Umurku sekarang 18tahun masih sekolah disalah satu sekolah menengah atas swasta di kota B. Tinggi badanku 180cm dan berat badanku 70kg. Wajahku bisa dibilang lumayan tampan dan dengan modal itu tidaklah sulit bagiku untuk mencari seorang pacar. Tapi entah kenapa sampai saat ini aku belum tertarik untuk pacaran. Apalagi aku aktif diberbagai kegiatan organisasi dan kesenian.
Oke kembali ke ceritaku, Aku di rumah tinggal bersama kedua orang tuaku dan kakak perempuanku satu-satunya. Nama kakakku Mariska putri. Orangnya ramah dan baik banget, Dia juga sangat perhatian sama aku (yaiyalah adeknya hehehe).
Umurnya sekarang 22th terpaut 4 tahun dari umurku. Dia bekerja disalah satu Bank Nasional di kotaku. Secara fisik kak Riska ini memiliki wajah yang manis dan imut, tingginya sekitar 160cm dan berat badan 53kg. Memang agak jauh bila dibandingin dengan fisikku. Body kak Riska sangat semok, seksi dan montok. Ditambah lagi pinggulnya seksi banget, perut rata sehingga menambah keindahan lekuk tubuhnya.
Dikesehariannya kak Riska memakai jilbab, namun kalauku perhatikan jilbab yang dikenakan ini lebih kearah jilbab fashion, karena walaupun menggunakan jilbab tapi itu tidak menutup kemolekan tubuhnya.
Selain itu walaupun menggunakan jilbab, kadang juga kak Riska kalo bepergian menggunakan baju yang cukup seksi. Dari mulai celana jeans ketat, kaos yang tipis, yang sering menunjukkan lekuk tubuh indahnya. Kakakku kalo berteman tidak pilih-pilih teman dia jarang banget di rumah bisa dibilang ga pernah betah kalau hanya diam di rumah saja. Pengennya jalan-jalan melulu dengan teman2nya.
Sedangkan aku sendiri sedikit berkebalikan, aku termasuk cowok pendiam, kalem, lebih banyak di rumah dan ga neko2.
Sekitar sebulan yang lalu tepatnya hari senin sore. Sebenarnya aku sudah tak ada lagi kegiatan di sekolah namun aku masih berada di sekolahan karena sedang rapat Osis dengan teman2 anggota Osis untuk membahas acara class meeting setelah ujian semesteran. Tiba2 hpku berdering, saat kulihat ternyata kak Riska yang menelponku berikut percakapannya,
Kak : Halo Yuda
Aku : Iya kak
Kak : Nati sore jemput kakak ya, soalnya kak Riyan ga bisa jemput dia lagi tugas ke luar kota…jemput kakak ya dek…kakak ga ada berengan nih
Aku : Iya iya…dasar sukanya ngrepotin aja
Kak : Biarin aja kakakmu ini kan princess jadi kamu sebagai adek cowok yang baik harus siap siaga antar jemput kakak kalo lagi kakak butuhin.
Aku : Ooo cuma kalo dibutuhin aja nih, ya udah kalo gitu ga jadi aku jemput Situs Domino
Kak : Iiihhh tega banget sih kamu, entar kalo kakak ada apa2 di jalan gimana, kalo kakak diculik gimana coba
Aku : Yaelah pikirannya parno amat sih..udah gede juga
Kak : Ah pokoknya nanti kakak dijemput TITIK…nanti kakak traktir deh…jemput ya…ya…yaaa?
Aku : Iya iya kakakku yang paling cantik.
Kak : Nah gitu dong, itu baru namanya adekku yang paling ganteng…yaudah kakak tunggu entar sore ya.
Aku ” Iya.
Dasar kak Riska niat hari ini pengin pulang cepat malah disuruh jemput dulu ke kantornya. Oya Riyan adalah nama pacar kak Riska, dia seumuran dengan kak Riska, bekerja di sebuah perusahaan swasta di kotaku juga. Jarak antara rumah, sekolahanku dan kantor kak Riska memang ga terlalu jauh.
Setelah rapat usai dan sudah ga ada kegiatan di sekolah lagi, maka aku putuskan untuk langsung jalan ke kantor kak Riska saja. Perjalanan dari sekolah ke kantor kak Riska sekitar 15 menit.
Sesampainya di kantor, aku langsung masuk saja, aku bilang ke security kalau aku adeknya Mariska putri dan tujuan kesini adalah untuk menjemputnya pulang. Setelah tau maksud kedatanganku ke kantor maka aku langsung di persilahkan masuk.
Pas udah di dalam ternyata kak Riska masih ada beberapa perkerjaan, akhrinya mau ga mau aku harus nunggu dulu. Kurang lebih 30 menit kemudian akhirnya kak Riska pun selesai dengan pekerjaannya dan siap pulang. Sebelum pulang kak Riska sempat berbisik kepadaku,
Kak : Eh dek, ada yang nanyain kamu tuh..hihihi…
Aku : Ha! siapa kak terus kenapa cari aku?
Kak : Itu temen kakak namanya Ambar, dia terpesona liat kegantenganmu…hahaha..
Aku : Ah kakak bisa aja…ayo ah kita pulang
Kak : Eh tunggu dulu, mau kakak kenalin ga sama Ambar, cantik lho siapa tau bisa jadi pacarmu dan kamu bisa terlepas dari status jomblo yang sudah akut itu…hahahah
Aku : Enak aja, aku tuh single bukan jomblo..udah yuk kita pulang kenalannya lain kali aja.
Kak : Iya iya jangan cemberut gitu dong…
Rupanya sore itu kak Riska membawa celana ganti, sehingga kak Riska boncengnya duduk nyamping. Dengan posisi seperti itu entah sengaja ato tidak kak Riska berpegangan pinggangku mungkin takut kalo jatuh. Aku sih cuek aja. Tapi yang bikin aku risih adalah toketnya yanfg kadang nempel ke punggungku. Rsanya kenyal sekali…hehehhe…Dan otomatis itu membuat kontolku perlahan mulai menegang.
Wah gawat nih kalo sampai kak Riska tau, aku bisa malu sekali pikirku. Untung jarak rumah-kantor ga begitu jauh sehingga tak lama kemudian kami pun sudah sampi di rumah.
Kami tiba di rumah pukul 17.30wib. Rumah saat itu dalam keadaan sepi. Saat aku bertanya ke kak Riska ternyata ayah ibuku pergi ke rumah sodara karena ada acara hajatan dan mereka pergi sekitar 3 hari.
Karena kak Riska belum lama bekerja maka dia tidak bisa mengambil cuti, aku sendiri sebentar lagi akan menghadapi ujian semesteran maka tidak diajak. Tapi yang aku bingungkan kenapa aku ga dikasih tau gitu, huuuh.
Aku : Kak, kog ayah ibu ga ngasih aku tau sih kalo mau pergi keluar kota
Kak : Karena kamu masih kecil jadi cukup kakak aja yang dikasih tau..emang kenapa kangen sama ibu ya?..dasar anak ibu…
Aku : Aku udah gede tau, buktinya kak Riska aja minta tolong suruh jemput aku
Kak : Iya sih kamu udah gede, udah bisa antar jemput kakak, udah bisa lindungin kakak, tapi tetap saja kakak ini kakakmu dan anak tertua.
Dia menjelaskan sambil mengusap-usap kepalaku. Nyaman banget rasanya. Tanpa sadar aku pun bersandar di pundaknya, tercium bau parfumnya yang wangi banget, membuat kontolku tegang kembali, tapi cuek ajalah, aku nikmatin aja sambil memejamkan mata. Sampai beberapa saat tiba-tiba kak Riska membuka percakapan lagi,
Kak : Btw kapan nih kakak dikenalin sama pacar adek kakak yang ngakunya udah gede ini.
Aku : Ah…itu lagi itu lagi yang dibahas.
Kak : Emangnya kenapa, wajar dong kakak nanyain gitu atau jangan2 kamu suka sesama jenis ya?
Aku : Ih amit-amit deh kak, Yuda normal kak, Yuda masih nafsu sama cewek.
Kak : Masa sih, ga percaya deh
Aku : kalo ga percaya coba kakak liat ke bawah tapi sbeleumnya minta maaf ya kak…hehehe
Kak : Bawah mana?
Aku : Nih yang ada di celanaku. (Kemudian kak Riska memperhatikan celanaku lebih jelas setelah beberapa saat sepertinya dia mulai sadar kalau batang kontolku tegang)
Kak : Ihhhh maksudnya itu ya? (sambil menunjuk batang kontolku)
Aku : Hehehe…
Kak : Berarti kamu lagi nafsu sama kakak ya?
Aku : Kan udah aku bilang, aku masih normal apalagi sekarang lagi duduk berduan sama kakakku yang paling cantik ini
Kak : Yakin cantik aja?…bukannya cantik + seksi ya? (tanya kakakku yang bikin aku agak kaget. Seperttinya kak Riska juga mulai terbawa suasana)
Aku : Ehhmmm dua-duanya deh… hehehehe…
Kak : Dasar kamu, mulai nakal dan genit nih
Aku : Kan udah gede kak…hehehe…
Kak : Hayooo apanya yang gede nih…
Kak Riska menggodaku mencubit pinggangku. Karena reflek kegelian maka langsung aku pegang tangannyanya dan berusaha untuk mencubit balik. Namun tanpa sengaja tanganku justru mengenai toketnya yang montok itu. Kak Riska sempet kaget dan menatapku, tapi kemudian dia kembali mencubitku, mungkin lebih tepatnya sih gelitikin aku. Namun aku juga ga mau kalah, maka aku dan kak Riska saling gelitik2an. Sampai akhirnya aku bisa memegang kendali, mungkin karena tenagaku lebih besar.
Sekarang posisi kak Riska berada di depanku, jadi kupeluk tubuhnya dari belakang sambil kedua tangannya kupegang dengan satu tanganku yang cukup kekar, sedangkan tanganku yang satunya sekarang leluasa untuk menggelitikin pinggang dan perutnya. Sampai akhirnya kak Riska kelelahan dan menyerah, diapun akhirnya menyandarkan tubuhnya di dadaku, dia sendiri sekarang duduk diantara kakiku yang ngangkang.
Aku kemudian iseng untuk mencium pipinya dan lagi2 kak Riska kaget tapi hanya sebentar saja. Tanganya yang tadinya berontak sekarang mulai melemah. Aku pun merenggangkan tanganku di tangannya. Sekarang kedua tanganku menggenggam tangannya dan berada di atas perutnya.
Aku pun kembali memajukan kepalaku sehingga sekarang kepalaku dan kepala kak Riska berhimpitan.
Kak : Yuda
Aku : Ya kak
Kak : kog kayaknya da yang ngganjel sih..kamu horny ya? Situs Domino
Aku : Hehehe..ga lah masa horny sama kakak sendiri
Kak : Kalo kakak yang horny gimana hayo?
Aku : Emang kakak horny? (jawabku sedikit kaget setelah mendengar perkataannya)
Kak : Yuda kamu udah pernah gituan belum (tanya kak Riska sambil sambil menggoyangkan pantatnya kearah kontolku)
Aku : Gituan apaan kak?
Kak : Masa kamu ga ngerti sih Yuda yang kakak maksud…benerkan kamu itu masih adek kecil kakak.
Kali ini dia semakin mendesakkan pantatnya ke kontolku, terasa kenyal banget. Badannya pun semakin menempel ke dadaku.Aku pun semakin mempererat pelukanku ke tubuh montok kak Riska. Aku pun jadi tau apa yang dia maksud.
Aku : Oh gituan…belumlah kak..kakak ini ada-ada aja
Kak : Oiya kamu cewek aja belum punya ya
Aku : Emang kalo punya cewek bisa diginiin kak? (tanyaku sambil menyodoklam kontolku ke pantat kak Riska sambil tanganku berusaha meraba toketnya.
Kak : Ya seenggaknya ada tempat pelampiasan kalo kamu lagi horny kayak sekarang ini…tapi kalo onani pernah kan?
Aku : Pernah kak, emangnya kenapa?
Kak Riska berdiri lalu berlutut di depanku. Tanpa malu-malu dia meraba kontolku dari luar celana sekolahku sambil tersenyum manis.
Kak : Kakak kocokin ya…kasian udah tegang banget tuh…
Dia mulai melepas ikat pinggangku dan menurunkan resleting celanaku. Aku hanya bisa pasrah. Entah mimpi apa semalam, diraba-raba wanita cantik, imut, montok, berjilbab, masih menggunakan baju kerja, dan tak lain adalah kakakku sendiri.
Sekarang celanaku sudah turun sampai ke mata kaki. Tinggal celana dalam saja. Kak Riska sepertinya sedang mempermainkan suasana, mungkin agar terlihat erotis biar aku semakin horny. Dia sengaja berlama-lama memainkan kontolku dari luar celana dalam. Sampai akhirnya dia menarik celana dalamku sehingga sekarang tidak ada lagi kain yang menutupi kontolku.
Terlihat jelas kak Riska kaget dan mungkin kagum juga dengan ukuran kontolku (info saja, ukuran kontolku adalah 18cm dengan diameter hamper 6cm).
Kak : Punya kamu gede banget
Aku : KAn tadi udah aku bilang, Yuda udah gede, kontolnya pun gede juga
Kak Riska udah ga memperhatikanku lagi, kini dia lebih fokus kearah kontolku. Digenggamnya kontolku, kemudian dikocok-kocok, mula-mula pelan, kemudian cepat, pelan lagi. Begitu seterusnya.
Oh nikmat banget rasanya, baru kali ini aku meraskannya. Setelah beberapa saat mengocok batang kontolku, tiba-tiba kak Riska menundukkannya kepalanya dan kemudian dia menjilati kelerengku.
Aku : Aaarrrgghh…enak kak…oohhh…
Kak Riska semakin meningkatkan keagresiftasannya dan kemudian memasukkan kepala kontolku ke mulutnya. Oh kontras sekali, kontolku yang besar masuk ke dalam mulutnya yang kecil imut. Kak Riska mulai memaju mundurkan kepalanya sambil matanya melirik kearahku.
Aku yang keenakan hanya bisa merek melek menahan nikmat.
Lebih kurang 15 menit kak Riska mengoral kontolku dengan mulutnya, namun belum ada tanda2 aku mau orgasme, karena merasa capek kak riska pun bangkit dan duduk kembali di sampingku. Aku yang merasa kecewa kemudian bertanya,
Aku : kog berhenti sih kak
Kak : Kakak capek, kamu hebat juga ya…kak Riyan aja kalo kakak sepongin kayak gitu paling lama 10 menit juga udah orgasme dia.
Aku : Nah sekarang ketahuan..kakak sering gituan ya sama kak Riyan.
Kak : Hehehe…jangan bilang siapa2 dan ayah ibu ya…(katanya sambil terus mengocok kontolku)
Aku : Gampang kak…kalo kakak bisa bikin aku orgasme ya aku ga bakan bilang sama ayah ibu.
Kak : Ooohh kamu pengin kakak bikin orgasme ya…kalo bikin orgasmenya ga pake mulut gpp kan?
Aku : Terus mau pake apa kak
Tanpa menjawab, kak Riska langsung berdiri di depanku, mengangkat rok panjangnya tinggi-tinggi, dan tanpa kuduga dia langsung menarik celana dalamnya ke bawah sampai terlepas.
Kak : Kalo pake ini gimana..dijamin kamu pasti suka deh.
Tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini langsung saja kutarik tubuhnya hingga jatuh kepangkuan. Kami pun kembali berciuman dengan hot nya, kali ini tanganku lebih aktif meraba-raba lekuk demi lekuk tubuhnya, hingga pada akhirnya tangan kananku sampai pada memeknya. Kuusap bagian sensitive itu dan kak Riska pun mendesah tak karuan.
Mendengar desahan kak Riska yang sudah tidak terkendali membuatku semakin bersemangat. Kucoba masukin jariku ke dalam lubang memeknya.
Terasa banget memek kak Riska makin lama makin basah dan becek. Sampai akhirnya kak Riska memohon kepadaku untuk segera masukin kontolku ke memeknya.
Kak : Ooohhh Yuda kakak ga tahan lagi masikin kontolmu sekarang Yuda…
Mungkin karena tau aku yang belum berpengalaman, maka kak Riska mengambil inisiatif untuk bangkit dan menarik rok panjangnya sampai ke perut nya. Kini kak Riska berdiri di sofa dengan posisi kedua lututnya mengangkang sehingga badanku diantara keduanya pahanya.
Kak Riska yang sepertinya sudah ga sabar segera memegang kepala kontolku dan mengarahkannya ke lubang memeknya. Awalnya hanya digesek2kan namun beberapa saat kemudian kak Riska mulai menurunkan badannya sehingga otomatis kak Riska menduduki kontolku.
Awalnya agak susah karena ukuran kontolku yang cukup besar. Namun setelah beberapa saat akhirnya kontolku masuk seluruhnya ke dalam lubang memek kak Riska.
Kak : Ohhh Yuda kontolmu gede banget lebih gede dari kontol Riyan
Aku : Ayo goyang terus kak…memek kakak enak banget berasa benget mijit2 kontolku
Kak : Aaaarrgghhh…nikmat sekali Yudaaa…aaahhh
Aku : Enak mana sama kontol Riyan
Kak : enakan punyamu sayang…Riyan kakak goyang 5 menit aja udah K.O
Kak Riska terus menggoyangkan pantatnya dengan irama yang pasti, kadang cepat, kadang pelan. Saat itu yang aku rasakan kenikmatan tiada tara.
Kak Riska yang masih mengenakan baju kerja plus jilbabnya bergoyang sangat erotis dan liar dengan posisi kontolku yang menancap ke lubang memeknya. Sambil sesekali kuremas toketnya yang montok itu, kadang sambil ciuman.
Kak : Oooohhh Yuda entot terus memek kakak…enak banget sayaanh..ooohh…yesss…
Mendengar kata-kata kak Riska yang semakin liar membuat kusemakin bernafsu untuk menggenjotnya dari dari bawah. Dengan semangat aku terus pacu kenikmatan duniawi bersama kak Riska. Sampai akhirnya setelah 5 menit aku merasa ada yang mau keluar dari dalam kontolku dan aku sudah tidak mampu menahannya lagi.
Kak : Ayo Yuda goyangkan kontolmu kakak mau keluaaarrr…
Aku : Aku juga mau keluar kak…Di luar apa di dalam kak?
Kak ; Di dalam aja Yuda…kita barengan yaaaa….aaahhh…
Kak Riska menjerit dibarengin dengan tubuhnya yang mengejang, kak Riska baru saja merasakan orgasmenya. Aku pun akhirnya juga tak tahan lagi dan muncratlah spermaku ke dalam memeknya. Berkali2 kontolku menyemburkan sperma ke dalam memeknya.
Aku dan kak Riska ambruk di atas sofa.
Kak : Yuda kamu hebat banget, baru kali ini kakak ngerasain yang namanya orgasme, Riyan ga pernah bisa muasin kakak.
Aku : Kakak sering ngentot sama Riyan ya?
Kak : Ga sering2 amat sih…tapi sekarang udah ada kamu, aku bakalan sering minta jatah ke kamu aja deh.
Aku : Jatah apa kak?
Kak : Jatah muasin kakak sayang…kamu polos banget sih…
Kak : Udahan ahh…kita mandi yuk udah malem nih…ayo kakak mandiin kayak dulu wakyu kamu masih kecil.
Aku pun nurut aja dengan ajakan kak Riska untuk mandi bersama. Saat mandi kami mengulangi permainan sex kami. Aku dan kakak Riska sama-sama puas meraih puncak kenikmatan yang kita buat.
0 comments:
Post a Comment