Hubungan Sedarah

Percintaan Terlarang

Pemuasan Nafsu

Memuaskan Nafsu Indra

Cerita Dewasa 18+

kisah nyata yang di alami oleh beberapa orang

Cerita Sex

Kisah Sex yang membuat kamu jadi bergairah

Perselingkuhan

Perselingkuhan antara saudara sendiri, teman sendiri dan istri tetangga

Thursday, May 16, 2019

Cerita Dewasa - Ngentot Di Tengah Samudra



Cerita Dewasa – Aku adalah seorang gadis dari K, sebut saja namaku Inge, aku anak pertama dari 6 bersaudara dan aku satu-satunya anak perempuan.

Aku ingin berbagi cerita, kisahku ini adalah kejadian yang benar-benar kualami sendiri. Untuk menjaga nama baik keluarga, nama dan marga sengaja kusamarkan. Aku berharap semoga beban batinku akan berkurang setelah aku menceritakannya kepada

Aku adalah seorang gadis dari K, sebut saja namaku Inge, aku anak pertama dari 6 bersaudara dan aku satu-satunya anak perempuan. Kehidupan ekonomi keluargaku bisa dibilang mencemaskan. Beruntung aku bisa tamat SMA, ini karena aku mendapat beasiswa.

Aku sedih melihat keadaan keluargaku, ayahku adalah seorang Pegawai Negeri, ibuku hanyalah seorang Ibu Rumah Tangga yang tidak mempunyai skill, kerjanya hanya mengurus putra-putrinya. Rasanya aku ingin membantu ayah, mencari uang.

Tapi apalah daya aku hanya lulusan sekolah menengah, namun begitu kucoba untuk melamar kerja di perusahaan yang ada di kota Manado. Hasilnya nihil, tak satupun perusahaan yang menerima lamaranku. Aku mahfum, disaat krisis sekarang ini banyak PT yang jatuh bangkrut, kalaupun ada PT yang bertahan itu karena mem-PHK sebagian karyawannya.

Lalu aku berpikir, kenapa aku tidak ke Jakarta saja, kata orang di Ibukota banyak lowongan pekerjaan, dan aku teringat tetanggaku Mona namanya, dia itu katanya sukses hidup di Jakarta, terbukti kehidupan keluarganya meningkat drastis. Dahulu kehidupan keluarga Mona tidak jauh berbeda dengan keadaan keluargaku, pas-pasan.

Tapi sejak Mona merantau ke Jakarta, ekonomi keluarganya makin lama makin berubah. Bangunan rumah Mona kini sudah permanen, isi perabotnya serba baru, dari kursi tamu, tempat tidur semuanya mewah, juga TV 29″ antena parabola dan VCD mereka miliki. Aku ingin seperti Mona, toh dia juga hanya tamatan SMA. Kalau dia bisa kenapa aku tidak? Aku harus optimis. Situs Domino

Pada suatu hari di bulan September, aku pamit kepada keluargaku untuk merantau ke Jakarta. Meskipun berat papa dan mama merelakan kepergianku. Dengan bekal uang Rp 75.000 dan tiket kelas Ekonomi hasil hutang papaku di kantor, aku akhirnya meninggalkan desa tercinta di Kawanua.

Dari desa aku menuju pelabuhan, aku harus sudah sampai di pelabuhan sebelum pukul 6 sore karena KM Ciremai jurusan Tg.Priok berangkat jam 19:00 WIT, waktu satu jam tentu cukup untuk mencari tempat yang nyaman.

Karena tiketku tidak mencantumkan nomor seat, maklum kelas ekonomi, aku berharap mendapat lapak untuk menggelar tikar ukuran badanku. Tapi sial, angkutan yang menuju pelabuhan begitu terlambat, pada waktu itu jam sudah menunjuk pukul 18:45. Waktuku hanya 15 menit. Ternyata KM.

Ciremai sudah berlabuh, aku melihat hiruk pikuk penumpang berebut menaiki tangga, aku tergolong calon penumpang yang terakhir, dengan sisa-sisa tenagaku, aku berusaha lari menuju KM.Ciremai, aku hanya menggendong tas punggung yang berisi pakaian 3 potong. Aku sudah berada di dek kapal kelas ekonomi, tapi hampir semua ruangan sudah penuh oleh para penumpang. Keringat membasahi seluruh tubuhku, ruangan begitu terasa pengap oleh nafas-nafas manusia yang bejibun.

Aku hanya bisa berdiri di depan sebuah kamar yang bertuliskan Crew, di sekitarku terdapat seorang Ibu tua bersama 2 orang anak laki-laki usia sekolah dasar. Mereka tiduran di emperan tapi kelihatannya mereka cukup berbahagia karena dapat selonjoran. Aku berusaha mencari celah ruang untuk dapat jongkok.

Aku bersyukur, Ibu Tua itu rupanya berbaik hati karena bersedia menggeserkan kakinya, kini aku dapat duduk, tapi sampai kapan aku duduk kuat dengan cara duduk begini. Sedangkan perjalanan memakan waktu 2 hari 2 malam. Tidak lama kemudian KM.Ciremai berangkat meninggalkan pelabuhan Bitung, hatiku sedikit lega, dan aku berdoa semoga perjalanku ini akan mengubah nasib.

Tak sadar aku tertidur, aku sedikit terkejut sewaktu petugas menanyakan tiket, aku ingat tiketku ada di dalam tas punggungku. Tapi apa lacur, tasku raib entah dimana, aku panik, aku berusaha mencari dan bertanya kepada Ibu tua dan anak laki-lakinya, tapi mereka hanya menggelengkan kepala.

“Cepat keluarkan tiketmu..” ujar seorang petugas sedikit menghardik.
“Aku kehilangan tas, tiket dan uangku ada di situ..” jawabku dengan sedih.
“Hah, bohong kamu, itu alasan kuno, bilang aja kamu tak membeli tiket, Ayo ikut kami ke atas,” bentak petugas yang bertampang sangar.

Akhirnya aku dibawa ke dek atas dan dihadapkan kepada atasan petugas tiket tadi.

“Oh.. ini orangnya, berani-beraninya kamu naik kapal tanpa tiket,” kata sang atasan tadi.
“Tiketku hilang bersama pakaianku yang ada di tas, saya tidak bohong Pak, tapi benar-benar hilang..”
“Bah itu sih alasan klasik Non, sudah ratusan orang yang minta dikasihani dengan membuat alasan itu.” ucapnya lagi.
“Kalau Bapak tak percaya ya sudah, sekarang aku dihukum apapun akan aku lakukan, yang penting aku sampai di Jakarta.”
“Bagus, itu jawaban yang aku tunggu-tunggu..” ujar lelaki berseragam putih-putih itu.

Kalau kutaksir mungkin lelaki tersebut baru berusia 45 tahun, tapi masih tegap dan atletis, hanya kumis dan rambutnya yang menonjolkan ketuaannya karena agak beruban.

“Tapi ingat kamu sudah berjanji, akan melakukan apa saja..” ujar lelaki itu, seraya menunjukkan jarinya ke jidatku.
“Sekarang kamu mandi, biar tidak bau, tuh handuknya dan di sana kamar mandinya..” sambil menunjuk ke arah kiri.

Betapa girang hatiku, diperlakukan seperti itu, aku tidak menyangka lelaki itu ternyata baik juga. Betapa segarnya nanti setelah aku mandi.

“Terima kasih Pak,” ujarku seraya memberanikan diri untuk menatap wajahnya, ternyata ganteng juga.
“Jangan panggil Pak, panggil aku Kapten..” tegasnya. Situs Domino

Aku sempat membaca namanya yang tertera di baju putihnya. “Kapten Jonny” itulah namanya. Aku sekarang sudah berada di kamar mandi.

“Wah, betapa wanginya tuh kamar mandi,” gumamku nyaris tak terdengar. Kunyalakan showernya maka muncratlah air segar membasahi tubuhku yang mulus ini, kugosok-gosokan badanku dengan sabun, kuraih shampo untuk mencuci rambutku yang sempat lengket karena keringat.

Sepuluh menit kemudian aku keluar dari kamar mandi, aku bingung untuk bersalin pakaian, aku harus bilang apa kepada Sang Kapten. “Wah cantik juga kamu,” tiba-tiba suara itu mengejutkan diriku. Dan yang lebih mengejutkan adalah pelukan Sang Kapten dari arah belakang. Aku hanya terdiam, “Siapa namamu, Sayang?” bisiknya mesra. “Inge..” jawabku lirih. Aku tidak berusaha berontak, karena aku ingat akan janjiku tadi.

Karena aku diam tak berreaksi, maka tangan Sang Kapten makin berani saja menjelajahi dadaku dan menciumi leher serta telingaku. Aku menggelinjang, entah geli atau terangsang, yang pasti sampai usiaku 19 tahun aku belum pernah merasakan sentuhan lelaki. Bukannya tidak ada lelaki yang naksir padaku, ini karena sikapku yang tidak mau berpacaran.

Banyak teman sekelas yang berusaha mendekatiku, selain lumayan cantik, aku juga tergolong pandai, makanya aku mendapat beasiswa. Maka tak heran banyak lelaki di sekolahku yang berusaha memacariku, tapi aku cuek, alias tidak merespon.

“Ooohh.. jangan Kapten.” hanya kata-kata itu yang keluar dari mulutku ketika pria separuh baya itu menyentuh barang yang amat berharga bagi wanita, bulu-bulu lembut yang tumbuh di sekitar vaginaku dielusnya dengan lembut, sementara handuk yang melekat di tubuhku sudah jatuh ke lantai. Dan aku pun tahu bahwa lelaki ini sudah bertelanjang bulat.

Aku merasakan benda kenyal yang mengeras menyentuh pantatku, nafas hangat dan wangi yang memburu terus menjelajahi punggungku, tangannya yang tadi mengelus vaginaku sekarang meremas-remas kedua payudaraku yang ranum, ini membuat dadaku membusung dan mengeras. Aku tak percaya, tangan lelaki ini seolah mengandung magnet, karena mampu membangkitkan gairah yang tak pernah kurasakan seumur hidupku.

“Ooohh.. aaahh..” hanya desahan panjang yang dapat kuekspresikan bahwa diriku berada dalam libido yang betul-betul mengasyikan.
“Inge kau betul-betul lugu, pegang dong batangku,” kata Kapten Jonny, seraya meraih tanganku dan menempelkannya ke batang zakarnya yang keras tapi kenyal.
“Jangan diam saja, remaslah, biar kita sama-sama enak..” ujarnya lagi.

Akhirnya walaupun aku sebelumnya tidak pernah melakukan senggama, naluriku seolah membimbing apa yang harus kuperbuat apabila bercumbu dengan seorang laki-laki. Akhirnya aku berbalik, kuraih batang kemaluannya kuremas dan kukocok-kocok, sampai kumainkan biji pelirnya yang licin.

Sang Kapten mendesah-desah, “Ooohh.. aaachh.. enak sekali Sayang, teruskan.. oh teruskan..” sambil matanya terpejam-pejam. Aku jongkok, tanpa ragu kujilat dan kukulum torpedo Sang kapten, sampai terbenam ke tenggorokanku.

Aku benar-benar menikmatinya seperti menikmati es Jolly kesukaanku di waktu kecil dulu. Aku tak peduli erangannya, kusedot, kusedot dan kusedot terus, sampai akhirnya zakar Sang Kapten yang panjangnya hampir 12 centi itu memuncratkan cairan sperma hangat ke mulutku yang mungil. “Aaahh.. aku sudah tak kuat Inge,” gumamnya.

Betapa nikmatnya cairan sperma nya, sampai tak sadar aku telah menelan habis tanpa tersisa, ini membuat seolah Sang Kapten tak mampu untuk tegak berdiri. Dia bersandar di dinding kapal apalagi gerakan kapal sekarang ini sudah tak beraturan kadang bergoyang kekiri kadang kekanan.

“Kamu betul-betul hebat Inge,” puji Kapten Jonny sambil mencium bibirku. Situs Domino
“Inge jangan kau anggap aku sudah kalah, tunggu sebentar..”

Dia bergegas menuju lemari kecil, lantas mengambil sesuatu dari botol kecil dan menelannya lantas membuka kulkas dan mengambil botol minuman sejenis minuman energi.

“Sini Sayang..” ujar sang kapten memanggilku mesra.
“Istirahat dulu kita sebentar, ambillah minuman di kulkas untukmu,” lanjut Kapten Jonny.

Kubuka kulkas dan kuraih botol kecil seperti yang diminum Kapten Jonny. Aku meminumnya sedikit demi sedikit, “Ooohh.. sedap sekali minuman ini.. aku tak pernah merasakan betapa enaknya.. minuman apa ini.” Ternyata label minuman ini tertulis huruf-huruf yang aku tak paham, mungkin aksara China, mungkin Jepang mungkin juga Korea. Ah persetan.. yang penting tenggorokanku segar.

“Kau berbaringlah di di situ,” pinta Kapten Jonny sambil menunjuk tempat tidurnya yang ukurannnya tidak begitu besar. Kurebahkan tubuhku di atas kasur yang empuk dan membal. Kulihat jam dinding sudah menunjuk pukul 12 malam. Aku heran mataku tak merasa ngantuk, padahal biasanya aku sudah tidur sebelum pukul 22:00.

Aku sengaja tidak menggunakan selimut untuk menutupi tubuhku, kubiarkan begitu saja tubuhku yang polos, barangkali ini akan membangkitkan gairah libido Sang Kapten yang tadi sudah down. Aku berharap semoga Sang Kapten akan terangsang melihat dadaku yang sengaja kuremas-remas sendiri.

Sang Kapten sudah bangkit dari kursi santainya, dia menenggak sebotol lagi minuman sejenis Kratindaeng. Dia sudah berada di tepi ranjang, sekarang dia mulai mengelus-elus kakiku dari ujung jari merambat ke atas dan berhenti lama-lama di pahaku, mengusap-usap dan menjilatinya, dansekarang lidahnya sudah berada di mulut vaginaku. “Ooohhh.. geli..”

Sejurus kemudian lidahnya dijulurkan dan menyapu permukaan bibir vaginaku. Pahaku sengaja kulebarkan, hal ini membuat Sang Kapten bertambah buas dan liar, diseruputnya klitorisku. “Ooohh.. aaahh.. teruskan Kapten, lanjutkan Kapten.. Ooohh.. nikmat sekali Kapten..” Tangannya tidak tinggal diam, diraihnya kedua payudaraku, diremasnya dan tak lupa memelintir putingku dengan mesra.

“Ooohh.. aku sudah tak tahan Kapten..” desisku.
“Tahan Sayang.. tahan sebentar.. biarkan aku menikmati vaginamu yang wangi ini… aku tak pernah merasakan wanginya vagina dari wanita lain..”
“Sruuppp.. sruuuppp.. sruuupp..” Terus saja mulut Kapten Jonny dengan rajinnya menjelajah bagian dalam vaginaku yang sudah empot-empotan ini akibat rangsangan yang amat tinggi.

“Sudah Kapten.. lekas masukkan batang zakarmu, aku sudah tidak tahan..”
“Baik, rasakanlah Sayang.. betapa nikmatnya rudalku ini..”
“Tapi pelan-pelan Kapten, aku benar-benar masih perawan..”
“Oke, aku melakukannya dengan hati-hati..” janji Kapten Jonny.
“Buka lebar pahamu, Inge..” saran Kapten Jonny.

Dan…

“Blleeesss…”
“Ooohh.. aaahh..” desisku, padahal zakar itu baru masuk tiga perempatnya.
“Bles.. blesss…”
“Ooohhh…” erangku panjang, aku tahu batang sepanjang 12 centi itu sudah merusak selaput daraku.

Ditariknya lagi rudalnya, lantas dimasukannya lagi seirama dengan goyangan KM.Ciremai oleh ombak laut.

“Bless.. blesss.. bless..”
“Ooohh.. ooohh.. ooohh.. aaahh.. aaahh..”
“Aku mau keluar Kapten,” ujarku memberi tahu Kapten Jonny.
“Tahan Sayang.. sebentar.. aku juga ingin keluar, sekarang kita hitung sampai tiga. Satu.. dua.. tiga..”

“Crottt… crottt… crot…” sperma Kapten Jonny membasahi gua gelap vaginaku. Betapa hangat dan nikmatnya sperma mu Jonny. Hal ini memancing cairanku ikut membanjiri kemaluanku sampai meluber ke permukaan bersama dengan sperma kapten.

Kami berdua terkulai lemas, tapi Kapten Jonny sempat meraba bibir kemaluanku dan jarinya seolah mencungkil sesuatu dari vaginaku, ternyata dia menunjukkan cairan merah kepadaku, dan ternyata adalah darah perawanku. Dijilatnya darah sambil berkata, “Terima kasih Inge, kamu betul-betul perawan..” Aku hanya menangis, menangisi kenikmatan yang sama sekali tak kusesalkan.

Aktivitas senggama ini berlangsung kembali sampai matahari muncul. Lantas aku tidur sampai siang, makan, tidur dan malamnya kami melakukannya lagi berulang-ulang seolah tiada bosan dan kapten tetap mengeluarkan sperma nya didalam vaginaku. Akhirnya Pelabuhan Tanjung Priok sudah berada di pelupuk mataku. Sebelum turun dari kapal aku dibelikan baju baru, dan dibekali uang yang cukup.

Cerita Dewasa - Senandung Masa Puber



Cerita Dewasa – Sebelum membaca silahkan siapkan tisu terlebih dahulu, selamat menikmati, Sebut saja namaku Mat,tinggiku waktu di sekolah kelas 3 SMP sekitar 162cm, yg aku paling suka dari cewek adalah payudaranya semakin besar dan montok,semakin aku suka. Apalagi kalo wajahnya juga cantik,makin bikin aku horny (mungkin karena aku sering baca majalah & nonton film porno sehingga membuat aku jd sperti itu).

Di sekolah aku selalu berprestasi & masuk 5 besar. Sehingga aku slalu masuk kelas pilihan atau unggulan (kelas untuk orang2 pinter..itu katanya guru2 aku wktu itu).

Aku terkadang usil,tp pintar hampir disemua mata pelajaran,terutama sejarah,geografi,biologi,& matematika(MTK). Di kelas aku cenderung gaul dgn tmen2 cwek coz mereka mau menerima aku apa adanya,dibandingkan temen cwok. Di skolahku aku mempunyai temen sekelas yg di panggil Puput.

Aku sekelas & kenal dgnnya sejak kelas 2. Dia orangnya putih, rambut panjang(sering dikuncir),bibir mungil tipis,cantik(menurut pendapatku), senyum manis berlesung pipit,bodi langsing & lebih tinggi sedikit dariku(coz tinggi aku hanya sekupingnya),ramah, ukuran payudara 34B(itu aku tau wkt ng SEX dgnnya), dan gila sex (ini aku tau stelah kualami sendiri dgnnya).

Suatu hari aku dapat tugas atau PR Matematika yg lumayan rumit & memiliki wkt deadline yg cepat. Aku sih sudah terbiasa dgn soal2 itu,tp lain halnya dgn Puput. Ia nampaknya bingung &masih blom mengerti dgn PR yg diberikan. Puput pun menyapa aku.

“hai,Mat…” tegurnya.

“hai jg Put..ada apa?” tanyaku.

“begini Mat,PR MTK(Matematika) nanti kita kerjain bareng ya?”
“Sekalian ajarin gw, krn catatan gw gak lengkap en gw jg blom ngerti?” pintanya.
“Mmm…gimana ya?” “Gw sih mau aja,tp ngrjainnya kpan?” “Dimana?” “dan sama siapa aja?” jawabku.

“bagaimana klo dirumah gw aja?” “Kebetulan rmh gw lg sepi,BoNyok(Bokap n Nyokap) pergi keluar kota.” “Kita kerjainnya abis pulang skolah nanti.”
“Tenang aja ntar gw jamu en sediain makanan kecil jg mimuman deh.”
“Ntar jg gw ajak anak2 cwek yg lain” katanya lg sambil pergi utk mengajak anak2 cwek yg lain.

Tapi tampaknya mereka smua sudah ada janji & ga bisa ikut. Selain itu adapula yg mau les,dll. Tak berapa lama Puput datang kembali menghampiriku.

“Mat, kayaknya cuma kita berdua aja nih yg blajar bareng, anak-anak cwek yg lain pada gak mau.” jelasnya.

“yaudah,gak apa-apa.” “Tapi ntar sbelum ke rumah kamu,anterin gw ke wartel ya?” “gw tlp ortu gw dlu skalian minta ijin.” pintaku.

“iya,tenang aja.” jawabnya. Pkv Sport

Setibanya di rumah Puput,aku langsung dipersilahkan duduk di ruang tamunya.

“Mat,tnggu en duduk dulu aja disini di sofa ya?” “Gw mau ganti baju dlu,skalian ambil minuman.” “Oh,iya.mau minum apa, Mat?” “Dingin atau panas?” tanyanya lagi.

“apa aja Put,asal jgn racun..” candaku.
Puput pun tersenyum dgn manisnya,sehingga lesung pipitnya terlihat.

Sambil menunggu Puput, aku memandangi sekeliling ruang tamu di rumah itu. Rumah yg dari luar terlihat sederhana,namun luas didalamnya dgn 3 buah kamar. Terdapat pula foto2 Puput & orang tuanya. Tak berapa lama muncullah Puput tanpa aku sadari dari belakang sambil menegur aku.

“ehemm..ehemm..ngapain Mat?” “serius amat liat fotonya.” katanya smbil meletakkan minuman di meja.

Akupun menjawab tp masih dlm posisi membelakangi Puput.
“gak ngapa-ngapain,cuma lg liat-liat foto kamu & skeluarga aja” jawabku.

Saat aku memalingkan wajah ke arah Puput. Aku agak tertegun melihat Puput dgn pakaian celana pendek abu-abu muda yg pendeknya 20cm diatas lututnya. Serta mengenakan kaos putih yg agak longgar atau mungkin jg kebesaran utk dirinya.

Aku bisa melihat dr kerah bajunya yg longgar serta terlihat tali BHnya yg berwarna pink dan kerah kaosnya sring ditarik kebelakang karena takut terlihat belahan dadanya. Serta lengan kaos yg digulung sedikit. Aku sempat lama memandanginya,apalagi kulitnya yg putih smakin terlihat jelas & seksi. Membuat aku merasa ada sesuatu yg bergejolak didadaku.

“woi..Mat.kok diam aja?” “ngelamun ya?” “ngelamunin apaan?” katanya memecahkan kekagumanku.

” ah…gak. gw cuma heran aja ini rumah sepi amat.
(sambil aku ambil posisi duduk dilantai ruang tamunya yg beralaskan karpet bulu)
“Memangnya cuma kamu & ortu kamu aja yg tinggal disini ya?” tanyaku basa basi.

“gak jg.ada sih satu lg orang yg tinggal disini yaitu om gw.”
“Om gw tinggal disini kalo lg pas ditugasin kerja beberapa hari aja ke jakarta sama bosnya.” “skrang dia lg dirumahnya di daerah bandung sana.” jelasnya.

“berarti kamu slalu sndirian dong kalo ortu kamu kerja?” tanyaku lg.

“ya,begitulah.” jawabnya singkat.

“knp gak pake pembantu aja, biar gak kesepian?” kataku lg.

“ortu gw gak mau gw jd anak manja meskipun gw anak satu-satunya, jd gw dilatih buat jd mandiri…btw diminum dlu dong minumannya, pasti udh haus kan dari tadi?”
“Oh,iya tnggu sbentar ya,gw mau ambil kue-kue & makanan ringan dulu.” pintanya sambil menuju dapur.

Tak berapa lama ia datang. Saat aku hendak minum, Puput menuju meja tamu utk meletakkan makanan kecil. Puput tersandung pinggiran karpet ruang tamunya.

Sehingga ia jatuh menimpa dan mengenai aku yg kbetulan sedang memegang gelas minuman dingin berisi sirup orange.Seluruh baju & celana seragam sekolahku yg masih kukenakan basah, sedangkan Puput hanya terkena sdikit basah pada tangannya.

“aduh..maaf ya Mat, gara2 gw kesandung.” “Gelas minuman lo tumpah ke seluruh seragam lo.” katanya sambil meraih tisu yg ada dimeja & secara spontan segera mengelap seragamku.

“oh…gak apa2 kok. Lagipula kan kamu gak sengaja.” jawabku sambil membantunya mengelap tumpahan sirup di bajuku.

Ada perasaan dag dig dug tak menentu yg kurasakan. Apalagi saat tangannya yg putih & halus mengelap celanaku yg basah. Ingin rasanya berlama-lama tangannya mengusap-usap ya ada jg dibalik celanaku.

Aku jg tak melewatkan kesempatan utk melihat belahan dadanya yg ditutupi dgn BHnya yg berwarna pink melalui kerah baju atau kaosnya. Karena aku takut ketahuan & si Konti dibalik celana mulai mau bangun, aku berkata padanya,

“Put, udah biar gw lap en bersihin aja sndiri.”
“Lagian hal sepele kayak begini mah wajar aja kali.”
“toh, kan kamu gak sengaja.” kataku memecah keadaan.
(padahal aku takut ketahuan kalo konti aku mulai bangun karena ia mengusap-usap & mengelap celanaku yg basah….he5x).

“aduh..Mat..lo emang baik banget, gak salah gw punya temen kyak lo.”
“Udah baik, pemaaf, pinter lagi.” katanya karena merasa bersalah.

ah..kamu Put, jd bikin gw GR aja.. jawabku.

“oh,iya Mat..mendingan lo ganti en buka aja dulu seragam lo.”
“Biar dicuci di mesin cuci n sembari tunggu kering, lo pake aja dulu kaos n celana Om gw.”(sambil berjalan menuju dan masuk ke kamar Omnya).
“Kebetulan ada yg cocok en kyaknya pas sama lo.”
“nih handuknya,lo ganti dikamar mandi yg ada di kamar Om gw aja, nih td gw cari n dpat dr lemari Om gw. Kayaknya pakaian ini cocok buat lo.” katanya sambil memberikan handuk dan kaos coklat yg ada ditangannya.

Saat aku di kamar mandi aku tutup pintu kamar mandinya. Namun mungkin karena aku kurang atau lupa mengunci pintunya. Pintu jadi terbuka sedikit & aku baru menyadari klo Puput sepertinya memandang kearahku.

Tapi Aku sengaja membiarkannya saja. Aku mengguyur badanku dgn air, sambil menyabuni badanku yg sixpack, tdk lupa kontiku yg berukuran 14 cm kusabuni. Begitu slesai aku melihat Puput sedang berpura2 membaca majalah, sambil duduk di pinggir tempat tidur(masih dikamar Omnya loh..).

“hei..Put !” kataku pura2 menegur dan pura2 gak tau akan yg sudah ia lakukan saat aku mandi tadi.
“hei…gimana Mat,seger mandinya?”
“kyaknya udah pas kaos n celana pendek boxernya sama lo.” katanya smbil meletakkan majalah yg dibacanya.

“ayo Put kita langsung belajar aja” ajakku.

“tunggu dulu Mat,mendingan kita nonton filn dulu aja.” “Gimana?” pintanya.

“wah..,boleh jg tuh.tapi film apaan?” tanyaku lg. Pkv Sport

“nih film ini (sambil menunjukkan dr balik kaosnya film porno dgn sdikit ragu2 ia menunjukkan).” ujarnya.

“astaga.. Puput,dapat dr mana film bgituan?” kataku pura2 kaget, padahal aku udah sering jg nonton film2 porno.

“oh..ini gw dapat dr lemari Om gw, sewaktu gw cari baju buat lo tadi.”
“gw sbenernya udh pernah en hampir sering nonton film porno bareng Ratna temen kita,klo lg pulang sekolah.” (Ratna adah salah satu cwek temen sekelasku jg, yg nanti aku ceritakan pengalaman SEX ku dgnnya).

“gw jg sring baca2 n liat2 majalah porno punya Om gw.” tambahnya lg.
“jadi…lo mau ga?” “pasti lo blom pernah nonton kan?” “apalagi orang pinter kyak lo pasti kerjanya belajar melulu kan?”
“skali2 kan gak apa2 Mat.” “nanti lo juga pengen lg…he5x.” ujarnya sambil merayu.

“tapi…” jawabku pura2 mikir padahal dalam hati senang dan gembira, kapan lagi bisa nonton film porno bareng sama cwek secantik Puput.

“udah gak usah mikir2, Mat.” timpalnya lg.

Akupun mengangguk stuju. Kami berduapun menonton,dgn duduk ditempat tidur. Karena TV dan DVD Playernya terdapat di depan tempat tidur.

Saat adegan sepasang pria & wanita saling bercumbu. Perlahan-lahan tangan kanan Puput mulai memegang dan meremas bantal yg dipeluknya, sedangkan tangan kirinya meremas2 dadanya sendiri. Sepertinya ia mulai terangsang. Aku pura2 tak memperhatikan.

Perlahan-lahan aku terangsang jg,dan mulai berani mengusap-usap paha mulusnya. Sampai akhirnya ia mulai tak tahan, dan melempar bantal yg dipeluknya. Kemudian tangan kanannya menarik kepalaku ke tubuhnya.

Dan iapun berkata, “ayo Mat ciumin payudara gw,biarin mulut en lidah lo menari-nari diatasnya.” pintanya dlm keadaan sange atau terangsang yg amat sangat.

Aku tak menyia-nyiakan lampu hijau tsb. Langsung kulepaskan kaosnya,shingga tampaklah bukit kembarnya yg seksi dan indah yg trtutup BH pink yg ia sendiri secara spontan membuka kancing pengait tali BHnya. Kucium dari dari leher hingga payudaranya dan kuisap-isap serta jilat puting merah mudanya.

“cup…cuip..shruupp…shrupp…”

Puput hanya bisa memejamkan mata kenikmatan dan menggigit bibir bawahnya.
Tak puas hanya disekitar payudara,mulutku kuarahkan ke mulutnya. Kuciumi bibir tipisnya dgn bgtu liarnya.

“cuupp…ciuuppp….”

Kumasukkan lidahku ke mulutnya dan ia mengisap-isap memainkan lidahku dimulutnya seperti permen.

“ssrrruupp…srruupp…3x..”

Sementara tanganku membuka kancing dan retsleting celana pendeknya. Dan iapun jg melakukan hal yg sama melucuti pakaianku hingga kami masing2 dlm keadaan bugil tanpa sehelai benangpun. Puput pun mengangkang sambil duduk dipinggir ranjang.Aku agak sdikit jongkok utk melakukan oral pada vaginanya yg indah ditumbuhi sdikit bulu halus. Tangannya membenamkan kepalaku kebagian me**knya.

“ayo Mat..jilat,cium,puasin gw Mat.” erangnya.
“emmhh…aahhggaah..hh..sssttt….uaachh…” desahnya.

Sekali-kali aku memasukkan jari tengahku ke lubang me**knya utk mencari klitorisnya. Tak berapa lama, Puput mencapai orgasme pertama. Keluar cairan hangat dan aku meminumnya.

“srluupp…srruuppp…”

Puas melakukan oral padanya. Aku menuntunnya melakukan gaya 69, posisi aku dibawah telentang & dia diatas melakukan BJ dgn mahirnya. Sedangkan aku memainkan jariku keluar masuk pada lubang me**knya smbil skali-kali menciuminya.

Puput sepertinya sudah tdk tahan, maka ia sgera melakukan WOT(Woman On the Top) smbil menghadapku. Tangannya membimbing kontiku yg sudah menegang dr tadi. Mulanya sulit,lama-lama secara perlahan masuk jg.

Tanganku meremas-remas kedua payudaranya. Tak berapa lama Puput mencapai Orgasme lg, ada sdikit darah yg keluar dari lubang me**knya berarti dia masih perawan,ia merebahkan tubunya diatasku. Sedangkan aku masih belum.

Masih dlm keadaan WOT,kontiku yg masih di dlm me**knya. Aku posisi duduk dipinggir ranjang,sdangkan Puput duduk diatas pangkuanku menghadapku sambil menggoyang. Dan aku dgn leluasa menghisap,meremas,dan menciumi payudaranya. Setelah puas dgn WOT,aku ganti dgn gaya Doggy Style. Puput membelakangiku agak sedikit membungkuk di pinggir ranjang. Tak ragu2 lagi kuhujamkan kontiku ke lubang me**knya.

“oh yes,oh no,..yes,oh no.” “terus Mat, ent*t gw terus jgn ragu2.” “uuhh..yes …oohh…” kata2 yg keluar dari mulutnya.

Setelah puas dgn posisi DS(Doggie Style), aku ganti dgn posisi MOT(Man On the Top). Kali ini aku merenggangkan & membuka kedua pahanya. Agar dapat leluasa kontiku masuk ke me**knya. Kupacu perlahan-lahan kontiku,lama kelamaan spertinya aku mau orgasme & Puput pun demikian.

” Put,gw mau keluar nih.” kataku.

” Sama..gw juga Mat. Kita keluarin bareng2 ya, Mat ?” pintanya. Situs Domino

“gak apa2 nih gw keluarin di dlm?” tanyaku.

“gak apa2 kok.” jawabnya.

Kamipun mengalami orgasme bersamaan. Aku merasa lelah yg tak terkira, tapi puas walaupun keperjakaanku hilang, Puput pun begitu.

“thanks ya Mat, udh bkin gw puas banget en gak nyesel lepas keperawanan gw.” “kapan2 kita lakukan lagi ya?” pintanya.

“iya gw jg puas bnget Put.” “tp gw gak bisa en gak berani ngelakuin lg, takut bikin kamu hamil” jawabku.

“jgn takut Mat, gw udh minum pil KB nyokap gw.” “jadi lo tenang aja deh.” katanya lagi.
“tapi Put…” kataku.
“ah..gak usah pake kata2 tapi deh Mat.”
“pkoknya kalo gw lg sange atau horni, lo hrus mau ent*t gw ya en layanin gw?”
“kalo lo gak mau, ntar gw bilang ke orang2, kalo lo udah perkosa gw.” ancamnya.
“oh iya,satu lagi Mat. ini rahasia kita berdua aja ya !” “jgn bilang siapa2” pesannya.

Mendengar hal itu, aku agak kaget dan sedikit menyesal sudah termakan jebakannya,untuk menjadi budak SEX nya. Tapi sedikit senang jg terbesit dipikiranku,aku jd ada jaminan tempat pelampiasan nafsu SEX ku jika sewaktu-waktu muncul.

Setelah selesai kami ke kamar mandi bersama-sama sambil melakukan lg walau hanya sebentar. Setelah itu kami melanjutkan mengerjakan PR MTK yg tertunda tadi.

Demikianlah kisah pengalaman SEX ku pertama kalinya. Aku menjadi budak SEX Puput sampai SMA,sbab kami masuk SMA yg sama. Kami melakukan selalu di rumahnya,karena selalu sepi. Sampai-sampai aku dikira pacarnya oleh teman2ku maupun orangtuanya.

Ia hanya bilang kalo aku sahabat karibnya & tempat curhat, bila ada yg mempertanyakan ttg hubungan kami berdua.Aku berhenti jadi budak SEX nya sampai lulusan SMA,sbab dia dilamar oleh pria pilihan orangtuanya.

Saat pernikahannya aku tak bisa datang karena aku berada di kampung. Setelah menikah, ia diboyong suaminya keluar kota karena suaminya dinas diluar.

Ada perasaan lega dlm hatiku saat aku tak lg dpt ancaman darinya. Tapi hatiku jg terkadang rindu utk melakukan hubungan SEX dgnnya.

Monday, May 13, 2019

Cerita Dewasa - Seks Bebas Masa Remaja



Cerita Dewasa – Ini dimulai dari seseorang bernama Irwan,ciri-ciriku adalah muka tampan,.tubuh ramping, kulit sawo matang,dan agak tinggi,umurku adalah 18 tahun. Tapi aku tak kuliah dan memilih untuk mencari pekerjaan untuk mengjhidupi keluargaku,saat SMA dulu banyak wanita yang menyukaiku karena aku memang tampan,tetapi jujur tak ada yang dapat meluluhkan hatiku.Aku baru saja lulus dari SMA dan akan mencari pekerjaan.
Akupun melihat lowongan pekerjaan di Koran,yang menarik perhatianku adalah sebuah toko pakaian yang baru buka,mereka mencari seorang pegawai,aku berangkat ke toko itu dengan segera menggunaka sepeda motorku.

Setelah 30 menit akhirnya aku melihat sebuah toko baju,menurutku toko itu lumayan besar,akupun masuk ke sana,tak ada seorangpun kecuali seorang tante yang kira-kira berumur 50 tahunan di tempat kasir,akupun menghampirinya,aku tersenyum padanya dan dia membalas senyumanku,

“Eh,nyonya,saya mencari pekerjaan”Kataku membuka percakapan
“Oh,iya,pegawai kami baru saja keluar,kamu boleh bekerja di sini”

Setelah itu nyonya itu menjelaskan padaku mulai dari peraturan,cara menyapa,cara melayani,dan lain – lain.

“Wah,kamu cepat tangkap,ya?”Kata nyonya itu sambil tersenyum

Akupun tersenyum kecil saja.Belakangan kuketahui nyonya itu bernama nyonya Leni,kulitnya berwarna putih,rambut panjang,dan wajahnya agak cantik menurutku.
Dia juga baru saja mengetahui namaku.

“Dengar Irwan,aku mau pergi sebentar,kamu tolong awasi toko ini”
“Wah,tapi saya baru bekerja nyonya”

“Tak apa-apa,nanti akan kusuruh putriku turun menemanimu” Situs Domino
“Hmmmm,oke,deh”Jawabku tersenyum.

Nyonya Leni pun memanggil nama “Livia,Livia”,dari belakang pintu di sebelah kasir terdengar suara seorang gadis.

Lalu gadis itu pun keluar,sungguh aku terpesona padanya,gadis bernama Livia itu sungguh cantik,tubuhnya mungil dan agak montok,payudaranya lumayan besar,pantatnya montok berisi,kulitnya putih,rambut hitam panjang,dan senyumannya adalah senyuman termanis yang pernah kulihat,kuakui aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.Setelah nyonya Leni pergi,kuberanikan diri untuk menyapanya

“Hai”
“Hai,pegawai baru,ya?”

“Iya”Jawabku tersenyum

Kamipun berbincang – bincang sebentar,dapat kuketahui Livia sekarang berumur 18 tahun,ibunya adalah seorang wanita sibuk,begitu juga dengan ayahnya,jadi dia sering membantu menjaga toko,tak lama kemudian seorang pelanggan datang,akupun melayaninya secepatnya agar bisa berbincang – bincang dengan Livia,setelah pelanggan itu mendapat barang yang dia inginkan dan membayar,akupun kembali ke dekat kasir.

“Kalo jam sekarang masih sepi,Wan,nanti sekitar jam 3 baru ramai”
“Ohhh,akupun mengangguk

Harus kuakui Livia sangat asyik,semua omongan jadi nyambung,baru pertama kali ini aku menemui gadis seperti ini.
“Liv,kamu sudah punya pacar?”Tanyaku penasaran

“Belum,kalo kamu?”
“Aku juga belum”

“Oh,kita sama-sama single,dong”Katanya sambil tersenyum

Akupun tersenyum,rasanya aku ingin membalas “Kamu mau tidak sama aku?”Tapi aku tidak berani mengatakannya,jujur pertama ini aku bisa mengobrol lama dengan seorang gadis.Keringatku tak berhenti bercucuran pertanda aku gugup.

“Panas,ya?”Tanya Livia
“Hmmm,tidak,kok”Jawabku

“Hehehe,kamu keringatan,ya?”
“Iya,anggukku membalas candanya

Setelah lima menit seorang pelanggan masuk lagi,akupun melayaninya dan kembali ke Livia

“Wan,kamu asyik,ya,orangnya?”

Aku terkejut mendengarnya,ternyata leluconku yang dari tadi kuluncurkan dapat meluluhkan hatinya

“Ah,kamu juga asyik,kok”Jawabku dengan tersenyum

Wajah cantiknya tersenyum manis, kontolku terasa tak dapat diturunkan,sangat tegang.Kami berpandangan sebentar,lalu kuberanikan diri untuk menciumnya,jantungku serasa berdegup kencang,Livia agak terkejut,tapi dia tak memberontak, kukulum bibirnya dengan mesra,kami berciuman ala French Kiss,ini adalah ciuman pertamaku.

Suasana semakin memanas,kuberanikan diriku untuk mnyentuh payudara 34 B nya,Livia agak terkejut,tapi karena terlanjur nafsu dia membiarkan tanganku bermain sambil mulutku mencumbui mulutnya,sejenak Livia memberhentikan permainanku.

“Wan, kamu kunci pintu dulu, deh, malu kalau diliat orang nanti”

Akupun melangkah dengan cepat ke pintu depan, segera kukunci pintu itu dan kuganti tanda di pintu menjadi “CLOSE”

Lalu aku segera berjalan kea rah Livia, Livia mengajakku masuk ke dalam tokonya dan dia mengajakku ke kamarnya, setelah sampai ke kamarnya di lantai 2, kuberanikan diri untuk menciumnya lagi, Livia membalas ciumanku dengan mesra.

Sementara tanganku kembali meremas payudara Livia yang sudah mengeras, setelah lima menit kuberanikan diri untuk membuka pakaianku satu persatu, saat kontolku yang besar terpampang, Livia cukup kaget dan agak jijik, ini mungkin adalah pertama kalinya dia melihat sebuah *****, sementara selama ini aku tak pernah berhubungan badan, aku hanya mendapatkan ilmu dari film biru yang selalu kutonton.

Livia tak tahu harus berbuat apa dengan kontolku yang dari tadi sudah menegang, dia hanya memandanginya sambil kadang menyentuhnya dengan jarinya, kutuntun dia agar menunduk dan menjilat kontolku

“Ah, jijik, Wan, gak mau ah”tolaknya
“Ayo deh, Liv, entar kamu bakal merasakan kenikmatan”kataku meyakinkan

Livia akhirnya menyetujuinya entah karena dia sudah bernafsu atau terpancing kata – kataku, dia memasukkan kontolku ke dalam mulutnya, lalu dia mengulumnya dengan lembut, pertama terasa agak kaku, tapi setelah terbiasa, kulumannya terasa nikmat, membuatku merasakan kenikmatan yang belum pernah kurasakan.

Setelah puas bermain dengan kontolku Livia kembali berdiri dan tersenyum manis padaku yang semakin membuat nafsuku meningkat, kubuka bajunya dengan perlahan, dia tak menolak, malah tersenyum

Pasti dia sudah nafsu pikirku, sampai Livia telanjang bulat, kulihat pemandangan yang sungguh indah di depanku, payudaranya yang montok dengan puting berwarna pink yang sudah mengeras, sedangkan vaginanya masih berwarna merah muda, ditumbuhi bulu – bulu halus.

Akupun menjilat payudaranya dan memainkan putingnya, Livia agak kegelian, tetapi dia menikmatinya, terdengar dari desahan kecilnya dan rontaan pelannya, setelah puas dengan payudaranya, aku melakukan French kiss dengannya sbentar sambil tanganku menelusuri vagina perawannya.

Vaginanya masih mulus dan halus pertanda Livia sering merawatnya, setelah puas, akupun menuntun Livia ke tempat tidurnya, lalu kubaringkan di sana

“Apa yang akan kamu lakukan, Wan?”Tanyanya heran

“Aku akan menusukkan kontolku pada vaginamu, agak sakit sebentar, tapi nanti akan sangat nikmat deh”Kataku padanya

“Jangan, Wan, aku masih perawan”

Tak kudengarkan lagi kata-katanya karena terlalu nafsu, kuarahkan kontolku pada vagina Livia yang sudah basah, sementara Livia hanya bisa berkata “Jangan, Wan”, sebenarnya aku agak kasihan, tetaapi aku sudah terlanjur nafsu, kumasukkan kontolku perlahan pada vaginanya yang basah.

Livia berteriak dengan keras saat kupaksakan masuk kontolku, kontolku sulit masuk karena vagina Nia masih sempit, saat kumasukkan perlaha, wajah cantik Livia mengeluarkan air mata dan Livia mendesah kesakitan.

Akhirnya setelah lima menit, seluruh kontolku masuk dalam vaginanya, seperti yang kuduga, Livia merasakan kenikmatan luar biasa, saat semula dia meronta, dia kini sudah tenang dan menikmati permainanku, kutusukkan secara perlahan lalu semakin cepat,

“Ahhh, Wan, enak, Wan, ahhh, terusin, Wan, Akkkhh” Situs Domino

Kurasakan kontolku seperti dipijit oleh vaginanya, sangat nikmat terasa sehingga aku memejamkan mataku menikmati kenikmatan itu, kuteruskan memajumundurkan kontolku pada vaginanya yang sempit, Livia mendesah kecil sambil memejamkan mata, air mata masih mengalir di pipinya sementara tubuhnya berkeringat.

Saat kulihat wajahnya yang berkeringat, entah kenapa aku semakin nafsu, sehingga kucepatkan tusukanku yang membuat Livia mendesah semakin keras, sementara kontolku dipijat dengan lebih keras oleh vaginanya.

“Akkkhh, Ssssst, ahhhhh, Wan, enak, Wan, Ahhhh”Begitulah kata yang muncul dari mulut Livia pertanda dia suka dengan permainanku

Stelah 20 menit kurasakan kenikmatan itu, Livia mengalami orgasme hebat, cairan hangat keluar dari vaginanya, akupun mencabut kontolku, lalu kukocokkan dengan cepat di depan wajahnya, spermaku berceceran di wajahnya

Livia pun terbaring lemas, semula aku kasihan karena dia sudah capek, tapi setelah melihat tubuhnya yang dipenuhi keringat yang memancing nafsuku, akupun berniat melanjutkannya.

Aku segera duduk di tempat tidur, lalu kutuntun tubuhnya agar vaginanya pas di atas kontolku, setelah mencapai posisi ideal, akupun memasukkan kontolku ke dalam vaginanya yang masih basah, kudengar Livia mendesah kecil saat kontolku berhasil masuk lagi ke dalam vaginanya.

Lalu kunaikturumkan tubuh mungilnya semakin cepat sehingga desahan Livia semakin keras, rambut panjangnya kadang menyentuh wajahku, kurasakan kontolku dipijat oleh vaginanya lebih keras dari tadi, itu malah membuatku merasa semakin nikmat,

“Ahhh, Wan, terusin, Wan, Ahhh, lebih cepat lagi, Wan”
“Oke, sayang”

Kucepatkan frekuensi tusukanku yang menambah kenikmatan pada Livia, dia mendesah dengan kenikmatan

“Ahhh, Wan, nikmat banget, Wan, Ahhhh, Ssssst”

Sementara aku baru kali ini merasakan kenikmatan seperti ini, pijatan pada kontolku sangat nikmat, membuatku mendesah kecil sementara tubuhku tak berhenti mengeluarkan keringat, setelah 20 menit kunaikturunkan kontolku pada vaginanya.

Vagina Livia kembali mengeluarkan cairan hangat, kubaringkan tubuhnya yang sudah lemas lalu kukeluarkan spermaku di dadanya, kamipun terbaring lemas dan berpelukan dalam keadaan telanjang.

“Gimana, Liv?Enak, gak?”Tanyaku
“Wah, enak banget, Wan, baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti ini, terima kasih, ya?”Dia berkata sambil tersenyum padaku

“Aku yang berterima kasih, Liv”Kataku membalas senyumannya

Kamipun segera membersihkan diri, kulap bekas darah perawan Livia, lalu kami mandi bersama dan kembali menjaga toko, di depan toko sudah berjejer beberapa pelanggan.

Akupun segera membuka pintu dan mmpersilahkan mereka masuk, aku dan Livia melayani mereka, sampai jam 05.00 Nyonya Leny pulang, dia suka dengan cara kerjaku, dan dia menerimaku menjadi pegawai tetap.

Aku masih meneruskan bercinta dengan Livia pada saat jam sepi dan seperti tak terjadi apa – apa, aku sungguh beruntung bekerja di toko ini, dan Livia adalah wanita tercantik dan terhebat yang pernah kutemui.

Cerita Dewasa - Perkosaan Sadis



Cerita Dewasa – Ini terjadi 7 tahun yang lalu, waktu itu aku masih berumur 14 tahun. Dan sejak peristiwa itu, kemalangan demikemalangan menimpaku, sungguh jelek nasibku. Kepada siapa aku berani mengadukan nasibku ini, kecuali kepada para pembaca di situs cerita online ini, mudah-mudahan ada yang mau menolongku, mengentaskan nasibku yang jelek. Namaku Nadya, adalah anak bungsu dari 6 bersaudara, ayahku adalah pegawai rendah pemerintahan di kota Malang, keluargaku termasuk miskin, rumah setengah batu, kondisinya sudah tua, namun letaknya di tepi jalan propinsi.
Di rumah, aku tinggal bersama seorang kakak laki-laki, Ayah dan Ibuku, sedang mbak-mbak dan mas-masku yang lain sudah berkeluarga. Masih ada lagi, mbak-mbak 2 orang yang membantu Ibuku, dan kadang-kadang ada seorang tukang antar beras dari desa yang menginap di rumahku kalau kemalaman.

Untuk menutupi biaya hidup keluarga, Ibuku terpaksa membuka warung pecel di rumah, lumayan karena untuk keperluan sehari-hari keluarga dapat ditolong dari warung ini. Biarpun baru kelas 3 SMP, tubuhku termasuk bongsor, tinggiku sekitar 150 cm, beratku 38 kg, dan buah dadaku sudah mulai besar, sebesar mangga yang sekilonya berisi dua, kulitku kuning langsat, bersih dan wajahku terbilang cantik, badanku proporsional, kata teman-temanku.

Orangtuaku mendidik dengan ketat dalam suasana jawa dan keagamaan yang taat, dan tabu akan hal-hal yang berbau erotis atau porno, lebih-lebih sampai melakukan hal itu sebelum menikah. Terlebih lagi di usiaku yang masih sangat muda, aku tidak pernah berani mau macam-macam dengan laki-laki yang mencoba menaksirku. Selain itu, aku kasihan denganorang tuaku, apabila ada kejadian yang menyusahkan beliau berdua.

Kehidupanku berjalan biasa-biasa saja, sampai kejadian itu terjadi. Waktu itu, di tengah malam tiba-tiba aku terbangundari tidur, aku merasa nafasku sesak, dan mataku gelap, kaki dan tanganku sakit, serta perut dan dadaku tertekan benda yang berat. Aku menjadi panik dan mencoba bersuara tetapi tidak bisa, rupanya mulutku tertutup oleh sesuatu benda, dan juga mataku, sedang benda yang menindihku itu ternyata orang. Tangan dan kaki yang sakit ini, rupanya disebabkan karena telah diikat dengan kuat, sehingga terasa sakit dan tidak dapat bergerak. Setelah sadar betul dari tidurku ini, aku menyadari ada suatu peristiwa yang menakutkan akan terjadi. Tanganku diikat di sisi atas tempat tidur, sedangkan kakiku diikat di sisi bawah sehingga kakiku menganga. Aku telentang di tempat tidur dalam posisi seperti huruf “X”. Aku merasa bahwa sebagian pakaianku sudah tidak melekat dengan benar di badanku, BH-ku tersingkap, dan celana dalamku rupanya sudah tidak ada.

Ada tangan yang dengan kasar sedang meraba-raba kemaluan dan buah dadaku, terutama pada kedua puting susuku yang terasa digigit-gigit, ngilu-ngilu sakit. Dan terdengar suara napas ngos-ngosan, sambil menggigit dan menjilat-jilat sekujur badanku, buah dadaku, leherku, telingaku, dan terus turun kebawah. Aku mulai menangis, karena merasa tidak berdaya, tapi tidak bisa, berteriak pun tidak bisa, saking ngerinya, aku kemudian tidak sadarkan diri.

Tidak berselang lama kemudian, aku tersadar kembali, aku merasa posisi badanku belum berubah, masih saja telentang dengan kedua tangan dan kaki terikat pada sudut-sudut tempat tidur. Hanya saja sekarang semua baju yang melekat pada tubuhku telah terlepas, sehingga aku telentang dengan keadaan telanjang bulat. Aku sedih sekali, karena benar-benar tidak berdaya untuk mempertahankan kehormatanku, sebentar lagi hidupku akan hancur, setelah bajingan yang tidak kukenal dan tidak dapat kulihat itu selesai memerkosaku. Aku benar-benar sedih menyadari bahwa bagian terpenting dari hidupku sebentar lagi akan direnggut paksa oleh orang yang tak kukenal. Situs Domino

Rupanya, pada saat semua keluargaku sudah tertidur, ada orang yang masuk ke dalam rumah dan kemudian masuk ke kamarku yang kebetulan kuncinya hanya dari slot kayu yang dipakukan ke kusen pintu, sehingga cukup disentak sekali saja bisa lepas. Rupanya orang tersebut sudah cukup mengetahui situasi rumahku. Tangan dan kakiku masih terikat, dan mulut serta mataku pun masih tertutup, menurut perkiraanku pada saat itu kira-kira pukul 12-1 malam, aku ketahui daribunyi jangkrik yang sayup-sayup kedengaran. Tiba-tiba aku merasa, badanku ada yang mengelus-elus dan menggerayangi, kedua buah dadaku terasa diremas-remas dan pada bagian putingku dipelintir-pelintir. Bagian perutku terasa dicium dan dijilat-jilat, terus menurun kebawah dan kemudian giliran kedua paha saya yang kemudian dicium-cium dan dijilat-jilat, terus kepangkal pahaku, akhirnya kemaluanku yang menjadi sasaran permainan mulut dan lidah orang tersebut. Terasa lidahnya menyapu kedua bibir kemaluanku dan sekali-sekali terasa lidahnya mencoba membelah bibir kemaluanku untuk menerobos kedalam lubang vaginaku. Pada saat berikutnya terasa klitorisku menjadi sasaran lidahnya. Aku tidak dapat berkutik, ingin kututup pahaku, tetapi kedua kakiku dipegangi dan diikat dengan kuat.

Mula-mula terasa pedih, linu dan nyeri luar biasa. Lidah orang itu, menyapu bibir kemaluanku dan mencoba menerobos ke dalam liang vaginaku, sambil menggigit dan menjilati clitorisku, dan kadang-kadang lidahnya terjulur ke dalam liang vaginaku. Gigitan-gigitan kecilnya mula-mula membuatku merasa sakit, tapi lama-kelamaan muncul rasa lain yang belum pernah kurasakan seumur hidupku, geli, linu, sedikit perih tapi nikmat sehingga membuat seluruh badanku terasa panas dingin. Lama-kelamaan tanpa terasa aku menggoyang-goyangkan pantatku karena menahan rasa geli luar biasa yang ditimbulkan dari permainan mulut dan lidahnya pada bagian-bagian sensitifku itu. Dan dihisap-hisapnya pula, sehingga aku semakin bertambah tak dapat menahan rasa gelinya, dan tangan orang itu pun tidak tinggal diam, dipuntir-puntirnya puting buah dadaku, serta diremas-remasnya, sehingga menambah rasa geli sekaligus nikmat.

Aku sudah melupakan rasa takut dan sedih, berganti dengan rasa sangat nikmat, nikmat sekali, sulit kuutarakan rasa nikmatnya. Rupanya inilah, yang disebut dengan surga dunia. Saking tidak tahannya, aku ingin menjerit tapi tidak dapat mengeluarkan suara, hanya desahan dari hidungku, tiba-tiba aku merasakan suatu kenikmatan luar biasa yang tidak dapat kulukiskan dan aku tiba-tiba merasa hendak pipis, “…crut…, crut…, crut…, nyut…, nyut…, nyut…”, dan bagian dalam kemaluanku terasa berdenyut-denyut. Badanku menjadi kejang dan bergetar dengan hebat sampai tak terasa badanku tersentak-sentak dan terangkat-angkat di atas tempat tidur. Rupanya aku telah mencapai yang disebut orgasme. Dan pipisku itu rupanya cairan yang menyemprot dari dalam vaginaku saat orgasme. Setelah saat kenikmatan yang melandaku usai, seluruh badanku terasa lemas tak bertenaga.

Kemudian terasa orang itu mulai menindihku, mulutnya terasa menghisap-hisap leherku, mulutnya berbau aneh, rupanya itu adalah bau cairan yang keluar dari milikku. Tangannya meraba-raba dan meremas-remas seluruh tubuhku, terutama pada kedua bongkahan pantatku, kadang dengan halus tapi seringkali kasar, dan tiba-tiba pada pangkal pahaku, tempat dimana tadi dijilat-jilat dan di sedot-sedotnya, terasa ada benda tumpul, keras lagi besar menggesek-gesek di antara kedua pahaku yang sudah terkangkang itu. Secara otomatis aku mencoba merapatkan kedua kakiku, akan tetapi tidak bisa karena tertahan oleh ikatan pada sudut-sudut tempat tidur. Benda tumpul itu terasa mengoles-oles bibir kemaluanku dan sekali-sekali ditekan pada klitorisku. Terasa sangat geli dan ada perasaan nikmat yang menjalar ke seluruh tubuhku. Tak terasa kemaluanku menjadi sangat basah dan ini rupanya disadari juga oleh orang tersebut, bahwa aku sudah sangat siap untuk permainan selanjutnya. Secara perlahan-lahan terasa benda tersebut menguak kedua bibir kemaluanku yang masih sangat rapat dan terasa benda tersebut memaksa masuk kedalam lubang vaginaku. Rupanya itu adalah penis orang itu, perasaan sakit pada kemaluanku mulai terasa, pedih, terasa penis orang tersebut yang rupanya sangat besar sulit menembus kemaluanku yang masih perawan, aku mencoba menjerit, tapi hanya terdengar lenguhan dan dengusan dari hidungku saja, karena mulutku dibekap.

Aku mencoba berontak, tapi tidak bisa, karena kedua tangan dan kakiku terikat, benar-benar aku merasa tidak berdaya. Dan akhirnya, aku merasa kemaluanku seakan-akan terbelah dan ulu hatiku seakan-akan disodok oleh benda tumpul, ketika orang tersebut dengan ganas dan kasar secara brutal menekan masuk dengan paksa seluruh penisnya kedalam lubang kemaluanku. Terasa besar dan panjang, memadati serta mengisi setiap sudut ruang kemaluanku, sakit dan ingin pingsan rasanya bercampur aduk dalam diriku. Penis yang besar itu terasa memadati dan terbenam, diam sejenak dalam kemaluanku. Tidak lama kemudian terasa orang itu mulai menaikturunkan pantatnya, sehingga penisnya naik turun, masuk keluar, pada kemaluanku. Mula-mula setiap penisnya bergerak masuk atau keluar dari kemaluanku, terasa sakit dan nyeri, akan tetapi lama kelamaan, rasa perih hilang dan berganti dengan rasa nikmat, perasaan nikmat yang sukar kulukiskan, semakin lama perasaan nikmat itu mulai menjalar ke seluruh tubuhku, sehingga aku merasa seakan melayang-layang. Badanku dengan tidak sadar mulai meresponsnya dengan ikut bergoyang-goyang, dan tiba-tiba badanku bergetar lagi dengan hebat dan bagian dalam kemaluanku kembali berdenyut-denyut dengan hebat, aku mengalami orgasme lagi dan bahkan lebih hebat daripada sebelumnya.

Dan rupanya, orang itu masih tetap kuat dan naik turun, terus-menerus, beberapa saat kemudian, aku mengalami orgasme lagi, lagi dan lagi, dan dia masih naik turun terus dengan stabil tanpa ada tanda-tanda akan berhenti, aku keluar terus menerus lagi dan lagi. Sampai seluruh badanku terasa lemas tidak bertenaga.

Aku sekarang benar-benar terkapar tidak berdaya, dengan kedua kaki yang terpentang diperkosa oleh orang tersebut sesuka hatinya. Dan orang itu, suatu saat mempercepat gerakannya, dan tiba-tiba dia merangkulku kuat-kuat, serta menciumi serta menghisap leherku kuat-kuat, dan terasa penisnya berdenyut-denyut, kemudian terasa cairan hangat kental menyembur dengan derasnya membasahi rongga-rongga lubang kewanitaanku. Dan karena tekanan badannya yang kuat serta denyutan-denyutan yang kurasakan dari penisnya, sehingga membuatku kemblai mengalami orgasme yang ke sekian kalinya secara bersamaan dengan orang tersebut. Badanku bergetar dan akupun merasakan denyutan-denyutan juga, nikmat sekali. Badan orang tersebut terkulai menelungkup di atas badan saya dengan penisnya yang masih terbenam di dalam liang kewanitaanku. Situs Domino

Setelah beristirahat sebentar terasa penis orang tersebut yang masih terbenam dalam kemaluanku mengeras kembali. Dan malam itu rupanya permainan belum usai, dengan semangat menggebu-gebu orang itu mengulangi lagi permainannya, demikian diulanginya sampai tiga kali lagi pada malam itu. Aku sungguh merasa lelah dan lemas sekali, seluruh tulang-tulangku seakan-akan terasa dilolosi, tapi di sisi lain aku merasakan kenikmatan yang teramat sangat luar biasa. Sungguh ini suatu pengalaman pertama yang sulit kulupakan dan bahkan sampai kini pun aku tidak tahu, siapa pelaku sebenarnya. Barang-barang di rumahku tidak ada yang hilang satupun, jadi tentu saja dia bukan pencuri. Baru pada saat menjelang pagi, orang itu keluar dari kamar, dimana sebelumnya satu tali di tanganku dilepaskan simpulnya. Dan setelah orang itu pergi, aku buka talinya, tangan satunya aku lepaskan, rupanya mata dan mulutku diplester, pakai plester putih. Dan kakiku pun sudah kulepaskan. Kulihat, ada bekas-bekas warna merah di sepreiku yang putih warnanya dan badanku pun juga terlihat merah-merah, bekas gigitan dan sedotannya. Celana dalamku, teronggok sobek di lantai, demikian juga baju dan BH-ku.

Aku merasa sedih sekali mengingat aku telah kehilangan milikku yang paling berharga, tapi di lain pihak ada perasaan puas yang melanda diriku dikarenakan perasaan nikmat yang baru saja kuperoleh. Aku tidak berani menceritakan hal itu ke orang tuaku ataupun kepada saudaraku karena malu dan takut. Aku hanya memendam kejadian ini seorang diri saja. Kejadian ini, masih terulang lagi berkali-kali, sampai aku tamat dari SMA dan herannya aku tidak hamil, entah diapakan oleh orang ini. Aku sudah tidak lagi merasa takut apabila kamarku dimasuki kembali oleh orang tersebut, bahkan aku ada semacam perasaan rindu dan kehilangan jika orang tersebut baru datang agak lama. Aku hanya dapat menduga bahwa perbuatan tersebut dilakukan oleh tukang antar beras dari desa yang memang sering bermalam di rumahku, tapi setiap aku bertemu dengannya, dia bersikap biasa saja, seolah tidak ada pernah ada kejadian apapun. Aku sebenarnya ingin meminta pertanggungjawabannya, tetapi malu, jangan-jangan bukan dia, karena sebenarnya aku tidak memiliki bukti apapun.

Setelah tamat SMA, aku dilamar oleh seorang pemuda, dia bersedia menikahiku karena menurutnya dia sangat mencintaiku dan di matanya, aku adalah anak gadis yang lugu, sopan, alim dan tidak pernah macam-macam. Namun apa yang sebenarnya telah terjadi, sungguh membuatku sedih. Pemuda ini, pada malam pertama kami, mendapatiku sudah tidak perawan lagi, dan dia menuduhku sudah berpengalaman. Aku menyadari tuduhannya betul, jadi aku diam saja dan tidak menjawab. Dia bertambah marah, sehingga sering dia pulang larut malam dalam keadaan mabuk.

Dalam keadaan setengah sadar itu, dia bahkan sudah mulai berani memukulku. Aku sadar, memang pada awalnya akulah yang bersalah, mengapa dulu aku tidak berterus terang saja pada pemuda yang sekarang telah menjadi suamiku ini. Lama-kelamaan aku tidak tahan lagi karena aku sering disakitinya, sehingga aku pulang ke orangtuaku dan menceritakan tentang tabiat suamiku ini serta latar belakang perlakuannya padaku. Ibuku menyesali nasibku yang jelek, dan menyarankan untuk mencari jalan tengah yang terbaik. Tapi aku sudah telanjur takut terhadap suamiku karena dia sudah sangat sering menyakitiku. Dan akhirnya dengan terpaksa aku menggugatnya cerai.

Sunday, April 14, 2019

Ngentot Tante Montok Di Hotel

Cerita - Dewasa Pertama kali aku bekerja, aku mendapatkan posisi sebagai petugas kebersihan kamar hotel, saat itulah cerita ini dimulai, terus terang aku bukan si jelek atau si tampan, tapi sedap dipandang mata kata ibuku (boleh dong memuji diri sendiri), keluargaku bukan “orang berpunya” dan aku juga tak pandai berkata-kata, mungkin itu pula sebabnya aku jadi sering kikuk, minder kalau bertemu dengan seorang wanita, apalagi wanita itu cantik dan aku tertarik padanya, duh! pasti aku tak ubahnya sebuah patung yang bisa berkeringat!

Bisa ditebak, bahwa aku belum pernah merasakan yang namanya pacaran! ah kacian deh gue, tapi tunggu dulu! bukan berarti aku tidak tertarik dengan sex, justru libidoku termasuk tinggi, dibuktikan saat aku membersihkan sebuah kamar yang dihuni oleh pasangan pria dan wanita, pastilah orang lain akan geli melihatku, karena rudalku mengeras, membatu, membesar tanpa terkendali membayangkan pergumulan penuh birahi diantara mereka, hingga aku tidak bisa bekerja dengan posisi berdiri tegak, badanku agak membungkuk bukan karena sopan, tapi aduh! malu kalau ketahuan horny.

Suatu hari aku membersihkan kamar hotel yang dihuni 4 orang ABG yang sedang berlibur di Jakarta, mereka berasal dari pulau Sulawesi, wuih! kulit mereka putih bersih bersinar, tinggi 160an membuat mereka terlihat semampai dengan berat 47an, lincah, cantik, aih sungguh menggemaskan dengan usia meranum. ‘Sweetseventen’.

Siang itu mereka sudah melesat ke mall, meninggalkan kamar dengan berbagai atribut ABGnya yang berserakan diseantero kamar.

“Ah anak manja! apa susahnya sih merapikan barangnya sendiri,” pikirku sambil geleng kepala, setelah kurapikan kamarnya, tiba saatnya aku membersihkan kamar mandi.
“Hah, berantakan juga rupanya!”

Terlihat baju-baju bergoyang-goyang di belakang pintu kamar mandi saat aku masuk ke dalam dan kututup pintu kamar mandinya, goyangan itu membuat celana dalam dan BH yang berada di balik baju-baju itu tersembul menggoda, berwarna cerah dan bermotif lucu-lucu. Sikat gigi, sabun mandi, handuk tergeletak begitu saja, mereka benar-benar ingin bersenang-senang hingga tak ada waktu buat sedikit merapikan kamar, “Toh akan ada yang membereskan,” begitu mungkin pikirnya.

Semua sudah kembali ke tempatnya, kecuali baju kotor, CD dan BH aku biarkan di gantungan, ‘malu ah!’ menyentuhnya, seakan ada getaran aneh, seakan-akan mereka sendiri yang dihadapanku, tetapi kemudian rasioku bekerja menyadarkanku bahwa itu hanyalah seonggok pakaian.

“Hei! kenapa malu, meskipun kau cium pun tak akan berteriak!” begitu bunyi kepalaku saat memandang segitiga-segitiga lucu dan kacamata mungil penutup dada itu.

Sesaat aku memandangnya lagi, dan mulai tergoda untuk menjamahnya, tanpa sadar tanganku bergerak meraihnya untuk sekedar mengelusnya, tanganku bergetar hebat saat memegangnya lalu tiba-tiba muncul perasaan horny yang meluap-luap hingga aku mulai mengendus, mencium celana dalam warna putih yang berhiaskan bunga-bunga kecil itu dengan birahi yang menggelora. Ooh! betul-betul birahiku memuncak saat kuhirup dalam-dalam aroma kewanitaan para gadis belia itu, kupenuhi rongga dadaku seakan tak ingin kusisakan ruang kosong paru-paru ini tanpa wangi tubuh dan keringat sedap yang menempel di CD dan BH itu. Kakiku terasa lemas sementara batangku semakin mengeras.

Kuremas-remas dengan gemas dan sekali lagi kuhirup dalam-dalam kesegaran aroma keringat yang melekat erat di celana dalam dan BH itu, aku jadi ingat saat para gadis itu bererobik tadi pagi, “mmhh.. Mmhh aah ssh.. ” aku bernafas dengan hidung tertutup kain berenda itu, secuil aroma pipis menambah rasa birahiku menjadi-jadi, seakan aku benar-benar melumat vagina para gadis itu.
Aku semakin larut dengan fantasiku, celana dalam dan BH kotor yang digantungan sebanyak 4 pasang plus baju-baju kotor dengan wangi badan penuh sensasi gadis remaja membalut seluruh tubuhku yang tanpa sadar sudah polos telanjang! Benar!, seolah aku bersetubuh dengan mereka, berempat sekaligus, aku tersandar di dinding kamar mandi sambil mengusap-usapkan ke penisku dengan lembut celana dalam tipis itu bergantian dengan tangan kiriku sambil terus beronani, tangan kananku membenamkan BH dengan bau asam keringat yang segar itu ke hidungku, sementara kaos-kaos centil yang saat dipakai akan memamerkan ketiaknya yang putih bersih dan tak cukup untuk menutupi keindahan perut dan pusar pemakainya itu kututupkan diseluruh tubuhku yang terus bergetar hebat.

Kulihat bagian CD yang menyempit diselangkangan, terdapat noda-noda samar dan lendir bening tipis diatasnya, kuhirup dengan nikmat! kujilat, kuhisap seolah menjilat vaginanya dengan gemas, agak asin rasanya. Kulahap dengan ganas, kutarik, kugigit, oohh nikmatnya..

Kubentangkan CD yang mungil itu dan kutempelkan bagian selangkangan penutup vagina itu di penisku, woow! besarnya kotolku terlihat tak sebanding dengan lebar penutup vagina dibagian bawah celana dalam itu, rudalku terlihat terlalu besar untuk ukuran selangkangan para gadis itu, nafsuku menjadi meledak membayangkan begitu sesaknya jika rudalku memasuki vaginanya! tiba-tiba badanku bergetar hebat, sensasi yang luar biasa!!, penisku tak kuasa menahan muntahan lahar kenikmatan yang berdenyut-denyut mendesak keluar itu dan “Ah..! ah! nikmat sekali!”. Terasa berliter-liter melesat keluar dibarengi sengatan gairah birahi dan terus kukocok-kocokkan serta kugesek-gesekkan rudalku pada celana dalam dan BH itu hingga getaran yang menyerang seluruh tubuhku membuat diriku terkejang-kejang tak terkendali.

Peluhku berluncuran diseluruh tubuhku, lemas, lega, bercampur aduk membuat rasa sensasi yang luar biasa di benakku, kubiarkan nafasku yang memburu perlahan berangsur normal, setelah beberapa menit terkulai lemas, aku mulai bangun, beranjak merapikan baju-baju kotor para gadis itu yang ikut terlempar berserakan saat aku mencapai orgasme hebat, kubersihkan ledakan dan ceceran lahar yang menempel pada CD dan BH dengan tissue agar tersamar, bagaimanapun aku tak ingin mereka tahu bahwa ‘daleman’ mereka telah kujadikan bulan-bulanan alat pemuas nafsu birahi dan yang pasti supaya mereka tidak curiga sehingga aku tetap bisa leluasa “menikmati” celana dalam dan BH kotor mereka selama menginap di hotel tempatku bekerja.

Sejak saat itulah aku menjadi tergila-gila untuk menciumi celana dalam kotor para gadis, katakanlah ada seorang gadis dengan bodi aduhai, cantik, menarik dan saat duduk roknya terbuka sampai terlihat celana dalamnya atau pada pantatnya terlihat garis celana dalamnya maka aku tidak terlalu tertarik padanya, yang ada di pikiranku justru,

“Andai aku bisa menciumi, menjilati, merasakan kelembutan celana dalamnya ah.. Betapa nikmatnya”.

Celana dalam yang menjadi korbanku pun semakin banyak berjatuhan, aku semakin terobsesi untuk merasakan segala tipe cewek lewat celana dalam dan BHnya, aku merasa sudah ‘ merasakan’ seorang wanita hanya dengan mencumbu dalemannya, bukankah celana dalam dan BH adalah barang yang paling pribadi? seolah dengan mendapatkannya aku pun telah menikmati tubuhnya.

Mulai dari wanita pribumi sampai dengan wanita bule kuperkosa dalemannya, ada yang aku ambil dari kopernya, cantelan kamar mandi, dan sebagainya. Aku tidak tertarik jika wanita itu sedang mens (soalnya enggak ada aromanya, pake softex sih), sehabis atau sebelum mens juga males! kurang menggairahkan aromanya, wanita yang habis ditiduri (merasa didahului), gemuk!, terlalu jorok, yang jelas aku suka yang sehabis dipakai wanita muda dan model CD atau BHnya tidak aneh-aneh.

Juga yang paling aku sukai adalah cara penyimpanannya karena kadang CD atau BH setelah dipakai dan belum dicuci tersebut disimpan rapi jali, tersembunyi sekali, menjadikan aku berdebar-debar saat mencarinya, ada sensasi tersendiri setelah agak susah mencarinya. Pernah suatu ketika aku mencarinya sampai isi tas aku ubek-ubek, ada duit 10 jeti disimpan disitu, ah tapi aku tak tertarik tuh! Gile ya.. Aku lebih senang si segitiga itu! Akhirnya tetap juga tidak aku temukan, hingga aku baru tahu, ternyata dia memakai segitiga yang dibikin dari kertas tissu yang banyak dijual di swalayan, waah! Dan dibuang di tempat sampah, ini juga aku tidak suka, aku lebih suka kain biasa yang mungkin di benakku terlintas bahwa celana dalam tissue tidak mempunyai nilai historis, pakai sekali langsung buang!

Kebiasaanku semakin parah saat aku bertugas di laundry, yang tadinya aku perlu mengetahui siapa pemilik celana dalam dan BH itu, agar pada saat berfantasi benar-benar nyata, maka sekarang celana dalam dan BH wanita siapapun asal ukurannya tidak besar, tidak sedang haid, dan baru saja dipakai, menjadi santapanku saat membongkar laundry bag. Aku mempunyai ruangan tersendiri yang bisa kukunci, sehingga aku dengan santainya membawa celana dalam dan BH itu keruanganku, biasanya kulakukan saat malam hari, wah kadang ada belasan celana dalam dan BH dalam semalam! berwarna-warni, menggairahkan! sampai-sampai aku perlu membuat catatan dahulu, supaya tidak tertukar-tukar saat mengembalikan ke dalam keranjangnya masing-masing.

Aku semakin bertambah berani dengan menyemprot CD dan BH itu dengan lahar kenikmatanku (toh pemiliknya tidak bakalan tahu), aku merasa puas saat melihat CD dan BH yang tak berdaya itu berbasah-basah dengan spermaku.
Apakah semua itu aneh? Apakah kebiasaan itu bisa hilang setelah aku berpacaran atau menikah? Ah.. Sudahlah yang penting sekarang libidoku tersalurkan supaya tidak jerawatan dan tidak menjadi pemerkosa yang sebenarnya. Aku merasa dengan daleman wanita untuk beronani perasaanku menjadi lebih santai (mungkin karena tidak akan ada penolakan, protes atau semacamnya, merasa bebanku lebih ringan karena tidak ada pihak yang dirugikan toh aku bermain dengan fantasi, lebih pribadi karena aku lebih tahu fantasi apa yang kusukai, aku merasa cukup hanya dengan mendapatkan ‘daleman’ wanita, serasa aku berhasil melumat kewanitaanya tanpa harus berkenalan, pendekatan dan sebagainya, mungkin karena aku suka minder dihadapan mereka ya? Dan yang pasti lebih murah! karena tinggal nyomot aja.

Tuesday, April 9, 2019

SEX PARTY DENGAN KETIGA TANTEKU

Cerita Dewasa -  Hari itu jumat 3 desember 2014,aku pergi ke puncak bersama Keluarga. Namu bukan keluarga inti. Hanya bersama Tante saya 3 orang yang cantik-cantik. Pukul 07.00 saya sudah bangun dan bersiap-siap mandi dan membereskan barang bawaan yang akan dibawa.


Tepat pukul jam 08.30 Tante saya yang bernama Maya sms saya,Cris tante jemput jam 09.00 yaaa,jangan telat.Saya pun membalasnya akan datang tepat waktu.Perlu saya deskripsikan ketiga tante saya ini.Yang pertama bernama tante Maya dia berumur 36 tahun,tinggi badannya sekitar 170 an (mantan Peragawati),Ukuran dadanya yang membuat saya menelan ludah yaitu 36b dia sangat berpengalaman dalam urusan sex.

Yang kedua tante Cindy umurnya 39 tahun tinggi badannya 175,walaupun sudah agak tua,tp dia masih seksi dengan ukuran dadanya yang masih kencang yaitu 34b.Yang terakhir tante Lina yang termuda yaitu 34 tahun dengan tinggi 165 serta ukuran dada 36b,Khusus Tante Lina,saya sudah sering bermain sex dengan dia sewaktu tante Lina berkunjung kerumah.Tante Lina adalah seorang wanita hypersex karena bisa bermain berkali-kali.

Tepat Pukul jam 09.00 Mobil tante Maya sudah ada diujung gang,langsung saja saya masuk dan duduk didepan ,tepat samping tante Maya.Saat itu saaya hanya bisa terbengong melihat ke3 tante saya itu.Tante Maya hanya menggunakan kaos ketat Mejiku dengan hot pants,saat itu tante Maya memakai Bra berenda warna biru,kelihatan karan saking tipisnya baju tante Maya.Tante Cindy saat itu memakai baju gaun merah dengan potongan v necknya yang sexy.


Tante Cindy sepertinya tidak memakai bra,Untuk Tante Cindy dia kurang suka memakai bra,katanya tidak enak.Sementara Tante Lina lah pakaiannya yang menurut saya paling ekstrim.Dia memakai You can see Putih dan hotpants.Dibalik you can see putih itu Tante Lina memakai bra bikini hitam yang menggoda.Setelah basa-basi dengan cipika-cipiki,saya hanya mengobrol dengan Tante Maya karna Tante Cindy tertidur pulas,sementara Tante Lina merokok deng Mildnya dan mendengarkan mp3nya dengan asik.
Selama 1 jam aku tertidur dimobil,sementara tante Maya yang menyetir mobil dengan hati-hati.Tepat jam 1 siang kami sampai di vila yang berada dipuncak,cukup besar dengan 3 kamar plus kolam renangnya.Tante Maya,Lina dan Cindy langsung masuk kamar dan langsung berenang,sepertinya mereka sudah kepanasan dengan udara diJakarta.Aku pun langsung menuju kolam renang melihat mereka yang sudah tercebur.Tante Maya memakai bikini warna ungu lengkap dengan G-Stringnya,Tante Cindy memakai bikini berenda dengan warna hijau sementara Tante Lini dengan menggunakan Bikini Kuning lengkap dengan celana dalam satunnya.

Aku yang sedang berjalan dipinggir kolam tiba-tiba didorong Tante Lina,Mereka ber 3 hanya tertawaaketika aku tercebur saja ke kolam.Beberapa menit kami berennag ria sampai Tante Cindy,Tanteku yang tertua sudah tidak tahan nafsu menarik celana dalam ku hingga lepas.Aku pun naik kepinggir kolam renang agar Tante Cindy lepih gampang melepaskan celana dalamku itu.Sesaat kucari kemana Tante Maya dan Tante Lina,ternyata mereka sedang asyik bercinta diruang tamu yang kulihat,Tante Maya tampak sedang menjilat vagina tante Lina,Perlu diketahui ke3 tante aku ini juga para lesbian.
Aku pun kembali berkosentrasi dengan tante Cindy yang sudah menjilat kontolku ini,Kontolku in cukup besar dengan panjang 19 cm diameter 4 cm.Tante Cindy menjilat dengan lahap.Aku pun hanya mengerang dengan nikmat,setelah cukup lama,kuangkat saja tante Cindy keruang tamu untuk gabung dengan tante Maya dan lina.Segera kubuka bikini yang membungkus tante Cindy.kuciumi puting yang sudah tegak menantang,tiba-tiba aku pun disuruh tidur telentang oleh tante Cindy.

Ternyata Tante Maya akan menghisap kontolku,sementara tante Lina duduk dihadapan wajahku agar aku menghisap memeknya.Tante Cindy sendiri memutuskan untuk merokok dahulu.Kuhisapkan saja memek tante lina yang segar kehisap-hisap sampai tante lina mengerang.Setelah cukup lama,aku memutuskan untuk mengentot tante Maya terlebih dahulu.Dengan posisi doggie style,kutusukan penis ku,tante Maya hanya bisa mengerang nikmat .

Perlahan-lahan kumaju-mundurkan penis ku itu?bunyi plak-plak menghiasi ruangan tamu itu,Tante Maya hanya bisa mengerang nikmat.Kudengar juga desahan tante Cindy yang sedang menusuk-nusukan dildo gerigi ke memek tante lina.Tante Maya yang mengerang kuat akhirnya orgasme untuk pertama kali,Tante dian pun terkulai lemas.Tante Cindy yang sedang jongkok kutarik segera naik kepangkuan ku untuk ronde selanjutnya.

Tante Cindy pun mengoyang-goyangkan pinggulnya sambil meremas-remas payudaranya.Tante Cindy lalu menarik Tante Lina untuk menghisap pyudara tante lina.Tante Cindy dan Tante Lina saling mendesah nikmat.Bosan dengan posisi itu aku berganti posisi dengan women on top.Tant Cindy pun lalu mengoyang-goyangkan pinggulnya sambil menciumi bibir ku dengan penuh nafshu.Tante Cindy pun mengerang hebat menandakan orgasme yang pertamanya telah mucul.Bermain dengan tante Cindy adalah ronde terlama dengan memakan waktu 1 jam! tane Cindy memang ahli soal ngentot.

Aku masih menahan agar sperma ku jangan keluar karna masih ada tante lina.Tante lina yang selagi nungging langsung saja kutusukan penis ku ini,kugoyangkan saja penisku sambil meremas payudara tante lina yang sangat ranum itu,Tidak lama kemudia tante Lina pun orgasme,lalu kucabut saja penis ku tampak ketiga tante ku berbaris untuk menyambut sperma ku yg lezat ini.kukocol-kockan saja didepan wajah mereka,dan akhirnya crottt?cortt? 10x menyembur sperma ku,yang langsung kuarahkan ketiga wajah tante ku itu.
Mereka dengan rakus dan lahap berebut sperma ku itu.Mereka saling berciuman agar mendapat sperma ku itu,sungguh sangat hot.Tante Cindy yang terakhir menjilati penisku sampai habis.The end.Bagi tante-tante atau ibu-ibu muda yang ingin menghabiskan sex dengan saya kirim saja email ke saya.?END




Monday, April 1, 2019

Berawal Dari Celana Dalam Fanny

Cerita Dewasa - Saya sendiri sudah bekerja dan juga berasal dari Universitas yang sama. Secara keseluruhan, pacarku sangat baik, setia dan cantik tetapi masih konvensional (tidak akan berhubungan seks sebelum menikah secara resmi). Sebaliknya, sebagai lelaki normal saya termasuk golongan yang memiliki libido tinggi. Sementara ini saya hanya bisa memuaskannya dengan ber masturbasi sambil membayangkan bersetubuh dengan pacarku.


Suatu saat keadaan berubah 180 derajat. Setelah pulang kerja, saya langsung mengunjungi kostan pacarku (‘Henny’ namanya).
Mengunjungi kostannya bagaikan masuk kedalam sebuah alam erotis. Ada sekitar 8 penghuni kost yag terdiri dari mahasiswi tingkat 1 sampai 4 (saat ini Henny telah sampai tingkat 4). Salah satu penghuninya yang berkamar di lantai 3 menarik perhatianku, namanya Fanny. Setelah melihatnya kadang kala aku membayangkan bersetubuh dengannya juga, sampai pada akhirnya aku memiliki ide gila dan nekat muncul tiba-tiba dibenakku.dari sini lah awal petualangan seksku dimulai.

Aku memberanikan diri dan memutuskan mencuri celana dalam Fanny. Telah beberapa kali aku bersama Henny pacarku naik ke lantai 3, dilantai ini ada rak khusus yang digunakan pembantu kostan untuk mengumpulkan pakaian kotor yang akan dicuci,beruntungnya rak tersebut dinamai sesuai dengan pemilik baju supaya tidak saling tertukar (dan lebih memudahkanku mencari sasaran yang aku idamkan)

Tak berapa lama niatanku muncul tiba-tiba aku mendengar suara gadu yang berasal dari gerombolan anak-anak kost yang akan keluar untuk makan malam dan kebetulan juga Henny sedang mandi, yang biasanya membutuhkan waktu 15-25 menit. Bagai gayung bersambut akupun mamberanikan diri melaksanakan niatku dengan jantung yang berdebar keras dan keringat yang bercucuran karena perasaan was-was. Terdapat 3 celana dalam yang berbahan licin dan halus diantara tumpukan baju yang ada di keranjang.

Tanpa pikir panjang langsung aku ambil yang berwarna kulit (yang satu berwarna pink dan sisanya berwarna sama). Secara spontan aku tempelkan pada wajah dan ku hirup bagian yang bersentuhan langsung dengan vaginanya. Sayangnya saat itu yang aku cium hanyalah aroma pewangi pakaian, tetapi tidak mengurangi rasa hornyku. Secepatnya aku masukkan CD tersebut kedalam kantung celana karena takut dipergoki dan tak terbayang rasa malu yang akan aku alami jika hal itu terjadi dan langsung aku meninggalkan TKP dan langsung menuju kamar Henny yang berada di lantai 2.

Setelah selesai berkencan dengan Henny, aku langsung meluncur menuju kontrakkan dan langsung menuju kamar mandi. Langsung aku keluarkan CD milik Fanny dan mempeloroti celana dan CD yang aku pakai. Kont0lku yang sepanjang perjalanan pulang tadi sudah menegang membayangkan CD tersebut langsung kutempelkan dengan posisi sisi dalam CD yang bersentuhan langsung dengan vagina Fanny bertemu dengan ujung kont0lku, yang tentu saja sebelumnya aku tempelkan CD tersebut di hidungku dan ku hirup dalam-dalam sambil membayangkan sedang mencium vagina Fanny secara langsung.

Secara perlahan aku gesek-gesekan CD tersebut dan mulai mencoli kont0lku. Meskipun awalnya terasa agak perih pada penisku tapi lama kelamaan hilang seiring keluarnya cairan pra-ejakulasiku. Irama masturbasi aku percepat dan aku langsung merasakan getaran-getaran listrik yang erotis terus meambombardir syaraf-syaraf kont0l dan otakku. Akhirnya aku hampir merasakan orgasme. Tanganku yang satunya langsung menyikap sebagian dari CD tersebut untuk mengeluarkan kont0lku. Sebenarnya aku ingin mengeluarkan cairan orgasmeku pada CD Fanny, tetapi langsung aku urungkan karena takut meninggalkan jejak.

Tak berapa lama aku mengalami orgasme yang luar biasa sensasinya karena baru sekali ini aku melakukannya dengan CD kepunyaan Fanny. Setelah beberapa saat aku menikmati sensasi tersebut aku langsung melanjutkan dengan mandi dan tak lupa sebelumnya aku mencium CD Fanny dan menaruhnya kmbali di dalam kantung celanaku.

Keesokan harinya aku kembali ke kost Henny dan mengembalikan CD tersebut,tentunya setelah aku merasa keadaannya kondusif dan aman. Kegiatan ini terus berlanjut selama hampir seminggu dan tentu saja dengan CD Fanny yang berbeda. Suatu saat aku dikejutkan dengan aroma CD Fanny yang sebelumnya hanya tercium wangi dari pengharum pakaian. Ketika itu aku menghirup aroma yang berbeda dan aku yakini sebagai aruma cairan vagina milik Fanny yang tentu saja membuat kont0lki seketika tegang dan libidoku menanjak. Jantungku langsung berdebar kencang karena kegirangan mendapatkan rejeki nomplok tersebut.

Terbersit dipikiranku apakah hal ini disengaja atau tidak. Tapi aku tidak memperdulikannya dan langsung ber-masturbasi dengan sensasi berbeda dan tentu saja lebih indahdan menggetarkan. Kali ini aku tenggelam dalam kenikmatan sampai-sampai cairan orgasmeku tumpahruah dalam CD Fanny.

Keesokan harinya aku kembalikan CD tersebut kadalam keranjang dan menggantikannya dengan yang lain. Tetapi lagi-lagi CD tersebut mengeluarkan aroma yang sama. Tidak terlihat perubahan pada sikap dan ekspresi pada wajah Fanny ketika kami saling bertemu pandang. Keesokan harinya aku dikejutkan dengan CD Fanny yang benar-benar masih basah dan aromanya masih segar dan memabukkan, seperti Fanny baru saja melakukan masturbasi dan membiarkan aku menemukannya masih dalam keadaan basah. Pikiranku langsung dikuasai dengan hawa nafsu dan langsung saja aku menuju kamar mandi yang letaknya bersebrangan dengan kamar Fanny untuk ber-masturbasi.

Baru saja aku mulai untuk ber-masturbasi, tiba-tiba terdengar ketukkan pintu pada kamar mandi. Aku terkejut dan dengan cepat memasukkan CD Fanny kedalam celana dan berpura-pura menyiram closet. Ketika aku buka pintu ternyata Fanny sedang berdiri di depan kamar mandi dan berdiri tepat dihadapanku seperti sedang menghalangku untuk pergi. Fanny langsung mendorongku kembai masuk ke dalam kamar mandi dan langsung mengunci kamar mandi itu dari dalam (posisi Fanny sekarang berada di dalam kamar mandi bersama denganku).

Keringat dingin langsung bercucuran dari tubuhku. Dengan cepat tangan Fanny langsung berusaha merogoh kedua kantong celanaku tanpa bisa aku cegah, dan akhirnya dia menemukan celana dalam miliknya yang aku “pinjam”. “Aku sudah tau … Kak andre pelakunya” ungkap Fanny.

Tiba-tiba Fanny langsung mengambil posisi jongkok menghadap ke arahku yang mematung karena masih kaget dan langsung membuka bawahanku tanpa menyisakan sehelai benangpun. Kont0lku yang sempat lemas karena shock langsung diia belai dengan tangannya yang halus dan sesekali mengocoknya dengan perlahan. Menerima perlakuan tersebut kont0lku langsung bereaksi dan langsung menegang.

Setelah mencapai ketegangan maksimal, mulut Fanny sedikit terbuka dan nafasnya memburu sambil mengeluarkan desahan halus sambil kedua tangannya dengan perlahan tapi pasti terus mempermainkan kont0lku. Aku merasa bahwa inilah saatnya merasakan vagina Fanny yang sebenarnya,lagipula aku yakin Fanny bukan lagi seorang gadis perawan dari caranya memperlakukan kont0lku.

Aku langsung memberi isyarat agar Fanny berdiri dan langsung aku bertatapan dengan wajahnya yang mengekspresikan bahwa dia sangat menginginkannya. Tanpa pikir panjang aku langsung mencumbu bibirnya yang mungil dan kedua tanganku langsung menyikap bagian bawah dasternya,dimulai dari pertengahan paha dan ternyata Fanny sudah tidak mengenakan CD lagi.

Pantatnya yang lembut dan kenyal langsung kuremas-remas dan demi menghemat waktu tanganku langsung kupindahkan menuju vaginanya yang sedaritadi sudah basah oleh cairan vaginanya. Tanganku yang satunya lagi langsung menjamah payudaranya (juga tanpa BH) yang kira-kira berukuran 36c. Kuremas-remas payudaranya dan klirotisnya pun mendapatka pelayanan istimewa dari jemariku.

Tubuh Fanny tak henti-hentinya bergetar dan mempercepat irama kocokan tangannya pada kont0lku. Langsung aku senderkan Fanny pada dinding kamar mandi, kuangkat kakikirinya dan langsung ku tuntun kont0lku menuju vaginanya yang sudah terbuka lebar. Ketika ujung kont0lku berada di bibir vaginanya yang sudah basah dan terasa hangat, aku pun sempat bergetar. Perlahan-lahan aku dorong masuk kont0lku, terasa agak seret meskipun vaginanya sudah basah oleh cairan kenikmatannya dan akhirnya kont0lkupun masuk setengahnya mengisi vagina Fanny. Mulut Fanny terbuka lebar sembari matanya terpejam merasakan kenikmatan kont0lku.

Dengan perlahan ku keluar-masukkan kont0lku kedalam vaginanya yang kini sudah bisa terbenam seluruhnya kedalam vaginanya yang sempit dan basah. Untuk sesaat aku tidak bergerak dan merasakan dinding vaginanya berdenyut-denyut dan rasanya kont0lku seperti dipijit-pijit oleh vaginanya, sampai akhirnya aku melihat jam tangan dan aku teringat kepada Henny yang selesai mandi, tersisa kira-kira 10 menit sebelum Henny selesai mandi.

Fanny memelukku dengan erat dan aku pun menyetubuhinya dengan perlahan sambil merasakan setiap tarikkan dan dorongan kont0lku,aku merasakan sensasi erotis yang sangat nikmat. Irama aku percepat dangan sesekali aku menghentakkan kont0lku dengan kerassehingga membuat Fanny mengerang meskipun agak sedikit ditahan mencegah suaranya terdengar sampai keluar. Aku makin bernafsu setelah sekitar 3 menit Fanny sudah mencapai orgasmenya yang pertama sehingga vaginanya terasa hangat karena cairan orgasmenya.

“kont0l kamu besar dan kuat sekali…” bisik Fanny sambil terus menikmati persetubuhan ini.
“memang kamu belum pernah ngerasain yang segede ini?”
Dia menggeleng, “punya cowokku kecil dan kurus…”
“jadi lebih enak mana?” tanyaku
“jelas kont0lmu,rasanya lebih nikmat..”

Setelah selesai menikmati sisa-sisa orgasmenya,Fanny langsung melepaskan diri dari dekapanku dan langsung berlutut di hadapan kont0lku. Lidahnya langsung menjulur dan menyapu sepanjang batang kont0lku yang masih basah oleh cairan orgasmenya. Dengan cekatan Fanny menjilati kont0lku dan mengulum kepala kont0lku yang memerah.

Mulutnya yang terasa hangat dan permainan lidahnya yang liar membuat kont0lku berdenyut-denyut dan untuk beberapa saat dia hanya mengulum kepala kont0lku sampai akhirnya aku benamkan kepalanya sehingga kont0lku masuk seluruhnya kedalam mulutnya yang hangat.

Fanny yang seakan mengerti apa yang aku mau langsung melahap seluruh batang kont0lku dengan ganas, meskipun ia mengalami sedikit hambatan karena panjangnya kont0lku. Setelah mulutnya beradaptasi dengan kont0lku aku pun mulai menggerak-gerakkan pantatku maju-mundur mengimbangi permainannya dan akhirnya aku mengalami orgasme yang membuat Fanny agak tersedak karena aku menghentakkan kont0lku dengan keras karena merasakan kenikmatan orgasmeku.

Dengan cepat Fanny mengeluarkan kont0lku dari mulutnya dan membuka lebar mulutnya untuk menampung cairan orgasme dari kont0lku. Setelah selesai Fanny langsung menelan cairan tersebut tanpa tersisa dan seketika kont0lku pun kembali di kulum dan di sedotnya sehingga tidak tersisa lagi cairan orgasme yang sedikit tercecer di batang kont0lku.

Kusuruh Fanny untuk berdiri dan ia langsung menatapku dengan ekspresi puas dan nakal, senyumnya yang manja mambuatku horny lagi. Setelah salingmerapihkan pakaian masing-masing Fanny menyelipkan kertas yang berisikan nomer hp’nya.

“besok, jangan ambil celana dalamku lagi..”
Sempat timbul rasa kecewa dalam hatiku
“langsung saja..” terang Fanny,sambil menempelkan tanganku ke arah vaginanya sambil tersenyum manja.

Setelah kejadian ini,hampir tiap hari kami bercinta kilat didalam kamar mandi lantai 3. Fanny menjadi tempat pelampiasan nafsuku yang menggebu-gebu karena tak bisa kudapatkan dari pacarku sendiri demikian juga Fanny yang terlanjur kecewa dengan kont0l pacarnya yang dia anggap terlalu kecil dan Fanny terlanjur menyukai kont0lku yang besar dan kuat,meskipun kami saling mencintai pasangan masing-masing.

Sunday, March 24, 2019

Baby Sisterku Putih Mulus

Cerita Dewasa - Aku adalah seorang anak yang dilahirkan dari keluarga yang mampu di mana papaku sibuk dengan urusan kantornya dan mamaku sibuk dengan arisan dan belanja-belanja. Sementara aku dibesarkan oleh seorang baby sitter yang bernama Marni. Aku panggil dengan Mbak Marni.


Peristiwa ini terjadi pada tahun 1996 saat aku lulus SMP Swasta di Jakarta. Pada waktu itu aku dan kawan-kawanku main ke rumahku, sementara papa dan mama tidak ada di rumah. Adi, Dadang, Abe dan Aponk main ke rumahku, kami berlima sepakat untuk menonton VCD porno yang dibawa oleh Aponk, yang memang kakak iparnya mempunyai usaha penyewaan VCD di rumahnya. Aponk membawa 4 film porno dan kami serius menonTommya. Tanpa diduga Mbak Marni mengintip kami berlima yang sedang menonton, waktu itu usia Mbak Marni 28 tahun dan belum menikah, karena Mbak Marni sejak berumur 20 tahun telah menjadi baby sitterku.

Tanpa disadari aku ingin sekali melihat dan melakukan hal-hal seperti di dalam VCD porno yang kutonton bersama dengan teman-teman. Mbak Marni mengintip dari celah pintu yang tidak tertutup rapat dan tidak ketahuan oleh keempat temanku.
“Maaf yah, gue mau ke belakang dulu…”
“Ya… ya.. tapi tolong ditutup pintunya yah”, jawab keempat temanku.
“Ya, nanti kututup rapat”, jawabku.
Aku keluar kamarku dan mendapati Mbak Marni di samping pintuku dengan nafas yang tersengal-sengal.
“Hmm.. hmmm, Mas Ton”, Mbak Marni menegurku seraya membetulkan posisi berdirinya.
“Ada apa Mbak ngintip-ngintip Tommy dan kawan-kawan?” tanyaku keheranan.
Hatiku berbicara bahwa ini kesempatan untuk dapat melakukan segala hal yang tadi kutonton di VCD porno.

Perlahan-lahan kukunci kamarku dari luar kamar dan aku berpura-pura marah terhadap Mbak Marni.
“Mbak, apa-apaan sih ngintip-ngintip segala.”
“Hmm.. hmmm, Mbak mau kasih minum untuk teman-teman Mas Tommy”, jawabnya.
“Nanti aku bilangin papa dan mama loh, kalo Mbak Marni ngintipin Tommy”, ancamku, sembari aku pergi turun ke bawah dan untungnya kamarku berada di lantai atas.
Mbak Marni mengikutiku ke bawah, sesampainya di bawah, “Mbak Marni, kamu ngintipin saya dan teman-teman itu maksudnya apa?” tanyaku.
“Mbak, ingin kasih minum teman-teman Mas Tommy.”
“Kok, Mbak nggak membawa minuman ke atas”, tanyaku dan memang Mbak Marni ke atas tanpa membawa minuman.
“Hmmm.. Hmmm..” ucap Mbak Marni mencari alasan yang lain.

Dengan kebingungan Mbak Marni mencari alasan yang lain dan tidak disadari olehnya, aku melihat dan membayangkan bentuk tubuh dan payudara Mbak Marni yang ranum dan seksi sekali. Dan aku memberanikan diri untuk melakukan permainan yang telah kutonton tadi.

“Sini Mbak”
“Lebih dekat lagi”
“Lebih dekat lagi dong..”
Mbak Marni mengikuti perintahku dan dirinya sudah dekat sekali denganku, terasa payudaranya yang ranum telah menyentuh dadaku yang naik turun oleh deruan nafsu. Aku duduk di meja makan sehingga Mbak Marni berada di selangkanganku.

“Mas Tommy mau apa”, tanyanya.
“Mas, mau diapain Mbak”, tanyanya, ketika aku memegang bahunya untuk didekatkan ke selangkanganku.
“Udah, jangan banyak tanya”, jawabku sembari aku melingkari kakiku ke pinggulnya yang seksi.
“Jangan Mas.. jangan Mas Tommy”, pintanya untuk menghentikanku membuka kancing baju baby sitterku.
“Jangan Mas Tom, jangan.. jangan..” tolaknya tanpa menampik tanganku yang membuka satu persatu kancing bajunya.

Sudah empat kancing kubuka dan aku melihat bukit kembar di hadapanku, putih mulus dan mancung terbungkus oleh BH yang berenda. Tanpa kuberi kesempatan lagi untuk mengelak, kupegang payudara Mbak Marni dengan kedua tanganku dan kupermainkan puting susunya yang berwarna coklat muda dan kemerah-merahan.

“Jangan.. jangaaan Mas Tommy”
“Akh.. akh… jangaaan, jangan Mas”
“Akh.. akh.. akh”
“Jangan.. Mas Tommy”
Aku mendengar Mbak Marni mendesah-desah, aku langsung mengulum puting susunya yang belum pernah dipegang dan di kulum oleh seorang pria pun. Aku memasukkan seluruh buah dadanya yang ranum ke dalam mulutku sehingga terasa sesak dan penuh mulutku. “Okh.. okh.. Mas.. Mas Tom.. tangan ber..” tanpa mendengarkan kelanjutan dari desahan itu kumainkan puting susunya dengan gigiku, kugigit pelan-pelan. “Ohk.. ohk.. ohk..” desahan nafas Mbak Marni seperti lari 12 kilo meter. Kupegang tangan Mbak Marni untuk membuka celana dalamku dan memegang kemaluanku. Tanpa diberi aba-aba, Mbak Marni memegang kemaluanku dan melakukan gerakan mengocok dari ujung kemaluanku sampai pangkal kemaluan.

“Okh.. okh.. Mbak.. Mbaaak”
“Terusss.. sss.. Mbak”
“Masss.. Masss.. Tommy, saya tidak kuat lagi”
Mendengar itu lalu aku turun dari meja makan dan kubawa Mbak Marni tiduran di bawah meja makan. Mbak Marni telentang di lantai dengan payudara yang menantang, tanpa kusia-siakan lagi kuberanikan untuk meraba selangkangan Mbak Marni. Aku singkapkan pakaiannya ke atas dan kuraba-raba, aku merasakan bahwa celana dalamnya sudah basah. Tanganku mulai kumasukkan ke dalam CD-nya dan aku merasakan adanya bulu-bulu halus yang basah oleh cairan liang kewanitaannya.

“Mbak, dibuka yah celananya.” Mbak Marni hanya mengangguk dua kali. Sebelum kubuka, aku mencoba memasukkan telunjukku ke dalam liang kewanitaannya. Jari telunjukku telah masuk separuhnya dan kugerakkan telunjukku seperti aku memanggil ******ku.

“Shs.. shss.. sh”
“Cepat dibuka”, pinta Mbak Marni.
Kubuka celananya dan kulempar ke atas kursi makan, aku melihat kemaluannya yang masih orisinil dan belum terjamah serta bulu-bulu yang teratur rapi. Aku mulai teringat akan film VCD porno yang kutonton dan kudekatkan mulutku ke liang kewanitaannya. Perlahan-lahan kumainkan lidahnku di sekitar liang surganya, ada rasa asem-asem gurih di lidahku dan kuberanikan lidahku untuk memainkan bagian dalam liang kewanitaannya. Kutemukan adanya daging tumbuh seperti kutil di dalam liang kenikmatannya, kumainkan daging itu dengan lidahku.

“Masssh.. Masss..”
“Mbak mau kellluaaar…”
Aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan “keluar”, tetapi aku semakin giat memainkan daging tumbuh tersebut, tanpa kusadari ada cairan yang keluar dari liang kewanitaannya yang kurasakan di lidahku, kulihat liang kewanitaan Mbak Marni telah basah dengan campuran air liurku dan cairan liang kewanitaannya. Lalu aku merubah posisiku dengan berlutut dan kuarahkan batang kemaluanku ke lubang senggamanya, karena sejak tadi kemaluanku tegang. “Slepp.. slepp” Aku merasakan kehangatan luar biasa di kepala kemaluanku.

“Mass.. Masss pellannn donggg..” Kutekan lagi kemaluanku ke dalam liang surganya. “Sleep.. sleep” dan, “Heck.. heck”, suara Mbak Marni tertahan saat kemaluanku masuk seluruhnya ke dalam liang kewanitaannya. “Mass.. Masss.. pelaaan..” Nafsu birahiku telah sampai ke ubun-ubun dan aku tidak mendengar ucapan Mbak Marni. Maka kupercepat gerakanku. “Heck.. heck.. heck.. tolong.. tolllong Mass pelan-pelan” tak lama kemudian, “Mas Tommy, Mbaaak keluaaar laaagi” Bersamaan dengan itu kurasakan desakan yang hebat dalam kepala kemaluanku yang telah disemprot oleh cairan kewanitaan Mbak Marni. Maka kutekan sekuat-kuatnya kemaluanku untuk masuk seluruhnya ke dalam liang kewanitaan Mbak Marni. Kudekap erat tubuh Mbak Marni sehingga agak tersengal-sengal, tak lama kemudian, “Croot.. crooot” spermaku masuk ke dalam liang kewanitaan Mbak Marni.

Cerita Panas – Setelah Mbak Marni tiga kali keluar dan aku sudah keluar, Mbak Marni lemas di sampingku. Dalam keadaan lemas aku naik ke dadanya dan aku minta untuk dibersihkan kemaluanku dengan mulutnya. Dengan sigap Mbak Marni menuruti permintaanku. Sisa spermaku disedot oleh Mbak Marni sampai habis ke dalam mulutnya. Kami melakukan kira-kira selama tiga jam, tanpa kusadari teman-temanku teriak-teriak karena kunci pintu kamarku sewaktu aku keluar tadi. “Tommy.. tolong bukain dong, pintunya” Maka cepat-cepat kuminta Mbak Marni menuju ke kamarnya untuk berpura-pura tidur dan aku naik ke atas membukakan pintu kamarku. Bertepatan dengan aku ke atas mamaku pulang naik taksi. Dan kuminta teman-temanku untuk makan oleh-oleh mamaku lalu kusuruh pulang.

Setelah seluruh temanku pulang dan mamaku istirahat di kamar menunggu papa pulang. Aku ke kamar Mbak Marni untuk meminta maaf, atas perlakuanku yang telah merenggut keperawanannya.
“Mbak, maafin Tommy yah!”
“Nggak apa-apa Mas Tommy, Mbak juga rela kok”
“Keperawanan Mbak lebih baik diambil sama kamu dari pada sama supir tetangga”, jawab Mbak Marni. Dengan kerelaannya tersebut maka, kelakuanku makin hari makin manja terhadap baby sitterku yang merawatku semenjak usiaku sembilan tahun. Sejak kejadian itu kuminta Mbak Marni main berdiri, main di taman, main di tangga dan mandi bersama, Mbak Marni bersedia melakukannya.

Hingga suatu saat terjadi, bahwa Mbak Marni mengandung akibat perbuatanku dan aku ingat waktu itu aku kelas dua SMA. Papa dan mamaku memarahiku, karena hubunganku dengan Mbak Marni yang cantik wajahnya dan putih kulitnya. Aku dipisahkan dengan Mbak Marni, Mbak Marni dicarikan suami untuk menjadi bapak dari anakku tersebut.

Sekarang aku merindukan kebersamaanku dengan Mbak Marni, karena aku belum mendapatkan wanita yang cocok untukku. Itulah kisahku para pembaca, sekarang aku sudah bekerja di perusahaan ayahku sebagai salah satu pimpinan dan aku sedang mencari tahu ke mana Mbak Marni, baby sitterku tersayang dan bagaimana kabarnya Tommy kecilku.
 

 
close
PKVSport