Friday, April 6, 2018

Sex Dengan Iparku



Cerita Dewasa 21 - Ketika saya menikahi istriku, saat itu saya baru berusia 28 tahun dan istriku 20 tahun.Istri saya berasal dari keluarga yang agak kurang mampu, orangtuanya mempunyai 5 orang anak dan semuanya perempuan,istri saya merupakan anak ke4. Berbeda dgn istriku, saya berasal dari keluarga yang cukup lumayan, ortu saya mewariskan usaha pertenakan ayam yang lumayan besar, bisnisnya sudah sampai sanggup menyuplai beberapa restorant cepat saji yang membutuhkan ratusan ekor ayam tiap harinya, belum lagi penghasilan dari telur-telur ayam tersebut.

Orangtua saya saya tidak tinggal bareng saya, mereka bersama adik perempuanku tinggal di kota, sedangkan adik laki-laki saya menetap di Australia. Sebagai anak tertua saya yang mengurus pertenakan dan membiayai orngtua saya. Mertua saya dulunya adalah salah seorang pegawai bapak juga, dan istriku dijodohkan oleh orangtua saya,orangnya manis dan penurut sehingga saya tidak menolak sama sekali saat itu.

Sudah hampir setahun ini kakak ke3 istri saya tinggal bareng dengan kami, karena dia tiap hari nebeng ke kota bekerja dgn mobil pengakut telur. Dari 5 bersaudara hanya yang iparku yang no3 dan adik iparku blm bekeluarga, kalo si bungsu emang masih sekolah smp, tinggal bareng orang tuanya yang sudah sering sakit-sakittan.

Ipar no3 yang tinggal bareng kami bernama Fitri dan bekerja sebagai akuntan di sebuah toko kain, dibandingkan dgn istri saya dia memang kurang manis dan bodynya agak gemuk sedikit, tetapi dadanya yang berukuran 36 c sangat ingin kuremas setiap kali saya berpapasan dengannya.

Karena masih segan sama istriku maka saya tahan birahiku dgn si Fitri sampai suatu hari saat istriku berniat bawa ortunya berobat , saya langsung saja berlagak pahlawan dengan membiayai istriku membawa ortunya langsung aj berobat ke jakarta dan tinggal bareng dgn ortuku sementara hingga ortunya agak baikan dan tentu saja istriku setuju.

Sehari setelah berangkat istriku langsung saja kulaksanakan niat terpendamku, malamnya saya teguk sedikit whiski dan pura-pura mabuk berjalan ke ruang keluarga dimana si Fitri sedang duduk nonton tv.

“gimana Fitri, kamu udah dapat pacar” tanyaku
“belum ada bang” ujarnya, meskipun posisinya sbg kakak ipar tapi usia saya lebih tua 4 tahun darinya sehingga dia lebih sering memanggilku dgn abang.

“kok belum ada, kamu kan cantik, masak gak ada yang mau”
“ah bang Thomas bisa aj,gimanalah bang, saya duduk dalam kantor bareng istri bos,mana ada cowok yang berani nyamperin saya” jawab si Fitri yang menggeser agak jauh dari saya saat mencium aroma alkohol saya, tetapi saya langsung aj mencengkram tangannya dan menarik badannya ke pelukanku.

“jangan bang Thomas, abang mabuk”, tangannya mencoba mendorong dadaku menjauh darinya.

Saya malah menambah kuat menariknya dan tangan kiriku langsung merangkul pinggangnya sehingga payudaranya yang berukuran 36 c itu merapat kedadaku.

“abang sudah lama menyukai kamu Fitri, abang sayang sama kamu” bisikku ke telinga dia yang langsung saya cium dan jilati belakang daun telinganya, terus sampai ke tengkuk dia, si Fitri mengelinjang,sepertinya menikmatinya karena suaranya semakin lembut
” jangan bang, kamu suami adikku”. Saya tidak menyahutinya, kudekap dia lebih erat lagi hingga tubuhnya lebih rapat lagi, kucium lehernya,

“ah..,” erang Fitri, meskipun dia mencoba meronta tapi tak sanggup melawan tenagaku, karena saya sama sekali belum mabuk.
Tangan kananku melepaskan cengkraman tangan Fitri dan menyusup masuk ke balik kaos yang dia kenakan dan mengelus punggungnya , lalu tangan kiriku ikut masuk dan mengelus.

“ah,.. jangan bang” Fitri mencoba meronta dan menjauhkan wajahnya dari saya, tetapi gerakan itu justru memperlihatkan lehernya yang langsung saya cuim bertubi-tubi,

” ah.., bang” tak tahan geli rasanya Fitri menunduk kembali yang langsung saja saya sambar bibirnya, kuemut dan kucoba memasukan lidahku.

mulanya terasa penolakan Fitri yang tidak mau membuka mulutnya dan mencoba berpaling kekiri-kanan, tetapi tidak saya lepaskan ciumanku dan kukelum bibir bawahnya dan kugigit lembut, akhirnya terasa olehku si Fitri menyerah saat lidahku berhasil masuk dan bermain dgn lidahnya, tidak ada lagi rontaan dan dorongan tangannya di bahuku berubah jadi elusan.
Tanganku mengelus pinggangnya dan naik ke punggung hingga tali bra nya.

Hanya sekejap bra nya langsung terlepas, tangan kananku berpindah mengelus pFitridaranya dan dengan lembut kuremas payudaranya, terasa lunak dan sepertinya melebihi jari2 tanganku. Kumainkan putingnya yang kecil seperti jagung dgn jariku.

” hm.. ” Fitri mengerang dalam ciumanku.

Kulepas ciumanku dan kusibak baju kaosnya, nampaklah kedua payudaranya yang besar tapi kencang dengan dua puting kecilnya yang kemerahan, langsung aj ku jilati payudara kirinya dengan lembut melingkar hingga ke putingnya dan kumain-mainkan lidahku di putingnya yang semakin mengeras, kukecup dan kuemut pelan, sementara tangan kiriku mengelus melingkar payudara kanannya hingga keputingnya dan kumainkan putingnya dengan jariku sambil sesekali meremas.

” agh…ehm..”Fitri mengerang dan mengelinjang tubuhnya sepertinya dia sangat menikmati permainanku dengan dadanya.
Kepalaku yang menyusup kedalam kaos bajunya berpindah dari kiri ke kanan tanpa melepaskan jilatan lidahku, dan Fitri kali ini sepertinya malah mengeser badannya agar saya lebih cepat berpindah, terasa olehku kaosnya sudah dibuka sendiri oleh si Fitri. Tanganku mulai turun mengelus pingang dan perutnya dan terus kebawah hingga celana tidur si Fitri yang cuman dengan ikatan karet,
kulorotkan celana beserta celana dalamnya hingga terlepas, saya melepaskan permainan lidahku didadanya agar bisa menjauh dan melihat bagian bawahnya, terlihat bibir memeknya yang kemerahan dan bulu-bulu halus di sisi atasnya, kuelus kedua pahanya dan kukecup perutnya, kujilati bagian bawah pusarnya hingga bulu-bulu halus diatas vaginya, tangan kananku tetap meremas payudara kirinya sementara tangan kananku mengelus pahanya, kukecup memeknya dan dengan lembut kujilati bibir memeknya hingga klitorisnya, kumain-mainkan lidahku sekitar daerah memeknya dan kugigit lembut bibir memeknya.

” ergh.. ah..emh..” Fitri mengerang dan makin mengelinjang.Saya lalu berdiri melepas bajuku sambil menatap mata Fitri yang merem melek, tangannya membantu melorotkan celanaku, matanya kemudian terbelak saat melihat k0ntolku yang sudah menengang, dia kemudian menunduk sepertinya risih kurasa, kutuntun tangan kanannya ke k0ntolku dan jari2nya langsung aj menggengam k0ntolku, tangannya mengelus k0ntolku hingga ke bawah.

tanganku lalu menyibak rambut Fitri dan mengelus kepalanya lalu pelan-pelan kudorong kepalanya ke k0ntolku hingga bibirnya menyentuh k0ntolku, kudorong k0ntolku hingga melesak kedalam mulut Fitri, terasa olehku lidah Fitri yang bermain-main dengan kepala k0ntolku, dikulum dan diemut olehnya.

” hm,.. ah…” kali ini saya yang mengerang keenakan oleh sensasi lidah si Fitri.

Kedua tanganku terus mengelus kepala Fitri saat Fitri mengulum k0ntolku, kudorong kepalanya hingga terasa k0ntolku masuk lebih dalam lagi ke mulut si Fitri. saya biarkan Fitri terus mengulum k0ntolku hingga dia melepaskannya dan menatapku, saya lalu berlutut dan menciumnya, kumainkan lidahku dalam mulutnya, sementara tanganku meremas payudaranya dan mengelus bibir memeknya.
Kurebahkan Fitri di sofa dan kuangkat kaki kirinya dan kuletakan di sandaran sofa sementara tangan kiriku mengangkat kaki kanannya sehingga terlihat memeknya jelas menatang, pelan kutuntun k0ntolku ke lobang memeknya, kulesakan masuk sebagian dari k0ntolku ke liang memeknya.

“agh.. sakit bang” Fitri mengerang, rupanya Fitri masih perawan, terlihat olehku k0ntolku yang memerah terkena darah perawan Fitri.
Kulesakkan lebih dalam k0ntolku dan terasa sekali jepitan memek Fitri, mencengkram dan berdenyut dinding memeknya ke k0ntolku. Kurebahkan badanku ke Fitri dan kudekap dia, kubisikan ke telinga dia

” pejamkan matamu Fitri, lupakan rasa sakitnya, nikmati sensasi lain, ayo.. rasakan nikmat yang lainnya kamu rasakan”.
“eh..dst..” desis Fitri yang sudah mulai merasakan sensasi k0ntolku dalam memeknya..
” oh.. ah.. iya bang” saya mulai mengenjot pelan, karena meskipun sudah terasa basah, memek Fitri masih kesret dalamnya, cengkraman dinding memeknya terasa sekali olehku,. nikmat sekali

” ah… uh..” saya mengerang dan terus mengenjot,
kali ini saya makin cepat menggoyang masuk-keluar k0ntolku, sensasi yang terasa enak sekali, semakin cepat saya menggoyang semakin enak, luar biasa memek Fitri.
”ah.. ah.. enak bang.. Fitri merasa nikmat.. oh..ah.. goyang terus bang” Fitri mengelinjang membiarkan lehernya saya kecup.
saya terus mengenjot Fitri, sensasi yang dirasakan k0ntolku terus memuncak, makin nikmat, kita berdua terus merengah menikmati goyangan k0ntolku, hingga saat saya terasa sampai puncak kenikmatan, masih sempat saya cabut hingga spermaku tumpah di atas perutnya.

” oh.. ah..” saya mengerang kenikmatan.
Fitri juga lemes dan masih merem, sepertinya gak mau kehilangan kenikmatan barusan. Kuambil tisu dimeja dan kubersihkan darah perawan Fitri di k0ntolku, lalu kubersihkan spermaku yang di perutnya.
“bang Thomas, apa yang sudah kita perbuat” tanya Fitri yang sepertinya sudah sadar.
“kita baru saja berpetualang” jawabku sekenanya
“tapi inikan seharusnya gak boleh terjadi, kamukan suami adikku”
“Fitri,.kalo adikmu gak tau kan gak masalah, apalagi ortumu, jgn sampe mereka tau” Fitri terdiam sesaat mendengar jawabanku dan terlihat airmatanya keluar.
Kudekap dia dan kukecup keningnya dan kubisikkan

” ini rahasia kita berdua, kau mengertikan, pokoknya kau tak akan saya telantarkan”
Kutuntun dia kekamarku yang dilengkapi dengan kamar mandi, di sana kita berdua membersihkan diri dan mandi air hangat. Kami keluar dari kamar mandi dengan berbalutkan handuk, saya mengambil hp nokia type terbaru milik saya dan kukeluarkan sim card saya, lalu kuserahkan kepada Fitri yang duduk di tepi tempat tidur.

” saya tahu kamu dari tempo hari pengen hp seperti punya saya ini”
” apa maksudnya bang” tanya Fitri.
” hadiah dari saya buat kamu, jujur saja Fitri, saya juga sayang sama kamu”
” bener bang”

” bener Fitri, kamu cantik, dan kamu juga penurut, bang Thomas juga suka dengan kamu” gombal saya.
Terlihat senyum si Fitri dan dia menunduk malu, tak kusia-sia kan kesempatan tersebut, lalu saya duduk disampingnya dan merangkul pundaknya, Fitri merebahkan kepalanya ke dadaku, kukecup rambutnya, lalu saat dia mengadah menatapku, langsung kulumat bibirnya dan tanganku lansung melepaskan handuknya, kuremas payudaranya dan kumain-mainkan putingnya.

” hm,.. ah..” Fitri mengerang,

lalu dia melepaskan ciumannya dan tangannya melepaskan handukku, dia berdiri dan jongkok di depan k0ntolku, dielus-elus k0ntolku lalu dilumatkan kedalam mulutnya, kali ini saya mengerang kenikmatan dan merebahkan badanku ke tempat tidur, sesaat kemudian Fitri merangkak naik ke tempat tidur dan mengambil pisisi duduk diatas pahaku, dia mengesek-gesekan memeknya di pahaku,

”ah..ehm..” saya yang mengelinjang geli nikmat,
” Fitri mainkan puting abang dengan lidahmu” Fitri menurut dan memainkan putingku dengan lidahnya.
” ah.. ehm..” saya menikmati sensasi lidahnya Fitri.

Tanpa merubah posisi saya suruh Fitri memasukan k0ntolku ke memeknya, dengan posisi dia di atas tangan saya bebas mengerayangi payudaranya, dan dengan posisi ini saya lihat Fitri makin enjoy aj merasakan sensasi making love, dia mengoyang memeknya maju mundur , kiri kanan mencari posisi ternikmat dia, saya juga merasakan nikmat tersendiri saat dia memutar pinggulnya,

” ah.. oh… bang Thomas…” erang Fitri sambil menjatuhkan dirinya menjauh dan menahan dgn tangannya ,
terlihat dgn jelas payudaranya yang besar menggunung dan bergoyang kiri kanan,.. kadang-kadang saya dengan dua tangan meremas satu payudaranya baru terasa pas, luar biasa pemandangan di depan saya saat ini,

” oh.. agrh…bang.. terasa enak..oh bang … enak sekali..Fitri gak tahan lagi.. aaahhhh..” Fitri mengerang dan mengejang.
Rupanya dia sudah orgasme, Fitri lalu berbaring samping saya, saya yang sudah hampir sampai puncak lalu mengarahkan k0ntolku ke mulutnya. Kulesakan k0ntolmu ke mulut Fitri, kali ini saya yang rebahkan badanku ke kepala ranjang dan tangan kananku menjambak lembut rambut Fitri sambil membuat gerakan naik turun lembut tapi cepat, sesekali tangan Fitri mengocok k0ntolku, hisapan Fitri terasa sekali,

” oh.. ah.. Fitri.. abang keluar…aaargh” tanganku tetap menahan kepala Fitri sehingga k0ntolku tetap dalam mulutnya dan kutembakan spermaku dalam mulutnya,

” telan aja Fitri,. gak apa-apa ituh,..abang lebih nikmat kalo Fitri isap habis,.. ” dan emang si Fitri penurut betul, spermaku di isap dan ditelan semua,

” agh.. enaknya.. enak sekali Fitri” kali ini saya yang berdesis kenikmatan.
Kucium si Fitri agar dia tidak merasa jijik sehabis menelan spermaku.Malam itu kami bertempur sekali lagi baru tertidur.
Pagi hari saya suruh dia bolos kerja aj, tapi kami juga tidak bisa bertempur karena ada pembantu yang membersihkan rumah dan menyuci. Siangnya saat si pembantu pulang, kita langsung bertempur kembali hingga paginya.semenjak hari itu Fitri tidur di kamarku.
Ipar no1 ku atau kakak sulung istriku yang bernama eli sudah bersuami dan memiliki seorang anak. Naas belum seminggu Fitri tidur dikamarku ketahuan olehnya yang saat itu masuk ke rumah dan mendapati Fitri sedang mandi di kamarku.

“apa-apaan ini, kau main gila yah Fitri dengan iparmu ini,menjijikan ulah ini” Eli memarahi si Fitri ,” Dan kau Thomas, dasar hidung belang, iparmu pun kau garap, bedebah”

” sabar dulu eli, jangan terlalu mendramasir masalah ini, lagian mau apa kau kemari” saya berusaha menenangkan agar suaranya tak kedengaran tk kebun ku yang tinggal digudang belakang”Lagian mo apa kau kemari, adikmu lagi di jakarta, mo pinjam duit lagi yah” sahutku.

Saya tahu bahwa Eli sering meminjam uang dari istriku. Eli seorang wanita yang shopalholic, meskipun suaminya cukup berada tetapi keuangan mereka masih dikontrol oleh mertua Eli. Guna memuaskan hobby belanjanya dia sering meminjam uang dari istriku.
Penampilan Eli cantik seperti kelima bersaudara istriku, dia yang paling tinggi, lehernya jenjang dan kakinya panjang mirip Luna Maya, dadanya tidaklah sebesar Fitri, tetapi porposional, sesuai bodynya yang langsing sehingga tidak terlihat kecil.

” kau kemari mau bayar hutangkah” sindir saya kepada si Eli.
” saya hanya mau bertemu dengan Fitri, tak taunya kalian main serong”
Saya berjalan ke brankas dan mengambil segepok uang limapuluhan ribu dan melemparkannya ke atas ranjang.
” sudahlah kecilkan suaramu, ambil uang ituh dan tutup mulutmu atau kuadukan ke suamimu masalah hutangmu dengan istriku”
kecut juga Eli mendengar ancamanku dan melirik ke ranjang melihat segepok uang yang kulempar.
Tanpa bersuara Eli berjalan ke ranjang mencoba meraih uang tersebut tetapi karena terlalu ketengah uang tersebut membuat Eli terpaksa naik ke ranjang buat meraih uang tersebut, saat itu Eli menungging memungut uang tersebut membuat saya naik birahi melihat pinggulnya yang bagus bentuknya. Tanpa pikir panjang lagi saya melompat ke atas ranjang dan memeluk pinggangnya.

” hei,.apa-apaan ini Thomas” jerit Eli mencoba membuka rangkulan tanganku.
” bang Thomas jangan” jerit Fitri.
” diam aj kau ,Fitri”

agar tidak ribut langsung aj saya cium mulut si Eli dan mencoba memasukkan lidahku kemulutnya, Eli terus meronta dan berusaha menolak badanku, tetapi dia kalah tenaga olehku, karena terus melawan, saya lepaskan ciumanku dan ku bisikkan di telinganya.

” diam aj dulu Eli, Kalau kau layani aku akan sering kau terima uang segepok ini,..” Eli tercengang sesaat, tak kusia-siakan langsung aj kulumat bibirnya, dan sepertinya gak ada perlawanan lagi, malah Eli membalas ciuman saya dan melumat balik bibir saya.
Sementara si Fitri terduduk bengong di tepi ranjang menyaksikan kami berdua serunya berciuman. Tanganku menyibak gaun yang dipakai si Eli dan mengelus pahanya yang panjang terus hingga celana dalamnya dan dengan jariku kusingkap celana dalamnya dan terus bergerilya jariku hingga ke liang memeknya. Jari tengahku kumasukan kedalam liang memeknya mencari-cari tonjolan g spotnya.Eli tak perlu lagi kupeluk erat, kurebahkan dirinya ke ranjang dan mulai ku ciumi lehernya yang jenjang hingga terus ke bawah.

“oh.. argh… Thomas .. udah benar mas..” erang Eli saat jari saya menyentuh sebuah tonjolan dalam liang memeknya.
Eli terus merintih dan mengelinjang sementara jari saya terus bekerja. kusibak blusnya dan kuciumi atasan payudaranya yang tak tertutup bra.Saya cabut tangan saya lalu mulai mempreteli baju Eli hingga hanya celana dalam pinknya yang tertinggal, terlihat payudaranya yang masih kencang meskipun putingnya tdk kemerahan lagi.saya pun mulai menciumi payudaranya melingkar terus ke putingnya dan memainkannya dengan lidahku sementara tangan kiriku terus memainkan dan meremas payudaranya ,tangan yang satu lagi menyelungsep ke balik cd pinknya dan kembali memainkan tonjolan dalam liang memeknya.

“oh.. ah… Thomas… nikmat sekali” Eli terus mengerang.

sementara Fitri masih melihat dari samping ranjang.Saya lalu membuka cd Eli dan terlihatlah bongkahan memeknya dengan bulu yang lebat di atasnya.saya lalu membuka pakaian saya dan menarik tangan Eli hingga dia dalam posisi duduk, lalu kusodorkan k0ntol saya, Eli menciumnya lalu menjilati dari bawah hingga kepala k0ntol saya berulang-ulang.

“ah… ugh….” saya merasakan sensasi yang nikmat sekali saat dia menjilati dan memainkan kantong testis saya.
Lalu di kulum dan diemut k0ntol saya, membuat saya yang mengerang dan mengelinjang nikmat.Saya berpaling ke arah si Fitri dan dia tersipu, saya lalu menarik tangannya dan memeluk dia, lalu kulumat bibirnya dan tangan saya mulai mengerayangi payudara 36c miliknya.
sementara sang kakak terus memainkan lidahnya di k0ntolku, lidahku mulai memainkan puting Fitri sementara tangan yang satu lagi meremas dan memainkan payudara Eli.Eli lalu melepaskan k0ntolku dan saya juga melepaskan pelukanku dari Fitri.
“Eli, kamu nungging aj yah sayang,” ujar saya tersenyum kepadanya.
Eli pun mengambil posisi menungging memperlihatkan bongkahan memeknya, kutuntun k0ntolku dan kulesakan ke liang memek Eli, kedua tanganku meremas pantatnya dan mendorong maju-mundur pinggulnya.

“Fitri sayang, dekap saya dari belakang” saya menatap ke Fitri yang sepertinya juga sangat terangsang. Fitri lalu mendekap saya dari belakang, menempelkan payudaranya ke punggungku, sementara tangannya mengelus dada dan dia menciumi leher dan tengkuk saya sambil sesekali dia ke depan memainkan lidahnya ke putingku.

“oh,.. ah….ayo sayang… enak sekali” saya yang mengerang keenakan sambil menggoyang pinggulku maju mundur mengenjot Eli yang menungging juga mengerang nikmat.

saya lalu membalas ciuman Fitri dan melepaskan k0ntolku dari memek Eli, lalu saya rebah ke ranjang.Eli langsung mengambil posisi memasukkan k0ntolku ke memeknya, kali ini dia duduk menghadap ke saya, sehingga tangan saya bebas meremas payudaranya, Sementara Eli menggoyang pinggulnya naik turun, Fitri terus memainkan puting saya dan terus menjilati dada saya lalu melumat bibir saya, betul- betul nikmat sekali saya malam ini, saya terus menerus mengerang kenikmatan.

“oh..ah..argh…saya keluar Thomas” Eli megejang, lalu mengeluarkan k0ntolku dari memeknya.

Fitri yang sedari tadi menunggu lalu mengambil alih posisi Eli dan mulai memasukkan k0ntolku ke memeknya.Karena udah sangat terangsang, gerakan pinggul Fitri sangat Agresif dan cepat naik turunnya, saya merasa nikmat sekali.Gantian Eli yang rebah di sampingku dan mulai mengelus dan menciumi saya.

“ah.. ah.. bang Thomas saya udah mau keluar…ah..”desah Fitri.
“saya juga sayang” sahutku” ayo.. goyang teeeruss..ahh.aah.. Fitri,”
“saya keluar..ah…..” Fitri mengejang.

saya lalu mengarahkan kepala Eli kearah k0ntolku, tanpa perlawanan Eli lalu meraih k0ntolku dan mengocoknya sambil mengemut dan menghisap. Saya merasa nikmat sekali dan terasa sudah mau menembak, maka saat Eli sedang mengemut k0ntolku kutahan kepalanya dan kutembakan spermaku ke mulutnya, sepertinya dia kaget dan mencoba menaikan kepalanya tetapi saya tahan terus sehingga dia terpaksa mengisap dan menelan spermaku.

“oh,.. eli.. isap terus.. eli argh.. nikmat sekali”
Saya lalu menariknya rebah di sisiku dan kuciumi keningnya, saya lalu berpaling dan menciumi Fitri yang rebah di atas dadaku.
Lalu kami bertiga berjalan ke kamar mandi dan bertiga kami mandi air hangat, sambil berseloroh dan saling menggosokkan sabun.
Keluar dari kamar mandi kami bertiga bertempur lagi sekali baru kuantar pulang Eli ke rumah mertuanya.

0 comments:

 
close
PKVSport