Cerita Dewasa -- Ardi (24thn) dan pacarnya Citra (22thn), mereka masih sama-sama duduk dibangku kuliah di sebuah universitas terkenal di kota malang. Pacar Ardi (Citra) memiliki paras yang cantik dengan dada dan pinggul yang bisa dibilang montok, ditunjang pula dengan tubuh yang langsing seperti model sehingga tak heran banyak teman-teman Ardi yang merasa sirik dan cemburu ketika Citra memutuskan untuk berpacaran dengan Ardi.
“Anjirrr Di, pacar loe bener-bener kayak bidadari dech.. udah cantik, baik pula, beruntung banget loe dapetin dia!” hampir teman-teman Ardi bilang begitu… Setiap liburan mereka sering menginap di sebuah losmen favorit mereka di daerah wisata Se****ling dibilangan kota batu.
Tanpa sadar setiap mereka menginap di villa itu ada sepasang mata yang selalu mengawasi mereka terutama Citra. Sebut saja Budi (45) suami dari Yanti (37) perawat villa yang biasa mengantarkan handuk bersih dan sabun setiap ada tamu yang datang. Budi berkerja sebagai penjaga gerbang divilla itu. Dan Budi sangat hafal hari dan jam berapa Ardi dan Citra datang. Sore itu Yanti sudah berkemas-kemas karena ada keluarganya yang sakit di Surabaya.
Namun karena ada tamu datang dia ingin menyiapkan keperluan tamunya dulu. Disinilah niat jahat Budi muncul, Karena sebenarnya Budi sudah lama terpesona dengan kemolekan tubuh Citra. Ketika Yanti hendak mengantarkan keperluan tamunnya dengan sigap Budi menghentikannya
“Bu’e berangkat saja…nanti kemaleman dijalan, biar saya saja yang mengantarkan keperluan tamu”, ujar Budi.
“Baiklah pa’e..titip rumah sama villa ya..bu’e sama Tole (anak laki-lakinyanya) paling cuma pergi 2 hari”, dan tdk lama setelah itu Yanti pulang kerumah yang memang berada dibelakang villa untuk kemudian pergi. Budi pun tersenyum lebar mendengar ucapan Yanti.
Sementara itu didalam kamar Ardi sedang memeriksa kado yang memang sudah dibawanya. Hari itu Citra memang sedang berulang tahun dan Ardi bermaksud ingin memberikan kejutan kepada Citra.
” Yank aku punya kado special niy buat kamu ” sambil menunjukan sebuah bungkasan kecil kepada Citra.
” Apa itu Yank…? ” Tanya Citra sambil tersenyum.
” Wah tapi ada saratnya nih “. Jawab Ardi.
” Apa sih saratnya? kamu bikin penasaran aja dech” ujar Citra.
” Mata kamu harus ditutup dulu dan jgn dibuka sampai aku yang bukain “.
” OKe..!! “jawab Citra bersemangat. Setelah menutup rapat mata Citra , Ardi berniat memasangkan cincin ketika Citra sedang bugil,
dan mereka dikelilingi lilin ketika bercinta. Ketika sedang asik dengan lili-lilinnnya Ardi terkejut mendengar suara pintu kamar mereka diketuk.
” Sebentar ya yank itu paling Bu Yanti nganterin anduk sama sabun ” ujar Ardi. Mendengar ucapan Ardi, Citra hanya menganggukan kepalanya.
Sempet kaget juga pas membuka pintu yang mengantarkan bukannya Bu Yanti tapi malah Pak Budi.
“Loh kok malah Bapak yang nganterin ??”, tanya Ardi bingung.
“iya mas istri baru saja menjenguk sodaranya yang sakit diSurabaya, karena takut kemalaman makanya biar saya saja yang mengantarkan”, jawab Budi ramah.
Ketika sedang memberikan handuknya, tiba-tiba saja Budi langsung mendekap tubuh Ardi yang memang lebih kecil dari belakang.
Lalu leher bagian belakang Ardi dipukul dan seketika itu pula Ardi pingsan. Sebenarnya letak villa itu jauh dari keramaian dan sedikit terpencil, namun agar tdk menggangu aksi busuknya Budi mengikat tangan dan kaki Ardi juga tdk lupa menyumpal mulut Ardi dengan kertas dan diplester. Setelah merasa cukup aman Budi mengunci pintu dan mendudukan Ardi disebuah kursi yang dihadapkan kespring bed. Ketika melihat Citra yang duduk diranjang dngn mata tertutup Budi tampak senang.
BACA JUGA: Persetubuhan Nikmat Dengan Ibu Mertuaku Yang Sudah Setengah Baya
” Wah gak perlu susah payah ngentot nih anak, pasti dia pikir saya pacarnya ” ucap Budi dalam hati.
” Yank kok lama sih surprisenya?? ” tanya Citra semakin.
” Apa Surprise ?”. Senyum Budi semakin mengembang.
Budi Cuma diam dan dia langsung menghampiri Citra lalu coba membuka resleting jaketnya. Budi sangat terkejut setelah menanggalkan jaket Citra, Karena ternyata dia langsung bisa melihat dua bukit kembar sebesar jeruk bali hanya ditutupi bra sedikit trasnparan bewarna merah. Budi membantu Citra berdiri, karena yakin itu Ardi Citra mulai membuka bra dan jeans ketatnya. Budi pun semakin melenelan ludah dalam-dalam dan setengah tak percaya apa yang sedang dilihatnya.
“mimpi apa aku semalem?” pikir Budi. Citra coba meranggkul dan mencium Budi karena dia pikir itu Ardi.
Tapi buru-buru Budi menahan bibir mungil Citra
“ssssssssttttttt,,,,,,”. Citra pun terdiam.
Budi menuntun Citra berbaring diranjang dan mengikat kedua pergelangan tangannya diujung ranjang. Citra terlihat pasrah sambil berucap,
“aduuh yank kok pake diiket-iket segala sih, langsung kesurprisenya aja dong aku dah gak tahan nih…”. Mendengar suara Citra yang manja Budi langsung memulai menjilati kaki Citra yang sengaja tak diikatnya,
“ sssshhh geli yank “ Citra mendesah merasakan ada lidah yang mengjilati seluruh kakinya. Desahan Citra semakin menjadi ketika lidah Budi mulai mengarah kepaha dan selangkangan.
Lidah Budi sempat terhenti didepan memek yang masih terbungkus G-string. Budi sedikit menggeser dan mulai memainkan lidahnya dibibir memek Citra.
Sesekali lidahnya dimasukan dalam-dalam ke memek yang memang jauh lebih wangi dibandingkan milik istrinya. Citra sedikit kaget ketika jari yang lebih besar mulai dimasukkan kedalam lobang nikmatnya. Tapi Citra hanya bisa menikmati perlakuan “terus yank..lebih dalam lagi”. Ujarnya semakin lirih karena birahinya mulai memuncak. Hampir 10 menit Budi menjilat klirotis dan mengocok memek Citra ketika tiba-tiba seluruh badan Citra menegang dan menyemburkan cairan kewajah Budi. Tubuh Citra masih lemas karena orgasme pertamanya ketika Budi bangun dan membuka seluruh pakainnya.
Tamparan keras menyadarkan Ardi .
“ Hey bodoh jgn pingsan aja, kamu harus liat pacar kamu bakal ketagihan ngerasain rudal saya yang besar ini…hahaha”. kalimat itu yang dibisikan Budi ketelinga Ardi.
“ Hhmmmmppphhhh”. Cuma itu yang bisa Ardi ucapkan.
Ardi sempat terpaku ketika melihat ukuran penis Budi yang 3x lebih besar dibanding miliknya. Tampak pas dengan badan kekar dan hitamnya. Tapi Ardi hanya bisa menggoyang-goyangkan kursi sambil mengeluarkan suara-suara aneh dari mulutnya yang terhalang plester. Tampak wajah penuh penolakan melihat sebentar lagi wanita yang sangat dikasihinya akan digenjot oleh pria lain yang memiliki penis 3x lipat lebih besar dari miliknya. Ardi hanya bisa pasrah menyaksikan peristiwa itu.
Ardi hanya bisa melihat dari samping ranjang dengan tangan dan kaki terikat serta mulut yang disumpal ketika Budi mulai menaiki ranjang melepas penutup terakhir di tubuh Citra. Budi melirik sambil tersenyum kearah Ardi ketika rudal miliknya digesek-gesekkan kememek Citra yang memang baru dicukur.
“ Ssssshhh Yank ayo dimasukin aku udah gatel banget nih “. Desah Citra.
Budi yang memang sudah sangat bernafsu mulai mencoba memasukan penisnya perlahan, baru topi bajanya yang masuk bibir memek & klirotis Citra sudah ikut tertarik kedalam .
4 sampai 5 kali dorongan barulah seluruh penis Budi menghilang ditelan memek sempit Citra.
” aaaaaacchh “, erangan panjang dari mulut Citra. Dia sangat bingung kenapa penis Ardi bisa jadi sangat besar ,
“apa ini surprise dari Ardi…? “ pikir Citra. Yang jelas ada sensasi yang jauh lebih nikmat dirasakan Citra ketika penis yang jauh lebih besar menyundul mulut rahimnya seakan-akan tdk ada tempat lagi dilobang memeknya.
“ Kok bisa lobang sesempit itu dimasukin penis sebesar itu???”, pikir Ardi.
Budi yang memang jauh lebih pengalaman coba memainkan birahi Citra. Sambil memejamkan mata dia hanya mendiamkan penis besarnya dilobang Citra. Dan saat merasa Citra sudah mulai bisa menerima barulah Budi memaju mundurkan pantatnya pelan-pelan.
“aaachh sssshh”,hanya suara itu yang bisa Citra ucapkan.
Budi pun makin bersemangat mendengarkan desahan-desahan Citra. Melihat adegan ini tanpa sadar Batang Ardi menegang. Karena belum pernah Ardi melihat Citra digenjot pria lain didepan matanya.
Hampir 20 menit tubuh putih mulus Citra digarap Budi. Citra tampak lemas karena selama ditunggangi Budi sempet 2x Citra orgasme.
Ardi sampai terheran-heran karena biasanya Citra jarang bisa orgasme. Apalagi sering kali Ardi sudah keburu keluar ketika Citra baru mau sampai. Mengetahui Citra melemah Budi menghentikan gerakannya. Ada rasa lega tapi juga kehilangan dirasakan Citra ketika penis Budi dicabut dari lobangnya.
Memahami kelelahan Citra , kedua puting mungil Citra dihisap dalam-dalam oleh Budi. Lidah Budi perpetualang keseluruh dada dan leher Citra. Sambil sesekali Budi memasukan kepala penisnya ke lobang Citra. Terlihat bekas merah bekas cupangan Budi didaerah dada dan leher Citra. Menerima serangan ini birahi Citra kembali naik .
“Yank masukin lagi ya” , ucapan terakhir Citra karena ketika Budi kembali menggenjot memek sempit Citra hanya rintihan dan erangan yang keluar dari bibir Citra.
5 menit berselah Budi masih terlalu perkasa sampai akhirnya terpikir oleh Budi untuk membuka penutup mata Citra agar dia tau bahwa yang sebenanya sedang menungganginya bukan pacarnya melainkan Lelaki biadab bernama Budi.
Sambil menghisap puting Citra , Budi coba membuka kain yang digunakan untuk menutup matanya.
“Paaachh ooch jaanggannh’’, Citra tak percaya apa yang sedang terjadi. Dihadapannya ada Bapak-bapak tua yang sedang mengerjainya.
“ampuuunnhh paaacckh , suudaaahh “, pinta Citra memelas.
Saat matanya menatap Ardi tak berdaya ada rasa sedih tapi rasa itu berubah menjadi nikmat saat penis Budi terus menghujam memek yang selama ini hanya diberikan kepada Ardi.
Citra juga kagum merasakan keperkasaan Budi karena sudah hampir 1 jam Citra digarap Budi belum ada tanda-tanda Budi mau mengeluarkan spermanya malahan Citra terus mengalami orgasme beruntun.
“ ssssshhhh aaaccch suuudaaah paaakkhh “, sesekali ucapan itu keluar saat serangan rudal raksasa milik Budi terus menerus diterimanya.
Sebenarnya Citra juga menikmati pergumulan itu hanya saja di selalu memalingkan wajahnya dari hadapan Ardi yang dari tadi memperhatikan mereka. Citra masih menjaga perasaan Ardi.
Lagi-lagi Citra hampir mencapai puncak begitupun Budi, mengetahui hal itu Budi mempercepat gerakannya, tak hanya itu Budi juga membuka ikatan tangan Citra.
“aakkuu keeeluuarrh paakhh” , Teriak Citra.
“ Iyaaa Saayaangg akkuu juuggaa..aaachhhh “. Dan yang membuat Ardi sangat tercengang melihat kejadian itu , dimana tangan Citra yang sudah tdk terikat menekan erat-erat pantat Pak Budi seakan tau mau melepasnya ketika cairan hangat menyembur dari memek sempitnya.
Disaat yang sama Budi menumpahkan begitu banyak sperma di liang memek Citra, hal yang belum pernah dilakukan Ardi sebelumnya karna takut Citra hamil. Tapi memang birahi Citra yang sudah tdk terkontrol lagi Citra sudah tdk peduli akan hal itu. Ardi berpikir Citra juga menikmati perlakuan Budi terhadapnya.
Dan yang lebih membuat Ardi cemburu sekaligus marah ketika sadar atau tdk Citra melumat Budi dengan penuh mesra dan tanpa paksaan layaknya suami istri yang kelelahan setelah habis-habissan bertarung diranjang. Setelah rudal Budi mulai mengecil barulah dia menariknya dan bangun. Citra tampak sangat kelelahan .
“ Nak cantik sekarang ayo kita mandi dan jangan melawan kalau masih mau selamat “ ujar Budi dengan nada mengancam.
Citra sempat melihat Ardi dan bilang “ sorry honey “. Ardi pun hanya pasrah melihat Citra digiring kekamar mandi yang ada sudut kamar. Dan Ardi hanya bisa membayangkan apa yang bakalan terjadi disana.
Akal bulus Budi tdk berhenti sampai disitu sesampainya dikamar mandi Budi teringat ucapan Citra tentang Surprise akhirnya dia coba menghasut Citra.
“ maaf ya cantik, saya sebenernya tdk mau melakukan hal ini ke wanita baik-baik seperti kamu”. Ujar Budi coba mempengaruhi Citra.
“ Tapi sebenarnya semua ini rencana pacar kamu itu. Dia meminta saya menjalankan kemauannya untuk membuat kejutan kepadamu”.
“Pacarmu bilang dia pengen ngeliat kamu dientot lelaki lain”. Budi memperjelas lagi.
“ Apaaa…!! Jadi ini scenarionya Ardi. Sial betul dia, memang aku cewe apaan..” Citra naik darah mulai terhasut kebohongan Budi.
“ Baiklah klo itu mau nya, dia akan melihat semuanya.” Ucap Citra lagi.
Citra yang emosi karena tipuan Budi berubah menjadi binal. Dia membuka pintu kamar mandi dan menarik Budi disudut kamar mandi. Dari arah itu Ardi dapat melihat dengan sangat jelas Citra dan Budi saling bertukar lidah sambil berpelukan mesra. Ardi pun semakin binggung melihat perubahan sikap Citra itu. Citra yang tadinya pendiam dan sempat iba melihat Ardi berubah menjadi binal dengan tatapan matanya seakan ingin menunjukan sesuatu kepada Ardi.
“ aaachhh enakkhh sayaaanghh “ ringis Budi keenakan ketika lidah Citra mulai menjalar keleher dan menghisap puting hitam Budi.
Tdk berhenti sampai kesitu jilatan Citra mulai turun keselangkangan Budi. Penis besar itu mulai dihisap Citra, walau terlihat agak kesulitan tapi batang Budi bisa dihisapnya dalam-dalam sambil sesekali jilatannya diarah kan ke buah pelir Budi dengan lihai.
Budi menarik Citra berdiri dan membalik tubuh sexy Citra menghadap ke pintu. Budi jongkok dan mulai menghisap rakus kemaluan Citra.
“ Yaa sayaanggh isaaaph teerrruuuzz sshhhh”, racau Citra mulai bangkit lagi birahinya.
Budi mulai kesetanan dia berdiri dan mulai memasukan batangnya kememek Citra.
“ sssshhh ooohhh” Desah Citra saat seluruh batang Budi dimasukkan.
Budi mulai menggenjot sambil tangannya meraba dan memutar-mutar kedua puting Citra dari belakang.
“plok plok plok plok” terdengar suara dua kelamin yang beradu.
“penis muuu enaaak sayaangg…teruuuzz entooot akuu…”. Budi tdk bisa menjawab karena tiba-tiba Citra menengok kebelakang dan langsung menyambar bibir Budi.
Citra yang birahinya sudah tak beraturan menahan gerakan Budi dan melepaskan kemaluaannya, kemudian menyuruh Budi duduk diclosed dan menaiki batang perkasa Budi. Bak penunggang Rodeo Citra bergoyang sangat liar.
15 menit berselang Budi mencoba berdiri sambil menggendong Citra dengan penis yang masih menancap. Dan tanpa aba-aba Budi menutup pintu kamar mandi untuk kemudian kembali mengerjai Citra sepuas hatinya. Ardi penasaran akan apa yang terjadi didalam sana. Hanya jeritan kenikmatan Citra dan Budi yang bisa didengar Ardi. Selama 40 menit didalam sana Ardi sempat mendengar beberapa kali Citra berteriak histeris menandakan lagi Citra mendapat orgasme beruntun dan terakhir Budi melenguh panjang. Ardi baru bisa bernafas lega ketika jeritan-jeritan tadi menghilang dan hanya terdengar suara kucuran shower menandakan 2 insan didalamnya sedang mandi bersama layaknya kekasih yang sedang kasmaran.
Budi dan Citra sudah berlilitkan handuk sekeluarnya dari sana. Citra menggandeng tangan Budi dan bilang “ sayang abis ini kita makan dulu yuk, aku laper nih…” ajak Citra manja. Budi menganggukan kepalanya sambil tersenyum. Kemudian mereka berpakaian , Citra sama sekali tdk melirik kearah Ardi seakan-akan hanya ada Citra dan Budi diruangan itu. Akhirnnya Ardi hanya bisa mendengar pintu ditutup dan suara motor yang mulai menjauh meninggalkannya sendiri. Udara kota Batu yang dingin membuat Ardi tertidur.
2 jam berselang Ardi masih tertidur diposisinya semula. Sampai akhirnya Ardi terbangun dan melihat Budi berjongkok membelakanginya sambil bibirnya menjelajahi seluruh kemaluan Citra yang duduk dipinggir ranjang sambil tangannya menjambak rambut Budi. Menyadari korbannya terbangun Budi menghentikan aktifitasnya.
“ Sayang aku mau liat dong , seberapa kuat laki-laki sialan ini “. Citra tersenyum seolah tau kemaun Budi dengan sigap Citra pun membuka celana Ardi dan langsung memasukan batang Ardi yang memang sudah berdiri melihat adegan Citra dan Budi barusan.
Tanpa komando Citra mulai bergoyang dipangkuan Ardi. Citra merasakan hambar karena batang Ardi memang tdk seperkasa milik Budi.
15 detik bertahan akhirnya Ardi mengeluarkan spermanya. Citra semakin mempercepatnya kocokannya tapi tersadar karena penis Ardi tiba-tiba menciut dan keluar sendiri dari lobang Citra. Sambil berdiri Citra membersihkan memeknya dengan handuk.
“ Ach bikin kotornya aja nih..!!! emang dasar cowo loyo…!!!”, Citra marah-marah.
Sambil tersenyum puas Budi mengampiri Ardi ,
“Hey tolol Cuma segitu kemampuanmu ?”. bentak Budi
“ Sekarang kamu liat bagaimana seharusnya memperlakukan wanita secantik ini” ucapnya terhadap Ardi.
Merasa tersanjung Citra pun memeluk mesra tubuh kekar Budi seraya berucap,
“ Ach sayang kamu bisa aja, ayo kita mulai lagi…aku dah gak tahan disodok punyamu yang perkasa ini, gak kaya punya cowo sialan itu…LOYO …!!!sambil menggengam batang Budi. Ardi Cuma semakin lemas dan pasrah mendengar ucapan Citra tadi.
Sepanjang malam itu Citra dan Budi menumpahkan birahinya diatas ranjang tentunya dihadapan Ardi. Semua posisi dicoba oleh Budi. Entah berapa kali Budi sudah memuncratkan spermanya dimemek sempit itu. Sedangkan Ardi juga berulang kali mendengar jeritan histeris dari Citra saat mendapatkan orgamse. Barulah sekitar pukul 3 pagi Citra tertidur dipelukan Budi. Ardi dapat melihat Budi dan Citra yang tdk berbusana ketika tertidur sambil berpelukan mesra layaknya suami istri yang kelelahan setelah bertarung habis-habisan diranjang. Ardi hanya bisa terdiam menyaksikan kejadian itu dan akhirnya Ardi pun tertidur tanpa bisa berbuat apa-apa.
0 comments:
Post a Comment