Hubungan Sedarah

Percintaan Terlarang

Pemuasan Nafsu

Memuaskan Nafsu Indra

Cerita Dewasa 18+

kisah nyata yang di alami oleh beberapa orang

Cerita Sex

Kisah Sex yang membuat kamu jadi bergairah

Perselingkuhan

Perselingkuhan antara saudara sendiri, teman sendiri dan istri tetangga

Saturday, March 24, 2018

ML Dengan Teman Sekolah Waktu Sma



Jika kalian para wanita merasa tdk percaya diri dgn berat badanmu, tirulah Ani. Dia tdk pernah minder atau rendah diri. Senyumnya selalu mengembang. Orangnya ceria sekali, bertolak belakang dgn Nina.

Di samping itu, Ani sangat tangguh dlm mengejar berat badan ideal. Karena itu, aku sempat sangat terkejut menemukan Ani yg langsing.. hanya 49 kg! Sebuah usaha yg patut mendapatkan penghormatan dariku.

Karena sifatnya yg mudah bergaul plus wajahnya yg cantik, sejak SMP Ani sdh mengenal pacaran. Sampai kemudian di SMU, kami satu sekolah jg. Jumlah cowok yg mengisi hari-hari Ani semakin banyak. Naik kelas 2 SMU, kami satu kelas.

Karena aku dianugerahi IQ yg tinggi (151), pelajaran yg oleh sebagian besar teman-temanku sulit dicerna terasa mudah bagiku. Karena itu tak heran jika PR-ku sering dicontek teman-temanku. Aku memang dgn bebas mempersilakan siapa pun belajar dariku, kecuali waktu test.

Teman-temanku sering mengganti istilah ‘menyontek’ dgn ‘belajar waktu test’. Ada-ada saja. Tetapi aku agak ‘pelit’ untuk yg satu ini.

Ani adalah salah satu teman wanita yg minat dan kemampuannya kurang di pelajaran eksak. Karena rumahnya tdk jauh dari rumahku, maka Ani adalah salah satu teman yg paling rajin ke rumahku. Keluarga kami saling mengenal dgn baik. Jadi kehadiran Ani di rumahku sdh seperti keluarga sendiri. Ani bebas keluar masuk rumahku, kecuali keluar masuk kamar tidur tentunya.

Bahkan sampai kuliah, walaupun berbeda jurusan, kami tetap satu universitas. Ani semakin modis dan cantik. Rambutnya disemir kecoklatan plus ion dgn busana yg mengikuti trend. Benar-benar tipikal gadis yg mengikuti perkembangan jaman. Waktu itu aku ingat Ani baru putus dari pacarnya sebulan yg lalu. Aku tahu karena aku beberapa kali menjadi teman curhatnya. Suatu sore, Ani meneleponku

.

“Bran.., gue ditembak Davin kemaren.. Wuih.. Gak nygka anak kuper begitu seleranya tinggi amat..” cerocos Ani cerewet.

“Hah? Maksud lo.. Anak yg suka ama lo berarti seleranya tinggi. Gitu?” tanyaku keheranan dgn kepercayaan dirinya. Over confident nggak ya, kira-kira?

“Lha iya, lah! Gue kan cantik, baek, seksi, lembut dan bersahaja..”

“Hehehehe..” aku tertawa.

“Lho.. Kok diketawain? Bener kan, Bran?” Ani nggak terima ditertawakan.

“Hm.. Iya deh, Ani memang cantik dan sexy. Baik jg ama Bran. Tp kalo lembut.. Hmm.. Gimana ya.. Agak kurang pas deh..”

“Waah, ngeledek lo! Aku kan lembut..!!”

“Apanya yg lembut, Ani?” tanyaku pelan sambil agak berbisik.

“Ada deh.. Bran mau tahu aja..!” jawab Ani membuatku bertanya-tanya.

Aku yg tadinya tdk berpikir macam-macam ?alias murni bercanda-, sekarang jadi curiga.

“Ya boleh dong Bran dikasih tahu kelembutannya Ani..” jawabku makin berbisik.

“Hii.. Merinding aku dengar suaramu!” kata Ani agak keras. Kami tertawa bersama.

“Tp aku nggak naksir Davin, Bran..” kata Ani kemudian.

“Oh.. Pasti naksir Brnm, kan?” godaku. Kalau betul, wah, lumayan.

“Yee, GR! Pengen laku yah?” ledek Ani.

Waduh.. Kok sepertinya aku jelek sekali sampai Ani bicara seperti itu. Tp emang sih aku masih jomblo..

“Trus naksir siapa, Ani? Kamu boleh cerita ama aku kalau kamu mau..”

“Hm.. Itu, si Dicky. Anak angkatan atas.. Dia cakep, bodynya keren.. Sexy! Dan bibirnya.. Ugh.. Pengen kucium sepuasnya!” Ani mulai ceriwis.

Dia tdk sadar aku mendengarkannya dgn terkejut. Wah.. Anak ini.. Tp memang sasaran Ani si Dicky anaknya cakep.

“Lho, Ani.. Aku kan tingginya nggak beda jauh ama Dicky? Body-ku jg pas kan? Bibirku jg sexy. Kenapa lebih memilih Dicky?” godaku lebih jauh. Aku tiba-tiba ingin tahu posisiku di matanya. Padahal.. Aku sama sekali tdk menyukai si Ani.

“Tau ah! Pokoknya Dicky! Gimana Bran.. Aku mau kirim surat ke Dicky nih!”

“Ya.. Terserah lo aja, Ani. Mau kirim surat ya kirim aja. Lo kan pede orangnya. Masa ginian aja nanya ke aku?” jawabku sekenanya.

Besok siangnya, sepulang kuliah aku santai di ruang keluarga. Papa mamaku belum pulang kerja. Adik-adikku sedang tidur siang. Pembantuku jg tidur mungkin. Aku sedang mengotak-atik komputer saat itu. Seingatku waktu itu aku sedang membuat mini games dgn Turbo Pascal. Kudengar pintu pagar terbuka disusul suara anjingku yg menggonggong menyambut tamu yg rupanya sdh dikenalnya. Ani.

“Hai Bran.. Lagi ngapain?” Ani segera duduk di sofa sambil melihat ke komputerku.

“Lagi nyoba bikin semacam game petualangan. Tokohnya seekor anjing yg berusaha mengumpulkan benda-benda untuk menyelamatkan anak-anaknya yg diculik penjahat.”

“Hm.. Ngeganggu ya? Aku mau curhat boleh?” Tanya Ani.

Tentu saja boleh. Game computer bisa kubuat kapan pun. Segera aku simpan pekerjaanku dan kumatikan komputerku.

“Tentang si Davin atau si Dicky ?” tanyaku menebak.

“Dicky. Aku nggak nygka dia seperti itu.”

“Emangnya ada yg salah dgn Dicky ? Kamu jadi mengiriminya surat?”

“Aku memutuskan untuk bicara langsung denganya. Kalau ditolak, tdk masalah. Yg penting tdk ada bukti tertulis aku pernah menyukainya. Kalau dia sok banget lalu cerita ke teman-temannya, aku bisa menygkalnya.”

“Wah.. Kamu cerdas jg..” komentarku. Emang bener sih.

“Dicky menerimaku, Bran. Tp langsung aku putus lagi dia. Brengsek tuh anak.”

“Lho, ada apa? Kamu menyukainya. Dicky menerimamu, kenapa batal?”

“Ya emang bener kita saling menyukai. Tp si Dicky ternyata nafsu sekali. Masa begitu kami jadian, dia langsung kiss aku, Bran!”

“Hm.. Gak masalah kan jadian lalu kissing? Bagimu terlalu cepat ya?” tanyaku mencoba memahami Ani.

Aku banyak mendengar cerita dari teman-temanku yg langsung kissing pada hari jadian mereka. Jadi, aku menganggap hal itu biasa terjadi.

“Ya bener nggak masalah. Tp masa kissing belum apa-apa, tangannya sdh mau menjelajahi tubuhku. Meremas buah dadaku. Wah.. Cowok apaan tuh? Emang pacaran buat apaan? Nge-sex?” protes Ani.

Kali ini kuakui Dicky memang terburu nafsu. Tp aku ingin memancing Ani lebih jauh lagi.

“Lho.. Kan nggak harus diputus? Beri kesempatan dong. Lagian, seingatku, kemarin kamu memuji keseksiannya. Bibirnya yg menarik.. Kok sekarang begini? Wajar kan cowok begitu? Salah sendiri kamu cantik dan sexy, Ani?” tanyaku lagi.

“Bener aku cantik dan sexy menurutmu, Bran?” Tanya Ani.

Suaranya terdengar agak berat. Menuruntuku dia mulai ingin menangis.

“Ya, kamu cantik dan sexy.. Wajar kalau Dicky ingin menyentuhmu..” aku agak nekat berkata seperti ini.

Perkataanku kali ini keluar dari jalur empatiku terhadap Ani. Resikonya Ani akan berpikiran aku seperti Dicky. Tp ternyata Ani agak memerah mukanya. Aku belum berani mengartikan perubahan warna mukanya.

“Kalau Bran.. Apa ingin menyentuhku?” bisik Ani.

Kali ini aku seperti disambar petir. Sungguh di luar dugaanku. Sekian detik aku berusaha mencerna maksud kalimatnya. Merekonstruksi kejadian telepon kemarin, kisah Davin, dan Dicky. Aku punya dugaan, tetapi aku belum yakin. Tiba-tiba darahku berdesir. Aku tegang memikirkan kata-kataku selanjutnya untuk memancing apa maksud Ani.

“Hmmmm.. Ani terlalu berharga untuk sekedar di sentuh..” bisikku.

Kali ini aku menyelidiki matanya. Eyes never lies. Pupil matanya mengecil. Ani menyimpan sesuatu.

“Lalu apa yg ingin cukup berharga untuk Bran lakukan terhadap Ani?” tanyanya kemudian.

Dugaanku semakin kuat. Aku hampir melonjak kegirangan ketika menemukan kesimpulanku. Tp aku bukan pria yg gegabah. Aku masih membutuhkan tambahan informasi untuk dugaanku. Kurasakan k0ntolku ereksi.

Entahlah, kalau otakku lagi menaikkan kinerjanya, seringkali k0ntolku ereksi.

“Kalau aku.. Aku akan membuat Ani melayg. Menembus awan, terbang ke langit merasakan kebebasan. Ya.. Bran mungkin akan jauh lebih berani dari Dicky..”

Aku berdebar menantikan reaksi Ani. Aku berharap pembaca mengerti. Dlm dugaan di pikiranku saat itu, cerita tentang si Dicky adalah rekayasa Ani. Aku sdh pada satu kesimpulan bahwa Ani menyukai dan menginginkanku.

Dan Ani memancingku untuk mengetahui seberapa berani aku terhadapnya. Tetapi memang dugaanku ini menyisakan kemungkinan untuk salah. Jika ternyata Ani jujur, maka aku sdh telanjur mengungkapkan hasratku. Aku setali tiga uang dgn Dicky. Menginginkan tubuh Ani.

“Bagaimana cara Bran membawaku terbang melayg..?” bisik Ani sambil mendekatkan wajahnya.

Aku mulai bisa merasakan hangat nafasnya. Aku jadi takut melangkah. Seharusnya aku sdh menciumnya saat itu.

Merengkuh tubuhnya dan menunjukkan caraku membawanya terbang melayg. Daripada dgn kata-kata, jauh lebih baik dgn perbuatan. Tp justru sikap Ani membuatku hati-hati. K0ntolku semakin tegang. Gila.. Apa maksudmu, Ani?

Aku berdiri dan duduk di sofa di sampingnya. Ini rumahku. Tentu aku tdk mau dipermalukan di rumahku sendiri. Tampaknya aku kehilangan momen menentukan tadi.

“Bran?” bisik Ani. Dia memalingkan tubuhnya menghadapku.

“Aku bisa mencumbumu, membuat tubuhmu merasakan kenikmatan dan akhirnya bercinta dgnmu, membawamu terbang melayg. Tetapi aku menghargaimu, Ani. Aku bukan Dicky. Aku tdk akan menyentuh tubuhmu tanpa ijinmu. Tanpa kau sendiri yg menginginkannya untuk aku lakukan terhadapmu..” aku akhirnya memilih berhati-hati.

Sesaat aku ingin kesempatan yg tadi terulang. Mungkin aku betul-betul akan menciumnya kalau kesempatan itu ada lagi.

Plak!, sebuah tamparan dari Ani ke wajahku. Aku terkejut. Tdk ada alasan bagi Ani untuk berhak menamparku. Aku tdk bersalah. Sedetik kemudian aku sadar. Ini mungkin momen kedua. Tamparan tadi pasti ijin dari Ani agar aku menciumnya. Dan aku merengkuh tubuhnya. Menciumnya tepat di bibirnya.

Ani menyambut ciumanku dgn dahsyat. Bibirnya bergerak lincah berpadu dgn lidahnya yg menari-nari mencumbuku. Aku merasakan sensasi baru dlm bercumbu karena kehebatan Ani memainkan lidahnya. Lidahnya seperti punya nyawa sendiri.

Bisa hidup dan bergerak sendiri. Aku tentu saja tdk mau kalah. Kugunakan bibir dan lidahku pula untuk melayani permainannya. Benar-benar percumbuan yg panas. Tangannya mengacak-acak rambuntuku. Sedangkan aku terkonsentrasi pada bibirnya. Tanganku menahan lehernya agar tetap dekat dgnku.

“Uhm..” ciumanku beralih ke pipi, leher dan telinganya.

Ani menggelinjang hebat ketika aku mencium telinganya.

“Ughh..” desah Ani.

Bahasa tubuh Ani ini khas sekali. Sangat penuh dgn sentakan. Seakan-akan seluruh tubuhnya berisi titik-titik peka yg mudah dirangsang. Bagian apa pun yg kusentuh dgn tanganku, membuatnya menggelinjang. Gadis ini liar dan menggairahkanku!

“Si Dicky itu rekayasamu, ya?” bisikku di telinganya untuk memastikan dugaanku.

“I.. Iyah..” jawab Ani sambil menahan nikmat.

Aku tertawa penuh kemenangan dlm hati. Dugaanku ternyata benar. Untung aku tdk kehilangan momen keduaku ini. Tanganku menyelusup ke balik kaosnya. Meraba kait bra-nya yg 34C dan melepas bra-nya turun. Dgn lembut aku menempatkan telapak tanganku ke buah dadanya. Aku meletakkan putingnya tepat di tengah telapak tanganku dan mulai kuputar tanganku. Sesekali aku menekan buah dadanya yg lembut.

“Kau.. Memang lembut Ani..” bisikku.

Lidahku kini memasuki telinganya. Ani kegelian. Sontak kepalanya menunduk ke arah bahunya, menjepit wajahku. Refleks menahan geli. Tangan kiriku dgn leluasa menjelajahi punggungnya yg ditumbuhi bulu-bulu sangat halus. Ani beberapa kali tersentak menahan rangsangan di punggungnya. Wah.. Gadis ini mudah sekali dirangsang, pikirku.

Bibir kami kembali beradu. Bercumbu dgn sebebas-bebasnya. Sepuas-puasnya. Aku terkejut ketika tiba-tiba Ani melenguh cukup keras. Kuatir kalau adik atau pembantuku terbangun dari tidurnya. Dgn bersemangat aku menggendong tubuh Ani.

Sambil tetap bercumbu aku membawanya masuk ke kamarku. Membaringkan tubuh Ani ke spring bed, mengunci pintu, menyalakan AC dan memutar radio. Setdknya suara Ani tdk akan terdengar sampai keluar.

Begitu aku selesai memutar radio, kulihat Ani sdh melepas kaosnya dan celana dalamnya. Dia telanjang bulat di depanku. Sungguh tubuhnya sangat indah. Buah dadanya yg 34C terlihat begitu memukau. Bentuknya sangat seksi. Pas di tubuhnya yg langsing. Beberapa saat kami berhadap-hadapan. Aku menikmati memperhatikan tubuhnya yg utuh.

Ani kemudian melompat ke arahku. Memelukku sambil tangannya bergerak cepat melepas kaos dan celanaku. Sangat terampil dan cekatan. Dlm waktu singkat kami sama-sama telanjang bulat. Ani sungguh liar. Sambil sama-sama berdiri kami bercumbu lagi. Beberapa kali aku harus menahan keseimbangan agar tdk terjatuh.




Ternyata sulit bercumbu dgn penuh semangat sambil berdiri tanpa sandaran. Perlahan aku menyandarkan tubuh Ani ke dinding kamarku. Eh, Ani tdk mau. Aku yg disandarkannya ke dinding kamarku. Dia menyerangku. Mencumbuku dgn semangat. Lidahnya mulai menyapu leherku, dan menggigitku kecil. Kemudian turun ke dada, perut dan akhirnya menemukan k0ntolku yg sdh berdiri tegak.

“Ogghhhh..” aku melenguh menahan nikmat saat Ani mulai mengoralku.

Tdk hanya mengoral. Tangannya jg aktif memijat k0ntolku dari batang k0ntol, menuju pangkal k0ntol. Memainkan testisku, kadang tangannya dgn nakal membuat guratan maya dari k0ntol ke anusku. Sangat menggairahkan. Oralnya dahsyat jg. Ani tanpa segan mengulum k0ntolku dan sepertinya dia berusaha menelan semua k0ntolku!

“Ohh.. Ohh..” aku hanya bisa mendesah.

Kepala k0ntolku semakin membesar dgn warna kemerahan. Aku tahu, ini ereksi maksimalku. K0ntolku mencapai diameter terbesarnya. Sekitar 4.2 ? 4.7 cm. Ani makin bersemangat mengoralku. Sekarang dia berusaha menghisap kepala k0ntolku. Oh..

Dia menemukan sisi lemah k0ntolku. Aku paling tdk tahan kalau serangan oral ditujukan hanya ke kepala k0ntolku.

“Lepas dulu Ani, aku tdk tahan..” bisikku.

Daripada aku orgasme saat itu, rugi berat. Aku harus pandai mengatur tempo. Ani mematuhiku. Dia hanya memijat k0ntolku dgn tangannya. Perlahan aku ikut menunduk. Mataku menatap selangkangannya. Ani tampaknya mengerti maksudku.

Dia duduk di atas spring bed dan membuka kakinya lebar-lebar. Kepalaku masuk dan aku mulai mengoralnya. Baunya mirip dgn Nining, sama-sama khas. Tetapi bau milik Ani lebih harum. Belakangan aku tahu Ani menggunakan pengharum khusus.

Aku merasa lebih enjoy mengoral Ani kali ini. Memek Ani bulunya dicukur sampai hanya tersisa sedikit. Aku menyibak labia mayoranya dan mulai menyedot memeknya.

“Ughh..” Ani melenguh.

Lidahku menari-nari dgn bebas. Menghisap dan menjilat dgn leluasa. Aku seperti menemukan sirup kental asin di memeknya yg basah. Aku mulai terbiasa dgn rasa asin itu. Kunikmati saja. Srrt.. H.. Slurrpp.., aku benar-benar mengoral Ani sepuasku. Tubuh Ani tersentak-sentak. Rambutku dijambaknya dgn keras. Bahkan kadang tangannya mengepal memukuli tubuhku.

“Bran, Ohh.. Kau.. Ohh..” suara Ani tak kudengar jelas.

Dia meraung dan menggelinjang. Setelah beberapa menit, mulutku terasa capek. Aku kemudian menggunakan dua buah jariku untuk mencari G-spotnya. Di dinding dlm memeknya, aku menemukan daerah yg ada bintik-bintik kecilnya.

Aku berhenti disitu dan mulai merangsangnya disitu. Tubuh Ani bergetar makin hebat. Aku belum yakin apakah itu G-Spotnya, tetapi yg jelas reaksi tubuh Ani sungguh dahsyat. Dia sampai menjerit dan berteriak..

“Ohh.. Nikmat!! Terus Bran..!”

Aku tak peduli apakah teriakan Ani terdengar sampai keluar. Yg jelas aku makin bersemangat menyiksanya dgn kenikmatan. Tak lama kemudian aku mengambil kondom dan memakainya. Aku sampai saat itu masih tetap ingin bercinta dgn kondom. Ani tampaknya tdk keberatan aku memakai kondom.

“Sdh pengalaman pakai kondom ya?” goda Ani. Aku tersenyum. Jadi ingat Nining, nih.

Aku meminta Ani membalikkan tubuhnya. Ingin kucoba posisi doggy. Perlahan kumasukkan k0ntolku. Ternyata lebih mudah memasukkan k0ntol dgn posisi seperti ini. Mulai kudorong lebih dlm dan.. ‘bless..’ k0ntolku sukses memasuki sarang kenikmatan.

Kami bercinta dgn dahsyat. Pertama aku memompa k0ntolku dgn tempo pelan. Menikmati setiap gesekannya. Kemudian temp bertambah cepat. Bertambah cepat lagi dan akhirnya sampai terdengar bunyi yg khas setiap aku memompakan k0ntolku ke memeknya.

Ani kali ini lebih diam. Dia hanya melenguh sesekali. Kulihat bibirnya merapat. Mungkin ini caranya menikmati persetubuhan. Aku terus memompa k0ntolku. Keluar masuk memeknya. Sesekali aku berhenti untuk mengambil nafas, memutar-mutar k0ntolku dan kalau aku sdh di ambang orgasme, aku berhenti lagi. Aku tdk mau tergesa-gesa orgasme.

“Ganti posisi, Bran..” kata Ani.

Aku kemudian telentang di springbedku. Ani menaikiku dari atas. Kubantu k0ntolku memasuki memeknya. Wah, ini pertama kalinya aku bercinta dgn tubuh di bawah. Aku sedikit kesakitan waktu Ani hendak menurunkan tubuhnya. Agak kurang pas mungkin. Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya kami sukses melakukannya.

Ternyata enak jg. Aku tdk banyak bergerak. Hanya tanganku sesekali meremas lembut buah dadanya. Selebihnya Ani yg aktif. Tampaknya ini posisi favorit Ani. Dia memutar-mutar pantatnya, naik turun mempermainkan k0ntolku. Kurasakan denyut memeknya yg menjepit k0ntolku. Luar biasa. Aku akhirnya bisa bercinta lebih lama dibanding dgn Nining.

“Ohh.. Ohh..” Suara Ani menikmati percintaan kami.

Tak lama kemudian kurasakan tubuh Ani bergetar makin hebat, makin hebat dan gerakannya makin cepat. Ani sedang berlari mengejar orgasmenya. Beberapa saat kemudian Ani menghentikan gerakannya.

Tubuhnya menegang dan ia melenguh panjang.. Rupanya Ani mencapai orgasmenya. Yg aku ingat, ada ciri menarik dari orgasme Ani. Orgasmenya berbunyi! Ada bunyi yg keluar dari memeknya. Aku sampai terheran-heran kemudian tertawa.

“Kamu orgasme ya? Kok bunyi?” kataku heran.

“Iyaa.. Jangan diledek ya!” kata Ani manja.

Posisi berganti lagi. Aku memilih posisi konvensional dgn tubuhku diatas. Aku ingin menikmati melihat wajah dan tubuh Ani dgn bebas. Dgn posisi ini, energi yg kukeluarkan makin banyak. Tak lama kemudian akupun orgasme. Aku dgn lega menyemburkan spermaku. Kemudian kutarik k0ntolku dan kulepas kondomnya.

“Kamu luar biasa..” bisikku sambil mencium hidungnya.

“Makasih ya Bran.. Aku sdh lama menyaygimu. Tp kupikir kamu anaknya kuper. Cuma mengurus komputer dan buku kuliah. Ternyata kamu menikmati sex jg..”

“Kamu kapan mulai kenal Sex, Ani?” tanyaku sambil memeluk pinggangnya dan mengelusnya lembut.

“Dari SMU kelas 1, Bran. Tuh si Erdy yg dapat.” Kata Ani terus terang.

Wah, aku tdk suka mengetahui siapa cowok yg pernah bercinta dgn wanita yg berbagi kenikmatan dgnku. Tetapi aku menghargai Ani yg berterus terang.

“Kamu hipersex ya, Ani?” tanyaku lagi.

“Engga tuh, Bran. Aku angin-anginan. Kalau aku lagi penasaran dgn seseorang, aku bisa tiba-tiba bergairah dengannya. Tp pernah jg aku pacaran 5x tanpa making love. Malas aja gitu. Tak tentu deh.”

Aku mendapatkan jawaban yg berbeda lagi. Jangan-jangan tiap wanita berbeda jawabannya?

“Kalau lagi kepingin.. Kamu memilih masturbasi atau making love?”

“Ya making love lah! Jauh lebih enak. Ngapain masturbasi? Tp aku tdk bisa making love dgn sembarang pria, Bran. Kamu orang ke tiga yg ML dgnku.”

Aduh.. Aku orang ketiga! Aku benar-benar tdk suka kejujuran seperti ini. Tdk ada perlunya aku tahu bahwa aku orang ke tiga yg bercinta dengannya.

“Lalu.. apakah sex itu sangat penting bagimu? Apakah sex itu salah satu yg terutama?” aku kemudian menceritakan rasa penasaranku terhadap wanita .

Aku jg bercerita tentang pendapat Lucy dan Nining.

“Dulu aku berpikiran tdk. Tetapi setelah merasakan ML pertamaku yg luar biasa, aku jadi merasa sangat membutuhkan sex. Rasanya, memang sex menjadi salah satu yg utama.”

“Oh ya? Kalau ada cowok dgn daya seks yg hebat, tetapi dia tdk setia, tdk menghargaimu dan banyak sisi negatifnya.. Dibanding dgn cowok yg setia, menghargaimu.. Dan banyak sisi positifnya, tetapi daya seksnya sangat lemah atau impoten, kamu pilih yg mana?” tanyaku kemudian.

“Wah.. Susah nih jawabnya.

Lagian tdk mungkin kan seseorang dgn potensi sex hebat tp semua pribadinya jelek? Dan jg aku rasa hanya sedikit orang yg impoten permanen. Selebihnya pasti ada solusi untuk impotensinya.”

“Jawab aja. Aku cuma ingin tahu.” desakku pelan.

“Hmmm.. Kamu jangan cerita ke orang lain ya. Papaku sekarang impotent. Tp dia jauh lebih baik dibanding dulu. Dari curhatnya Mama ke aku, rasanya Mama lebih suka Papa yg sekarang deh.”

“Itu kan Mamamu. Kalau kamu?”

“Susah, Bran, aku jawab lain kali ya?”

Nah, aku tdk bisa memaksanya bukan? Jawaban kira-kira jg tdk akan enak disimpulkan. Yah, aku berharap dgn berjalannya waktu, Ani akan terus berpikir dan lalu menyimpulkannya.

Sunday, March 18, 2018

Gara Gara CD Porno dapat Perawan

Cerita dewasa - Minggu sore hampir pukul empat. Setelah menonton CD porno sejak pagi penisku tak mau diajak kompromi. Si adik kecil ini kepingin segera disarungkan ke vagina. Masalahnya, rumah sedang kosong melompong.


Istriku pulang kampung sejak kemarin sampai dua hari mendatang, karena ada kerabat punya hajat menikahkan anaknya. Anak tunggalku ikut ibunya. Aku mencoba menenangkan diri dengan mandi, lalu berbaring di ranjang. Tetapi penisku tetap tak berkurang ereksinya. Malah sekarang terasa berdenyut-denyut bagian pucuknya.

“Wah gawat gawat nih. Nggak ada sasaran lagi. Salahku sendiri nonton CD porno seharian”, gumamku.

Aku bangkit dari tiduran menuju ruang tengah. Mengambil segelas air es lalu menghidupkan tape deck. Lumayan, tegangan agak mereda. Tetapi ketika ada video klip musik barat agak seronok, penisku kembali berdenyut-denyut. Nah, belingsatan sendiri jadinya. Sempat terpikir untuk jajan saja. Tapi cepat kuurungkan.

Takut kena penyakit kelamin. Salah-salah bisa ketularan HIV yang belum ada obatnya sampai sekarang. Kuingat-ingat kapan terakhir kali barangku terpakai untuk menyetubuhi istriku. Ya, tiga hari lalu. Pantas kini adik kecilku uring-uringan tak karuan. Soalnya dua hari sekali harus nancap.

“Sekarang minta jatah..”. Sambil terus berusaha menenangkan diri, aku duduk-duduk di teras depan membaca surat kabar pagi yang belum tersentuh. Tiba-tiba pintu pagar berbunyi dibuka orang. Refleks aku mengalihkan pandangan ke arah suara. Renny anak tetangga mendekat.

“Selamat sore Om. Tante ada?”
“Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampai lusa. Ada apa?”
“Wah gimana ya..”

“Silakan duduk dulu. Baru ngomong ada keperluan apa”, kataku ramah.
ABG berusia sekitar lima belas tahun itu menurut. Dia duduk di kursi kosong sebelahku.
“Nah, ada perlu apa dengan Tantemu? Mungkin Om bisa bantu”, tuturku sambil menelusuri badan gadis yang mulai mekar itu.

“Anu Om, Tante janji mau minjemi majalah terbaru..”
“Majalah apa sich?”, tanyaku. Mataku tak lepas dari dadanya yang tampak mulai menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis nih.
“Apa saja. Pokoknya yang terbaru”.
“Oke silakan masuk dan pilih sendiri”.
Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalam. Dia agak ragu-ragu mengikuti.
Di ruang tengah aku berhenti.
“Cari sendiri di rak bawah televisi itu”, kataku, kemudian membanting pantat di sofa.

Renny segera jongkok di depan televisi membongkar-bongkar tumpukan majalah di situ. Pikiranku mulai usil. Kulihati dengan leluasa tubuhnya dari belakang. Bentuknya sangat bagus untuk ABG seusianya. Pinggulnya padat berisi. Bra-nya membayang di baju kaosnya. Kulitnya putih bersih. Ah betapa asyiknya kalau saja bisa menikmati tubuh yang mulai berkembang itu.

“Nggak ada Om. Ini lama semua”, katanya menyentak lamunan nakalku.
“Nggg.. mungkin ada di kamar Tantemu. Cari saja di sana”

Selama ini aku tak begitu memperhatikan anak itu meski sering main ke rumahku. Tetapi sekarang, ketika penisku uring-uringan tiba-tiba baru kusadari anak tetanggaku itu ibarat buah mangga telah mulai mengkal.

Mataku mengikuti Renny yang tanpa sungkan-sungkan masuk ke kamar tidurku. Setan berbisik di telingaku, “inilah kesempatan bagi penismu agar berhenti berdenyut-denyut. Tapi dia masih kecil dan anak tetanggaku sendiri?

Persetan dengan itu semua, yang penting birahimu terlampiaskan”. Akhirnya aku bangkit menyusul Renny. Di dalam kamar kulihat anak itu berjongkok membongkar majalah di sudut. Pintu kututup dan kukunci pelan-pelan.

“Sudah ketemu Ren?” tanyaku.
“Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh.
“Mau lihat CD bagus nggak?”
“CD apa Om?”
“Filmnya bagus kok. Ayo duduk di sini.”


Gadis itu tanpa curiga segera berdiri dan duduk pinggir ranjang. Aku memasukkan CD ke VCD dan menghidupkan televisi kamar.

“Film apa sih Om?”
“Lihat saja. Pokoknya bagus”, kataku sambil duduk di sampingnya. Dia tetap tenang-tenang tak menaruh curiga.
“Ihh..”, jeritnya begitu melihat intro berisi potongan-potongan adegan orang bersetubuh.
“Bagus kan?”
“Ini kan film porno Om?!”
“Iya. Kamu suka kan?”

Dia terus ber-ih.. ih ketika adegan syur berlangsung, tetapi tak berusaha memalingkan pandangannya. Memasuki adegan kedua aku tak tahan lagi. Aku memeluk gadis itu dari belakang.

“Kamu ingin begituan nggak?”, bisikku di telinganya.
“Jangan Om”, katanya tapi tak berusaha mengurai tanganku yang melingkari lehernya.
Kucium sekilas tengkuknya. Dia menggelinjang.
“Mau nggak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..”
“Tapi.. tapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliat berusaha lepas dari belitanku. Namun aku tak peduli. Tanganku segera meremas dadanya. Dia melenguh dan hendak memberontak.
“Tenang.. tenang.. Nggak sakit kok. Om sudah pengalaman..”

Tangan kananku menyibak roknya dan menelusupi pangkal pahanya. Saat jari-jariku mulai bermain di sekitar vaginanya, dia mengerang. Tampak birahinya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang tetapi kakinya tetap menjuntai. Mulutku tak sabar lagi segera mencercah pangkal pahanya yang masih dibalut celana warna hitam.   Agen DominoQQ

“Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sambil berusaha merapatkan kedua kakinya. Tetapi aku tak peduli. Malah celana dalamnya kemudian kupelorotkan dan kulepas. Aku terpana melihat pemandangan itu.

Pangkal kenikmatan itu begitu mungil, berwarna merah di tengah, dan dihiasi bulu-bulu lembut di atasnya. Klitorisnya juga mungil. Tak menunggu lebih lama lagi, bibirku segera menyerbu vaginanya. Kuhisap-hisap dan lidahku mengaduk-aduk liangnya yang sempit.

Wah masih gadis perawan dia. Renny terus menggelinjang sambil melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakinya menjepit kepalaku, seolah-olah meminta dikerjai lebih dalam dan lebih keras lagi.

Oke. Maka lidahku pun makin dalam menggerayangi dinding vaginanya yang mulai basah. Lima menit lebih barang kenikmatan milik ABG itu kuhajar dengan mulutku. Kuhitung paling tidak dia dua kali orgasme.


Lalu aku merangkak naik. Kaosnya kulepas pelan-pelan. Menyusul kemudian BH hitamnya berukuran 32. Setelah kuremas-remas buah dadanya yang masih keras itu beberapa saat, ganti mulutku bekerja. Menjilat, memilin, dan mencium putingnya yang kecil.

“Ahh..” keluh gadis itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan kenikmatan tiada tara yang mungkin baru sekarang dia rasakan.
“Enak kan beginian?” tanyaku sambil menatap wajahnya.
“Iii.. iya Om. Tapi..”
“Kamu pengin lebih enak lagi?”

Tanpa menunggu jawabannya aku segera mengatur posisi badannya. Kedua kakinya kuangkat ke ranjang. Kini dia tampak telentang pasrah. Penisku pun sudah tak sabar lagi mendarat di sasaran. Namun aku harus hati-hati.

Dia masih gadis perawan sehingga harus sabar agar tidak kesakitan. Mulutku kembali bermain-main di vaginanya. Setelah kebasahannya kuanggap cukup, penisku yang telah tegak kutempelkan ke bibir vaginanya. Beberapa saat kugesek-gesekkan sampai Renny makin terangsang.

Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yang masih sempit itu. Sedikit demi sedikit kumaju-mundurkan sehingga makin melesak ke dalam. Butuh waktu lima menit lebih agar kepala penisku masuk seluruhnya. Nah istirahat sebentar karena dia tampak menahan nyeri.

“Kalau sakit bilang ya”, kataku sambil mencium bibirnya sekilas.

Dia mengerang. Kurang sedikit lagi aku akan menjebol gadis perawan nya. Genjotan kutingkatkan meski tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher penisku mulai masuk.

“Auw.. sakit Om..” Renny menjerit tertahan.

Aku berhenti sejenak menunggu liang vaginanya terbiasa menerima penisku yang berukuran sedang. Satu menit kemudian aku maju lagi. Begitu seterusnya. Selangkah demi selangkah aku maju. Sampai akhirnya.. “Ouuu..”, dia menjerit lagi.

Aku merasa penisku menembus sesuatu. Wah aku telah memerawani dia. Kulihat ada sepercik darah membasahi sprei. Aku meremas-remas payudaranya dan menciumi bibirnya untuk menenangkan. Setelah agak tenang aku mulai menggenjot anak itu.


“Ahh.. ohh.. asshh…”, dia mengerang dan melenguh ketika aku mulai turun naik di atas tubuhnya. Genjotan kutingkatkan dan erangannya pun makin keras. Mendengar itu aku makin bernafsu menyetubuhi gadis perawan itu. Berkali-kali dia orgasme. Tandanya adalah ketika kakinya dijepitkan ke pinggangku dan mulutnya menggigit lengan atau pundakku.

“Nggak sakit lagi kan? Sekarang terasa enak kan?”
“Ouuu enak sekali Om…”

Sebenarnya aku ingin mempraktekkan berbagai posisi senggama. Tapi kupikir untuk kali pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpenting dia mulai bisa menikmati. Lain kali kan itu masih bisa dilakukan.

Sekitar satu jam aku menggoyang tubuhnya habis-habisan sebelum spermaku muncrat membasahi perut dan payudaranya. Betapa nikmatnya menyetubuhi gadis perawan. Sungguh-sungguh beruntung aku ini.

“Gimana? Betul enak seperti kata Om kan?”
tanyaku sambil memeluk tubuhnya yang lunglai setelah sama-sama mencapai klimaks.
“Tapi takut Om..”
“Nggak usah takut. Takut apa sih?”
“Hamil”   Agen Poker Terpercaya

Aku ketawa. “Kan sperma Om nyemprot di luar vaginamu. Nggak mungkin hamil dong”
Kuelus-elus rambutnya dan kuciumi wajahnya. Aku tersenyum puas bisa meredakan adik kecilku.

“Kalau pengin enak lagi bilang Om ya? Nanti kita belajar berbagai gaya lewat CD”.
“Kalau ketahuan Tante gimana?”
“Ya jangan sampai ketahuan dong”

Beberapa saat kemudian birahiku bangkit lagi. Kali ini Renny kugenjot dalam posisi menungging. Dia sudah tak menjerit kesakitan lagi. Penisku leluasa keluar masuk diiringi erangan, lenguhan, dan jeritannya.

Wednesday, March 14, 2018

Birahiku memuncak melihat gadis telanjang

Cerita Dewasa - Kemarin seperti biasa saya pulang kerja pagi hari, kira-kira pukul 8 pagi, hari itu saya tidak pulang ke tempat temanku Jupri (istri orang), melainkan saya pulang ke rumah orang tua. Ketika saya tiba di rumah, saya langsung ke kamarku, tidak lama terdengar ketukan pintu kamarku, ternyata papaku, dia bilang kalau mereka akan pergi ke luar negeri, saya di ajak tapi saya menolak dengan alasan capek, akhirnya saya di rumah, saya langsung ke depan komputer, saya buka situs ceritadewasaxxx21, ternyata ada cerita baru dan birahiku naik, tapi saya tahan.


Tiba-tiba perutku lapar sekali, saya turun ke bawah mencari makanan di kulkas, sambil makan saya nonton TV. Terdengar pula irama lagu rap, saya hapal sekali, tetanggaku punya 2 anak wanita, yang satu telah menikah, yang satu lagi masih SMA, namanya Susan. Dia manis, putih, dengan rambut pirang. Saya lihat sudah pukul 10, saya tahu benar dia baru selesai mandi, karena kamarnya tepat di seberang kamarku. Saya taruh makananku’ lalu saya lari naik ke atas, ke kamarku.

Ternyata pandangannya tidak terlalu jelas, kecuali jika ia berdiri di dekat jendela dan lagi pula saya takut ketahuan. Lalu saya lari lagi ke balkon atas dimana lebih jelas pemandangannya, benar saja dia berdiri di dekat jendela tanpa BH hanya memakai celana dalam hitam. Indah sekali tubuhnya, lalu dia menunduk ke arah kipas angin mengeringkan rambutnya yang basah, dengan pantat ke arah jendela.

Saya benar-benar tidak tahan lalu saya onani, tapi masih belum puas juga, akhirnya saya coba menghilangkan birahiku dengan mencoba tidur, tapi irama musik rap yang keluar dari jendela kamar Susan sangat mengganggu, akhirnya saya buka jendela, dan saya coba memanggil “Susan…, Susan”, lalu ia muncul dengan memakai handuk saja. “Ya, ada apa?”. “Tolong dong kecilin suara radiomu?”. “Oh, maaf Tha, saya baru tahu kalau kamu pulang kerja?”. “Ya”. “Tunggu sebentar ya, saya matiin dulu?”, saya hanya mengangguk, saya tahu rumahnya tidak ada siapa-siapa.


Saya masuk dari pintu belakang yang tidak terkunci, lalu saya panggil dia, dia hanya bilang “ke sini dong!”. Saya langsung naik ke lantai atas, “Kamu di mana?”. “Di sini Tha”, terdengar suaranya dari kamar nomor dua, lalu saya buka pintu kamar itu, begitu saya masuk ke dalam kamarnya, hanya bercahayakan pantulan sinar matahari, sunyi sekali, lalu Susan memanggilku sambil berjalan keluar dari kamar mandinya hanya mengenakan celana dalam hitam,

saya tersentak kaget melihat tubuhnya yang hanya terbalut celana dalam saja, buah dadanya indah sekali, Besar sekali dan ingin sekali q emut dan belai buah dadanya, entah berapa ukuran BH-nya, saya bukan ahlinya dalam soal menebak ukuran BH orang, dia berjalan mendekatiku, saya pun hanya terdiam tapi birahiku sudah naik, bahkan penisku terasa keras sekali, di mana pada saat itu saya tidak mengenakan celana dalam, kebiasaanku menjelang tidur, lalu dia berdiri tepat di depanku, aku menunduk, canggung rasanya biar pun saya sering berhubungan badan tapi yang satu ini membuatku aneh, tapi nafsu birahiku terus menggebu, lama sekali kita berdua terdiam, mungkin kami saling menunggu siapa yang akan mulai duluan, penisku sudah naik turun, terlihat dari celana pendek yang saya kenakan.  Agen DominoQQ

Lalu ia memejamkan mata, bibirnya tengadah ke arah bibirku, saya makin bingung, ia tetanggaku, dan lagi yang saya tahu dia sudah punya pacar, tapi otak mesum-ku berkata, “Ah peduli setan, aku harus mendapatkannya”, langsung saja saya terkam bibirnya yang mungil itu, tubuhnya langsung saya dorong ke atas kasur, langsung saya tindih badannya, matanya masih terpejam, saya turunkan ciumanku ke arah dadanya, saya kulum puting susunya yang berwarna kemerahan. Ternyata begitu saya kulum puting susunya dia makin liar, tangannya langsung memelukku, ditariknya kaos yang saya kenakan hingga terbuka, lalu dia langsung menurunkan celana pendekku, kini saya sudah telanjang bulat, tangan kananku juga langsung mencoba membuka celana dalamnya, dengan bantuan dia, dalam posisi badannya yang tertindih tubuhku, tangan kanannya meraih penisku dan langsung diarahkan ke liang senggamanya.

Penisku tidaklah panjang kira-kira 15 cm, tapi begitu masuk terasa sekali kalau penisku langsung menyentuh dinding rahim nya sehingga ia berteriak keras sekali. Saya langsung memompa, menaik-turunkan penisku, terasa nikmat sekali liang kewanitaannya, setiap kali saya menusuk penisku ia mengangkat pantatnya sambil berteriak. Akhirnya dia berkata lirih “Oohh”.


Saya hanya melenguh sampai saya juga merasakan sesuatu di ujung penisku, dan ia berkata, “San Enak kan?”. “Yes”. “Saya juga merasakannya”, dan akhirnya kami keluar bersamaan, saya tumpahkan spermaku ke dalam liang kewanitaannya, oh nikmat sekali.

Susan terus mengerang sambil mengangkat pantatnya tinggi sekali, saya juga terus menekan penisku. Akhirnya kami berdua kelelahan, saya biarkan penisku di dalam liang kenikmatannya, lama saya diamkan penisku di dalam liang senggamanya, begitu saya ingin cabut penisku, Susan berkata lirih, “Makasih ya Tha, lain kali kita ulangi yang kayak tadi lagi”.

Lalu saya tanya soal pacarnya, ternyata penis pacarnya kecil sekali, selama setengah jam kami ngobrol, akhirnya penisku kembali tegang, saya gerakkan pantatku dalam posisi miring itu, dia pun kembali terangsang karena otak mesum-ku, dan akhirnya kami senggama lagi, saya sengaja tidak menjilati kemaluannya, karena kami sangat menikmati permainan kami.

Tuesday, March 13, 2018

Ngentot dengan mantan adikku

Cerita Dewasa - Siang itu aku sendirian di rumah. Ayah, Ibu dan adik-adikku sedang ada acara masing-masing. Aku yang memang sedang tidak ada acara, bertugas untuk menjaga rumah. Daripada tidak ada kerjaan dan melamun sendirian, aku berniat untuk membersihkan rumah. “Aku mau memberikan kejutan yang baik kepada orang-tuaku…” pikirku waktu itu. Ketika aku sedang membersihkan kamarku (waktu itu aku masih tidur berdua dengan Dewi, adikku yang bungsu), aku menemukan foto Dewi dengan mantan pacarnya waktu SMU yang bernama Herland.


Keluargaku dan Herland sudah cukup dekat, bahkan dia sudah aku anggap sebagai adik kandungku sendiri. Tapi sejak Dewi putus darinya dan sudah memiliki pacar baru, Herland mulai jarang main ke rumah. Tiba-tiba aku yang kangen dengan Herland karena sudah jarang bertemu, sempat berpikir kenapa tidak aku undang saja dia main ke rumah. Kemudian aku mengirim SMS ke nomer Herland yang masih aku simpan di Handphone-ku. Aku sengaja tidak memberitahukan kalau keluargaku sedang tidak ada di rumah semuanya, termasuk Dewi. Takut saja kalau Herland nanti merasa segan untuk main ke rumah. Aku sebenarnya berencana mau menjodohkan lagi Dewi dengan Herland agar dapat berpacaran kembali.

Siapa tau dengan mengundang Herland ke rumah semuanya akan sesuai dengan rencana. Sesaat setelah mengirimkan SMS, aku melanjutkan membersihkan kamarku yang sempat terhenti sesaat, sambil menunggu balasan darinya. Sesekali aku melihat Handphone-ku apakah sudah ada balasan dari Herland atau belum, namun cukup lama menunggu aku belum juga mendapatkan balasan darinya. Sampai akhirnya aku lupa sendiri dan larut dalam pekerjaanku. Ketika membereskan lemari baju di kamar adikku yang cowok, aku menemukan sekeping DVD tanpa cover.

Karena penasaran aku mencoba menyetel DVD tersebut di ruang tengah. Di layar TV sekarang terpampang sepasang bule yang sedang saling mencumbu. Pertama mereka saling berciuman, kemudian satu persatu pakaian yang melekat mereka lepas. Si cowok mulai menciumi leher ceweknya, kemudian turun ke payudara. Si cewek tampak menggeliat menahan nafsu yang membara. Badanku gemetar dan jantungku berdegup kencang karena ternyata DVD tersebut adalah Blue Film. Aku yang tadinya berniat menghentikan film tersebut dan mengembalikan ke tempatnya, memutuskan untuk melanjutkan saja.

Di tengah-tengah film, pikiranku menerawang mengingat saat terakhir aku dan teman-teman kampus Dewi menonton DVD seperti itu yang dilanjutkan bersetubuh dengan mereka. Birahiku tiba-tiba saja semakin tinggi. Aku memang sudah seminggu ini tidak melakukan masturbasi. Sehingga selama menonton, tanpa sadar bajuku sudah tidak karuan. Kaos berwarna hitam yang aku pakai, sudah terangkat sampai di atas payudara. Kemudian Bra-ku sudah dalam keadaan terlepas. Kuelus-elus sendiri payudaraku sambil sesekali kuremas. Sungguh enak sekali rasanya, apalagi kalau sampai terkena putingnya. Celana pendekku sudah aku turunkan sampai sebatas mata kaki, lalu tanganku aku masukan ke balik celana dalam dan langsung menggosok-gosok klitorisku. Sensasinya sungguh luar biasa! Semakin lama aku semakin gencar melakukan masturbasi, rintihanku semakin keras. Tangan kananku semakin cepat menggosok klitoris, sementara yang satunya sibuk meremas-remas toketku sendiri. “Oohh.. Ooohh..” desahku yang sudah merasa hampir mencapai orgasme. Tiba-tiba, pintu depan diketok. Tentu saja aku gelagapan memakai pakaianku yang terbuka disana-sini. Setelah itu aku mematikan DVD player tanpa sempat mengeluarkan Disc-nya. “Aduh gawat…!!” pikirku panik. “Siapa ya? Apa jangan-jangan Ayah dan Ibu? Tapi kan baru sebentar…” aku mulai kuatir.


Dengan terburu-buru aku membukakan pintu. Ternyata di depan pintu berdiri sosok yang sudah aku kenal, yaitu Herland mantan pacar adikku. “Halo Teteh! Tadi SMS Herland ya? Maaf ya udah lama gak main nih…” katanya dengan ceria. “Kirain Herland gak bisa datang? Kok nggak jawab SMS Teteh dulu sih?” tanyaku. “Emang sengaja Teh. Kan Herland mau ngasih surprise sama keluarga mantan pacar nih…” jawabnya sambil tersenyum cuek. “Oh gitu? Teteh kirain Herland udah nggak mau lagi main ke rumah…” candaku sambil mempersilakan duduk di ruang tamu. Herland tersenyum mendengar candaku, mungkin dia juga sudah sangat kangen dengan sikap akrab yang diberikan oleh keluargaku. “Kok sepi banget sih Teh? Yang lain lagi pada kemana?” tanyanya bingung melihat suasana rumahku yang lengang. “Sedang ada acara masing-masing tuh.

Dewi juga lagi pergi sama temannya, jadi di rumah cuma ada Teteh doang. Maaf ya Teteh gak kasih tau Herland sebelumnya. Abisnya Teteh juga udah lama gak ngobrol sama Herland sih…” aku mencoba menerangkan dan berharap Herland dapat maklum. Terus terang saja, aku sudah sangat kangen dengan Herland. Ternyata Herland pun mau mengerti maksudku. Apalagi dia juga sudah menganggap keluargaku seperti keluarga sendiri, dia saja memanggil namaku dengan ‘Teteh’ berbeda dengan kebanyakan teman-teman Dewi yang memanggilku dengan ‘Kakak’. Maklum saja keluarga Herland termasuk Broken Home, tapi tidak berarti dia nakal seperti layaknya anak yang tumbuh tanpa pengawasan orangtua. Karena sudah lama akt tidak mengrobrol dengan Herland, kami berbicara banyak mengenai berbagai hal. Aku juga sempat memperhatikan di usianya yang menginjak 17 tahun, ia mulai tumbuh sebagai seorang pria dewasa.

Walaupun secara fisik wajahnya yang terbilang biasa saja belum banyak berubah, tinggi badannya juga masih tidak berbeda denganku, hanya sekitar 160 cm. Tapi sikapnya yang sekarang sudah jauh lebih dewasa. Setelah cukup lama mengobrol, aku baru sadar kalau tubuhku dalam keadaan kotor setelah berberes rumah. Aku kemudian pamit dengan Herland untuk mandi. Setelah aku selesai mandi dan berpakaian, aku mengajaknya untuk makan siang bersama. Di saat makan, aku merasa Herland terus memperhatikan tubuhku yang saat itu memakai kaos putih ketat dan hotpants warna kulit. “Huh, dasar cowok! Dimana-mana sama aja…!” omelku dalam hati. Namun aku bisa memaklumi dia, karena pasti tubuh mungilku saat itu terlihat sangat sexy dan menggiurkan. “Ada apa Land? Kok ngelamun sih? Lagi mikirin Dewi ya?” aku berpura-pura menanyakan hal lain untuk menyadarkan lamunannya. “Ah, enggak kok Teh. Dewi kan sekarang udah punya pacar baru…” ujar Herland sekenanya. “Herland jangan pulang buru-buru yah. Tadi Teteh udah kasih tau ke Dewi kalau Herland sedang ada di rumah…” kataku berharap supaya Herland dapat lebih lama di sini. “Iya deh Teh.

Herland juga mau di sini dulu sampe semuanya pulang…” jawabnya. “Ya udah, Herland nonton TV dulu aja. Teteh mau masuk ke kamar dulu. Mau istirahat sebentar…” lanjutku. “Ya udah Teh, nggak apa-apa kok. Teteh istirahat aja dulu…” kata Herland. Setelah pamit ke Herland, aku beranjak masuk ke kamar tidur. Setelah menutup pintu kamar, aku bercermin. Wajahku terbilang manis, kulit kuningku juga bersih dan mulus karena sering luluran. Walaupun badanku mungil, tapi terbilang proporsional. Bajuku kemudian aku lepas dan mencopot Bra-ku, karena aku terbiasa tidur tanpa menggunakan Bra. Kemudian aku memperhatikan payudara milikku yang berukuran kecil namun kencang, dan tentu saja semakin membuat tubuhku tampak indah, karena sesuai dengan postur mungilku. Aku tersenyum sendiri melihat hotpants-ku yang memang membuat aku tampak sexy. Pantas saja Herland sampai memperhatikan tubuhku seperti itu. Aku yang dalam keadaan cukup lelah, merebahkan diriku sebentar di atas kasur tanpa memakai kaos dan mencoba beristirahat sejenak. Belum lama beristirahat, aku mendengar suara rintihan dari ruang tengah yang tepat berada di depan kamarku.


Astaga! Aku baru ingat, itu pasti suara dari DVD porno yang lupa aku keluarkan tadi. Apa Herland sedang menyetelnya? Penasaran, aku pun bangkit dari tempat tidurku, dengan terburu-buru aku memakai kaos tanpa sempat memakai Bra terlebih dahulu, kemudian dengan perlahan-lahan aku keluar dari kamarku. Begitu aku membuka pintu kamar, aku melihat pemandangan yang mendebarkan. Herland sedang berada di karpet depan TV sambil mengeluarkan penisnya dan mengocok-ngocoknya sendiri. Ternyata penisnya cukup besar juga untuk anak seusia dia, kurang lebih sekitar 14 cm dan sudah tampak tegang sekali. Aku berpura-pura batuk, kemudian dengan tampang seolah-olah mengantuk aku mendekati Herland dan ikut duduk disampingnya. Dia tampak kaget menyadari aku sudah berada di sampingnya. Lalu dengan terburu-buru dia memasukkan penisnya ke dalam celananya lagi. “Eh, Te…teh ga-ak jadi istira…hat ya…?” kata Herland salah tingkah.

Kemudian dengan wajah panik dia mengambil remote DVD dan hendak mematikan filmnya. “Iya nih Land, gerah banget di dalam. Eh, filmnya nggak usah dimatiin. Kita nonton berdua aja yuk! Kayaknya seru tuh…” ujarku sambil menggeliat sehingga menonjolkan payudaraku yang hanya terbungkus oleh kaos putih ketatku saja. “Hah? Teteh mau i-ikut nonton…? Jangan Teh Herland malu…” katanya gugup. “Kok Herland masih malu? Kayak sama siapa saja. Herland kan sudah seperti keluarga sendiri, masa masih malu sama Teteh?” kataku meyakinkannya. “I-iya deh…” jawab Herland dan tidak jadi mematikan DVD-nya. Dengan santai aku duduk di samping Herland sambil ikut menonton. Aku mengambil posisi bersila sehingga hotpants-ku semakin tertarik dan memperlihatkan paha mulusku. Adegan-adegan erotis yang diperlihatkan bintang porno itu memang sungguh menakjubkan, mereka bergumul dengan buas dan saling menghisap.

Aku melirik ke arah Herland yang sejak tadi bergantian antara memandangi adegan panas tersebut dan terkadang juga melihat ke arah paha dan payudaraku. Terlihat ia berkali-kali menelan ludahnya. Nafasku juga mulai memburu karena terangsang melihat Film tersebut. “Land, kamu udah pernah bersetubuh?” tanyaku tiba-tiba. “Eh, kok Teteh tau-tau nanya kayak gitu sih?” jawab Herland bingung. Herland agak kaget mendengar pertanyaanku, soalnya saat itu matanya asyik mencuri pandang ke arah puting payudaraku yang tercetak pada kaos putihku. Aku semakin memanaskan aksiku, sengaja kakiku kubuka lebih lebar sehingga sekarang cetakan vagina pada Hotpants-ku terlihat jelas. “Gak usah malu Land. Teteh bisa jaga rahasia kok…!” tanyaku semakin penasaran. “Belum pernah kok Teh… Beneran deh!” jawab Herland tersipu. “Tapi kamu udah sering nonton Film kayak gini kan?” pancingku. “Lumayan sering sih Teh. Tapi paling Herland nontonnya rame-rame, atau kalo lagi nonton sendirian sambil ngocok deh…” jawabnya mulai santai. “Land, menurut kamu Teteh cantik gak sih?” lanjutku terus menggoda Herland. “Iya Teh! Sebenernya dari dulu Herland udah merhatiin kalo Teteh tuh cantik…” timpal Herland. Merasa dipancing seperti itu Herland mulai memberanikan diri untuk memegang tanganku. Aku sedikit kaget, namun membiarkan tanganku dibelai oleh telapak tangannya. Terasa benar bahwa telapak tangan Herland basah oleh keringat karena gugup. Karena aku biarkan, dia terus membelai-belai bagian tangan seraya perlahan-lahan mulai naik untuk mengusap pergelangan tanganku. Aku pasrah saja ketika Herland memberanikan diri melingkarkan tangannya pada bahuku. Namun tampaknya ia belum berani untuk menatap mataku.


Sambil terus memeluk bahuku, tangan kanannya mulai berani memegang-megang payudaraku. “Enak ya Teh diginiin…?” tanya Herland disela permainan tangannya. “Emph… Emph…” aku hanya merintih menikmati remasan Herland pada payudaraku. Sambil memegang payudaraku, dengan ganas Herland mulai menciumi bibir dan leherku. Akupun dengan tak kalah ganasnya membalas ciuman-ciumannya. Keganasan kami berdua membuat suasana ruangan ini menjadi riuh oleh suara-suara kecupan dan rintihan-rintihan erotis. Setelah beberapa menit kami berciuman, aku yang sudah terangsang berat berniat untuk melanjutkan ke bagian yang lebih jauh lagi. “Land… Sebentar deh. Teteh buka kaos dulu ya…” kataku menghentikan pegangannya. Herland hanya mengangguk mendengar kata-kataku. Tentu saja dia pasti sudah tidak sabar untuk melihat payudaraku yang tanpa terbungkus apa-apa. “Land, payudara Teteh bagus gak?” ketika aku sudah mencopot kaos ketatku sehingga payudaraku sudah terpampang jelas di hadapannya. “Ba-bagus Teh…!” jawabnya dengan terbata-bata. Herland tampak melotot menyaksikan bagian atas tubuhku yang menggoda. Hal itu malah membuat aku semakin terangsang dan melanjutkan perbuatanku. Merasa terus dipancing seperti itu, Herland tampaknya tidak tahan lagi. Ia langsung melumat bibirku sambil meraba-raba payudaraku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi. Aku memejamkan mata meresapinya, Herland semakin ganas menciumiku ditambah lagi tangannya berusaha memainkan vaginaku dari luar. Sambil melumat, lidahnya mencari-cari dan berusaha masuk ke dalam mulutku, dan ketika berhasil lidahnya bergerak bebas menjilati lidahku sehingga lidahku pun ikut bermain.

Sambil memejamkan mata aku mencoba untuk mengikuti arus permainan. Dengan kuluman lidah Herland yang agresif, ditambah remasan-remasan telapak tangannya pada kedua payudaraku, birahiku pun dengan cepat naik. Sementara di bawah sana kurasakan tangan Herland sudah mulai meraba pahaku yang mulus. “Aaaaahh Herlaaand…. Aaaahhhhhhh….” aku mendesah panjang merasakan nikmat yang melanda diriku. “Mulus banget paha Teteh! Bikin gemes Herland aja nih…!” sahut Herland sambil tangannya merayap naik lagi ke selangkanganku. “Sekarang giliran Teteh yang liat badan Herland!” pintaku kepada Herland. Herland yang tadinya malu-malu semakin salah tingkah mendengar permintaanku. Karena sudah sangat bernafsu aku memaksa Herland untuk mencopot seluruh pakaiannya hingga dia bugil. Aku semakin terangsang melihat tubuh bugil Herland dari dekat. Badannya walaupun agak kurus tapi cukup berotot. Penisnya sudah mengacung tegak dan membuat jantungku berdebar cepat. Entah kenapa, kalau waktu dulu ngebayangin bentuk penis cowok aja rasanya jijik tapi ternyata sekarang malah membuat darahku berdesir. “Wah penis kamu udah tegang banget Land! Bentuknya bagus… Teteh boleh isep ya…!?” tanyaku tidak sabar.

Tanpa menunggu persetujuannya aku langsung mengocok, menjilat dan mengulum batang kemaluannya dengan semangat. “Slurp… Slurp… Slurp… Mmmh! Slurp… Slurp… Slurp… Mmmh…” penis Herland terasa nikmat sekali di mulutku. “Teh… Aaaah… Enaaakk…! Dari dulu emang Herland pengen banget ngerasain mulut Teteh ngisep kontol Herland. Akhirnya kesampaian juga…!” katanya sambil terus menikmati hisapanku pada penisnya. Aku semakin bernafsu menghisap penisnya, terkadang aku juga menjilat buah zakarnya sehingga Herland mulai mendesah. “Hmm… nikmat banget penis kamu Land!” kataku memuji kenikmatan penisnya. “Aaaaahh.. Eeennakk banget! Teteh udah pengalaman yah?” ceracau Herland menikmati hisapanku. Aku hanya melanjutkan hisapanku tanpa menghiraukan pertanyaan Herland. Setelah beberapa menit merasakan hisapanku pada penisnya, Herland akhirnya tak kuat lagi menahan nafsu. Didorongnya tubuhku hingga terlentang di karpet, lalu diterkamnya aku dengan ciuman-ciuman ganasnya. Tangannya tidak tinggal diam dan ikut bekerja meremas-remas payudaraku. “Ahh… Mmmh.. Uuuh.. Eenak Land…” desahku keenakan. Aku benar-benar merasakan sensasi luar biasa. Sesaat kemudian mulutnya menjilati kedua putingku sambil sesekali diisap dengan kuat. “Auwh… Nikmaaaat bangeett… Aaah…!” desahanku semakin kencang. Aku menggelinjang, tapi tanganku justru semakin menekan kepalanya agar lebih kuat lagi mengisap pentilku. Sejurus kemudian lidahnya turun ke arah vaginaku. Tangannya menarik Hotpants dan celana dalamku.

Mata Herland seperti mau copot melihat vaginaku yang sudah tidak tertutup apa-apa lagi. “Vagina Teteh bagus gak Land bentuknya..?” tanyaku penasaran. “Bagus banget Teh! Herland suka banget memek yang nggak ada bulunya kayak gini. Mana masih rapet banget lagi…” jawabnya. Sekarang tangannya bergerak menyelinap diantara kedua pangkal pahaku. Lalu dengan lembut Herland membelai permukaan vaginaku. Sementara tangan yang satunya mulai naik ke payudaraku, darahku makin bergolak ketika telapak tangannya meremas-remas dadaku. “Sshhhh…” desahku dengan agak gemetar ketika jarinya mulai menekan bagian tengah kemaluanku. Jari tengah dan telunjuknya menyeruak dan mengorek-ngorek vaginaku, aku meringis ketika merasakan jari-jari itu bergerak semakin cepat mempermainkan nafsuku. Sementara selangkanganku makin basah oleh permainan jarinya, jari-jari itu menusuk makin cepat dan dalam saja. Hingga suatu saat birahiku sudah mulai naik, mengucurlah cairan pra-orgasmeku. Aku mengatupkan pahaku menahan rasa geli sekaligus nikmat di bawahku sehingga tangan Herland terhimpit diantara kedua paha mulusku. “Eemmhh… Enaaaakk bangeettt…!” aku terus mendesah membangkitkan nafsu Herland. Setelah dia cabut tangannya dari kemaluanku, nampak jari-jarinya sudah belepotan oleh cairan bening yang kukeluarkan. Dia jilati cairanku dijarinya itu, aku juga ikutan menjilati jarinya merasakan cairan cintaku sendiri. Kemudian dia cucukkan lagi tangannya ke kemaluanku, kali ini dia mengelus-ngelus daerah itu seperti sedang mengelapnya.

Setelah puas memainkan jari-jarinya di vaginaku, kurasakan Herland mulai menjilati pahaku yang mulus, jilatannya perlahan-lahan mulai menjalar menuju ke tengah. Kemudian Herland membuka vaginaku lebar-lebar sehingga klitorisku menonjol keluar, aku hanya dapat bergetar saat kurasakan lidahnya menyusup ke pangkal pahaku lalu menyentuh bibir vaginaku. Bukan hanya bibir vaginaku yang dijilatinya, tapi lidahnya juga masuk ke liang vaginaku, rasanya sungguh nikmat, geli-geli enak seperti mau pipis. Herland terus menjilatinya dengan rakus sambil sesekali menggigit kecil klitorisku atau terkadang dihisapnya dengan kuat.

Tangannya juga terus mengelus paha dan pantatku yang mempercepat naiknya libidoku. “Aaahh Herlaaannnd!! Uuuhh.. Eenak… Terus…!” jeritku. “Slurp… Slurp… memek Teteh gurih banget… Mmmh… Slurrrppp…” katanya disela-sela menjilati vaginaku yang sudah mulai basah. Herland terus menjilati vaginaku sampai akhirnya aku nggak tahan lagi. Tidak sampai lima menit, tubuhku mulai mengejang, rasa nikmat itu menjalar dari vagina ke seluruh tubuhku. “Aaaaaaaaaahh…” aku menjerit panjang merasakan nikmat pada seluruh tubuhku. Tampaknya aku mencapai orgasme yang pertama akibat permainan jari ditambah dengan jilatan-jilatan lidah Herland pada vaginaku. Aliran orgasmeku diseruputnya dengan bernafsu. Aku mendesis dan meremas rambutnya sebagai respon atas tindakannya. Vaginaku terus dihisapinya selama kurang lebih lima menitan. Sensasi itu berlangsung terus sampai kurasakan cairanku tidak keluar lagi, barulah kemudian Herland melepaskan kepalanya dari situ, nampak mulutnya basah oleh cairan cintaku. “Emang enak banget deh cairan memeknya Teteh…!!” puji Herland kepadaku. “Herland jago banget sih bisa bikin keluar Teteh…” aku juga ikut memuji Herland. “Teteh udah keluar kan? Sekarang giliran Herland yah…” pintanya. “Herland mau Teteh apain?” tanyaku yang masih dalam keadaan lemas karena baru mencapai orgasme. “Sepongin kontol Herland lagi dong! Abisnya bikin ketagihan sih!” jawab Herland. Lalu Herland duduk di sofa sambil kembali memamerkan penis miliknya yang sudah sangat tegang. Aku bersimpuh dihadapannya dengan lututku sebagai tumpuan.


Kuraih penis itu, pertama kukocok dengan lembut kemudian semakin cepat dan pelan lagi. Hal itu tentunya semakin memainkan birahi Herland. “Aaaah… Teteeeeh…! Enaak bangeeet…” Herland semakin mendesah kencang. Setelah puas mengocok-ngocok penisnya, aku mulai menjilati batangnya dengan pelan. Mungkin karena Herland sudah dikuasai hawa nafsu, dengan setengah memaksa dia mengarahkan batang penisnya ke mulutku yang dan kemudian menjejali penisnya ke mulutku. Aku yang tak punya pilihan lain langsung memasukkan penis itu ke mulutku. Kusambut batangnya dengan kuluman dan jilatanku, aku merasakan aroma khas pada benda itu, lidahku terus menjelajah ke kepala penisnya. Lalu kupakai ujung lidahku untuk menyeruput lubang kencingnya.

Hal itu membuat Herland blingsatan sambil meremas-remas rambutku. “Sluurpp… Sluuuurp… Mmmmmh..” desahku sambil menikmati setiap jengkal penisnya. “Enak ya Land…? Hmm…?” tanyaku sambil mengangkat kepala dari penis Herland dan menatapnya dengan senyum manisku “Enaaak banget Teh…” Herland mendesah-desah keenakan. Herland mulai mengerang-erang keenakan, tangannya meremas-remas rambutku dan kedua payudaraku. Aku semakin bernafsu mengulum, menjilati dan mengocok penisnya. Kusedot dengan keras penis hitam itu. Kubuat pemiliknya medesah-desah, aku juga memakai lidahku untuk menyapu batangnya. Aku dapat melihat ekspresi kenikmatan pada wajah Herland akibat teknik oralku. “Oooh… Terus Teehh… Herland hampir keluar…!” Herland semakin mendesah. Karena Herland sudah hampir keluar, aku melepaskan hisapanku pada penisnya dan mulai mengocoknya. Aku semakin bersemangat memainkan penis miliknya yang kepalanya sekarang berwarna lebih kehitaman. Semakin lama aku semakin cepat mengocoknya. “Aaahh… Herland keluaaaarrr Teeeh..!!” desahan Herland semakin kencang. “Croot.. Croot..” tak lama kemudian penisnya menyemburkan sperma banyak sekali sehingga membasahi rambut mulut, wajah, payudara dan hampir seluruh tubuhku.

Dengan sigap aku menelan dan menjilati sperma Herland seperti seorang yang menjilati es krim dengan nikmatnya. Aku benar-benar menikmati permainan ini. “Eeehhmmm… Sluuurp…” aku terus menikmati menghisap penisnya. Kemudian aku meneruskan untuk mengusap dan aku jilati semua spermanya yang berceceran di tubuhku sampai tak tersisa. Lalu aku hisap penisnya dengan kuat supaya sisa spermanya dapat kurasakan dan kutelan. Setelah aku yakin spermanya sudah benar-benar habis, aku melepaskan hisapan pada penisnya, kemudian benda itu mulai menyusut pelan-pelan. “Nikmatnya sperma kamu Land…” bisiknya mesra seraya menjilat sisa-sisa spermanya yang masih menempel pada bibirku. “Obat awet muda ya Teh…” kata Herland bercanda. “Yaa begitulah… Makanya Teteh tetep awet muda kan?” aku ikut membalas candanya. Walaupun sudah sempat mencapai orgasme, namun birahiku belum juga padam.

Aku berpikiran untuk melanjutkan permainan kami ke tahap selanjutnya. “Land.. Ayo sekarang masukin penis Herland ke vagina Teteh! Udah nggak tahan nih…” perintahku yang masih dikuasai hawa nafsu. Tanpa pikir panjang lagi, Herland lalu mengambil posisi duduk, kemudian diacungkan penisnya dengan ke arah lubang vaginaku. Aku mengangkangkan kakiku lebar-lebar siap menerima serangan penisnya. Pelan-pelan dimasukkannya batang penisnya itu ke dalam vaginaku. “Uuhh… Nnggghhh…!” desisku saat penis yang sudah sangat keras itu membelah bibir kemaluanku. “Teteh mau tau apa yang pengen Herland lakuin ke Teteh dari dulu? Herland pengen ngentot Teteh sampai ketagihan…!!” katanya sambil tersenyum nakal. “Aaaauw… Pelan-pelan dong Land… Aaakh…” desahku sedikit kesakitan. Walaupun sudah tidak perawan lagi, tapi vaginaku masih sempit. Mungkin juga karena penis Herland termasuk besar ukurannya. “Auuhh.. Enaaak Land…” desahku yang semakin merasakan nikmat. Herland tampak merem-melek menahan nikmat. Tentu saja karena Herland baru pertama kali melakukan ini. Lalu dengan satu sentakan kuat penisnya berhasil menancapkan diri di lubang kenikmatanku sampai menyentuh dasarnya. “Aaaahh… Nikmaat bangeett Laaand….” teriakku. Aku melonjakkan pantatku karena merasakan kenikmatan yang luar biasa.

Kurasakan cairan hangat vaginaku mengalir di pahaku. Masa bodoh dengan status Herland yang adalah mantan pacar adikku! Sudah kepalang tanggung pikirku, aku ingin merasakan nikmatnya bersetubuh hingga orgasme dengan Herland. Sesaat kemudian Herland memompa pantatnya maju mundur. “Jrebb! Jrebb! Jrubb! Crubb!” suara penisnya sedang keluar masuk di vaginaku. “Aakh…! Aaaakh…! Nikmaaat banget… Laand…” aku meneriakkan nama Herland. Aku menjerit-jerit karena merasakan nikmat yang luar biasa saat itu. Vaginaku yang sudah basah sekarang dimasuki dengan lancar oleh penis Herland yang sangat tegang itu. “Ooh… Lebih keras lagiii Laand… Lebih cepaaat…” jeritku kenikmatan. Keringat kami yang bercucuran menambah semangat gelora birahi kami. Tapi Herland malah mencabut penisnya, mungkin ia lelah dengan posisi ini. “Dasar ABG…!” umpatku dalam hati. Aku jadi tidak sabar lalu bangkit dan mendorongnya hingga telentang. Agen DominoQQ

Kakiku kukangkangkan tepat di atas penisnya, dengan birahi yang memuncak kuarahkan batang penis Herland untuk masuk ke dalam liang vaginaku. “Ooooooh.. Herlaannddd…!!” aku menjerit keenakan. Lalu dengan semangat aku menaik turunkan pantatku sambil sesekali aku goyangkan pinggulku. “Ouuh.. Memek Teteh enak bangeeet…! Penis Herland serasa dipijat…” desahnya. “Uggh.. Uuuh.. Penis Herlaaand… Juga nikmaat…” aku juga memuji keperkasaan penisnya. Kedua tubuh kami sudah sangat basah oleh keringat. Karpet di ruangan ini pun sudah basah oleh cairan sperma Herland maupun lendir yang meleleh dari vaginaku. Namun entah kekuatan apa yang ada pada diri kami, kami masih saling memompa, merintih, melenguh, dan mengerang. Aku menghujamkan vaginaku berkali-kali dengan irama sangat cepat. Aku merasa semakin melayang. Bagaikan kesetanan aku menjerit-jerit seperti kesurupan. Akhirnya setelah setengah jam kami bergumul, aku merasa seluruh tubuhku bergetar hebat. “Teeeh… Herland bentar lagi keluar nih…!” erangnya panjang sambil meringis. Hal yang sama pula dirasakan olehku, aku tidak sanggup lagi menahan gelombang orgasme yang menerpaku demikian dahsyat. “Aaaaaah… Teteeeh juga udah mau keluar Land…!! Kita keluar sama-sama Land…!!” aku berteriak kencang karena sudah hampir mencapai orgasme. “Oooohh… Teeehhh… Aaaaaahh…!!” Herland berteriak panjang.

Goyanganku semakin kupercepat dan pada saat yang bersamaan kami berdua saling berciuman sambil berpelukan erat. “Cret.. Cret..” kami berdua mengerang dengan keras sambil menikmati tercapainya orgasme pada saat yang bersamaan. Aku dapat merasakan spermanya yang menyembur deras di dalamku, sedangkan vaginaku juga mengeluarkan cairan yang sangat banyak, tanda aku sudah mencapai orgasme untuk yang kedua kalinya.

Dari selangkanganku meleleh cairan hasil persenggamaan kami. Aku memeluk erat-erat tubuh Herland sampai dia merasa sesak karena aku memeluknya dengan sangat kencang. Kami seakan sudah tidak peduli bila tetangga sebelah rumahku akan mendengarkan jeritan-jeritan kami. Herland mencabut penisnya vaginaku dan akhirnya kami berdua hanya bisa tergeletak lemas di atas karpet dengan tubuh bugil bermandikan keringat. “Aaahh… Land… kamu hebaaat banget Land…” pujiku sambil mengistirahatkan tubuh yang sudah lemas ini. “Herland ju… ga Teh… Haaah…. Haaaah… Terima kasih untuk kenik… matan ini… Belum pernah Herland merasakan nikmat yang luar biasa seperti ini…” jawab Herland sambil terengah-engah seraya mengecup keningku dengan mesra.


Setelah merasa kuat untuk bangun, kami berdua beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri dari sperma, keringat dan liur. Tapi di kamar mandi kami tidak melakukan persetubuhan lagi, melainkan hanya berciuman dengan mesra saja, karena kami takut tiba-tiba Dewi atau keluargaku yang lain akan segera pulang. Siraman air pada tubuhku benar-benar menyegarkan kembali pikiran dan tenagaku setelah seharian penuh ‘bermain’ dengan Herland. Kami berdua pun membersihkan ruang di sekitar ‘medan laga’ tadi dengan menyemprot pengharum ruangan untuk menutupi aroma bekas persenggamaan tadi.

Setelah beres, kami pun sedikit berbincang mengenai kejadian tadi. Aku yang sempat ragu apa benar Herland belum pernah bersetubuh, karena dia sudah terlihat ahli, bertanya lagi kepadanya. Ternyata dari pengakuannya, memang Herland belum pernah melakukan persetubuhan dengan siapapun, termasuk Dewi. Herland mengaku melakukan ini hanya berdasarkan yang dia lihat dari DVD ataupun internet saja. Di dalam pikiranku, aku juga merasa bersalah sekaligus kasihan kepada Dewi yang belum sempat merasakan nikmatnya penis Herland. Tentu saja kehilangan keperjakaan dengan kakak mantan pacarnya adalah pengalaman yang sangat mengesankan bagi Herland.

Monday, March 12, 2018

Enaknya di Entot Kontol Besar

Cerita Dewasa - Aku sedang melamun sendiri dikamar, istri dan anakku sejak kemarin pulang ke kampungnya di Jawa. Aku sendiri malas keluar, walaupun hari ini kantor libur hari sabtu. Tiba-tiba saja kudengar pintu kamarku diketok oleh orang.


” Pak , permisi, Siti mau cuci kamar mandi bapak” terdengar suara pembantuku
” Yah Masuk aja ” jawabku
Siti pembantuku pun masuk sambil membawa ember kecil dan yang membuat saya kaget, dia hanya memakai handuk besar yang membungkus dadanya yang besar dan pantatnya yang bahenol.
” Waduh, pake handuk aja ti” kataku sambil menelan liur karena menyaksikan pemandangan yang membangkitkan adekku.

” Iya pak, biar ngak basah baju Siti ” jawabnya sambil tersenyum manis dan lirikan matanya yang genit menuju adekku yang hanya di bungkus celana dalam saja.
Kurang lebih 15 menit kudengar suara air yang disiram ke dinding kamar mandi
Wah berarti dia sudah selesai mencuci kamar mandi, akupun cepat-cepat mencopot
celana dalamku, dan langsung kutarik pintu geser kamar mandiku yang memang tidak pakai konci.

” Eh ,pak, ” Siti terkejut, ketika melihat aku masuk dalam keadaan bugil, dia segera jongkok dengan keadaan telanjang bulat, sambil menutupi susunya dan menghadap kedinding kamar mandi membelakangiku.
Tapi tetap aja terlihat pantatnya yang bahenol, terlihat mengkilap , hitam, karena sekujur tubuhnya basah kena air ketika mencuci kamar mandi.
Akupun langsung mendekati closet sambil mengacungkan adekku
” Iya Ti, bapak mau kencing nih , udah ngak tahan , kamu sih lama banget cucinya”
Aku sambil pura-pura, mau kencing, tapi boro-boro mau keluar airnya, namanya juga
adek lagi bediri , mana mau keluar kencingnya, mana mata sambil terus melihat kearah Siti yang telanjang bulat sambil jongkok.


” Udah Ti, ngak usah malu, ngak ada orang kok, cuma kita, Bapak aja ngak malu”
Kulihat dia mulai berani mengintip kearah adekku, dia kaget melihat adekku yang sengaja kuacung-acungkan.
” Ti, tolong minta air dong , untuk cuci ini adek bapak ” kataku, sambil menyodorkan adekku kuhadapannya.
Dengan takut- takut dan malu, tangan satunya mengambil shower dan tangan satunya tetap menutupi susunya.
” Ayo dong sekalian dicuciin” kataku

Diapun mulai berdiri, dan menyirami adekku dengan shower, sambil matanya terus melihat adekku yang sudah tegang, Adekku ukurannya panjangnya sih biasa saja sekitar 15 cm,tapi gemuk banget , sudah banyak wanita yang kaget dengan ukuran diameter dan bentuk kepalanya yang membesar seperti pukulan gong.
” Ayo jangan cuma di siram, ambil itu sabun sekalian disabunin dong ”
Kulihat dia agak kagok, tapi diambilnya juga sabun cair, dan dia mulai menyabuni
adekku .
” Ahhhh,,, enak Ti, Cucinya yang bersih Ti ”
” Yah pak.” jawabnya sambil terus tertunduk dan menatap adekku.
Sekarang dia juga dalam keadaan telanjang bulat, tidakbisa lagi menutupi susunya , karena kedua tangannya sibuk menyabuni dan menyirami adekku.
Susunya kelihatan benar besar ,masih bulat sekali dan keras sekali dengan pentil yang masih kecil tapi kelihatan sudah berdiri. sedang memeknya kelihatan berupa garis, karena bulunya sudah tidak ada, mungkin dia sering mencukurnya, tapi terlihat jelas bekas bulu yang baru dicukur, makin membuatku nafsu.


Tangankupun mulai memegang susunya dan mengelusnya sambil berkata
” TI, Susu kamu bagus yah. masih montok banget”
” Pak Siti malu pak”
” Ahhhh… . pak……jangan pak….”
Tanganku memelintir pentilnya yang keras, dan tangan satunya sibuk memutar -mutar
susu yang satunya.
” Auwww pak……pakk….”
Dia mulai mendesah, dan pegangannya ke adekku bukan hanya mengelus lagi,tapi mulai meremas dengan kencang.
Mulutkupun mulai bergerilya menciumi susunya dan mulai lidahku mebelit-belit pentil susunya, pelan tanganku yang satunya turun meluncur kearah memeknya.
Jariku menemukan bibir memeknya yang udah licin, bibirnya tipis, aku, mulai mengorek-orek memeknya dan mencari-cari kelentitnya.
” Auuu pak…geli pakk….,Siti geli pak “
Aku terus menjilati pentilnya dan tanganku, menemukan kelentitnya yang cukup besar, terasa sebesar biji kacang tanah, keras, licin dan enak sekali dimaenin dengan tangan.
” Pakkkkkk…Auuuuu…ZZZZZZ. pak Siti………..ngak tahan pak”
Tangannya sudah dengan kasar menggosoj adekku dan sampai kebijinya diperas dengan keras, sampai aku agak terasa sakit.
” Pakkkk….ampun ….pak…Siti….enak.pakkk” desahnya, terus menerus.
” Pelan kuangkat sebelah kakinya , kusandarkan kakinya yang satu di atas bak mandi, lalu lulutku mulai turun kebawah mencari lubang memeknya.
Kujilati bibir memeknya, dan sambil lidahku masuk menjelajahi lubang memeknya yang terasa masih kecil sekali. Lalu lidahku mulai menjilati dan mengulum biji kelentitnya yang sebesar kacang tanah, dan terasa keras serta licin sekali karena air nikmatnya yang banyak keluar.
” Aduhhhhhhhhh………..pak…….Siti ngak tahan pakkkkkkkkkk”
” Auuuuuu……pakk Ampun pak………Siti enak banget pakkkkk, Memek Siti diapain pak……. Auuuuuuuuuu “
” Memang belum pernah diginiin Ti”
” Belummmmpakkkk….enak ….banget pakkk.”
” Auuuuuuzzzzzzzzzzz…… enak pakkkkkkkkkkk”
” Yuk kita keranjang Ti .” sambil keseret kekamarku
Langsung kurebahkan dia diranjangku. langsung kuserbu susunya kujilati dan kugigit
gigit kecil pentilya,

” Pakkkkk……. enak pak…..UZZZzzzz….”
Lidahkupun mulai meluncur kebawah, mulai kujilati bibir memeknya, kutarik dengan bibirku , pelan kubuka memeknya yang hitam, sesuai dengan kulitnya yang hitam manis, bibir memeknya pun hitam dengan bekas bulu yang dickur, makin membuat aku nafsu, pelan kubuka memeknya, terlihatlah dalam memeknya yang berwarna merah tua segar dengan keadaan basah sekali, sangat kontras dan menarik dengan warna bibir memeknya yang hitam , ,kujilati dalam memenya, dan terlihat kelentitnya yang menonjol dengan menantang merah dan licin sekali, langsung kujilati dan kukulum biji kelentitnya.

” Pakkkkkkkkkkk…..aduh pak…..enak……ohhhhhhhhh..ohhhhhh”
Siti menggerakkan memeknya mendekati bibirku, terasa agak asin cairan yang keluar dari memenya, aku suka sekali melihat biji kelentitnya yang keras dan licin, terus kukulum, sehingga dia terus teriak dan mengangkat memeknya tinggi-tinggi
” Aduh pak…ampun pak…..Siti ngak tahan pak…Ngentotin Siti pak”
Akupun berputat dalam posisi 69, dia dengan segera menarik adekku dan langsung dengan rakus mengulum batangnya, lalu turun kebijinya, kedua bijiku disedotnya, bukan main rasanya.
” auuuuuuuu enak ti, terus ti……”


Aku terus menjilati dan menggigit biji kelentitnya, sambil menyedot cairanyang keluar,
tiba-tiba kepalaku dikepitnya dengan keras, dan terasa adekku disedot dan digigit dengankeras oleh Siti,
” Pakkkkkkk….Siti keluar pak…….Aya u……..uuuuu “
Dijepitnya dengan keras kepalaku , lalu ia lemas dan kakinya mulai terbuka lagi.
” Aduh pak, enak banget pak, Siti belum pernah diginiin sampe keluar”
“Emang kamu udah sering Ti, ” selidikku
” Ngak pak , Siti baru pernah sekali dientot sama pacar dikampung, eh abis dientot dia takut Siti Hamil, jadi dia lari dari kampung.
Aku mulai menjilati lagi, memeknya yang semakin merah dalamnya, dan aku
menggigit kecil kelentitnya.
” Aduh..pak….kok..jadi enak lagi yah..”
” Siti rasanya mau enak lagi nih pak”
Setelah puas kujilati semua lubang dalam memeknya, aku pun berputar dan mulai menindih tubuhnya. Pelan kugesek kepala kontolku ke bibir memeknya,
” Auiuuuu,,,,,,pak,,,,,kok,,,enak lagi yah…..aduh pa kkkk”
Pelan kucoba memasukkan adekku kedalam memeknya , sulit sekali sebab lubangnya masih kecil sekali.
” Auu pak…pelan..pak…sakit....kontol bapak gede banget…”
” emang kontol pacarmu kecil Ti”
” Kecil pak, punya bapak gede banget apalagi kepalanya segede tinju Siti”
” Bisa-bisa sobek memek Siti pak….”
Pelan kudoron adekku memasuki memeknya, terasa pedih karena sempit
” Auuuu pak,,,sakit pakk,,,,,pelan pelan pak”
Pelan-pelan kepala kontolku berhasil masuk sebatas kepalanya.
Dia sudah menjerit-jerit kesakitan dan keenakan.
” Aduh pakkk….sakir,,,,enak….sakit…pak tapi enak:”
“Gimana mau diterusin ngak Ti, katanya sakit”
” Terus pak biarin , mau jebol juga ngak apa yang penting enak”
katanya sambil memelukku dengan erat.
Dengan tiba-tiba kudorong semua kontolku kedalam memeknya.
” Auuuuuuuuuuuu. poakkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk”

Kudiamkan kontolku masuk kedalam memeknya terasa mentok sampai rahimnya
Siti juga terdiam, matanya melotot, sambil menggigit bibir bawahnya,
Aku senang sekali melihat gadis yang melotot ketika kontolku mentok masuk kememeknya.
” Pakkkkkkk…..sakit,,,,tapi enak banget pak, kontol bapak gede banget, sampe penuh memek Siti.
pelan mulai kugenjot keluar masuk memeknya,
” Auusss…sekarang enak banget pakkkkk..au….pakkkk”
Matanya tetap melotot setiap kali kepala kontolku masuk mentok ke memeknya
” Au…..Auu…..Au….” setiap kali kugenjot memeknya Siti terus mengoce dan teriak
Aku senang sekali dengan cewe yang berisik ketika di entot.
Lalu kuputar kaki satunya sehingga keatas, lalu dengan posisi miring kutusuk lagi memeknya.
” Aduh……….pakkk…….auuuu”
Siti lebih menjerit dan melotot lagi, karena kontolku makin masuk kedalam mentok.
” Pak ….k Siti udah ngak tahan mau keluar”
” Sebentar Ti, Bapak juga……….aaaaaa”
Kupercepat genjotanku dengan cepat sekali
” Au–…au…auu……au…………………… pakkkkkkkkkkkk”
Siti mengejang dan terasa memeknya memijit dengan keras kontolku, seakan kontolku diperas. lalu akupun merasa sudah mau keluar, dengan hentakan terakhir
kutekan keras memeknya sambil menyemburkan maniku kememeknya.
” Auuuuuuuuuuuutiiiiiiiiiiii. bapak keluarrrrrrrrrrrrrrr”
” Siti juga pakkkkkkkkkkkkkAZZZZZZZZZZzzzzzzzzzzzzz”
Lalu saya pun terjatuh diatas badanya.lemas, tapi enak banget,
Memang memek hitam dan merah dalamya enak banget,legit dan empot ayam lagi…

Bercinta dengan Rika

Cerita Dewasa - Pagi itu wajah Rika, seorang aktivis LSM yang mendukung dan pro pada RUU APP terlihat tegang mendengar penuturan beberapa rekan-rekannya mengenai maraknya website dan blog cabul di internet yang mengeksploitasi wanita, terutama anak sekolah, artis, bahkan foto-foto di friendster pun bisa nyasar ke situs cabul. Sebagai aktifis yang cukup senior, Rika sudah lama mendengar mengenai hal ini namun saat itu dia diberitahu bahwa semua foto dalam website tersebut merupakan foto-foto rekayasa kasar, Rika tidak tertarik untuk melihatnya.


Berbeda dengan berita yang disampaikan para rekannya ini yang mengatakan bahwa website-website cabul itu sekarang berisi foto-foto asli dan bukan rekayasa, bahkan yang membuat Rika sangat terkejut ketika mereka menyebutkan bahwa di antara foto-foto cabul dalam website itu terdapat beberapa foto cabul yang berwajah mirip dirinya.

Tentu saja gadis cantik ini menyanggah keras foto-foto cabul tersebut sebagai foto-foto dirinya, hanya saja berita tersebut membuat Rika penasaran dengan website-website cabul tersebut. Terdorong ingin meng-cross check kebenaran berita tersebut, Rika kemudian meminta alamat website-website cabul yang dimaksud, ia pun mendapatkan sebuah site forum dengan inisial (PO) dan sebuah blog cabul yang isinya rape semua. Jam di HP milik Rika menunjukkan pukul 13.00 lewat ketika ia berjalan keluar dari gerbang kampusnya. Sebagaimana niatnya tadi pagi, Rika yang masih tercatat sebagai mahasiswi di sebuah PTN di kota Bandung ini bermaksud singgah ke sebuah warnet.

Gadis berwajah ayu dan lembut ini memang bermaksud membuktikan berita yang dibawa rekannya tadi pagi. Rika sengaja memilih warnet yang mempunyai box tertutup untuk menghindari prasangka buruk orang lain terhadapnya. Sebagai seorang yang dikenal menentang segala bentuk pornografi tentunya Rika berusaha menjaga citra dirinya saat dia membuka website dan blog cabul yang dikatakan temannya tersebut. Boleh jadi orang lain akan mencemooh jika seorang seperti dirinya terlihat membuka website cabul dan porno. “Ada yang kosong Mas?” tanya Rika kepada operator warnet. “Mmm.. nomor 10.. Mbak” jawab operator warnet tersebut yang kebetulan cowok keturunan chinese, serta sedikit terkejut melihat seorang wanita cantik yg muncul dihadapannya.

Keberadaan Rika di warnet tersebut memang cukup menarik perhatian. Bukan saja karena kecantikan yang dimiliki Rika, namun juga karena penampilan Rika dengan blouse putih ketat yang membungkus tubuhnya dengan sangat indah dan entah disadarai atau tidak kancing paling atas terbuka sehingga ada sedikit pemandangan yg cukup indah ditambah celana jeans ketatnya Cowok chinese, operator warnet sempat terpesona melihat kecantikan Rika namun mengingat kalau gadis ini adalah pelanggan baru membuatnya segan untuk berbuat lebih jauh.


Walaupun ada rasa segan pada diri cowok operator warnet kepada Rika, namun mata cowok itu nyaris tak berkedip melihat goyangan pantat Rika ketika berjalan menuju box warnet nomor 10. Cowok chinese itu menelan ludah membayangkan tubuh di balik pakaian yang dipakai gadis cantik ini. Dalam box warnet no 10 yang tertutup itu, Rika mulai membuka beberapa alamat wabsite cabul yang didapatnya tadi pagi. Tak sampai lima menit kemudian, mata Rika yang lebar membelalak melihat website-website cabul tersebut. Wajahnya yang putih juga berubah merah padam menahan kemarahan dan rasa jijik melihat website serta weblog yang melecehkan perempuan secara seksual terutama segala hal yang berbau rape (perkosaan). Beberapa cerita porno tentang gadis ABG atau mahasiswi serta foto-foto yang mempertontonkan kemulusan tubuh perempuan seperti dirinya membuat Rika merasa terhina dan terlecehkan.  Agen Poker Online Terpercaya

Gadis cantik ini juga merasa geram dan nyaris tidak percaya ketika kemudian dia mendapati beberapa foto cabul seorang wanita dengan wajah mirip dirinya sebagaimana laporan teman-temannya yuniornya. Tubuh gadis ini gemetar menahan kemarahan dan rasa tak percaya melihat pose-pose wanita yang berwajah mirip dirinya apalagi ditambah gambar dirinya yang ia posting di friendster bisa nyasar ke situs ini, sehingga seolah merupakan pembenaran bahwa dirinyalah yang ada di situs cabul tersebut. Tanpa sadar Rika yang dalam kesehariannya bertabiat lembut ini mengumpat karena kemarahannya melihat foto-foto tersebut. Melihat betapa gadis seperti dirinya dilecehkan dalam website tersebut, Rika terdorong untuk membuat laporan khusus mengenai hal ini ( DS watch out!!!). Rika berniat untuk melaporkan keberadaan website ini kepada pihak kepolisian agar pembuat situs ini ditangkap polisi. Dengan flashdisk miliknya, Rika kemudian menyimpan puluhan cerita porno mengenai perkosaan serta gambar-gambar cabul yang terpampang, terutama foto-foto wanita yang mirip dengan dirinya. Satu persatu beberapa foto cabul dan cerita-cerita erotis mengenai akhwat berpindah ke flashdisknya yang berkapasitas 1 GB tersebut.

Rika adalah seorang gadis berusia 21 tahun yang baik baik serta tumbuh dalam lingkungan keluarga yang baik baik pula sehingga Selain memiliki wajah cantik dan tabiat yang lembut, Rika juga jauh dari hal-hal porno atau cabul sejak kecil bahkan bagi dirinya hal-hal tersebut merupakan hal-hal yang tabu. Namun siang ini, gadis cantik ini terpaksa melihat hal-hal tabu tersebut untuk pertama kalinya sepanjang hidupnya. Awal mula, Rika memang sempat shock, bukan saja karena kemarahan yang dirasakannya namun juga karena dia tidak pernah melihat gambar-gambar cabul dan porno sebelumnya. Pada mulanya memang Rika merasa jijik dan marah melihat website tersebut, namun semakin lama ia menjelajahi berbagai website dan blog cabul itu, rasa marah dan jijik yang dirasakan di menit-menit pertama berubah menjadi rasa malu.

Wajah Rika yang ayu dan lembut ini bersemu merah melihat foto-foto dalam website dan blog cabul tersebut, apalagi ketika dia melihat foto-foto wanita yang berwajah mirip dirinya tengah mengulum batang kemaluan laki-laki yang tegang. Mata Rika yang lebar ini membelalak nyaris tak berkedip melihat foto-foto wanita yang tengah mengulum batang kemaluan laki-laki. Mata Rika tak lagi memperhatikan wanita yang berwajah mirip dirinya namun matanya kini lekat melihat batang kemaluan laki-laki yang tengah dikulum dan ada juga yang diremas oleh wanita itu.

Rika menggigit bibirnya kuat-kuat menahan debaran jantungnya yang berdegup kian kencang melihat urat-urat kemaluan laki-laki yang menonjol dalam foto tersebut. Tubuh gadis ini gemetar ketika tanpa disadarinya dia mengkhayalkan dirinya yang mengulum kemaluan laki-laki yang menggiurkan itu. Seumur hidupnya, baru kali ini rika melihat batang kemaluan laki-laki dewasa walaupun hanya dalam foto, terlebih penis berukuran istimewa itu dalam keadaan tegang. Nafas Rika mulai memburu dan dia mulai merasakan denyutan-denyutan di bagian dalam kemaluannya yang terasa gatal sebagaimana layaknya wanita yang mulai terangsang birahinya.

Rika memang seorang gadis baik-baik dan selama ini jauh dari berbagai hal yang porno , namun Rika tetap seorang wanita normal yang mempunyai gairah terhadap lawan jenisnya. Rika yang telah berusia 21 tahun seringkali timbul gairah birahinya kepada lawan jenisnya secara alamiah. Rika sering terangsang terhadap lawan jenisnya, namun apabila birahinya mulai terangsang, gadis ini segera menekannya dengan berbagai aktivitas. Wajah Rika yang cantik seringkali menjadi masalah tersendiri karena membuatnya sering digoda oleh laki-laki, apalagi ternyata dalam hal berpakaian dia tidak terlalu konservative.


Godaan-godaan para laki-laki yang berbentuk ucapan-ucapan mesum, sentuhan atau kadang menempelkan tubuh mereka ke tubuhnya saat di biskota juga dapat membuatnya terangsang namun semua rangsangan birahi yang dirasakannya dapat diredamnya dengan baik. Rika merasa dirinya mampu menjaga diri dan mengendalikan birahinya, tidak seperti beberapa rekan mahasiswi lainnya yang diketahuinya melampiaskan birahinya dengan bermasturbasi. Saat Rika menanyakan alasan mereka melakukan masturbasi, beberapa yang di antaranya adalah teman kostnya itu menjawab bahwa masturbasi lebih baik daripada ML sementara mereka masih belum berani menghadapi resikonya. Kali ini birahi Rika juga merasa terangsang namun rangsangan itu bukan datang secara alamiah atau gangguan dari orang lain.

Birahi gadis ini terusik karena perbuatan dirinya sendiri sehingga kali ini Rika merasa kesulitan untuk mengendalikannya seperti biasanya. Kian lama birahinya semakin kuat membuat Rika melupakan doktrin moral yang selama ini dipeganginya dan keberadaannya sebagai salah seorang aktivis penentang pornografi dan pornoaksi.

Box warnet yang tertutup itu membuat Rika leluasa menjelajahi berbagai website erotis dan porno yang didapatinya dengan search engine Google, terutama yang menampilkan foto-foto laki-laki telanjang bulat dan mempertontonkan penis mereka yang tegang. Nafsu birahi Rika yang mendorongnya tak lupa untuk menyimpan foto-foto tersebut ke dalam flash disk miliknya. Hampir satu jam kemudian wajah Rika yang tengah dilanda birahi sudah sangat memerah dan terlihat kontras dengan blouse putih yang dipakainya. Kancing bajunya tanpa disadari sudah terlepas semua, karena sebelumnya ia tak mampu menahan tangannya untuk meremas-remas bagian dadanya saat ia merasakan buah dada yang terbungkus BH berukuran 34B itu menjadi sangat kencang dan mengeras.

Satu jam lebih lamanya Rika dilanda birahi dalam box warnet bernomor 10 yang tertutup itu. Dalam keasyikan menjelajahi website-website porno tiba-tiba Rika dikejutkan bunyi pertanda SMS masuk di HPnya. “Hmm.. dari Mbak Soraya..” gumam Rika ketika melihat SMS yang dikirim oleh salah seorang teman di tempat kostnya yang seluruh penghuninya adalah perempuan. Isi SMS itu mengabarkan bahwa salah seorang penghuni di tempat kost mereka terpergok menyimpan berbagai bacaan dan gambar porno di kamarnya dan juga kondom. Mendapat sms dari Mbak soraya seperti itu, tubuh Rika gemetar. Gadis ini segera tersadar dari apa yang sedang dilakukannya di box warnet ini. Akhirnya dengan perasaan kalut, Rika menutup seluruh website porno yang telah dikunjunginya dalam waktu satu jam lebih ini dan bermaksud segera angkat kaki dari warnet ini.

Ketika seluruh windows website-website porno itu telah tertutup hingga tinggal tampilan dekstop yang terlihat di layar monitor, mata Rika melihat sebuah icon yang berjudul Koleksi Movie di layar monitor. Tiba-tiba timbul keinginan Rika untuk mengkliknya sehingga dia menunda untuk segera keluar dari box warnet. Setelah ia mengklik dua kali icon tersebut, terpampanglah puluhan folder judul film yang tengah menjadi box office di layar monitor. Namun mata gadis berwajah cantik ini melihat salah satu folder berjudul Surga yang membuat dahinya berkerenyit heran.


Dengan diliputi rasa heran, Rika mengklik folder berjudul Surga itu yang sekejap kemudian terpampang 2 file film berukuran besar yang membuatnya semakin penasaran. Niatnya untuk keluar dari box warnet tertunda ketika rasa penasaran itu mendorongnya mengklik file film berjudul Surga yang berukuran lumayan besar. “Ahh!” Rika terpekik kaget ketika file film itu terbuka ternyata merupakan file film porno. Tubuh Rika seketika menjadi gemetar dan dadanya berdegup kencang. Setelah satu jam yang lalu ia browsing menjelajahi website-website porno yang menampilkan gambar-gambar porno yang tak bergerak, ternyata kini dia menemukan film yang menyuguhkan gambar cabul yang bergerak.

Kembali Rika terombang-ambing antara keinginan melihat dan rasa bersalah, akan tetapi nafsu birahi ternyata masih menguasainya membuat Rika kembali duduk dalam box warnet seperti semula. Matanya berbinar lebar menyaksikan film yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan akan dilihatnya. Film yang agaknya berasal dari Perancis itu diawali dengan adegan sebuah keluarga muda dengan dua orang anak yang masih kecil namun adegan itu cuman sebentar dan cerita itu dimulai ketika adik kandung sang suami yang berwajah tampan ikut menumpang di rumah mereka. Rika kian tenggelam mengikuti jalan cerita film tersebut yang kemudian sang istri dalam film tersebut tertarik dengan adik suaminya yang masih belia itu. Sang istri dalam film tersebut digambarkan sebagai ibu rumah tangga yang selalu bergaun panjang dan tertutup, akhirnya terjadilah perselingkuhan antara adik sang suami dengan sang istri. Birahi Rika kian menguat ketika adegan percintaan pasangan selingkuh ini dieksplor dengan detail.

Gadis yang tengah dilanda birahi ini hanya terengah-engah menyaksikan adegan-adegan persetubuhan yang dimulai hanya 10 menit setelah film dimulai. Puluhan menit berikutnya boleh dikatakan film itu dipenuhi adegan-adegan persetubuhan pria dan wanita degan detail dan close up, membuat Rika yang menonton film tersebut hanya terengah-engah dalam birahi yang kian menggelegak. Ia kembali tenggelam dalam libidonya di depan monitor yang menayangkan film porno. Kali ini Rika tidak hanya sekedar meremas buah dadanya sendiri , ia menurunkan celananya sampai lutut sehingga terlihat sepasang pahanya yang bulat padat dan mulus. Tak sekedar itu, namun ia juga menelusupkan tangannya ke balik celana dalam krem yang dipakainya lantas dengan bernafsu jemari tangan Rika menggosok belahan kemaluannya yang kemerahan.

Gadis berwajah menawan ini ternyata mempunyai kemaluan yang indah, membukit cembung dengan ditumbuhi rambut-rambut kemaluan yang hitam lebat yang menghiasinya. Bibir kemaluan Rika yang kemerahan kian terlihat memerah ketika tangannya menggosok-gosokkannya penuh nafsu birahi. Di saat tangan kiri Rika mngggosok-gosok belahan kemaluannya, tangan kanannya segera menyusup ke balik BH berukuran 34B yang dipakainya.

Rika mempunyai sepasang payudara montok membukit indah yang kini terasa kian mengeras. Birahinya telah demikian menggelegak ketika tangannya meremas-remas payudaranya sendiri sambil memelintir puting susunya yang berwarna merah kecoklatan dan berdiri dengan pongahnya pertanda gadis itu sudah benar-benar sangat terangsang saat itu. Entah darimana Rika belajar bermasturbasi padahal sebelumnya tidak pernah satu detikpun dia melakukan perbuatan masturbasi sebagaimana teman- temannya lainnya.

Mata Rika melotot adegan-adegan mesum yang terpampang di layar monitor sementara kedua tangannya merangsang kemaluan dan payudaranya sendiri. Puluhan menit berlalu ketika tiba-tiba HP Rika berbunyi nyraing membuat Rika yang tengah asyik dalam birahinya terlonjak kaget, kali ini nada HPnya adalah nada panggil bukan nada SMS. Ketika melihat nama Mbak Soraya yang terpampang di layar HP, Rika segera menghentikan meremas payudaranya lalu dengan wajah yang kesal ia mengangkat telepon. “Ada apa Mbak..?” tanya Rika dengan sedikit kesal. “Maaf Rika.. gimana sms saya tadi.. apa Nia perlu dikeluarkan juga dari tempat kost kita sebagaimana beberapa orang sebelumnya?” tanyanya. Rika terdiam.

Nia adalah penghuni kost yang dimaksud dalam sms dari Mbak Soraya sebagai gadis yang mengkoleksi gambar dan cerita porno juga kondom di tempat kost mereka. “Tunggu dulu.. biar saya datang dulu.. Nianya kemana?” jawabnya sebentar kemudian. “Sudah pergi.. mungkin malu dia.. tapi barang-barangnya masih di kamarnya dan barang-barang cabul itu sudah saya amankan” sahut Mbak Soraya diseberang.  Agen DominoQQ

Rika kembali terdiam. “Ya nanti kita bicarakan.. tunggu aku datang aja” sahut Rika sesaat kemudian. Ketika kembali pandangan Rika ke layar monitor, film tersebut sudah mendekati akhir, berarti satu jam lebih gadis cantik ini tenggelam dalam birahi ketika menonton film tersebut. Telepon tadi ternyata mampu membangkitkan kembali kesadarannya akan perbuatan yang sedang dilakukannya. Dengan gontai Rika membenahi pakaiannya yang awut-awutan dan membuatnya setengah telanjang.

Untunglah box warnet itu tertutup rapat tak seorangpun melihat keadaan Rika dengan aurat yang tersingkap lebar. Rika keluar dari box warnet nomor 10 setelah hampir 4 jam dia berada di dalamnya. Blouse yang dipakainya terlihat kusut masai di bagian dada. Rika berjalan gontai dengan pikiran yang kalut berniat menuju kasir warnet, namun ia merasakan celana dalam yang dipakainya terasa basah membuatnya risih. Rika menghentikan langkahnya ke meja kasir,dan berbelok ke toilet warnet.

Dalam toilet yang cukup bersih itu, Rika melepas celana dalam krem yang dipakainya. Rika kemudian memperhatikan celana dalamnya yang terasa basah oleh lendir birahi yang cukup banyak. Sekian jam Rika tenggelam dalam birahi membuatnya berulangkali menyemprotkan cairan kenikmatan yang membuat celana dalamnya basah. Rika segera membungkus celana dalam yang semula membungkus bagian vitalnya dengan tissue kemudian disimpannya dalam tas miliknya.

Sebelum keluar toilet, Rika sempat mencuci kemaluannya yang terlihat putih kemerah-merahan dengan ditutupi rambut-rambut kemaluan yang hitam lebat yang terbiarkan tumbuh dengan suburnya. Bukit montok kemaluan Rika yang tembem dengan bibir kemaluan yang merekah merah itu dicucinya berulangkali sebelum dilap dengan tissue. Ia merasa yakin tak seorangpun mengetahui dirinya saat ini tidak memakai celana dalam saat ini.


Rika membuka pintu toilet lantas dengan sedikit canggung, gadis cantik ini berjalan menuju ke kasir warnet yang masih dijaga oleh cowok chinese. Cowok itu memandang Rika dengan pandangan penuh arti sembari tersenyum. “Sudah Mbak?” tanyanya sembari tetap memandang kecantikan gadis dihadapannya. “Ya” jawab Rika pendek sambil menyodorkan lembaran uang pecahan 20 ribu.

Rika menyadari pandangan cowok chinese yang seakan ingin menelanjanginya sehingga membuatnya tidak menyukai pandangan cowok chinese tersebut. “Mbak jadi member aja.. koleksi film kita nambah terus lho. Makin asyik lho” ujar cowok itu sambil menghitung uang kembalian. Rika terperanjat kaget mendengarnya, wajah ayu gadis berkulit putih ini seketika menjadi merah padam.

Rika tidak menyangka kalau operator warnet bisa mengetahui dia melihat film porno dalam box warnet.. makasih” ujar Rika tergagap lantas tiba-tiba saja ia setengah berlari menuju pintu keluar warnet. Wajahnya yang merah padam tertunduk dalam-dalam menahan rasa malu yang dirasakannya. “Kembaliannya Mbak..!!” teriak cowok operator warnet ini. Namun Rika tidak lagi mendengarnya. Begitu keluar dari warnet Rika juga tidak menunggu bus kota seperti biasanya namun tangannya segera melambai menghentikan taksi yang lewat.

 
close
PKVSport