjang. Tak ragu2 lagi kuhujamkan kontiku ke lubang me**knya.

“oh yes,oh no,..yes,oh no.” “terus Mat, ent*t gw terus jgn ragu2.” “uuhh..yes …oohh…” kata2 yg keluar dari mulutnya.

Setelah puas dgn posisi DS(Doggie Style), aku ganti dgn posisi MOT(Man On the Top). Kali ini aku merenggangkan & membuka kedua pahanya. Agar dapat leluasa kontiku masuk ke me**knya. Kupacu perlahan-lahan kontiku,lama kelamaan spertinya aku mau orgasme & Puput pun demikian.

” Put,gw mau keluar nih.” kataku.

” Sama..gw juga Mat. Kita keluarin bareng2 ya, Mat ?” pintanya. Situs Domino

“gak apa2 nih gw keluarin di dlm?” tanyaku.

“gak apa2 kok.” jawabnya.

Kamipun mengalami orgasme bersamaan. Aku merasa lelah yg tak terkira, tapi puas walaupun keperjakaanku hilang, Puput pun begitu.

“thanks ya Mat, udh bkin gw puas banget en gak nyesel lepas keperawanan gw.” “kapan2 kita lakukan lagi ya?” pintanya.

“iya gw jg puas bnget Put.” “tp gw gak bisa en gak berani ngelakuin lg, takut bikin kamu hamil” jawabku.

“jgn takut Mat, gw udh minum pil KB nyokap gw.” “jadi lo tenang aja deh.” katanya lagi.
“tapi Put…” kataku.
“ah..gak usah pake kata2 tapi deh Mat.”
“pkoknya kalo gw lg sange atau horni, lo hrus mau ent*t gw ya en layanin gw?”
“kalo lo gak mau, ntar gw bilang ke orang2, kalo lo udah perkosa gw.” ancamnya.
“oh iya,satu lagi Mat. ini rahasia kita berdua aja ya !” “jgn bilang siapa2” pesannya.

Mendengar hal itu, aku agak kaget dan sedikit menyesal sudah termakan jebakannya,untuk menjadi budak SEX nya. Tapi sedikit senang jg terbesit dipikiranku,aku jd ada jaminan tempat pelampiasan nafsu SEX ku jika sewaktu-waktu muncul.

Setelah selesai kami ke kamar mandi bersama-sama sambil melakukan lg walau hanya sebentar. Setelah itu kami melanjutkan mengerjakan PR MTK yg tertunda tadi.

Demikianlah kisah pengalaman SEX ku pertama kalinya. Aku menjadi budak SEX Puput sampai SMA,sbab kami masuk SMA yg sama. Kami melakukan selalu di rumahnya,karena selalu sepi. Sampai-sampai aku dikira pacarnya oleh teman2ku maupun orangtuanya.

Ia hanya bilang kalo aku sahabat karibnya & tempat curhat, bila ada yg mempertanyakan ttg hubungan kami berdua.Aku berhenti jadi budak SEX nya sampai lulusan SMA,sbab dia dilamar oleh pria pilihan orangtuanya.

Saat pernikahannya aku tak bisa datang karena aku berada di kampung. Setelah menikah, ia diboyong suaminya keluar kota karena suaminya dinas diluar.

Ada perasaan lega dlm hatiku saat aku tak lg dpt ancaman darinya. Tapi hatiku jg terkadang rindu utk melakukan hubungan SEX dgnnya.

Monday, May 13, 2019

Cerita Dewasa - Seks Bebas Masa Remaja



Cerita Dewasa – Ini dimulai dari seseorang bernama Irwan,ciri-ciriku adalah muka tampan,.tubuh ramping, kulit sawo matang,dan agak tinggi,umurku adalah 18 tahun. Tapi aku tak kuliah dan memilih untuk mencari pekerjaan untuk mengjhidupi keluargaku,saat SMA dulu banyak wanita yang menyukaiku karena aku memang tampan,tetapi jujur tak ada yang dapat meluluhkan hatiku.Aku baru saja lulus dari SMA dan akan mencari pekerjaan.
Akupun melihat lowongan pekerjaan di Koran,yang menarik perhatianku adalah sebuah toko pakaian yang baru buka,mereka mencari seorang pegawai,aku berangkat ke toko itu dengan segera menggunaka sepeda motorku.

Setelah 30 menit akhirnya aku melihat sebuah toko baju,menurutku toko itu lumayan besar,akupun masuk ke sana,tak ada seorangpun kecuali seorang tante yang kira-kira berumur 50 tahunan di tempat kasir,akupun menghampirinya,aku tersenyum padanya dan dia membalas senyumanku,

“Eh,nyonya,saya mencari pekerjaan”Kataku membuka percakapan
“Oh,iya,pegawai kami baru saja keluar,kamu boleh bekerja di sini”

Setelah itu nyonya itu menjelaskan padaku mulai dari peraturan,cara menyapa,cara melayani,dan lain – lain.

“Wah,kamu cepat tangkap,ya?”Kata nyonya itu sambil tersenyum

Akupun tersenyum kecil saja.Belakangan kuketahui nyonya itu bernama nyonya Leni,kulitnya berwarna putih,rambut panjang,dan wajahnya agak cantik menurutku.
Dia juga baru saja mengetahui namaku.

“Dengar Irwan,aku mau pergi sebentar,kamu tolong awasi toko ini”
“Wah,tapi saya baru bekerja nyonya”

“Tak apa-apa,nanti akan kusuruh putriku turun menemanimu” Situs Domino
“Hmmmm,oke,deh”Jawabku tersenyum.

Nyonya Leni pun memanggil nama “Livia,Livia”,dari belakang pintu di sebelah kasir terdengar suara seorang gadis.

Lalu gadis itu pun keluar,sungguh aku terpesona padanya,gadis bernama Livia itu sungguh cantik,tubuhnya mungil dan agak montok,payudaranya lumayan besar,pantatnya montok berisi,kulitnya putih,rambut hitam panjang,dan senyumannya adalah senyuman termanis yang pernah kulihat,kuakui aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.Setelah nyonya Leni pergi,kuberanikan diri untuk menyapanya

“Hai”
“Hai,pegawai baru,ya?”

“Iya”Jawabku tersenyum

Kamipun berbincang – bincang sebentar,dapat kuketahui Livia sekarang berumur 18 tahun,ibunya adalah seorang wanita sibuk,begitu juga dengan ayahnya,jadi dia sering membantu menjaga toko,tak lama kemudian seorang pelanggan datang,akupun melayaninya secepatnya agar bisa berbincang – bincang dengan Livia,setelah pelanggan itu mendapat barang yang dia inginkan dan membayar,akupun kembali ke dekat kasir.

“Kalo jam sekarang masih sepi,Wan,nanti sekitar jam 3 baru ramai”
“Ohhh,akupun mengangguk

Harus kuakui Livia sangat asyik,semua omongan jadi nyambung,baru pertama kali ini aku menemui gadis seperti ini.
“Liv,kamu sudah punya pacar?”Tanyaku penasaran

“Belum,kalo kamu?”
“Aku juga belum”

“Oh,kita sama-sama single,dong”Katanya sambil tersenyum

Akupun tersenyum,rasanya aku ingin membalas “Kamu mau tidak sama aku?”Tapi aku tidak berani mengatakannya,jujur pertama ini aku bisa mengobrol lama dengan seorang gadis.Keringatku tak berhenti bercucuran pertanda aku gugup.

“Panas,ya?”Tanya Livia
“Hmmm,tidak,kok”Jawabku

“Hehehe,kamu keringatan,ya?”
“Iya,anggukku membalas candanya

Setelah lima menit seorang pelanggan masuk lagi,akupun melayaninya dan kembali ke Livia

“Wan,kamu asyik,ya,orangnya?”

Aku terkejut mendengarnya,ternyata leluconku yang dari tadi kuluncurkan dapat meluluhkan hatinya

“Ah,kamu juga asyik,kok”Jawabku dengan tersenyum

Wajah cantiknya tersenyum manis, kontolku terasa tak dapat diturunkan,sangat tegang.Kami berpandangan sebentar,lalu kuberanikan diri untuk menciumnya,jantungku serasa berdegup kencang,Livia agak terkejut,tapi dia tak memberontak, kukulum bibirnya dengan mesra,kami berciuman ala French Kiss,ini adalah ciuman pertamaku.

Suasana semakin memanas,kuberanikan diriku untuk mnyentuh payudara 34 B nya,Livia agak terkejut,tapi karena terlanjur nafsu dia membiarkan tanganku bermain sambil mulutku mencumbui mulutnya,sejenak Livia memberhentikan permainanku.

“Wan, kamu kunci pintu dulu, deh, malu kalau diliat orang nanti”

Akupun melangkah dengan cepat ke pintu depan, segera kukunci pintu itu dan kuganti tanda di pintu menjadi “CLOSE”

Lalu aku segera berjalan kea rah Livia, Livia mengajakku masuk ke dalam tokonya dan dia mengajakku ke kamarnya, setelah sampai ke kamarnya di lantai 2, kuberanikan diri untuk menciumnya lagi, Livia membalas ciumanku dengan mesra.

Sementara tanganku kembali meremas payudara Livia yang sudah mengeras, setelah lima menit kuberanikan diri untuk membuka pakaianku satu persatu, saat kontolku yang besar terpampang, Livia cukup kaget dan agak jijik, ini mungkin adalah pertama kalinya dia melihat sebuah *****, sementara selama ini aku tak pernah berhubungan badan, aku hanya mendapatkan ilmu dari film biru yang selalu kutonton.

Livia tak tahu harus berbuat apa dengan kontolku yang dari tadi sudah menegang, dia hanya memandanginya sambil kadang menyentuhnya dengan jarinya, kutuntun dia agar menunduk dan menjilat kontolku

“Ah, jijik, Wan, gak mau ah”tolaknya
“Ayo deh, Liv, entar kamu bakal merasakan kenikmatan”kataku meyakinkan

Livia akhirnya menyetujuinya entah karena dia sudah bernafsu atau terpancing kata – kataku, dia memasukkan kontolku ke dalam mulutnya, lalu dia mengulumnya dengan lembut, pertama terasa agak kaku, tapi setelah terbiasa, kulumannya terasa nikmat, membuatku merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan.

Setelah puas bermain dengan kontolku Livia kembali berdiri dan tersenyum manis padaku yang semakin membuat nafsuku meningkat, kubuka bajunya dengan perlahan, dia tak menolak, malah tersenyum

Pasti dia sudah nafsu pikirku, sampai Livia telanjang bulat, kulihat pemandangan yang sungguh indah di depanku, payudaranya yang montok dengan puting berwarna pink yang sudah mengeras, sedangkan vaginanya masih berwarna merah muda, ditumbuhi bulu – bulu halus.

Akupun menjilat payudaranya dan memainkan putingnya, Livia agak kegelian, tetapi dia menikmatinya, terdengar dari desahan kecilnya dan rontaan pelannya, setelah puas dengan payudaranya, aku melakukan French kiss dengannya sbentar sambil tanganku menelusuri vagina perawannya.

Vaginanya masih mulus dan halus pertanda Livia sering merawatnya, setelah puas, akupun menuntun Livia ke tempat tidurnya, lalu kubaringkan di sana

“Apa yang akan kamu lakukan, Wan?”Tanyanya heran

“Aku akan menusukkan kontolku pada vaginamu, agak sakit sebentar, tapi nanti akan sangat nikmat deh”Kataku padanya

“Jangan, Wan, aku masih perawan”

Tak kudengarkan lagi kata-katanya karena terlalu nafsu, kuarahkan kontolku pada vagina Livia yang sudah basah, sementara Livia hanya bisa berkata “Jangan, Wan”, sebenarnya aku agak kasihan, tetaapi aku sudah terlanjur nafsu, kumasukkan kontolku perlahan pada vaginanya yang basah.

Livia berteriak dengan keras saat kupaksakan masuk kontolku, kontolku sulit masuk karena vagina Nia masih sempit, saat kumasukkan perlaha, wajah cantik Livia mengeluarkan air mata dan Livia mendesah kesakitan.

Akhirnya setelah lima menit, seluruh kontolku masuk dalam vaginanya, seperti yang kuduga, Livia merasakan kenikmatan luar biasa, saat semula dia meronta, dia kini sudah tenang dan menikmati permainanku, kutusukkan secara perlahan lalu semakin cepat,

“Ahhh, Wan, enak, Wan, ahhh, terusin, Wan, Akkkhh” Situs Domino

Kurasakan kontolku seperti dipijit oleh vaginanya, sangat nikmat terasa sehingga aku memejamkan mataku menikmati kenikmatan itu, kuteruskan memajumundurkan kontolku pada vaginanya yang sempit, Livia mendesah kecil sambil memejamkan mata, air mata masih mengalir di pipinya sementara tubuhnya berkeringat.

Saat kulihat wajahnya yang berkeringat, entah kenapa aku semakin nafsu, sehingga kucepatkan tusukanku yang membuat Livia mendesah semakin keras, sementara kontolku dipijat dengan lebih keras oleh vaginanya.

“Akkkhh, Ssssst, ahhhhh, Wan, enak, Wan, Ahhhh”Begitulah kata yang muncul dari mulut Livia pertanda dia suka dengan permainanku

Stelah 20 menit kurasakan kenikmatan itu, Livia mengalami orgasme hebat, cairan hangat keluar dari vaginanya, akupun mencabut kontolku, lalu kukocokkan dengan cepat di depan wajahnya, spermaku berceceran di wajahnya

Livia pun terbaring lemas, semula aku kasihan karena dia sudah capek, tapi setelah melihat tubuhnya yang dipenuhi keringat yang memancing nafsuku, akupun berniat melanjutkannya.

Aku segera duduk di tempat tidur, lalu kutuntun tubuhnya agar vaginanya pas di atas kontolku, setelah mencapai posisi ideal, akupun memasukkan kontolku ke dalam vaginanya yang masih basah, kudengar Livia mendesah kecil saat kontolku berhasil masuk lagi ke dalam vaginanya.

Lalu kunaikturumkan tubuh mungilnya semakin cepat sehingga desahan Livia semakin keras, rambut panjangnya kadang menyentuh wajahku, kurasakan kontolku dipijat oleh vaginanya lebih keras dari tadi, itu malah membuatku merasa semakin nikmat,

“Ahhh, Wan, terusin, Wan, Ahhh, lebih cepat lagi, Wan”
“Oke, sayang”

Kucepatkan frekuensi tusukanku yang menambah kenikmatan pada Livia, dia mendesah dengan kenikmatan

“Ahhh, Wan, nikmat banget, Wan, Ahhhh, Ssssst”

Sementara aku baru kali ini merasakan kenikmatan seperti ini, pijatan pada kontolku sangat nikmat, membuatku mendesah kecil sementara tubuhku tak berhenti mengeluarkan keringat, setelah 20 menit kunaikturunkan kontolku pada vaginanya.

Vagina Livia kembali mengeluarkan cairan hangat, kubaringkan tubuhnya yang sudah lemas lalu kukeluarkan spermaku di dadanya, kamipun terbaring lemas dan berpelukan dalam keadaan telanjang.

“Gimana, Liv?Enak, gak?”Tanyaku
“Wah, enak banget, Wan, baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti ini, terima kasih, ya?”Dia berkata sambil tersenyum padaku

“Aku yang berterima kasih, Liv”Kataku membalas senyumannya

Kamipun segera membersihkan diri, kulap bekas darah perawan Livia, lalu kami mandi bersama dan kembali menjaga toko, di depan toko sudah berjejer beberapa pelanggan.

Akupun segera membuka pintu dan mmpersilahkan mereka masuk, aku dan Livia melayani mereka, sampai jam 05.00 Nyonya Leny pulang, dia suka dengan cara kerjaku, dan dia menerimaku menjadi pegawai tetap.

Aku masih meneruskan bercinta dengan Livia pada saat jam sepi dan seperti tak terjadi apa – apa, aku sungguh beruntung bekerja di toko ini, dan Livia adalah wanita tercantik dan terhebat yang pernah kutemui.

Cerita Dewasa - Perkosaan Sadis



Cerita Dewasa – Ini terjadi 7 tahun yang lalu, waktu itu aku masih berumur 14 tahun. Dan sejak peristiwa itu, kemalangan demikemalangan menimpaku, sungguh jelek nasibku. Kepada siapa aku berani mengadukan nasibku ini, kecuali kepada para pembaca di situs cerita online ini, mudah-mudahan ada yang mau menolongku, mengentaskan nasibku yang jelek. Namaku Nadya, adalah anak bungsu dari 6 bersaudara, ayahku adalah pegawai rendah pemerintahan di kota Malang, keluargaku termasuk miskin, rumah setengah batu, kondisinya sudah tua, namun letaknya di tepi jalan propinsi.
Di rumah, aku tinggal bersama seorang kakak laki-laki, Ayah dan Ibuku, sedang mbak-mbak dan mas-masku yang lain sudah berkeluarga. Masih ada lagi, mbak-mbak 2 orang yang membantu Ibuku, dan kadang-kadang ada seorang tukang antar beras dari desa yang menginap di rumahku kalau kemalaman.

Untuk menutupi biaya hidup keluarga, Ibuku terpaksa membuka warung pecel di rumah, lumayan karena untuk keperluan sehari-hari keluarga dapat ditolong dari warung ini. Biarpun baru kelas 3 SMP, tubuhku termasuk bongsor, tinggiku sekitar 150 cm, beratku 38 kg, dan buah dadaku sudah mulai besar, sebesar mangga yang sekilonya berisi dua, kulitku kuning langsat, bersih dan wajahku terbilang cantik, badanku proporsional, kata teman-temanku.

Orangtuaku mendidik dengan ketat dalam suasana jawa dan keagamaan yang taat, dan tabu akan hal-hal yang berbau erotis atau porno, lebih-lebih sampai melakukan hal itu sebelum menikah. Terlebih lagi di usiaku yang masih sangat muda, aku tidak pernah berani mau macam-macam dengan laki-laki yang mencoba menaksirku. Selain itu, aku kasihan denganorang tuaku, apabila ada kejadian yang menyusahkan beliau berdua.

Kehidupanku berjalan biasa-biasa saja, sampai kejadian itu terjadi. Waktu itu, di tengah malam tiba-tiba aku terbangundari tidur, aku merasa nafasku sesak, dan mataku gelap, kaki dan tanganku sakit, serta perut dan dadaku tertekan benda yang berat. Aku menjadi panik dan mencoba bersuara tetapi tidak bisa, rupanya mulutku tertutup oleh sesuatu benda, dan juga mataku, sedang benda yang menindihku itu ternyata orang. Tangan dan kaki yang sakit ini, rupanya disebabkan karena telah diikat dengan kuat, sehingga terasa sakit dan tidak dapat bergerak. Setelah sadar betul dari tidurku ini, aku menyadari ada suatu peristiwa yang menakutkan akan terjadi. Tanganku diikat di sisi atas tempat tidur, sedangkan kakiku diikat di sisi bawah sehingga kakiku menganga. Aku telentang di tempat tidur dalam posisi seperti huruf “X”. Aku merasa bahwa sebagian pakaianku sudah tidak melekat dengan benar di badanku, BH-ku tersingkap, dan celana dalamku rupanya sudah tidak ada.

Ada tangan yang dengan kasar sedang meraba-raba kemaluan dan buah dadaku, terutama pada kedua puting susuku yang terasa digigit-gigit, ngilu-ngilu sakit. Dan terdengar suara napas ngos-ngosan, sambil menggigit dan menjilat-jilat sekujur badanku, buah dadaku, leherku, telingaku, dan terus turun kebawah. Aku mulai menangis, karena merasa tidak berdaya, tapi tidak bisa, berteriak pun tidak bisa, saking ngerinya, aku kemudian tidak sadarkan diri.

Tidak berselang lama kemudian, aku tersadar kembali, aku merasa posisi badanku belum berubah, masih saja telentang dengan kedua tangan dan kaki terikat pada sudut-sudut tempat tidur. Hanya saja sekarang semua baju yang melekat pada tubuhku telah terlepas, sehingga aku telentang dengan keadaan telanjang bulat. Aku sedih sekali, karena benar-benar tidak berdaya untuk mempertahankan kehormatanku, sebentar lagi hidupku akan hancur, setelah bajingan yang tidak kukenal dan tidak dapat kulihat itu selesai memerkosaku. Aku benar-benar sedih menyadari bahwa bagian terpenting dari hidupku sebentar lagi akan direnggut paksa oleh orang yang tak kukenal. Situs Domino

Rupanya, pada saat semua keluargaku sudah tertidur, ada orang yang masuk ke dalam rumah dan kemudian masuk ke kamarku yang kebetulan kuncinya hanya dari slot kayu yang dipakukan ke kusen pintu, sehingga cukup disentak sekali saja bisa lepas. Rupanya orang tersebut sudah cukup mengetahui situasi rumahku. Tangan dan kakiku masih terikat, dan mulut serta mataku pun masih tertutup, menurut perkiraanku pada saat itu kira-kira pukul 12-1 malam, aku ketahui daribunyi jangkrik yang sayup-sayup kedengaran. Tiba-tiba aku merasa, badanku ada yang mengelus-elus dan menggerayangi, kedua buah dadaku terasa diremas-remas dan pada bagian putingku dipelintir-pelintir. Bagian perutku terasa dicium dan dijilat-jilat, terus menurun kebawah dan kemudian giliran kedua paha saya yang kemudian dicium-cium dan dijilat-jilat, terus kepangkal pahaku, akhirnya kemaluanku yang menjadi sasaran permainan mulut dan lidah orang tersebut. Terasa lidahnya menyapu kedua bibir kemaluanku dan sekali-sekali terasa lidahnya mencoba membelah bibir kemaluanku untuk menerobos kedalam lubang vaginaku. Pada saat berikutnya terasa klitorisku menjadi sasaran lidahnya. Aku tidak dapat berkutik, ingin kututup pahaku, tetapi kedua kakiku dipegangi dan diikat dengan kuat.

Mula-mula terasa pedih, linu dan nyeri luar biasa. Lidah orang itu, menyapu bibir kemaluanku dan mencoba menerobos ke dalam liang vaginaku, sambil menggigit dan menjilati clitorisku, dan kadang-kadang lidahnya terjulur ke dalam liang vaginaku. Gigitan-gigitan kecilnya mula-mula membuatku merasa sakit, tapi lama-kelamaan muncul rasa lain yang belum pernah kurasakan seumur hidupku, geli, linu, sedikit perih tapi nikmat sehingga membuat seluruh badanku terasa panas dingin. Lama-kelamaan tanpa terasa aku menggoyang-goyangkan pantatku karena menahan rasa geli luar biasa yang ditimbulkan dari permainan mulut dan lidahnya pada bagian-bagian sensitifku itu. Dan dihisap-hisapnya pula, sehingga aku semakin bertambah tak dapat menahan rasa gelinya, dan tangan orang itu pun tidak tinggal diam, dipuntir-puntirnya puting buah dadaku, serta diremas-remasnya, sehingga menambah rasa geli sekaligus nikmat.

Aku sudah melupakan rasa takut dan sedih, berganti dengan rasa sangat nikmat, nikmat sekali, sulit kuutarakan rasa nikmatnya. Rupanya inilah, yang disebut dengan surga dunia. Saking tidak tahannya, aku ingin menjerit tapi tidak dapat mengeluarkan suara, hanya desahan dari hidungku, tiba-tiba aku merasakan suatu kenikmatan luar biasa yang tidak dapat kulukiskan dan aku tiba-tiba merasa hendak pipis, “…crut…, crut…, crut…, nyut…, nyut…, nyut…”, dan bagian dalam kemaluanku terasa berdenyut-denyut. Badanku menjadi kejang dan bergetar dengan hebat sampai tak terasa badanku tersentak-sentak dan terangkat-angkat di atas tempat tidur. Rupanya aku telah mencapai yang disebut orgasme. Dan pipisku itu rupanya cairan yang menyemprot dari dalam vaginaku saat orgasme. Setelah saat kenikmatan yang melandaku usai, seluruh badanku terasa lemas tak bertenaga.

Kemudian terasa orang itu mulai menindihku, mulutnya terasa menghisap-hisap leherku, mulutnya berbau aneh, rupanya itu adalah bau cairan yang keluar dari milikku. Tangannya meraba-raba dan meremas-remas seluruh tubuhku, terutama pada kedua bongkahan pantatku, kadang dengan halus tapi seringkali kasar, dan tiba-tiba pada pangkal pahaku, tempat dimana tadi dijilat-jilat dan di sedot-sedotnya, terasa ada benda tumpul, keras lagi besar menggesek-gesek di antara kedua pahaku yang sudah terkangkang itu. Secara otomatis aku mencoba merapatkan kedua kakiku, akan tetapi tidak bisa karena tertahan oleh ikatan pada sudut-sudut tempat tidur. Benda tumpul itu terasa mengoles-oles bibir kemaluanku dan sekali-sekali ditekan pada klitorisku. Terasa sangat geli dan ada perasaan nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhku. Tak terasa kemaluanku menjadi sangat basah dan ini rupanya disadari juga oleh orang tersebut, bahwa aku sudah sangat siap untuk permainan selanjutnya. Secara perlahan-lahan terasa benda tersebut menguak kedua bibir kemaluanku yang masih sangat rapat dan terasa benda tersebut memaksa masuk kedalam lubang vaginaku. Rupanya itu adalah penis orang itu, perasaan sakit pada kemaluanku mulai terasa, pedih, terasa penis orang tersebut yang rupanya sangat besar sulit menembus kemaluanku yang masih perawan, aku mencoba menjerit, tapi hanya terdengar lenguhan dan dengusan dari hidungku saja, karena mulutku dibekap.

Aku mencoba berontak, tapi tidak bisa, karena kedua tangan dan kakiku terikat, benar-benar aku merasa tidak berdaya. Dan akhirnya, aku merasa kemaluanku seakan-akan terbelah dan ulu hatiku seakan-akan disodok oleh benda tumpul, ketika orang tersebut dengan ganas dan kasar secara brutal menekan masuk dengan paksa seluruh penisnya kedalam lubang kemaluanku. Terasa besar dan panjang, memadati serta mengisi setiap sudut ruang kemaluanku, sakit dan ingin pingsan rasanya bercampur aduk dalam diriku. Penis yang besar itu terasa memadati dan terbenam, diam sejenak dalam kemaluanku. Tidak lama kemudian terasa orang itu mulai menaikturunkan pantatnya, sehingga penisnya naik turun, masuk keluar, pada kemaluanku. Mula-mula setiap penisnya bergerak masuk atau keluar dari kemaluanku, terasa sakit dan nyeri, akan tetapi lama kelamaan, rasa perih hilang dan berganti dengan rasa nikmat, perasaan nikmat yang sukar kulukiskan, semakin lama perasaan nikmat itu mulai menjalar ke seluruh tubuhku, sehingga aku merasa seakan melayang-layang. Badanku dengan tidak sadar mulai meresponsnya dengan ikut bergoyang-goyang, dan tiba-tiba badanku bergetar lagi dengan hebat dan bagian dalam kemaluanku kembali berdenyut-denyut dengan hebat, aku mengalami orgasme lagi dan bahkan lebih hebat daripada sebelumnya.

Dan rupanya, orang itu masih tetap kuat dan naik turun, terus-menerus, beberapa saat kemudian, aku mengalami orgasme lagi, lagi dan lagi, dan dia masih naik turun terus dengan stabil tanpa ada tanda-tanda akan berhenti, aku keluar terus menerus lagi dan lagi. Sampai seluruh badanku terasa lemas tidak bertenaga.

Aku sekarang benar-benar terkapar tidak berdaya, dengan kedua kaki yang terpentang diperkosa oleh orang tersebut sesuka hatinya. Dan orang itu, suatu saat mempercepat gerakannya, dan tiba-tiba dia merangkulku kuat-kuat, serta menciumi serta menghisap leherku kuat-kuat, dan terasa penisnya berdenyut-denyut, kemudian terasa cairan hangat kental menyembur dengan derasnya membasahi rongga-rongga lubang kewanitaanku. Dan karena tekanan badannya yang kuat serta denyutan-denyutan yang kurasakan dari penisnya, sehingga membuatku kemblai mengalami orgasme yang ke sekian kalinya secara bersamaan dengan orang tersebut. Badanku bergetar dan akupun merasakan denyutan-denyutan juga, nikmat sekali. Badan orang tersebut terkulai menelungkup di atas badan saya dengan penisnya yang masih terbenam di dalam liang kewanitaanku. Situs Domino

Setelah beristirahat sebentar terasa penis orang tersebut yang masih terbenam dalam kemaluanku mengeras kembali. Dan malam itu rupanya permainan belum usai, dengan semangat menggebu-gebu orang itu mengulangi lagi permainannya, demikian diulanginya sampai tiga kali lagi pada malam itu. Aku sungguh merasa lelah dan lemas sekali, seluruh tulang-tulangku seakan-akan terasa dilolosi, tapi di sisi lain aku merasakan kenikmatan yang teramat sangat luar biasa. Sungguh ini suatu pengalaman pertama yang sulit kulupakan dan bahkan sampai kini pun aku tidak tahu, siapa pelaku sebenarnya. Barang-barang di rumahku tidak ada yang hilang satupun, jadi tentu saja dia bukan pencuri. Baru pada saat menjelang pagi, orang itu keluar dari kamar, dimana sebelumnya satu tali di tanganku dilepaskan simpulnya. Dan setelah orang itu pergi, aku buka talinya, tangan satunya aku lepaskan, rupanya mata dan mulutku diplester, pakai plester putih. Dan kakiku pun sudah kulepaskan. Kulihat, ada bekas-bekas warna merah di sepreiku yang putih warnanya dan badanku pun juga terlihat merah-merah, bekas gigitan dan sedotannya. Celana dalamku, teronggok sobek di lantai, demikian juga baju dan BH-ku.

Aku merasa sedih sekali mengingat aku telah kehilangan milikku yang paling berharga, tapi di lain pihak ada perasaan puas yang melanda diriku dikarenakan perasaan nikmat yang baru saja kuperoleh. Aku tidak berani menceritakan hal itu ke orang tuaku ataupun kepada saudaraku karena malu dan takut. Aku hanya memendam kejadian ini seorang diri saja. Kejadian ini, masih terulang lagi berkali-kali, sampai aku tamat dari SMA dan herannya aku tidak hamil, entah diapakan oleh orang ini. Aku sudah tidak lagi merasa takut apabila kamarku dimasuki kembali oleh orang tersebut, bahkan aku ada semacam perasaan rindu dan kehilangan jika orang tersebut baru datang agak lama. Aku hanya dapat menduga bahwa perbuatan tersebut dilakukan oleh tukang antar beras dari desa yang memang sering bermalam di rumahku, tapi setiap aku bertemu dengannya, dia bersikap biasa saja, seolah tidak ada pernah ada kejadian apapun. Aku sebenarnya ingin meminta pertanggungjawabannya, tetapi malu, jangan-jangan bukan dia, karena sebenarnya aku tidak memiliki bukti apapun.

Setelah tamat SMA, aku dilamar oleh seorang pemuda, dia bersedia menikahiku karena menurutnya dia sangat mencintaiku dan di matanya, aku adalah anak gadis yang lugu, sopan, alim dan tidak pernah macam-macam. Namun apa yang sebenarnya telah terjadi, sungguh membuatku sedih. Pemuda ini, pada malam pertama kami, mendapatiku sudah tidak perawan lagi, dan dia menuduhku sudah berpengalaman. Aku menyadari tuduhannya betul, jadi aku diam saja dan tidak menjawab. Dia bertambah marah, sehingga sering dia pulang larut malam dalam keadaan mabuk.

Dalam keadaan setengah sadar itu, dia bahkan sudah mulai berani memukulku. Aku sadar, memang pada awalnya akulah yang bersalah, mengapa dulu aku tidak berterus terang saja pada pemuda yang sekarang telah menjadi suamiku ini. Lama-kelamaan aku tidak tahan lagi karena aku sering disakitinya, sehingga aku pulang ke orangtuaku dan menceritakan tentang tabiat suamiku ini serta latar belakang perlakuannya padaku. Ibuku menyesali nasibku yang jelek, dan menyarankan untuk mencari jalan tengah yang terbaik. Tapi aku sudah telanjur takut terhadap suamiku karena dia sudah sangat sering menyakitiku. Dan akhirnya dengan terpaksa aku menggugatnya cerai.

 
close
PKVSport