Cerita Dewasa - Aku seorang wanita yang mencintai orang yang salah, bagaimana tidak laki-laki yang aku cinta sering menyakitiku tapi aku begitu tulus mencintainya. Berulangkali pula dia membuatku kesal serta menyakitiku tapi dengan mudahnya aku melupakan perbuatannya padaku, ketika dia datang dengan kata maaf dan rayuan manisnya, apalagi ketika dia dengan rela menghampiri rumahku yang beda kota dengannya.
Namaku Wenni usiaku baru 22 tahun, sedang laki-laki yang kini menjadi pacarku itu bernama Gilang. Sudah satu tahun lebih aku berhubungan dengannya dan selama ini juga kami sering marahan, karena sikap keras Gilang padaku. Padahal kami sering melakukan adegan layaknya dalam cerita ngentot, karena aku begitu mencintai Gilang karena itu aku menyerahkan keperawananku padanya.
Aku kuliah di kampus yang sama dengan Gilang, dan di kota dimana Gilang memang berdomisili disana. Dan aku tinggal di tempat kost putri yang tidak jauh dari kampusku, karena Gilang memang berasal dari sana akupun sering main ke rumah Gilang. Dan disana sering tidak ada orang karena GIlang merupakan anak tunggal dan hidup dengan mamanya yang memang seorang janda.
Karena mama Gilang bekerja di sebuah perusahaan, yang memiliki jam kantor pulang hingga sore hari. Bahkan mama Gilang sering pulang malam karena itu kamipun sering melakukan hubungan badan seperti dalam cerita ngentot dengan leluasa di rumahnya, dan hingga kini aku tidak pernah menyesal sedikitpun. Mungkin karena aku begitu mencintai Gilang kekasihku. Agen DominoQQ
Seperti hari ini aku baru saja menghabiskan liburanku di rumah, dan baru kembali kemaren. Karena aku tidak melihat Gilang di kampus akhirnya akupun menuju rumahnya sepulang dari kampus, sampai di rumahnya ternyata aku di sambut oleh mamanya “Kamu Wen…itu Gilang baru aja datang juga..” Aku tersenyum sambil berkata “Iya tante.. lha tante mau kemana rapi amat..?” Tanyaku pada mama Gilang.
Diapun menjawab “Tante mau keluar kota..mungkin tiga hari tante disana.. tugas dari perusahaan soalnya, baik-baik ya sama Gilang..” Aku tersenyum dan mengangguk, mama GIlang memang dekat denganku, karena hal ini juga aku tidak tega meninggalkan Gilang meskipun dia begitu posesif jadi cowok. Aku pikir dia pingin di perhatikan dan di sayang oleh orang-orang terdekatnya.
Akupun masuk dalam kamar Gilang ternyata dia masih berada di dalam kamar mandinya. Akupun duduk sambil memainkan game dalam ponselku, dan tidak berapa lama mama Gilang masuk “Gilang mama mau berangkat.. itu teman mama sudah datang..” Gilang menjawab dari dalam kamar mandi “Iya ma..” Kemudian tante juga pamitan padaku, lalu diapun berangkat.
Tidak berapa lama kemudian Gilang keluar dari dalam kamar mandinya.Dengan handuk yang masih melilit tubuhnya dia peluk tubuhku “Sayang.. aku kangen..” Akupun memegang tangannya sambil berkata “Kenapa nggak masuk kuliah hari ini…” Bukannya menjawab pertanyaanku dia malah menyosor melumat bibirku, akupun yang merasa kangen padanya langsung membalasnya dengan hangat.
Kemudian tangan Gilang mulai melepas pakaianku satu persatu hingga akhirnya akupun telanjang bulat di depannya. Dengan lembut dia merebahkan tubuhku di atas kasurnya lalu diapun menindihku, aku hanya bisa mendesah saat dia mulai menyentuh bagian sensitif tubuhku “OOOOuuuggghh….. saaaa… yaaang…. eeeeeeuuuummmmmpppphhh…. aaagggghh… aaaggghh..” Nafasku sudah memburu.
Ingin segera Gilang melakukan aksinya padaku, karena itu akupun melebarkan pahaku. Dan Gilang mengerti akan hal itu diapun memasukan kontolnya dengan perlahan lalu dia hentakan dalam lubang memekku “OOoouugggghh… oooouuugghh… aaaagggghh… sssaaaayaaang… aaagggghhh… aaaggggghh..” Kini Gilang semakin keras menggoyang pantatnya dan akupun menikmatinya.
Tanganku mulai menggerayangi tubuh Gilang yang masih ayik bergoyang di atas tubuhku. Aku sentuh bagian dadanya dan aku tatap penuh mesra matanya, diapun membalas tatapanku dengan ciuman lembut pada bibirku “Eeeeeeuuummmppphhh…. aaaaaagggghhh… aaaagggghhh… aaaaggghh….ooouuugghh…oooouuugggh..” Desahku semakin memburu saja begitu juga dengan Gilang. Agen DominoQQ
Kemudian Gilang menyuruhku untuk menungging, akupun mengikuti permintaannya. Dengan berpegangan pada bantal yang aku peluk kemudian Gilang memasukkan kontolnya dalam lubang memekku dari arah belakang “Ooooouuuggghh… aaaagggghhh… oooouuugghh… nik… mat… saaa..yang… aaaaaggghhh…aaaaggghhh..” Aku merasa kenikmatan yang berbeda dengan posisi seperti ini.
Seperti dalam adegan cerita ngentot Gilang terus menggoyang pantatku hingga diapun mengerang “OOOOooouuggghh…… oooouuugghh… aaaagggghhh… aaagggghh… saaaaayanaagggg… aaaagggggghh..” Gilang kembali membalikan tubuhku lalu diapun menindihku, saat itu juga semakin keras dia bergerak maju mundur di atas tubuhku hingga getaran tubuhnya aku rasa.
Dia tekan kontolnya begitu dalam dan aku rasa “Aaaaaaggggghh… aaaagggghhh… aaaagggghh…. uuuuggghhh..” Muncrat semua larva hangat kontol Gilang dalam lubang memekku, aku peluk tubuhnya yang mulai terkulai lemas di atas tubuhku, sampai-sampai kami tertidur sore itu bahkan aku tidak pulang ke tempat kostku tapi menginap di rumah Gilang, kami berdua memang sering melakukan adegan cerita ngentot seperti ini.
0 comments:
Post a Comment