Hubungan Sedarah

Percintaan Terlarang

Pemuasan Nafsu

Memuaskan Nafsu Indra

Cerita Dewasa 18+

kisah nyata yang di alami oleh beberapa orang

Cerita Sex

Kisah Sex yang membuat kamu jadi bergairah

Perselingkuhan

Perselingkuhan antara saudara sendiri, teman sendiri dan istri tetangga

Tuesday, February 27, 2018

Ngentot EVI yang mulus


Cerita Dewasa - Ngentot Evi Kakak Temanku melanjutkan cerita sebelumnya Dimulai ketika aku berkunjung kerumah evi teman kakaku, singkat cerita kisah seks ku pun dimulai dari sini, nikmatnya ngentot memek silvi dan evi sekaligus. Nah begini ceritanya Setelah permainan cintaku dengan Evi sore itu, kami jadi sering melakukannya apabila ada kesempatan. Kadang kami bercinta di Kamar Evi dan kadang di kamarku. Evi yang masih berusia 22 tahun itu bercerita tentang hilangnya kegadisannya oleh pacarnya ketika masih SMA. Menurut ceritanya dia dijebak pacarnya untuk minum-minum ketika perayaan ulangtahunnya yang ke 17. Ketika dia mulai mabuk dia dibawa pacarnya dan di perkosa di hotel. Tragisnya dia diperkosa secara bergantian oleh 2 orang teman pacarnya saat itu.

Paginya setelah sadar dia di antar pulang dan pacar maupun kedua temannya menghilang entah kemana. Setelah lulus SMA akhirnya dia memutuskan untuk kuliah di Bali jurusan hotel dan tourisme. Sejak kuliah di Bali pun dia sudah beberapa kali melakukan sex dengan beberapa teman kuliah-nya. Hubungan kami pun cuma sebagai teman, tidak lebih, hubungan kami berdasarkan suka sama suka. Mungkin karena usia ku yang lebih muda. Hanya saja aku dapat previlege untuk tubuhnya kapan saja aku mau. Hubunganku dengan Evi pun tidak diketahui oleh Silvi kakaknya yang sudah bekerja di salah satu hotel di kawasan Jimbaran.

Silvi, tidak kalah cantiknya dengan Evi. Keduanya memiliki kulit yang putih bersih. Silvi lebih dewasa dalam pembawaan dan enak juga diajak ngobrol. Karena Silvi juga cantik aku sering bercanda dengan Evi mengatakan ingin tahu rasanya bila berhubungan dengan Silvi. Evi kadang tertawa dan kadang marah kalo aku berkata begitu. Walau marah, Evi akan hilang kemarahannya kalau kucumu lagi.

Seperti halnya sore itu, Ketika aku baru pulang kuliah, kulihat kamar Evi terbuka tetapi tidak ada orang didalamnya. Karena situasi kost yang sepi akupun masuk ke kamarnya dan mendengar ada yang sedang mandi dan akupun menutup pintu kamar Evi. Sudah seminggu lebih aku menginap di Denpasar karena sedang ujian akhir.

Setelah pintu kututup, kupanggil Evi yang ada dikamar mandi.

“Vi, lagi mandi yah? tanyaku basa-basi.

Tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi. Akupun melanjutkan.

“Kamu marah yah Vi?, Maaf yah aku gak kasih tahu kamu kalo aku mau nginep di Denpasar. Hari ini aku mau buat kamu puas Vi. Aku akan cium kamu, bikin kamu puas hari ini. Aku aka.
“Mandi kucing kan kamu Vi mulai dari ujung rambut hingga ujung kaki.” Rayuku.

Masih tidak ada jawaban dari dalam kamar mandi.


“Vi, ingat film yang dulu kita tonton kan. Aku akan bikin kamu puas beberapa kali hari ini sebelum kau rasakan penisku ini Vi. Aku akan cium vaginamu sampai kau menggelinjang puas dan memohon agar aku memasukkan penisku”.

Terdengar suara batuk kecil dari dalam kamar mandi.

“Vi, kututup pintu dan gordennya yah Vi”. Akupun berbalik dan menutup gorden jendela yang memang masih terbuka.

Ketika gorden kututup, kudengar pintu kamar mandi terbuka. Akupun tersenyum dan bersorak dalam hati. Setelah aku menutup gorden akupun berbalik. Dan ternyata, yang ada dalam kamar mandi itu adalah Silvi, kakak Evi, yang baru saja selesai mandi keluar dengan menggunakan bathrope berwarna pink dan duduk diatas tempat tidur dengan kaki bersilang dan terlihat dari belahan bathropenya.

Kaki yang putih terawat, betisnya yang indah terlihat terus hingga ke pahanya yang putih, kencang dan seksi sangat menantang sekali untuk dielus. Belum lagi silangan bathrope di dadanya agak kebawah sehingga terlihat dada putih dan belahan payudaranya. Kukira ukuran Branya sedikit lebih besar dari Evi, karena aku belum pernah menyentuhnya.

“Evi sedang ke Yogya, dia sedang Praktek kerja selama 2 bulan” Kata Silvi sambil memainkan tali bathrope-nya.
“Jadi selama ini kamu suka make love ya sama Evi, padahal aku percaya kamu tidak akan begitu sama adikku”
“Maaf Mbak, aku gak tahu kalo yang didalam itu Mbak Silvi” Kataku sambil mataku memandang wajah Silvi.

Rambutnya yang hitam sepundak tergerai basah. Dada yang putih dengan belahan yang terlihat cukup dalam. Paha yang putih mulus dan kencang hingga betis yang terawat rapih. Kalau menurutku Silvi boleh mendapat angka 8 hingga 8,5.

“Lalu kalo bukan Mbak kenapa?, Kamu enggak mau mencium Mbak, buat Mbak puas, memandikucingkan Mbak seperti yang kamu bilang tadi?” Tanya Silvi memancingku.
“Aku sih mau aja Mbak kalo Mbak kasih” Jawabku langsung tanpa pikir lagi sambil melangkah ke tempat tidur. Sebab sebagai laki-laki normal aku sudah tidak kuat menahan nafsuku melihat sesosok wanita cantik yang hampir pasti telanjang karena baru selesai mandi. Belum lagi pemandangan dada dan putih mulus yang sangat menggoda.
“Kamu sudah lama make love dengan Evi, Ren?” Tanya Silvi ketika aku duduk di sebelah kirinya. Aku tidak langsung menjawab, setelah duduk di sebelahnya aku mencium wangi harum tubuhnya.
“Tubuh Mbak harum sekali”, kataku sambil mencium lehernya yang putih dan jenjang.

Silvi menggeliat dan mendesah ketika lehernya kucium, mulutku pun naik dan mencium bibirnya yang mungil dan merah merekah. Silvi pun membalas ciumanku dengan hangatnya. Perlahan kumasukkan lidahku ke dalam rongga mulutnya dan lidah kami pun saling bersentuhan, hal itu membuat Silvi semakin hangat.

Perlajan tangan kiriku menyelusup ke dalam bath robenya dan meraba payudaranya yang kenyal. Sambil terus berciuman kuusap dan kupijat lembut kedua payudaranya bergantian. Payudaranya pun makin mengeras dan putingnyapun mulai naik. Sesekali kumainkan putingnya dengan tanganku sambil terus melumat bibirnya.

Aku pun mengubah posisiku, kurebahkan tubuh Silvi di tempat tidur sambil terus melumat bibirnya dan meraba payudaranya. Setelah tubuh Silvi rebah, perlahan mulutku pun turun ke lehernya dan tanganku pun menarik tali pengikat bathrope-nya. Setelah talinya terlepas kubuka bathropenya. Aku berhenti mencium lehernya sebentar untuk melihat tubuh wanita yang akan kutiduri sebentar lagi, karena aku belum pernah tubuh Silvi tanpa seutas benang sedikitpun. Sungguh pemandangan yang indah dan tanpa cela sedikit pun.

Payudaranya yang putih dan tegak menantang berukuran 36 C dengan puting yang sudah naik sangat menggairahkan. Pinggang yang langsing karena perutnya yang kecil. Bulu halus yang tumbuh di sekitar selangkangannya tampak rapi, mungkin Silvi baru saja mencukur rambut kemaluannya. Sungguh pemandangan yang sangat indah.

“Hh” Desah Silvi membuyarkan lamunanku, Aku pun langsung melanjutkan kegiatanku yang tadi terhenti karena mengagumi keindahan tubuhnya.

Kembali kulumat bibir Silvi sambil tanganku mengelus payudaranya dan perlahan-lahan turun ke perutnya. Ciumanku pun turun ke lehernya. Desahan Silvi pun makin terdengar. Perlahan mulutku pun turun ke payudaranya dan menciumi payudaranya dengan leluasanya. Payudaranya yang kenyal pun mengeras ketika aku mencium sekeliling payudaranya.

Tanganku yang sedang mengelus perutnya pun turun ke pahanya. Sengaja aku membelai sekeliling vaginanya dahulu untuk memancing reaksi Silvi. Ketika tanganku mengelus paha bagian dalamnya, kaki Silvi pun merapat. Terus kuelus paha Silvi hingga akhirnya perlahan tanganku pun ditarik oleh Silvi dan diarahkan ke vaginanya.

“Elus dong Ren, Biar Mbak ngerasa enak Ren” Ucapnya sambil mendesah.

Bibir vagina Silvi sudah basah ketika kesentuh. Kugesekan jariku sepanjang bibir kemaluan Silvi, dan Silvi pun mendesah. Tangannya meremas kepalaku yang masih berada di payudaranya.

“Ahh, terus Ren”, Pinggulnya makin bergyang hebat sejalan dengan rabaan tanganku yang makin cepat. Jari-jariku kumasukkan kedalam lubang vaginanya yang semakn basah.
“Ohh Ren enak sekali Ren”, desah Silvi makin hebat dan goyangan pinggulnya makin cepat.

Jariku pun semakin leluasa bermain dalam lorong sempit vagina Silvi. Kucoba masukan kedua jariku dan desahan serta goyangan Silvi makin hebat membuatku semakin terangsang.

“Ahh Ren”, Silvi pun merapatkan kedua kakinya sehingga tanganku terjepit di dalam lipatan pahanya dan jariku masih terus mengobok-obok vaginanya Silvi yang sempit dan basah.

Remasan tangan Silvi di kepalaku semakin kencang, Silvi seperti sedang menikmati puncak kenikmatannya. Setelah berlangsung cukup lama Silvi pun melenguh panjang jepitan tangan dan kakinya pun mengendur.

Kesempatan ini langsung kupergunakan secepat mungkin untuk melepas kaos dan celana jeansku. Penisku sudah tegang sekali dan terasa tidak nyaman karena masih tertekan oleh celana jeansku. Setelah aku tinggal mengunakan CD saja kuubah posisi tidur Silvi. Semula seluruh badan Silvi ada di atas tempat tidur, Sekarang kubuat hanya pinggul ke atas saja yang ada di atas tempat tidur, sedangkan kakinya menjuntai ke bawah.

Dengan posisi ini aku bisa melihat vagina Silvi yang merah dan indah. Kuusap sesekali vaginannya, masih terasa basah. Akupun mulai menciumi vaginanya. Terasa lengket tapi harum sekali. Kukira Silvi selalu menjaga bagian kewanitaannya ini dengan teratur sekali.

“Ahh Ren, enak Ren”, racau Silvi. Pinggulnya bergoyang seiring jilatan lidahku di sepanjang vaginanya. Vagina merahnya semakin basah oleh lendir vaginanya yang harum dan jilatanku. Desahan Silvi pun makin hebat ketika kumasukkan lidahku kedalam bibit lubang vaginanya. Evi pun menggelinjang hebat.

“Terus Ren”, desahnya. Tanganku yang sedang meremas pantatnya yang padat ditariknya ke payudara. Tnagnku pun bergerak meremas-remas payudaranya yang kenyal. Sementara lidahku terus menerus menjilati vaginanya. Kakinya menjepit kepalaku dan pinggulnya oun bergerak tidak beraturan. Sepuluh menit hal ini berlangsung dan Silvi pun menalami orgasme yang kedua.

“Ahh Ren, aku keluar Ren”, aku pun merasakan cairan hangat yang keluar dari vaginanya. Cairan itu pun kujilat dan kuhabiskan dan kusimpan dalam mulutku dan secepatnya kucium bibir Silvi yang sedang terbuka agar dia merasakan cairannya sendiri.


Lama kami berciuman, dan perlahan posisi penisku sudah berada tepat didepan vaginanya. Sambil terus menciumnya kugesekkan ujung penisku yang mencuat keluar CD ku ke bibir vaginanya. Tangan Silvi yang semula berada disamping bergerak ke arah penisku dan menariknya. Tangannya mengocok penisku perlahan-lahan.

“Besar juga punya kamu Ren, panjang lagi” Ucap Silvi di sela-sela ciuman kami.

Sambil masih berciuman aku melepaskan CDku sehingga tangan Silvi bisa leluasa mengocok penisku. Setelah lima menit akupun menepis tangan Silvi dan menggesekkan penisku dengan bibir vaginanya. Posisi ini lebih enak dibandingkan dikocok.

Cerita Seks – Perlahan aku mulai mengarahkan penisku kedalam vaginanya. Ketika penisku mulai masuk, badan Silvi pun sedikit terangkat. Terasa basah sekali tetapi nikmat. Lobang vaginanya lebih sempit dibandingkan Evi, atau mungkin karena lubang vaginanya belum terbiasa dengan penisku.

“Ahh Rensha.. Begitu sayang, enak sekali sayang” Racaunya ketika penisku bergerak maju mundur. Pinggul Silvi pun semakin liar bergoyang mengimbangi gerakanku. Akupun terus menciumi bagian belakang lehernya.

“Ahh..” desahnya semakin menjadi. Akupun semakin bernafsu untuk terus memompanya. Semakin cepat gerakanku semakin cepat pula goyangan pinggul Silvi. Kaki Silvi yang menjuntai ke bawah pun bergerak melingkari pinggangku. Akupun mengubah posisiku sehingga seluruh badan kami ada di atas tempat tidur.

Setelah seluruh badan ada diatas tempat tidur, akupun menjatuhkan dadaku diatas payudara besar dan kenyalnya. Tanganku pun bergerak ke belakang pinggulnya dan meremas pantatnya yang padat.

Goyangan Silvi pun semakin menjadi-jadi oleh remasan tanganku di pantatnya. Sedangkan pinggulku pun terus menerus bergerak maju mundur dengan cepat dan goyangan pinggul Silvi yang semakin liar.

“Ren.. Kamu hebat Ren.. Terus Ren.. Penis kamu besar keras dan panjang Ren.. Terus Ren.. Goyang lebih cepat lagi Ren..” begitu racau Silvi di sela kenikmatannya.

Aku pun semakin cepat menggerakkan pinggulku. Vagina Slvi memang lebih enak dari Evi adiknya. Lebih sempit sehingga penisku sangat menikmati berada di dalam vaginanya. Goyangan Silvi yang makin liar, desahan yang tidak beraturan membuatku semakin bernafsu dan mempercepat gerakanku.

“Mbak aku mau keluar Mbak” Kataku.
“Di dalam aja Ren biar enak” desah Silvi sambil tangannya memegang pantatku seolah dia tidak mau penisku keluar dari vaginanya sedikitpun.
“Ahh” Desahku saat aku memuntahkan semua cairanku kedalam lubang rahimnya.

Tangan Silvi menekan pantatku sambil pinggulnya mendorong keatas, seolah dia masih ingin melanjutkan lagi, matanya pun terpejam. Aku pun mencium bibir Silvi. Dengan posisi badanku masih diatasnya dan penisku masih dalam vaginanya. Mata Silvi terbuka, dia membalas ciuman bibirku hingga cukup lama. Badannya basah oleh keringatnya dan juga keringatku.

“Kamu hebat Ren, aku belum pernah sepuas ini sebelumnya” Kata Silvi.
“Mbak juga hebat, vagina Mbak sempit, legit dan harum lagi.” Ucapku.
“Memang vagina Evi enggak” senyumnya sambil menggoyangkan pinggulnya.
“Sedikit lebih sempit Mbak punya dibanding Evi” jawabku sambil menggerakkan penisku yang masih menancap di dalamnya. Tampaknya Silvi masih ingin melanjutkan lagi pikirku.
“Penis kamu masih keras Ren?” tanya Silvi sambil memutar pinggulnya.
“Masih, Mbak masih mau lagi?” tanyaku
“Mau tapi Mbak diatas ya” Kata Silvi.
“Cabut dulu Ren”

Setelah dicabut, mulut Silvi pun bergerak dan mencium penisku, Silvi mengulum penisku terlebih dahulu sambil memberikan vaginanya padaku. Kembali terjadi pemanasan dengan posisi 69. Desahan-desahan Silvi, vagina Silvi yang harum membuatku melupakan Evi sementara waktu.

Hari itu sejak pukul lima sore hingga esok paginya aku bercinta dengan Silvi, entah berapa kali kami orgasme. Dan itu pun berlangsung hampir setiap malam selama Evi belum kembali dari Praktek Kerjanya di yogya selama 2 bulan lebih. Kupikir mumpung Evi tidak ada kucumbu saja kakaknya dulu. Itulah cerita seks dengan Evi yang pernah aku alami.

Nafsu Bella



Cerita Dewasa - Disebuah kamar resort di dekat Legian, Bali. Deru nafas dua anak manusia sedang berburu kenikmatan sesaat. “Eh..terus..da..terus” erang si perempuan “Ahhh…eehh…ngehe” seru sang lelaki.

Tampaknya ia telah mencapai puncak kenikmatannya. Ditandai dengan semburan sperma yang memenuhi kondom yang ia pakai. Si lelaki pun berguling kesamping. Wajahnya menunjukkan kepuasan. “Gimana say, lu puas” ujarnya sambil terengah-engah. Si perempuan hanya mengangguk. Meskipun dalam hati ia berkata “Anget aja belum, apalagi puas”.

Hanya 5 menit kemudian, si lelaki sudah tertidur lelap diatas kasur, sementara benak si gadis dipenuhi oleh pikiran-pikiran yang berkecamuk. Ia tidak habis pikir, kenapa si lelaki yang merupakan seorang pembalap, yang bisa berjam-jam menunggangi kuda besi tanpa lelah, namun bila bercinta dengannya, paling hanya mampu bertahan 5 menit saja.

Si lelaki tak lain adalah Ananda Mikola, seorang pembalap yang wajahnya cukup dikenal dan sering muncul di TV. Tetapi muncul di TV bukan karena prestasinya, melainkan karena petualangan cintanya. Ia memang sering gonta-ganti pacar dari kalangan selebritis Indonesia. Bahkan si gadis yang ada disampingnya saat ini tidak lain adalah Laudya Chyntia Bella, seorang pemain sinetron yang dengan wajah cantiknya juga sudah membintangi beberapa judul film.

Bella kembali menatap wajah Ananda Mikola di sampingnya. Bella tidak keberatan walaupun tampang Ananda tidak keruan dan jauh dari tampan. Bella juga tidak keberatan walau ukuran penis Ananda hanya 10 cm, dan berdiameter selebar spidol.

Namun yang membuat Bella mati gaya adalah ketidakmampuan Ananda dalam memberinya kepuasan, kalau begini terus, untuk apa ia bercinta, mendingan juga masturbasi dengan dildo, yang jelas-jelas bisa lebih memberinya kepuasan. Bella melihat jam dinding yang tergantung di kamar resort tersebut, waktu yang masih terhitung muda untuk ukuran Bali.

Iapun lalu bangkit dari tempat tidur dengan hati-hati, memakai celana pendek, dan kaus singlet ketat yang tersampir di kursi. Ia hendak jalan-jalan sebentar mengelilingi legian. Sekalian untuk menghilangkan rasa “nanggung” yang melingkupi dirinya.

Sampai diluar, ia naik mobil sewaan Ananda, dan mengarahkannya menuju jalan Legian, yang seperti biasa dipenuhi kendaraan dan turis yang lalu lalang. Bella mengeluarkan HP-nya dan menelpon Mina, salah seorang temannya. Mina merupakan gadis Bali asli yang dikenalnya beberapa bulan yang lalu. Meskipun baru kenal, keduanya cepat akrab, apalagi keduanya merupakan party goers, dan clubbers sejati.

“Na, dimana lu?…Oh café ….ya udah gue kesana yah.” Bella pun menutup sambungan telepon, dan mengarahkan mobilnya menuju sebuah café dimana Mina berada.

Beberapa menit kemudian, Bella menemukan Mina yang sedang duduk di Bar, ia tampak sedang mengobrol dengan seorang turis bule. Setelah berbasa basi sebentar, Bella pun menarik Mina kesebuah meja yang terletak di sudut Café. Disana keduanya duduk dan mulai mengobrol seperti biasa, sambil sesekali diselingi gelak tawa, tak lama pembicaraan pun mengarah kepada Ananda Mikola.


“Na, sialan tuh Nanda, abis bikin gue On, eh dianya malah keluar duluan, gue jadinya nanggung kayak gini, bener- bener egois tuh cowok. Mana kecil lagi….” Ujar Bella dengan kesal.

“Oh jadi itu sebabnya lu uring-uringan, kalo masalah selangkangan sih gampang. Mau gue kenalin ama temen- temen cowok gue gak?” tanya Mina.

Mereka berdua memang terbuka masalah seks. Lagipula apa yang perlu ditutupi, toh mereka percaya satu sama lain.

“Gak ah, males gue. Masa lu nyuruh gue nidurin orang yang sama sekali gak gue kenal” kata Bella

“Yah non, ini Bali. One Night Stand udah biasa. Semua orang juga pernah.”

“Gimana kalo mereka” kata Mina lagi sambil menunjuk dua orang yang baru saja memasuki café, dan menuju bar, “Mereka beach boys loh, selain ngajar surfing, mereka juga sering dipake muasin turis-turis cewek yang datang. Jadi kalo soal keahlian terjamin deh”

“Gila luh, One night stand aja gue gak mau, apalagi threesome” kata Bella sambil menenggak wine ditangannya.

Tetapi saat itu Mina telah beranjak bangkit dan berjalan menuju dua beach boys tersebut. Mereka bertiga tampak berkasak kusuk, sambil sesekali menengok kearah Bella. Bella merasa bimbang, ia tidak biasa tidur dengan sembarang orang, tetapi dilain pihak, nafsu yang belum terlampiaskan dan pengaruh alkohol dalam wine mempengaruhi akal sehatnya.

“Bell, kenalin, ini Dika, trus yang ini Wandi” Mina beserta kedua beach boys itu rupanya telah mendekati meja Bella.

Bella mengamati kedua pria dihadapannya. Wajah keduanya tidak bisa dibilang ganteng, bahkan mirip abang- abang tukang parkir atau supir. Kulit keduanya hitam gosong terbakar matahari. Tetapi tubuh tegap berotot dan senyum percaya diri keduanya akhirnya mendorong Bella untuk mencoba sesuatu yang baru. Setelah berbasa basi sejenak, mereka berempat terlibat pembicaran ngalor ngidul karena dipengaruhi allkohol. Sampai jam pun bergerak kearah pukul 1 dini hari.

“Udah ah, boys gue balik duluan, besok mesti masuk kerja gue” kata Mina sambil beranjak pergi meninggalkan Bella, Wandi, dan Dika.

“So, Bell, kemana kita?” kata Dika

“Gimana kalo kerumah gue?” timpal Wandi sambil tersenyum.

Mulanya Bella hendak menolak tawaran itu , tapi 15 menit kemudian, ia telah berada didepan sebuah rumah sederhana, tak jauh dari café tersebut.

“Masuk Bell, kata Wandi ramah sambil membukakan pintu untuknya.

Interior rumah itu sama sederhana dengan eksteriornya. Selain beberapa hiasan dan ukuran khas Bali, di ruang tamu dan ruang tengah, hanya terdapat beberapa kursi sofa dan lemari ukiran sederhana. Belum sempat ia duduk, ia merasakan Dika memeluknya dari belakang dan menjatuhkan ciumannya ke tengkuk Bella.

Lidahnya menjelajah di sekitar leher, tengkuk kemudian naik ke kuping dan menggelitik di sana. Kedua belah tangannya yang kekar juga mulai merayap naik dan mulai meremas-remas kedua belah payudara Bella yang masih tetutup kaus singlet putih yang dikenakannya.

Sementara Wandi dengan lembut menarik wajah Bella hingga bibirnya melumat bibir indah si artis. Sambil melumat, lidahnya mencari-cari dan berusaha masuk ke dalam mulut bella. Sambil memejamkan mata Bella menikmati perasaan itu dengan utuh.

Kuluman lidah yang, ditingkahi dengan remasan-remasan padai payudaranya membangkitkan kembali gairah yang sempat tertunda. Dika lalu menarik kaus Bella hingga terbuka. Dan terpampanglah payudara indah Bella yang masih ditutupi oleh bra berenda. Buah dadanya begitu indah. Tidak terlalu besar, tetapi begitu kencang.

Pentilnya terlihat begitu kecil dan berwarna coklat muda. Payudara itu begitu putih, lembut, dan menggoda, hingga Wandi dengan tidak sabar menarik turun kedua cup Bra tersebut. Pertama lidahnya tepat menyapu pentilnya, lalu bergerak memutari seluruh daerah puting susu sebelum mulutnya mengenyot habis puting susu yang berwarna kecoklatan itu.

Ia menghisapnya dengan gemas sampai pipinya kempot. Bella terlihat memejamkan matanya dan menikmati setiap sentuhan yang ia rasakan. Tubuh Bella secara tiba-tiba bagaikan disengat listrik, terasa geli yang luar biasa saat merasakan jari-jari tangan Dika mulai menyusup ke balik celana pendek dan celana dalam yang dikenakannya.

Jari jari Dika merayap mencari liang yang ada di selangkangan Bella, merayap masuk untuk kemudian menyentuh dinding-dinding dalam liang itu. Kedua buah jari yang ada di dalam liang vagina Bella itu pun bergerak-gerak dengan liar.

Bella merasakan bagaimana celana pendek dan celana dalamnya ditarik turun oleh Wandi. Bra yang dikenakannya pun telah lepas, dan dilempar entah kemana. Sehingga sekarang ini ia berdiri telanjang bulat, dalam dekapan orang-orang yang tak ia kenal sama sekali. Wandi pun berjongkok dihadapannya, kedua jarinya merenggangkan liang vagina Bella hingga menganga, ia juga menggerak-gerakkan jarinya keluar masuk ke dalam liang vagina si artis cantik seolah-olah sedang menyetubuhinya. Tak lama kemudian Wandi membenamkan kepalanya di situ.

Mulut dan lidahnya menjilat-jilat penuh nafsu di sekitar vagina yang tertutup rambut itu. Sementara Dika menyusuri lekuk punggung Bella dengan kecupan dan jilatan, hingga ia akhirnya berjongkok dibelakangnya, membuka kedua bongkahan pantat Bella dan mulai menjilati anusnya. Bella merasakan kedua kakinya gemetaran, belum pernah ia merasakan sensasi seperti ini sebelumnya, hingga tak lama kemudian ia merasakan tubuhnya menegang seperti dialiri listrik, dan cairan cinta membanjir keluar dari vaginanya turun ke kaki hingga ke lantai.

Ia mencapai orgasme. Sesuatu yang belum pernah ia capai selama berhubungan dengan Ananda. Padahal kedua orang tersebut hanya menggunakan mulut dan jari saja. Wandi lalu mengangkat tubuh Bella dengan mudah, dan membawanya ke ruang tengah. Ia lalu membaringkan Bella diatas karpet tebal di tengah ruangan tersebut. Wandi dan Dika lalu membuka pakaian mereka masing- masing, memperlihatkan tubuh berotot, dan penis yang tak kalah berototnya, karena dilingkari oleh urat-urat yang bergerinjal. Ukurannya mungkin hanya sekitar 18 cm, tetapi diameternya sungguh amat besar.

“Gila, gede banget, kalah jauh deh Nanda” bisik Bella dalam hati.
“Bella, katanya pacar kamu EDi (ejakulasi dini) yah, tapi tenang, kita bakalan muasin kamu habis-habisan, gratis” kata Dika sambil nyengir.

Bella merasakan pergelangan kakinya dipegang, dan betisnya ditumpangkan ke pundak Wandi. Lalu dengan tangannya yang sebelah lagi, Wandi memegangi batang kejantanannya dan diusap-usapkan ke permukaan bibir vagina Bella yang sudah basah. Perlahan Bella merasakan ada benda lonjong yang mulai menyeruak ke dalam. Rasanya penuh sekali, bahkan ia bisa merasakan urat-urat penis itu bergesekan dengan dinding vaginanya.

Karena sampai saat itu, Wandi selalu berlaku lembut, Bella mengira bahwa genjotan Wandi juga akan lembut. Tetapi Bella keliru, karena Wandi justru menggenjotnya dengan kasar dan keras. Semakin lama semakin keras dan kasar hingga membuat Bella merintih dan mengaduh tak berkesudahan. Bella tak mampu menguasai perasaan nikmat di dadanya sehingga erangan kenikmatan terus terdengar dari mulutnya.

“Terus di, terus oh.. oh,enak banget… yeah, oh…, oh…, Ohh…”
Tiba-tiba saja didepan muka Bella ada sebatang penis hitam besar, rupanya Dika ingin menikmati mulut si artis cantik.
“Ayo Bell, isep” katanya
Tanpa ragu Bella segera saja memasukkan benda panjang dan berdenyut-denyut itu kedalam mulutnya. Ia segera menjilati penis itu dengan penuh semangat. Kepala penis itu pun dihisapnya keras-keras, sehingga Dika merintih keenakan.

“Ahh…, enakk…,enakk, boleh..juga isapan lu” Dika pun tanpa sadar menyodok-nyodokkan pinggulnya untuk semakin menekan penisnya makin ke dalam kuluman Bella. Gerakannya makin cepat.
“oohh Bell…,Bell” Rintih Wandi, yang masih menggenjot vagina Bella yang masih sempit, sementara satu tanggannya meremas- remas payudara Bella yang kenyal dan montok.
“Ahh…, hh”, Bella hanya merintih, setiap merasakan sodokan keras Wandi menerpanya.
10 menit kemudian, Dika yang masih menyodok-nyodokkan penisnya ke dalam mulut Bella, mulai meracau tak keruan sementara tangannya meremas-remas rambut Indah sang artis. Bella merasakan penis yang diisapnya berdenyut-denyut. Rupanya Dika sudah hendak orgasme.
“oohh…, anjing…enakk banget…, aahh”.

Cairan mani Dika pun muncrat di mulut Bella, yang segera menelannya. Bella memang selalu menyukai rasa sperma, bahkan penis yang berlepotan itu pun dijilatinya hingga bersih. Bella segera menghisap ujung lubang kencing Dika untuk mendapatakan sedikit cairan kental yang tersisa disitu. Hal ini tentu saja membuat Dika semakin kelojotan. Sekarang Bella tinggal melayani Wandi saja, tapi ternyata stamina Wandi luar biasa. Sudah 30 menit lebih ia menggenjot Bella, namun belum tampak tanda-tanda ia akan keluar.
“Gila…memek..artis…memang yahud…untung banget…gue..bisa dapet..memek..artis..gratis lagi” Wandi pun berkata ditengah genjotannya.

Akhirnya 10 menit kemudian, Bella merasakan penis Wandi muali berkedut-kedut didalam vaginanya, pertanda ia akan orgasme.
“Di…,jangann…, di dal.. La” belum sempat ia meneruskan kalimatnya, Bella telah merasakan cairan hangat di liang vaginanya menyemprot keras memenuhi rahimnya. Selama ini ia memang selalu berhati-hati dalam berhubungan seks, dan selalu menggunakan pelindung, kecuali malam ini. Kepalang basah ia kemudian menyodokkan keras pinggulnya.
“Uuhgghh”, penis wandi yang berlepotan mani itupun amblas lagi ke dalam liang vagina Bella.
“Ahh…anjrit…sip” Wandi pun terguling ke samping sambil terengah-engah.
“Gimana… Enak nggak?” tanya Dika.
“Asyik banget… loe coba saja sendiri…” jawab Wandi sambil terengah-engah
“Bell…, balik…, kita maen doggy style” kata Dika yang rupanya sudah siap tempur lagi.
“Nakal kamu ahh”, dengan tersenyum nakal, Bella bangkit dan menungging. Dengan kedua tangan dan kaki menempel di lantai berkarpet. Matanya terpejam menanti sodokan penis Dika. Dika pun meraih payudara Bella dari belakang dan mencengkeramya dengan keras saat ia menyodokkan penisnya yang sudah tegang Dalam posisi seperti ini terasa lubang kemaluannya menjadi semakin sempit.

“Adduuhh…, owwmm”, Bella mengaduh kemudian menggigit bibirnya, saat lubang vaginannya yang telah licin, melebar karena desakan penis Dika. Bella menutup matanya dan mendesah. Dika sendiri merasakan kenikmatan yang luar biasa ketika batang kemaluannya menyusuri liang vagina Bella yang terasa begitu sempit dan jepitan otot selangkangannya begitu enak.

“Gila, kapan lu diperawanin Bella, kok masih nikmat gini vagina luu…, ketat”, Dika memuji sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya.
“mm…, aahh…, ahh…, ahhkk”, hanya bisa mendesah. Ia berteriak lirih seiring gerakan Dika. Badannya digerakkannya untuk mengimbangi serangan tersebut. Kenikmatan ia peroleh juga dari remasan tangan kokoh itu.
“Ahhh… lebihhh cepat… ahhh…” tubuh Bella mengejang dan menggelepar, diapun orgasme untuk kedua kalinya.
Tiba-tiba terdengar ketukan pada pintu rumah tersebut. Wandi segera mengenakan celana pendeknya dan bergegas membukakan pintu. Baru saja pintu itu terbuka sedikit, sesosok bayangan besar menerobos masuk.
“Di, where the hell have you been man. I was waiting for you at the café for almost an hour man” kata si bayangan misterius setengah berteriak.
“Sori Ben, ada keperluan mendadak nih” jawab Wandi.
Sosok misterius itu adalah Benjamin Jordan, bussinesman asing asal Kamerun yang sering bolak-balik Bali Kamerun untuk keperluan bisnisnya. Wandi dan Dika memang selalu menjadi guide sekaligus pengajar surfing untuknya bila ia sedang mengunjungi Bali. Seperti layaknya orang Afrika, tubuhnya tinggi besar, berkulit hitam legam namun mengkilap, kekar dan berotot layaknya binaragawan.

“What the hell?! You guys are having a party heh? No wonder you guys didn’t show up”. Katanya ketika melihat Dika yang masih menggenjot Bella di ruangan tengah.
“Wow, she’s beautiful” Ben memuji kecantikan Bella
“He..he..he, May I join you guys?” Imbuhnya lagi, sambil membuka pakaiannya.
“Silahkan bos, pake aja…gratis kok” timpal Wandi. Ben memang memahami bahasa Indonesia, meski masih belum lancar berbicara dalam bahasa Indonesia.
Ben kemudian berlutut didepan Bella, penisnya berada tepat di mukanya. Bella pun menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia merasa ngeri melihat ukuran penis raksasa si turis. Padahal penis itu belum sepenuhnya ereksi.

“Come on..suck it”,kata Ben, sambil membuka paksa mulut Bella dan memasukkan penisnya.
Karena sudah kepalang tanggung, Bella pun menjilati dan menghisap penis Ben yang baunya agak aneh. Ia pun takjub ketika merasakan penis itu semakin mengembang dan menegang hingga memenuhi daya tampung mulutnya. Luar biasa, panjangnya mungkin sekitar 24 cm, dengan diameter yang sebesar lengan bayi.

“That’s right bitch…suck it like that” Ben merasakan nikmat yang amat sangat dari isapan si artis cantik .
Posisi itu tetap bertahan hingga akhirnya 10 menit kemudian, Dika mengaduh-aduh, genjotannya semakin kencang.
“Gua datang… Bell…” erang Dika sambil menghujamkan batang penisnya sekuatnya, “nikmatnya”.
Dika mencabut penisnya dari dalam vagina Bella, dan maninya pun akhirnya menyemprot dengan leluasa di atas punggung dan pantat si gadis cantik.
“Wuuiih, best pussy I ever had” kata Dika sambil jatuh terduduk karena lemas.

Melihat Dika telah selesai, Ben lalu berdiri dan mengangkat tubuh Bella dengan mudahnya. Ia melingkarkan kedua kaki Bella di pinggangnya dan menempelkan punggung Bella ke tembok ruangan. Bella pun lalu melingkarkan dua tangannya ke leher Ben, dan menciumnya dengan penuh nafsu. Bibir keduanya kemudian saling berpagutan, lidah Ben pun bergerak masuk dan menjelajahi mulut Bella, mencari lidahnya untuk kemudian saling memijit dan membelit bagai ular. Bella merasakan suatu benda tumpul menggesek-gesek mulut vaginanya. Rupanya Ben sedang mengarahkan penisnya. Sejenak Bella merasa ngeri, bagaimana mungkin penis “kuda” itu bisa menembus vaginannya yang masih sempit.

“Be gentle please” erang Bella.
Tiba-tiba matanya terbelalak dan tubuhnya menjadi kaku tegang ketika merasakan kepala batang kemaluan yang dahsyat dari Ben, mulai memasuki belahan vaginanya,
“Ooohh.. ooohh.. gilaa…mampus!!” Bella setengah menjerit.
Bella pun terengah-engah ketika merasakan penis “kuda” itu mulai menekan untuk mencari jalan masuk ke dalam. Sementara Ben merasakan batang kemaluannya dijepit sesuatu yang lembut tapi kenyal, segera bereaksi dengan cepat dan mulai memompa batang kemaluannya dengan asyik untuk segera menerobos masuk liang vagina Bella,
“Ooh shit.. what a pussy” erang Ben.
Ben pun mulai mendorong pantatnya ke depan dengan kuat, sehingga batang penisnya yang telah terjepit diantara bibir kemaluan Bella yang memang telah basah kuyup dan licin itu, akhirnya terdorong masuk dengan kuat dan terbenam dalam- dalam, diikuti dengan jeritan panjang yang keluar dari mulut Bella.

“Aaduuuhh! Ooohh…ampun!” kepala Bella tertengadah ke atas dengan mata yang melotot serta mulut yang terbuka megap-megap kehabisan udara serta kedua tangannya mencengkeram dan mencakari punggung Ben. Tetapi cakaran itu seakan tidak dirasakan oleh Ben (ya iyalah, orang lagi enak!). Bella merasakan vaginanya dipaksa membuka selebar-lebarnya, bahkan penis Ben pun sampai mentok dan tidak masuk lebih jauh lagi. Akan tetapi Ben, dengan cepat mulai memompa dan mengaduk-aduk vagina Bella dengan gerakan-gerakan yang buas, tanpa mengenal kasihan pada si artis yang baru pertama kali ini menerima batang penis yang sedemikian besarnya dalam vaginanya. Penis “kuda” itu dengan cepat keluar masuk mengaduk-aduk lubang vagina Bella, terasa seluruh bagian dalam vagina Bella seakan-akan tertarik keluar menempel dan mengikuti batang kemaluannya, sehingga badannya bergerak terdorong semakin menempel ke dinding, menimbulkan sensasi yang sukar dilukiskan dengan kata-kata.

“Ooohh.. yaa Ooohh.. puasin gue ! Ooohh.. terus entot gue! agghhh!” Bella rupanya sudah kesambit setan nikmat, dan tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.
15 menit lamanya Bella disetubuhi dalam posisi seperti itu, hingga akhirnya terasa cairan hangat terus keluar dari dalam vaginanya, membasahi penis ben yang masih bergerak buas, sehingga menimbulkan bunyi kecipak air. “Aaagghhh.. ooohh.. benar-benar nikmat!” keluh Bella, terasa badannya melayang-layang, suatu kenikmatan yang tak terlukiskan.

“Aaagghhh!” gerakan Bella yang liar pada saat mengalami orgasme itu agaknya membuat Ben merasa nikmat juga. Otot-otot vagina Bella berdenyut-denyut dengan kuat menjepit batang penis Ben, hingga Ben pun kelihatan akan mengalami orgasme dan mempercepat tusukannya. Gerakan-gerakan yang liar dari Ben ini menimbulkan perasaan ngilu dan nikmat, membuat Bella kehilangan kontrol dan menyebabkan dirinya menggerakan pantatnya ke kiri dan ke kanan dengan liar mengimbangi gerakan sodokan Ben yang makin cepat.

“Ooohh.. shiit… aaaghh!” lenguhan panjang keluar dari mulut Ben mengimbangi orgasme yang melandanya. Kepalanya tertengadah ke atas dengan mulut yang terbuka dan kedua tangan nya mencengkeram pantat dan paha Bella yang putih mulus dengan kuat. Terasa cairan hangat dan kental menyembur keluar dari batang kejantanannya. Untuk kedua kalinya dalam satu malam, rahim Bella dipenuhi oleh sperma dari lelaki yang tidak ia kenal sama sekali.

Dengan lembut, Ben menurukan Bella, hingga ia terduduk di lantai, tanpa diminta Bella meraih penis Ben, dan memasukkannya kedalam mulutnya. Bella dengan lembut menyedot penis yang berlumuran aneka cairan tersebut. Bella mengulum sejenak cairan yang ada dimulutnya tersebut, sebelum akhirnya menelannya dengan puas. Sementara Ben hanya memejamkan mata menikmati perlakuan si artis.
“Oh..jadi gini kelakuan lu dibelakang gue!” tiba-tiba terdengar teriakan keras.

Di Balik Putusnya Bella dan Ananda – Bella menoleh, dan wajahnya langsung pucat melihat pacarnya, Ananda Mikola telah berada di ruangan tersebut dengan wajah merah padam menahan amarah. Bella langsung berdiri dan coba menghampiri Ananda, namun langkahnya terhenti ketika melihat Mina berdiri dibelakang Ananda, diwajahnya terukir senyum puas.

“kalo memang ini mau lu, lu boleh ngentot siapa aja sepuas lu, gue gak peduli. Mulai detik ini, kita putus!” Teriak Ananda sambil membalikkan badan, dan beranjak pergi.
“Nanda..tunggu..”Bella bergerak hendak mengejarnya. Tapi langkahnya dihalangi Mina.
“Na, ngapain sih, minggir!” teriak Bella.
“Gak. Lu udah dengar kan, Nanda udah mutusin kamu, sekarang gue bisa mendekati dia” kata Mina sambil tersenyum.

“Oh jadi ini maksud lu, lu ngejebak gue supaya lu bisa jadi pacarnya Nanda. Temen macem apa lu!” Amarah Bella memuncak, dan tangannya mendorong dada Mina.
“Siapa juga yang mau jadi temen lu! Dasar perek!” sergah Mina tak kalah murkanya. Ia pun membalikkan tubuh dan bergegas keluar dari rumah tesebut.

Sejenak Bella hanya berdiri termenung, mencoba mencerna semua kejadian yang baru saja terjadi. Seharusnya ia merasa sedih karena hubungan cintanya telah putus. Tetapi di lain pihak, ia juga merasa lega telah terbebas dari Ananda Mikocok. Buat apa ia merasa sedih karena diputusin Ananda “3 menit doank” Mikola, jika ia bisa merasakan nikmatnya kebebasan untuk bercinta dengan siapa aja yang ia mau. Setelah pikirannya agak tenang, Bella pun berbalik dan menuju ke ruang tengan, dimana 3 pria yang baru saja menggarapnya sedang duduk santai diatas sofa.

Dengan tubuh yang masih belum tertutup sehelai benang pun, Bella berdiri di tengah ruangan, diiringi tatapan 3 pasang mata yang menikmati pemandangan indah tubuh telanjang Bella. Bella pun dengan tatapan menggoda berkata “Gimana boys, siap buat ronde 2?” Ketiga pria itu menyeringai, penis mereka mulai menggeliat lagi, si negro itu bangkit dari sofa mendekatinya, disusul dua orang beach boy itu. Mereka mengerubuti tubuh bugil Bella dan siap menggarapnya lagi.

Monday, February 26, 2018

Jebolnya Perawan Ica



Cerita Dewasa - Minggu sore hampiir pukul empat. Sesudah menonton CD Dewasa sedari pagi kemaluanku tak mau diajak kompromii. Sii adek keciil iinii keppingin segera disarungkan ke kemaluan wanita. Masalahnya, rumah sedang kosong melompong. Isteriku pulang kampung sedari kemariin sampaii dua harii mendatang, kerana ada kerabat punya hajat meniikahkan anaknya. Anak tunggalku iikut mamahnya. Aqu mencoba menenangkan diri dgn mandi, lalu berbariing di ranjang. Namun kemaluanku tetap tak berkurang reaksinya. Malah sekarang terasa berdenyut-denyut bagiian ujungnya

Wah gawat gawat niih. Nggak ada sasaran lagii. Salahku sendiri uga sih nonton CD dewasa sehariian”, gumamku. Aqu bangkiit darii tiiduran menuju ruang tengah. Mengambiil segelas aiir es lalu menghiidupkan tape deck. Lumayan, tegangan sedikit mereda. Namun ketiika ada viideo kliip musiik barat sedikit seronok, kemaluanku kembalii berdenyut-denyut. Nah, beliingsatan sendiri jadinya. Sempat terpiikiir untuk jajan saja. Akan tetapi cepat kuurungkan. Taqut kena penyakiit kelamiin. Salah-salah biisa ketularan HIIV yg belum ada obatnya sampaii sekarang. Kuiingat-iingat kapan terakhiir kalii barangku terpakaii untuk menyetubuhi Isteriku. Ya, tiiga harii lalu. Pantas kiinii adek keciilku uriing-uriingan tak karuan. Soalnya dua harii sekalii harus nancap. “Sekarang miinta jatah..”. Sembari terus berusaha menenangkan diri, aqu duduk-duduk di teras depan membaca surat kabar pagi yg belum tersentuh.

Tiiba-tiiba piintu pagar berbunyii dibuka orang. Refleks aqu mengaliihkan pandangan ke arah suara. Ericha anak tetangga mendekat. “Selamat sore Om. Tante ada?” “Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampaii lusa. Ada apa?” “Wah giimana ya..” “Siilakan duduk dulu. Baru ngomong ada keperluan apa”, kataqu ramah. ABG berusiia sekiitar liima belas tahun itu menurut. Dia duduk di kursii kosong sebelahku. “Nah, ada perlu apa dgn Tantemu? Mungkiin Om biisa bantu”, tuturku sembari menelusurii badan wanita yg mulaii mekar itu. “Anu Om, Tante janjii mau miinjemii tabloid terbaru..” “Tabloid apa siich?”, tanyaqu. Mataqu tak lepas darii dadanya yg terlihat mulaii menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis niih. “Apa saja. Pokoknya yg terbaru”. “Oke siilakan masuk dan piiliih sendiri”. Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalem. Dia sedikit ragu-ragu mengiikutii. Di ruang tengah aqu berhentii. “Carii sendiri di rak bawah monitor itu”, kataqu, kemudian membantiing pantat di sofa. Ericha segera jongkok di depan monitor membongkar-bongkar tumpukan tabloid di situ. Piikiiranku mulaii usiil. Kunontonii dgn leluasa badannya darii belakang. Bentuknya sangat bagus untuk ABG umurnya. Piinggulnya padat beriisii. Bra-nya membayg di baju kaosnya. Kuliitnya putiih bersiih. Ah betapa asyiiknya kalo saja biisa meniikmatii badan yg mulaii berkembang itu. “Nggak ada Om. IInii lama semua”, katanya menyentak lamunan nakalku. “Nggg.. mungkiin ada di kamar Tantemu. Carii saja di sana” Selama iinii aqu tak begitu memperhatiikan anak itu meskii seriing maiin ke rumahku.    Agen DominoQQ

Namun sekarang, ketiika kemaluanku uriing-uriingan tiiba-tiiba baru kusadarii anak tetanggaqu itu iibarat buah mangga sudah mulaii mengkal. Mataqu mengiikutii Ericha yg tanpa sungkan-sungkan masuk ke kamar tiidurku. Setan berbiisiik di teliingaqu, “iiniilah kesempatan bagii kemaluanmu agar berhentii berdenyut-denyut. Akan tetapi dia masiih keciil dan anak tetanggaqu sendiri? Persetan dgn itu semua, yg pentiing hasratmu terlampiiaskan”. Akhiirnya aqu bangkiit menyusul Ericha. Di dalem kamar kunonton anak itu berjongkok membongkar tabloid di sudut.

Piintu kututup dan kukuncii pelan-pelan. “Sudah ketemu Er?” tanyaqu. “Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh. “Mau nonton CD bagus nggak?” “CD apa Om?” “Filemnya bagus kok. Ayo duduk di siinii.” Wanita itu tanpa curiiga segera berdiri dan duduk piinggiir ranjang. Aqu memasukkan CD ke VCD dan menghiidupkan monitor kamar. “Filem apa siih Om?” “Nonton saja. Pokoknya bagus”, kataqu sembari duduk di sampiingnya. Dia tetap tenang-tenang tak menaruh prasangka. “IIhh..”, jeriitnya begitu menonton iintro beriisii potongan-potongan adegan orang bersebadan. “Bagus kan?” “IInii kan Filem dewasa Om?!” “IIya. Kamu suka kan?”

Dia terus ber-iih.. iih ketiika adegan syur berlangsung, namun tak berusaha memaliingkan pandangannya. Memasukii adegan kedua aqu tak tahan lagii. Aqu memeluk wanita itu darii belakang. “Kamu pingin begituan nggak?”, biisiikku di teliinganya. “Jangan Om”, katanya akan tetapi tak berusaha menguraii tanganku yg meliingkarii lehEr ichaa. Kuciium sekiilas tengkuknya. Dia menggeliinjang. “Mau nggak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..” “Akan tetapi.. akan tetapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliiat berusaha lepas darii beliitanku. Namun aqu tak pedulii. Tanganku segera meremas dadanya. Dia melenguh dan hendak memberontak. “Tenang.. tenang.. Nggak sakiit kok. Om sudah pengalaman..” Tangan kananku menyiibak roknya dan menelusupii pangkal pahanya. Saat jarii-jariiku mulaii bermaiin di sekiitar kemaluannya, dia mengerang.

Terlihat hasratnya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang namun kakiinya tetap menjuntaii. Mulutku tak sabar lagii segera mencercah pangkal pahanya yg masiih dibalut celana warna hiitam. “Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sembari berusaha merapatkan kedua kakiinya. Namun aqu tak pedulii. Malah celana dalemnya kemudian kupelorotkan dan kulepas. Aqu terpana menonton pemandangan itu.esexeseks.com Pangkal keniikmatan itu begitu mungiil, berwarna merah di tengah, dan dihiiasii bulu-bulu lembut di atasnya. Kliitoriisnya juga mungiil. Tak menunggu lebiih lama lagii, biibiirku segera menyerbu kemaluannya. Kuhiisap-hiisap dan liidahku mengaduk-aduk lubangnya yg sempiit. Wah masiih virgin dia. Ericha terus menggeliinjang sembari melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakiinya menjepiit kepalaqu, seolah-olah memiinta dikerjaii lebiih dalem dan lebiih keras lagii. “Oke Er” Maka liidahku pun makiin dalem menggeraygii dinding kemaluannya yg mulaii basah. Liima meniit lebiih barang keniikmatan miiliik ABG itu kuhajar dgn mulutku. Kuhitung paliing tiidak dia dua kalii orgasme. Lalu aqu merangkak naiik. Kaosnya kulepas pelan-pelan.

Menyusul kemudian BH hiitamnya berukuran 32. Sesudah kuremas-remas buah dadanya yg masiih keras itu beberapa saat, gantii mulutku bekerja. Menjiilat, memiiliin, dan menciium putiingnya yg keciil. “Ahh..” keluh wanita itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan keniikmatan tiiada tara yg mungkiin baru sekarang dia rasakan. “Enak kan begiiniian?” tanyaqu sembari menatap wajahnya. “IIiiii.. iiya Om. Akan tetapi..” “Kamu pengiin lebiih enak lagii?” Tanpa menunggu jawabannya aqu segera mengatur posiisii badannya. Kedua kakiinya kuangkat ke ranjang. Kiinii dia terlihat telentang pasrah. Kemaluanku pun sudah tak sabar lagii mendarat di sasaran. Namun aqu harus hatii-hatii. Dia masiih virgin sehiingga harus sabar agar tiidak kesakiitan. Mulutku kembalii bermaiin-maiin di kemaluannya.esexeseks.com Sesudah kebasahannya kuanggap cukup, kemaluanku yg sudah tegak kutempelkan ke biibiir kemaluannya. Beberapa saat kugesek-gesekkan sampaii Ericha makiin terangsang. Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yg masiih sempiit itu. Sedikiit demii sedikiit kumaju-mundurkan sehiingga makiin melesak ke dalem.


Butuh waktu liima meniit lebiih agar kepala kemaluanku masuk seluruhnya. Nah iistiirahat sebentar kerana dia terlihat menahan nyerii. “Kalo sakiit biilang ya”, kataqu sembari menciium biibiirnya sekiilas. Dia mengerang. Kurang sedikiit lagii aqu akan menjebol virginnya. Genjotan kutiingkatkan meskii tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher kemaluanku mulaii masuk. “Auw.. sakiit Om..” Ericha menjeriit tertahan. Aqu berhentii sejenak menunggu lubang kemaluannya terbiiasa meneriima kemaluanku yg berukuran sedang. Satu meniit kemudian aqu maju lagii. Begitu seterusnya. Selangkah demii selangkah aqu maju. Sampaii akhiirnya.. “Ouuu..”, dia menjeriit lagii. Aqu merasa kemaluanku menembus sesuatu. Wah aqu sudah memerawanii dia. Kulihat ada seperciik darah membasahii spreii. ku meremas-remas buah dadanya dan menciiumii biibiirnya untuk menenangkan. Sesudah sedikit tenang aqu mulaii menggenjot anak itu. “Ahh.. ohh.. asshh…”, dia mengerang dan melenguh ketiika aqu mulaii turun naiik di atas badannya. Genjotan kutiingkatkan dan erangannya pun makiin keras. Mendengar itu aqu makiin bernafsu menyetubuhi wanita itu. Berkalii-kalii dia orgasme. Tandanya adalah ketiika kakiinya dijepiitkan ke piinggangku dan mulutnya menggiigiit lengan atau pundakku. “Nggak sakiit lagii kan? Sekarang terasa enak kan?” “Ouuu enak sekalii Om…” Sebenarnya aqu pingin mempraktekkan berbagaii posiisii senggama. Akan tetapi kupiikiir untuk kalii pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpentiing dia mulaii biisa meniikmatii. Laiin kalii kan itu masiih biisa dilaqukan.

Sekiitar satu jam aqu menggoyg badannya habiis-habiisan sebelum air maniqu muncrat membasahii perut dan buah dadanya. Betapa niikmatnya menyetubuhi virgin. Sungguh-sungguh beruntung aqu iinii. “Giimana? Betul enak sepertii kata Om kan?” tanyaqu sembari memeluk badannya yg lunglaii sesudah sama-sama mencapaii kliimaks. “Akan tetapi taqut Om..” “Nggak usah taqut. Taqut apa siih?” “Bunting” Aqu ketawa. “Kan air mani Om nyemprot di luar kemaluanmu. Nggak mungkiin bunting dong” Kuelus-elus rambutnya dan kuciiumii wajahnya. Aqu tersenyum puas biisa meredakan adek keciilku. “Kalo pengiin enak lagii biilang Om ya? Nantii kiita belajar berbagaii gaya lewat CD”. “Kalo ketahuan Tante giimana?” “Ya jangan sampaii ketahuan dong” Beberapa saat kemudian hasratku bangkiit lagii. Kalii iinii Ericha kugenjot dalem posiisii menunggiing. Dia sudah tak menjeriit kesakiitan lagii. Kemaluanku leluasa keluar masuk diiiriingii erangan, lenguhan, dan jeriitannya

Gadis Penjaga Toko


Cerita Dewasa - Kali ini admin akan menceritakan Cerita Terbaru Suatu hari, aku bertemu dengan rekan sesama hunter yang sedang berkunjung dikota aku. Ternyata pengalamannya mencari gadis gadis berjilbab sangat banyak, apalagi gadis2 penjaga toko yang berjilbab, namun bisa dipakai (bispak). Akhirnya aku diajak oleh Herry, rekan aku itu untuk diajari cara mencari gadis bispak berjilbab. Katanya, yang penting kita berani kenalan. Kalo mereka udah mau diajak kenalan, dan juga mau diajak pulang bareng, sudah jelas mereka adalah gadis yang bisa dipakai. Akhirnya kami langsung menuju ke daerah timur kotaku, dimana banyak pertokoan.

Sesampainya di sana toko-toko sudah mau tutup, dan kami memasuki salah satu toko serba ada di sana. Langsung saja aku menuju counter pakaian, sambil berkeliling pura-pura mau membeli pakaian. Kebetulan toko sudah sepi karena mau tutup, dan pengunjungnya hanya beberapa orang. “Mau cari baju apa Mas?” tanyanya. Waktu aku lihat ke arah suara tadi, ternyata wanita penjaga counter yang cantik dan lugu. Jilbab seragam yang tipis dan halus dan baju kaos berkerah ketatnya membuatku hampir ngiler.

“Ini Mbak, mau cari jeans ini yang nomor 32 ada nggak ya?” tanyaku. Si Mbak berjilbab itu pun mencarikan jeans yang aku maksud. Karena letaknya di bagian bawah, maka si Mbak berjilbab itu mencari dengan membungkukkan badan. Karena roknya yanga gak ketat, pantatnya yang semok terlihat jelas didepanku, sampai terlihat alur celana dalamnya. “Wah gile bener nih.. semok banget.” Pikiran aku jadi ngeres nggak karuan lihat pemandangan di depan aku.

“Yang ini Mas?”, tanyanya
“Oh.. ya..”, jawabku.
Lalu si Mbak berjilbab pun menuliskan bon untuk dikasihkan ke kasir.
“Mmm.. Mbak.. boleh tahu namanya?” tanyaku mengawali pembicaraan.
“Lely”, katanya.
“Andre”, kataku sambil mengulurkan tanganku.
“Ini Mas bonnya”, katanya.
“Makasih, mmh.. Mbak pulang jam berapa?” tanyaku.
“Ntar jam 9.30″, jawabnya.
“Ada yang nganter?” tanyaku lagi.

“sendirian, cuman dekat mas” tanya Lely menantang
“Wah, kebetulan, mau dianter?”, jawabku mantap
“emm… boleh deh..” jawabnya sambil tersenyum. Waaaa ini dia mangsa baru jawab aku,
Tak lama kemudian ada pengumuman bahwa toko mau tutup, dan aku pun membayar barang belanjaan, dan menunggu bersama teman aku di luar di depan pintu tempat karyawan toko keluar. Tak lama kemudian terlihatlah Gadis berjilbab itu menuju ke arahku.

“Kelamaan nunggunya ya Mas?” tanyanya.
“Wah, kalau nunggu wanita secakep Lely sih rasanya sangat lama”, kataku.
“Ah mas bisa aja..” kata Lely sambil tersipu malu.
Kami bertiga pun meninggalkan toko tersebut.
“Emang Lely rumahnya di mana?” tanyaku.

“Aku di Jalan S”, katanya.
“Oohh, okelah!” jawabku.
Kami pun menuju tempat parkir dan aku starter Katana tahun 90-an yang sudah menemani aku selama 5 tahun ini.
“Mas, aku turunin di sini Mas..” kata Herry saat mobil melewati panti pijat di Jalan S. Dan mobil pun kuhentikan, Herry turun langsung masuk ke panti pijat. Wah ini anak memang gila beneran.
“Itu sudah deket kok Mas, kost Lely”, kata gadis berjilbab itu.


“Yah kiri, di situ.” katanya lagi.
Kami pun turun, saat di tempat kos penghuninya sudah tidur semua, tapi karena Lely memiliki kunci sendiri, kami pun tak ada kesulitan untuk masuk. Aku berjalan dibelakangnya, menelan ludah melihat kemontokan pantat gadis manis berjilbab itu. “silakan duduk dulu Mas!” kata gadis berjilbab itu.

Dan Lely pun pergi ke dapur membuat minuman. Kamar Lely ukurannya 3 X 4 meter, di dalamnya hanya ada televisi, VCD, sama kursi. Meja dan tempat tidur. Tempat tidurnya diletakkan di bawah di atas karpet. Kubuka2 koleksi VCD-nya, wah ini ada VCD xx-nya. Pas aku lihat 2 VCD, Gadis berjilbab itu pun masuk dengan membawakan segelas STMJ dan memakai kaos lengan panjang ketat, jilbab cekak biru dan rok panjang hitam berbahan halus.

“Wah, semakin kelihatan seksi nih anak”, pikirku.
“Nih diminum Mas, biar anget”, kata gadis berjilbab itu.
“Lely.. kamu suka ya lihat film-film macem ginian?” tanyaku.

“emang itu VCD apa mas?” kata Gadis berjilbab itu sambil terlihat bngung. “Punya temen kost, kali…. Biasanya emang mereka suka nontn film disini kalo aku lagi kerja..” jawab gadis berjilbab itu lugu. Aku semakin bernafsu. Wah, kebetulan, bisa diajak nonton kayak gini
“mas stel yah? Kali aja bagus..”kataku.  Agen DominoQQ

“Yah, gapapa…” kata Lely. .
Aku pun mulai menyalakan VCD dan menontonnya. Dasarnya VCD hardcore, langsung saja yang ditampilkan seorang wanita yang diikat tangan kakinya di ranjang dan ditutup matanya, disetubuhi oleh lelaki dengan nafsunya. “Ahh.. no.. no.. uhshh..” jerit wanita tersebut sambil menggoyang-goyangkan pinggulnya. “waduh, kok film kayak gitu,mas…”, kata Lely sambil kelabakan.

“udah, gapapa… kita tonton aja, yuk…” kataku sambil memegang pergelangan tangannya dan menariknya pelan duduk disampingku. Akihrnya Gadis berjilbab itu pun mau duduk di samping aku. Terlihat lagi kemudian ikatan tali itu dilepas, dan si wanita menungging, dan si lelaki berdiri di belakangnya, dan mulai menyetubuhinya dengan gaya ******. “Ohh.. yess.. ahh.. ahh.. yess.. yess..” jerit wanita tersebut.

Lelypun terlihat serba salah. Cara duduknya berubah2, namun matanya terpaku kepada layar TV. Nampaknya gadis cantik berjilbab ini mulai menyukai seks. Pelan-pelan aku merangkul pinggulnya yang sekal. Gadis itu diam saja, sambil matanya tetap terpaku di layar TV. Pelan kutarik Lely duduk semakin mendekat ke tubuhku, sampai dada Gadis berjilbab itu bergesekan dengan lenganku. Lely diam saja. Dari bibir indahnya terdengar sedikit desahan pelan. Nafasnya juga mulai berat.

“Wah, kayaknya dia terangsang nih”, pikir aku. Kemudian adegan pun semakin seru, si wanita menggoyang maju mundurkan pantatnya mengimbangi laju kemaluan laki-laki tersebut ke dalam ke kemaluannya.

“Oohh baby, yess.. ahhk”, jerit wanita tersebut dan Gadis berjilbab itu pun semakin menggesekkan dadanya ke lenganku dan akhirnya aku beranikan diri untuk memegang dada Lely, Gadis berjilbab itu tiba2 melihat padaku. Mata kami saling menatap. Kulihat matanya sayu penuh birahi. Aku remas dadanya, “jangan mas..” rintih Lely pelan. Namun aku tahu, itu hanya kata2 saja.

Tubuhnya tidak benar2 berontak, dan tatapan matanya justru semakin sayu birah.. aku terus meremas dada ranumnya dari luar kausnya, dan perlahan ku beranikan diri untuk mencium bibir Lely, beberapa saat, dibalas dengan ciuman pula oleh Gadis berjilbab itu.

Akhirnya aku dan Lely pun terlibat dalam acara pagut memagut yang sangat seru. Jilbabnya sudah lusuh kuremasi. Lidah kami saling melilit satu sama lain. Kemudian kusibakkan kaos ketat lengan panjang Gadis berjilbab itu pelan2. Setelah kaosnya tersibak memperlihatkan bra yang menampung buas dada sekalnya, kuciumi lagi wajah gadis cantik berjilbab itu serta kurapihkan lagi jilbabnya yang sedikit berantakan. Aku benar2 terangsang dengan gadis2 yang memakai jilbab. Langsung aku menciumi bibirnya dengan ganas, “Mmm”, dan dibalas dengan ganas pula oleh Gadis berjilbab itu.

Kemudian Lely pun mendesah, “Oohh.. shh.. shh”, dan kemudian aku buka kaitan bra Lely dengan gigi aku dan terpampang di depan mata aku gundukan gunung kembar berbentuk kerucut dengan puncaknya berwarna merah muda milik gadis berjilbab cantik yang lugu itu. Langsung aku jilati dari lembah gunung kembar tersebut terus menuju ke puncaknya. “Aakhh.. okhh.. Mas.. shh.. jangann.. jangan Mas.. jangan.. jangan… hentikan Mas..” hanya kata itu yang keluar dari bibir Gadis berjilbab itu. Wah masih pura2 gak mau juga ni cewe, padahal udah2 jelas2 dia mau kok,.
Tak lama kemudian ujung gunung kembar itupun berubah menjadi keras seperti penghapus pensil dan semakin keras saja. Selanjutnya habis mengerjakan tugas di puncak gunung, aku turun sedikit menuju lembah dan tepat di atas pusar aku jilati lagi.

“Wah tubuhmu memang lezat, Lely, mmh.. slurpp”, kata aku sambil menjilat dan menghisap-hisap tubuh Lely.
“Ahh.. shh.. ukhh.. ss..” desah Lely.

Kemudian aku mulai menyibak rok panjang Lely keatas dan membuka celana dalam warna kremnya. Dan akhirnya, aku langsung turun ke daerah selangkangan Lely. Posisi Lely sekarang tidur di sofa dengan jilbab rapi masih dikenakan, namun buah dadanya sudah terhidang rapi tanpa ditutupi apapun. kaki gadis cantik berjilbab itu mengangkang membentuk huruf M dan aku duduk di bawah dan menjilati pangkal paha Gadis berjilbab itu.

“Mmm.. mm.. slurpp.. mmh.. aku jilati seluruh permukaan rambut di daerah segitiga terlarang tersebut di situ tumbuh dengan lebatnya rambut-rambut halus bagaikan hutan tropis Kalimantan sebelum kebakaran. Kujilati hingga rambut di situ basah semua, dan kemudian aku menuju ke bibir-bibir kemaluan Lely. Kujilati bibir-bibir indah tersebut dengan ganasnya, “Okhh.. akkhh.. yess.. Mas.. ahh..” desah Gadis berjilbab itu sambil mengangkat pinggulnya.

Kemudian kusingkap kedua bibir untuk mengetahui rahasia di dalam kemaluan Lely. Terlihat dengan jelas tonjolan daging yang ada di dalamnya dan kujilati dengan lidahku. “Ohh.. di situu terus Mas.. akhh.. oukhh.. akk”, jerit Gadis berjilbab itu saat aku jilati daging, yang biasa disebut klitoris.

Setelah menjilati daging tersebut, kumasukkan tanganku ke dalamnya terasa ada yang menyedot jariku. dan kugesek-gesekkan jari-jariku ke dalam kemaluan Lely dan terasa daging yang bergelombang-gelombang di dalamnya. Mungkin ini yang disebut G-spot pikir aku. Langsung saja aku korek-korek daerah situ. Gadis berjilbab itu pun semakin tak terkendali, “Aahh.. sshh.. ohkk.. uhh.. yess, Mas Andrenn.. teruss.. ahkkh..” jerit Lely semakin nggak jelas.

Aku semakin memperbesar frekuensi mengobrak-abrik daerah tersebut, yang makin lama terasa semakin basah dan semakin menyedot-nyedot jariku. Tak lama kemudian, “Ohh.. Mas Andrey.. shh.. akkhh..” jerit Gadis berjilbab itu mengejang tanda mencapai klimaks, dan jariku di dalamnya pun semakin basah oleh semburan air dari dalam kemaluan Lely. Kemudian aku keluarkan tangan aku dari cengkeraman kemaluan Lely dan menciumi Gadis berjilbab itu. “Sudah puas akung?” tanya aku. Gadis berjilbab itu pun tersenyum. Wajah lugunya yang masih etrbalut jilbab terlihat sangat puas.

Kemudian karena aku juga ingin dipuaskan, segera kubimbing Lely duduk, dan aku langsung melepaskan celana akun dan duduk di sofa, pelan aku tarik gadis cantik itu mendekat sampai wajahnya berada dihadapan penis aku yang telah tegak perkasa

“ayo, jilat jilat akung..” kataku menyemangati sambil sedikit menarik jilbab Lely agar wajahnya semakin mendekat ke penis aku. dan Lely pelan2 menjuurkan lidahnya, mulai menjilati kemaluan aku. Gadis berjilbab itu aku tuntun menjilat kantung kemaluan aku. Matanya sekali-kali melirik ke arah aku,s eolah ingin memastikan jilatannya memang memuaskan aku. Kemudian Lely menjilati batangan aku yang 7 inchi menyusuri jejak urat-urat yang menonjol di situ. Aku cuma bisa bilang, “Ahh.. ohh.. shh”, saat Gadis berjilbab itu menjilati batangan aku.

Lely pun lalu mulai menjilati kepala kemaluan aku yang seperti helm astronot sambil memainkan lubangnya dengan lidah yang menari-nari di atasnya. kemaluan aku pun semakin tegang saja, dan kemudian Lely mulai memasukkan dan mengeluarkan kemaluan aku di dalam mulut Gadis berjilbab itu dengan frekuensi tinggi, sehingga dengan gerak reflek aku maju mundurkan kemaluan aku sambil memegangi Gadis itu yang masih berjilbab. Setelah hampir 6 menit berlalu. Aku sudah merasa puas mengerjai wajah dan mulut Lely, segera dengans edkit kasar aku hempaskan gadis berjilbab itu kembali terlentang disofa.

Kemudian kuambil kondom special bawaan dari jakarta. Ketika kukenakan di kemaluan, Lely sempat tertawa mengikik. “lucu seperti ikan lele, ada sungutnya.” Kata gadis berjilbab itu dengan lugunya. Lely terlihat sudah pasrah, bahkan terlihat tidak sabar dengan tidur telentang dan kaki Gadis berjilbab itu membentuk huruf M. kugesek2kan kepala penis aku untuk melumasinya sambil melontarkan pertanyaan kotor, “kamu udah gak perawan yah, Lely?” wajahnya yang merah padam karena birahi terlihat menatapku tajam, namun lalu mengangguk. “dasar..” kataku, “ternyata kamu doyan ngentot yah.

Langsung aku masukkan kemaluan aku ke dalam kemaluan Gadis berjilbab itu. Wah, ternyata masih seret juga nih lubangnya pikir aku. Dan dengan dorongan sedikit tenaga masuklah batang aku ke dalam cengkraman kemaluan Lely. Aku dorong keluar masuk kemaluan aku ke dalam kemaluan Gadis berjilbab itu. “Aahh.. oohh.. shh.. akhh.. shh.. teruss.. Mas.. ahh..” desah Lely semakin tak beraturan. Kemudian aku berhenti, kemaluan aku di dalam kemaluan Gadis berjilbab itu dan memainkannya seperti orang sedang menahan air pipis. “Ih.. kamu nakal.. Mas..” dan Lely ganti membalasnya dengan perlakuan seperti aku. Saat Lely melakukan hal tersebut, kemaluan Gadis berjilbab itu terasa menjepit-jepit seluruh batang kemaluan aku secara periodik, dan membuat aku tak bisa mengendalikan diri.

Kemudian aku genjot lagi kemaluan aku dan menggesekkan sungut-sungut pada kondom, sepertinya membuat sensasi tersendiri pada kemaluan Lely, “Ahh.. oohh.. Mas Andre.. sungut lelemu.. ohkss.. akk.. yes ahh.. ohkk..” jerit Lely menikmati sungut lele dan Lely pun menggoyangkan pinggulnya semakin kuat dan berbunyi kecipak-cipak saat aku memasuk-keluarkan kejantanan aku di dalam kewanitaan Gadis berjilbab itu yang makin basah.


Setelah 15 menit kemudian Lely mendesah, “Mas Andre.. ouchh.. akuu.. mmaauu.. akh, sampaii.” Tak lama kemudian terasa tumpahan cairan dari kemaluan Lely membuat batang kemaluan aku panas dan terasa ada yang menghisap-hisap kemaluan aku yang membuat aku tak bisa mengendalikan diri, dan keluarlah lahar panas dari kemaluan aku pada kantong kondom di dalam kemaluan Gadis berjilbab itu. Kami berdua pun lemas dalam kenikmatan. Aku biarkan kemaluan aku di dalam kemaluan Lely sampai hilang hisapan-hisapan dari kemaluan Gadis berjilbab itu.

Kemudian kukeluarkan kemaluan aku dan aku lepas kondom dan aku berikan ke Lely. “Nih, sumbangkan ke bank sperma”, kata aku. Gadis berjilbab itu pun tersenyum genit, dan pergi ke kamar mandi untuk membuang kondom tersebut. Kemudian kami pun tertidur dengan tubuh tanpa busana sampai keesokan harinya.

Pagi hari ketika gadis berjilbab itu bangun dan membersihkan diri, segera kuserbu dia dari belakang dan kembali memberi gadis lugu berjilbab itu kenikmatan untuk kesekian kali. Sangat nikmat ternyata, memek seorang gadis penjaga toko berjilbab.

Friday, February 23, 2018

Memey si Gelis


Cerita Dewasa - Ceritaku kali ini adalah pengalaman seorang temanku yang diceritakannya kepadaku, sehingga aku dapat menuliskan kisahnya tersebut tanpa aku tambahi ataupun aku kurangi sedikitpun. Panggil saja temanku itu Damar, laki-laki yang ganteng dengan perawakan yang sangat atletis, tak heran jika banyak wanita yang naksir dengannya. Damar juga orangnya yang sangat supel dan sangat lihai dalam bicara.

Namun dibalik kegantengannya Damar termasuk laki-laki yang haus akan Sex, dia sering melampiaskan nafsunya dengan gadis2 yang menyukainya ketika kekasihnya sedang pergi keluar kota.

Kekasih Damar bernama Memey, gadis muda yang sangat cantik dengan bodi yang aduhai. Tubuhnya langsing, hidungnya mancung, bibirnya tipis, payudara yang gak terlalu besar namun sangat padat berisi. Damar sudah berpacaran dengan Memey sekitar 1 tahun, mereka juga sudah sering melakukan hubungan Sex bebas dikontrakan Damar.

Suatu ketika, malam Minggu tepatnya Memey minta diantar ke tempat sahabatnya yang sedang merayakan ultah. Acara sangat meriah sekali, hingga jam 12 Malam acara masih berlangsung. Tetapi Memey mengajak Damar untuk pulang , karena waktu yang sudah kelewat malam. Sebenarnya Damar pun menolak karena begitu meriahnya pesta ulang tahun temannya Memey tersebut. Cerita Mesum Dan akhirnya Damar pun menyanggupi untuk segera mengantar pulang Memey, malam semakin larut dan udara dingin pun menyelimuti dan menghembus sepoi-sepoi dalam deru motor Varionya Damar, Sesampai di kost tempat Memey ternyata pintu gerbang Kosnya sudah dikunci, padahal Memey sudah pesan kepada Ibu kostnya agar pintu jangan dikunci!.

Dan akhirnya Damar pun kasih solusi. Memey.. gimana kalau tidur saja di kontrakanku, kata Damar. Memey terdiam sejenak pura pura malu. Gimana ya.. aku kan enggak enak sama temen temanmu Damar, jawab Memey. Itu bisa diatur, nanti yang penting kamu mau tidak, dari pada tidur di jalan, kata Damar sambil senyum. Ayolah keburu dilihat orang kan nggak enak di jalanan seperti ini Res, kata Damar.   Agen DominoQQ

Memey pun menyetujinya, mereka pun bergegas menuju kontrakan Damar… Sesampainya di rumah kontrakan tampak sunyi dan hanya hembusan angin malam karena sahabat-sahabat Damar pada malam mingguan dan tidak ada yang pulang di rumah kontrakan. Cerita Hot ABG Ayo masuk, kok diam saja, kata Damar menyapa Memey. Sahabat-sahabatmu dimana Damar? tanya Memey. Mereka kalau malam Minggu jarang tidur di rumah, jawab Damar. Ooo gitu, jawab Memey. Akhirnya Memey dipersilakan istirahat di kamar Damar.

Nan, selamat bobok ya.. kata Damar. Memey pun tampak kelelahan dan tertidur pulas. Setengah jam kemudian Damar kembali ke kamarnya untuk melihat Memey dan sengaja kunci pintu kamar tidak diberikan kepada Memey, tapi betapa kagetnya Damar melihat Memey tidur hanya menggunakan BH dan celana dalam, karena saat itu posisi tubuh Memey miring hingga selimut yang menutupi tubuhnya bagian punggung tersingkap! Penisnya oko pun seketika langsung ngaceng saat itu. Cerita Ngesex Perawan Entah setan mana yang menyusup di benak Damar. Damar pun langsung mendekat ke arah Memey, dengan tenangnya Damar langsung mencium bibir Memey. Memey pun terbangun.

Apa-apaan kamu Damar? jawab Memey sambil menutupi tubuhnya dengan selimut. Tanpa pikir panjang Damar langsung menarik selimut dan Damar pun langsung menindih Memey yang hanya mengenakan pakaian dalam saja. Memey meronta-ronta dan Damar pun tidak menggubris, ia berusaha melepas BH dan celana dalamnya. Tenaga Damar lebih kuat hingga akhirnya BH dan celana dalam Memey terlepas dengan paksa oleh Damar.

Nampak jelas buah dada Memey dan bulu lembut memeknya. Memey kelelahan tanpa daya dan hanya menangis memohon kepada Damar. Damar tetap melakukan aksinya dengan meraba dan mencium semua tubuh Memey tanpa terlewatkan. Memey terus memohon, Damar pun tak mengiraukannya.

“Birahi ABG Doyan Ngesex” Dan setelah puas menciumi memek Memey, Damar melakukan aksi lebih brutal. Ia mengangkat kedua kaki Memey di atas perut dan dengan cepat Damar mencoba memasukkan penisnya ke dalam memek imout Memey.

“Memek Sempit Memey” Memey menjerit tertahan dan hanya isak tangis yang terdengar, Kumohon Damar, hentikan! seru Memey dalam isak tangisnya. Dan penis Damar masuk dalam memek Memey walaupun di awal masuknya cukup sulit. Damar pun mulai menggoyang pinggulnya hingga penisnya terkocok di dalam memek Memey. Darah segar pun keluar dari liang jinak Memey, ia pun terus memohon.

“ML ABG Suka Sex” Uuuuuuuuh.. uhhhhhhh.. hentikan Damar..! desah Memey. Tampak sekali wajah Memey menunjukkan kelelahan, dan sekarang hanya terdengar erangan kenikmatan di antara kedua insan ini. Oooh.. ooooh.. ooooh.. Damar pun terus mengocok penisnya dalam memek Memey dan beberapa saat kemudian terasa Damar akan mengeluarkan sperma, ia pun langsung mencabut dan mengocoknya dari luar dan.

“Ngecrot Memek ABG” Croot.. Croot.. crottttt..sperma Damar muncrat tepat di bibir dan sekitar wajah mulus si Memey. Mereka kelelahan dan akhirnya tertidur. Hari menjelang pagi saat itu jam menunjukkan pukul setengah delapan pagi, Memey terbangun bersamaan dengan itu Damar juga terbangun.

Damar melihat Memey yang sedang mengenakan BH dan celana dalam. Antar aku pulang sekarang Damar.. kata Memey. Iya.. aku cuci muku dulu, jawab Damar. Damar pun mengantar Memey pulang ke kostnya. Selang beberapa bulan hubungan mereka mulai retak, ada selentingan kabar kalau Damar mendekati cewek lain sebut saja Jihan, dan akhirnya Damar dan Memey resmi bubaran. Tapi reaksi Damar tidak sampai di situ, justru setelah putus dengan Memey ia gencar mendekati Jihan. Dengan berbagai cara dan upaya akhirnya Damar berhasil mendapatkan Jihan dan mereka resmi jadian.

“Toket Montok ABG” Sama seperti yang dilakukannya dulu, ia sering antar jemput kuliah Jihan dan kalaupun jemput Jihan biasanya tidak langsung pulang melainkan jalan-jalan kemana saja sambil cari makan tentunya. Sering pula Jihan diajak ke tempat kontrakan Damar lebih sering dibandingkan Memey pacar yang dulu.


Pagi itu kuliah jam kedua mereka satu ruangan tapi dosen tidak hadir jadi kosong, mereka berdua bergegas ke tempat Damar, sampai di kontrakan rumah sepi soalnya sahabat-sahabat ada yang ke kampus dan ada juga yang masih tidur. Mereka berdua langsung masuk kamar Damar, Jihan tiduran di ranjang sambil mendengarkan musik. Damar masuk membawakan kopi susu dan tanpa basa basi Damar membelai rambut Jihan dan Jihan pun bersandar dalam dekapan Damar.

Damar langsung mencium bibir Jihan dan tangannya mulai masuk dalam baju street Jihan dan meremas-remas toked. Damar.. jangan dong.. desah Jihan. Enggak apa-apa, kan cuma dikit, kata Damar, tapi Damar terus menyerang, ia melepas seluruh pakaian Jihan dan Jihan pun hanya diam tanpa perlawanan, dan jelas sudah seluruh tubuh Jihan yang kuning langsat dan toked lumayan montok.

Mereka mulai bergelut mencium dan meremas satu sama lain. Crist, blowjob dong kontokku! kata Damar. Dibimbingnya kepala Jihan menuju kemaluan Damar dan, Eeemmm.. kemaluanmu besar juga Damar, kata Jihan. Damar hanya diam menikmati hisapan mulut Jihan. Damar pun langsung saja menjilati dan menghisap memek Jihan hingga mereka melakukan posisi 69.

Kemudian Damar duduk dengan kaki dijulurkan, ia minta Jihan duduk di atasnya layaknya seorang anak kecil. Tepat penis Damar masuk dalam liang memek Jihan. Pelan-pelan Damar.. kata Jihan mendesah.    Agen DominoQQ

Jihan mulai menaik-turunkan pinggulnya dan penisnya Damar masuk seluruhnya dalam memek merahnya Jihan. Uuuuuh.. ah.. . desah Jihan sambil menggoyangkan pinggulnya seperti goyang dandut ngebor di tv tv. Damar pun merespon gerakan tersebut. Dan mereka melakukan gerakan yang seirama, â€Å“Ah.. ah.. ah..” desah Jihan semakin keras. Aku nggak kuat Damar.. Damar hanya diam menikmati gerakan-gerakan yang dimainkan Jihan. Dan akhirnya, Ugh.. ugh.. ugh.. ahh.. desah Jihan yang tubuhnya mengelenjang sambil memeluk tubuh Damar. Ternyata Jihan mencapai puncak kenikmatan.

Dan Damar membalikkan tubuh Jihan tepat di bawah badannya, Damar mulai mengocok penisnya yang belum lepas dari memek Jihan, dan Ahk.. desah Damar dan beberapa saat kemudian Damar mencabut penisnya dan meletakkan di bibir Jihan dan Croot.. Croot.. Serr.. sperma Damar muncrat tepat di seluruh wajah Jihan.

Mereka pun akhirnya berpelukan setelah mencapai kepuasan. Semenjak kejadian itu mereka sering melakukannya di kontrakan Damar. Entah siang atau malam karena Jihan sering menginap dan tidur satu ranjang bersama Damar. Hubungan mereka semakin intim dan hanya bertahan selama 8 bulan.

Thursday, February 22, 2018

Mlam Minggu Penuh Kenangan


Cerita Dewasa - Sekitar beberapa bulan yang lalu disaat pernikahan kakak saya masih hangat-hangatnya, mereka sering kali keluar malam atau bahkan pergi menginap di luar kota di hotel tentunya. Oleh karena itulah saya berwajib untuk menjaga rumah mereka sendirian

Malam itu saya dan teman-teman kampus saya bermain ke rumah untuk sekedar main-main dan nonton TV bersama. Setelah sekitar jam 10 malam, kebanyakan dari teman saya pulang dan tinggallah 2 teman laki-laki saya, Izal dan Nando. Mereka berpikir untuk menemani saya, karena tidak baik pikir mereka meninggalkan seorang gadis di rumah sendirian di waktu kakak saya “berbulan madu” dengan suaminya.

Kami berlima akhirnya nonton video yang kami sewa sampai akhirnya kami merasa mengantuk. Jam sudah menunjukkan pukul 01:00 dini hari dan kebetulan besok adalah hari Minggu, jadi kami tidak perlu khawatir untuk pergi kuliah. Rumah kakak saya mempunyai 3 kamar, satu untuk kakak saya dan suaminya, satu untuk saya dan satu lagi adalah kamar tamu (pembantu pada sore hari sekitar pukul 19:00 pulang kembali ke rumahnya yang terletak di kampung yang dekat dengan perumahan kakak saya). Akhirnya kami bertiga memutuskan untuk tidur. Saya tidur di kamar saya sendiri, Nando tidur di sofa di depan TV dan Izal tidur di kamar untuk tamu. Saya tutup pintu kamar saya setelah pergi ke kamar mandi untuk sikat gigi, buang air kecil dan mencuci kaki dan muka (kebiasaan saya sebelum tidur).

Kemudian kebiasaan saya yang lain dalam hal tidur ini adalah saya menanggalkan semua pakaian saya kecuali celana dalam saya, lalu saya menutupi tubuh saya hanya dengan selimut tebal. Saya nyalakan lampu kecil di sudut ruangan kamar saya dan mematikan lampu kamar saya.

Saya tertidur seketika itu juga karena rasa lelah saya. Tidak lama kemudian saya merasa ada seseorang yang masuk kamar saya dan menyalakan lampu dengan tiba-tiba. Saya melihat Izal di pintu dengan mata yang terbelalak. Saya yang sempat belum sadar atas keadaan tubuh saya yang telanjang, tiba-tiba langsung terpekik dan spontan menutupi ketelanjangan dada saya. “Aakkhh! aduhh.. aduhh.. kok nggak ketok-ketok dulu sih! gila loe Zal.. aduh..” kata saya dengan keadaan yang bingung dan sangat malu. “Hah! astaga! sorry banget ya! aduh sorry banget! gue cuman mao nanya dimana kamar mandi.. gue kebelet banget nih!” Izal dengan sedikit gagap menutup pintu kamar saya. Tapi sebelum pintu benar-benar tertutup tiba-tiba Nando datang ke kamar mencegah Izal untuk menutup pintu kamar dengan alasan ingin melihat apa yang terjadi.   Agen DominoQQ

“Gila.. seksi banget loe, ya,” tiba-tiba Nando menyeletuk dan berjalan cepat menuju saya. Saya bisa
melihat di sorot matanya nafsu yang entah datang darimana, “Zal! buruan ke sini! cepet!” teriak Nando lagi kepada Izal. Otomatis Izal datang ke arah saya dengan sorot mata yang kesetanan juga. “Oi.. apa-apaan ini! lepasin gue! lepasiinn!” teriak saya sekuat tenaga, dan tiba-tiba Nando berteriak kepada saya sambil membungkam mulut saya, “Diem loe Sya! gila.. siapa suruh loe nunjukin tubuh loe ke kita-kita! seksi banget loe Sya! Sorry nih gue mau nyoba dikit badan loe.. bolehkan Sya?” Mereka bertiga tertawa kecil seraya membuka selimut saya. Dengan cepat Nando menggenggam kedua pergelangan tangan saya dengan erat lalu melumat bibir saya habis-habisan. Saya sempat tidak bisa bernafas karenanya dan terus berusaha memberontak. Entah darimana datangnya tiba-tiba saya merasakan sesuatu yang lain ketika Izal membuka kedua kaki saya dan menggesek-gesekkan jarinya di luar celana dalam saya yang berwarna merah muda. Saya kemudian mulai menikmati keadaan saat itu dan mulai berhenti meronta.

Setelah Izal puas mencium bibir saya, dia bangun dan langsung menanggalkan semua pakaiannya. Begitu juga dengan Nando, mereka berdua dalam keadaan telanjang bulat dalam beberapa menit. Saya sangat terangsang melihat tubuh mereka yang sangat bagus, tidak atletis tapi melihat tubuh mereka yang cukup tinggi dan berisi membuat saya kagum. Di bagian tengah tubuh mereka saya melihat penis mereka yang sudah sangat menegang dan ini membuat jantung saya berdetak dengan kencang karena ini pertama kali saya melihat penis laki-laki dan sangat besar untuk saya. Ukurannya sekitar 18 cm (rata-rata) dan penis Izal lah yang paling besar, karena badannya yang sangat tegap dan agak sedikit berbidang. Terus terang saya menaruh perasaan suka padanya sejak melihatnya pertama kali di kampus.

Izal mendekati saya dan langsung memeluk tubuh saya dengan mesra. Kami berpagutan lagi sampai saya merasakan kenikmatan yang luar biasa saat Izal menyentuhkan jarinya dengan klitoris vagina saya yang masih terbungkus celana dalam. “Aahh.. Zal.. gue sayang sama loe.. sayang banget..” tanpa tersadar saya berkata itu. Saya tidak tahu lagi bagaimana cara menyampaikan perasaan saya padanya. “Gue juga sayang sama loe dari dulu.. make love sama gue yah Sya..” kata Izal yang membuat saya terkejut.

Izal kemudian mulai menuruni tubuh saya dan beralih ke payudara saya yang berukuran 34A. “Aahh.. Zall.. aahh.. enak banget.. aahh.. aa.. aduhh.. pelan Zal..” kataku saat merasakan kenikmatan atas kuluman Izal di puting dan sekitar payudaraku. Sesaat itu juga Nando kemudian berlutut di atas muka saya dan mengarahkan penisnya ke mulut saya. Perlahan-lahan dia memasukkan penisnya ke mulut saya dan dengan segera saya mengulum penisnya. Nando segera mendesis keenakan, “Aahh.. aakkhh.. anjir enak banget Sya.. isepin dong Sya.. aakkhh.. hh..” sambil menarik keluar masuk penisnya di mulut saya. Saya merasakan cairan asin keluar sedikit demi sedikit dari ujung penisnya dan ini membuat saya merasakan sedikit aneh sekaligus nikmat.

Izal sendiri menambah kenikmatan saat itu dengan menjilati bibir vagina dan klitoris saya dengan sangat lahap. Izal kelihatan sangat seksi dengan posisi dan wajah itu. “Aaakkhh! Zall.. loe apain memek gue.. aahh terusin Zal.. aahh.. aahh!” saya merasakan tubuh saya menegang dan kaki saya kaku, vagina saya terasa hangat yang menandakan saya sudah mencapai orgasme untuk yang pertama kali. Izal segera menjilati dan menelan habis cairan yang keluar dari vagina saya.Sementara itu Nando meneruskan memasukkan batang kemaluannya ke dalam mulut saya sampai akhirnya saya merasakan penisnya panas dan mengeluarkan semburan sperma yang cukup banyak, sekitar tiga semburan sperma ke mulut saya dan mau tidak mau saya menelan spermanya habis. “Aaakkhh! Hhh.. hh.. enak banget Sya.. thnaks! loe lanjutin aja sama Izal,” terlihat Nando mengedipkan mata yang nakal kepada Izal. Izal hanya tersenyum lalu melanjutkan permainan kami berdua.

Izal kemudian memasukkan jari tengahnya ke dalam lubang vagina saya secara perlahan-lahan lalu keluar masuk ke lubang saya berulang sampai tubuh saya menggelinjang. “Zal.. pelan-pelan yah Zal.. ini pertama kali, gue masih perawan,” kataku kepada Izal untuk berhati-hati. “Iya, Sya.. trust me,” katanya seraya memasukkan jarinya ke dalam lubang vagina saya. Ia kemudian mengeluarkan kembali jarinya dan memegang penisnya yang sudah mengeras sejak tadi.


Ia lalu menggesek-gesekkan ujung penisnya ke permukaan vaginaku dan ini membuatku semakin penasaran terhadap “barang”-nya itu. “Ah Zal.. dimasukkin enak yah Zal.. cobain donk Zal.. ahh.. hh..” kataku sambil memejamkan mata dan berpegangan pada kedua lengannya karena mencoba menahan rasa birahi dan penasaran yang bertubi-tubi. “OK.. tahan sakitnya yah Sayang,” katanya sambil mengecup bibirku, lalu mengambil posisi untuk memasukkan penisnya ke dalam vaginaku.Izal dengan tangannya yang kuat mengangkat kedua kakiku ke atas dan membukanya sehingga lubang vaginaku membuka dengan sempurna. “Punya kamu kecil.. jadi bakalan agak sakit.. tahan ya!” katanya lagi sambil menusuk pelan-pelan penisnya ke dalam lubang vaginaku.

“Aakkhh! aauucch! aakkhh.. sakiitt.. sakit Zall! jangan dimasukin! aakkhh..” aku berteriak kesakitan karena memang penisnya yang sangat besar itu sangat mustahil untuk masuk ke liang senggamaku yang masih sangat sempit. Tapi tanpa memperdulikan teriakanku, dia malah makin mengganas bahkan mungkin teriakanku itu membuatnya makin terangsang dan menjadi kesetanan. Ditusuknya berkali-kali sampai akhirnya hanya ujung penisnya yang masuk setelah 5 menit berlalu.
Tubuh kami berkeringat, terutama saya yang menahan sakit dan berpegangan kuat kepada ujung bantal. Saya sudah mulai menangis kesakitan dan Izal memeluk saya sambil menciumi saya untuk menenangkan diri saya. Sewaktu rasa sakit sudah berkurang karena ciuman bibir kami berdua, dia mulai mendorong pelan-pelan supaya penisnya dapat masuk ke dalam vagina saya.”Aakkhh aahh.. sempit banget Sya.. ahh.. aahh,” Bless! akhirnya dengan beberapa kali sentakan yang sangat kuat dan penuh rasa sakit, penisnya mampu masuk semuanya ke dalam vagina saya.

Setelah kami berdua mampu mengatasi keadaan, Izal mulai memeluk tubuh saya dan menggenjot penisnya keluar-masuk vagina saya. Kenikmatan yang begitu luar biasa yang belum pernah saya rasakan selama masturbasi membuat saya mendesah keenakan.

“Aahh.. hh.. aahh.. ahh.. uummhh.. eenaakk.. Zall.. gue sayang.. loe.. bangett.. hh.. hh..”
“Memek Tisya enak banget! aakkhh! aakkhh..”
Saya sempat orgasme beberapa kali yang menghasilkan banyak kontraksi di lubang senggama saya (yang memancing kenikmatan bagi Izal) sebelum akhirnya Izal mencapai puncaknya.
“Gue nyampe Sya.. aahh.. hh.. aakkhh!”
“Crott.. croott..”

Entah berapa kali Izal menyemburkan air maninya dan jatuh lemas di atas tubuh saya. Kami berpelukan sangat erat dan berciuman sampai akhirnya kami tertidur berdua dalam keadaan sangat basah karena keringat. Keesokan paginya kami madi berdua dan bermain lagi sampai puas sampai akhirnya saatnya Izal untuk pulang ke rumahnya.

Sampai sekarang Izal dan saya berpacaran dan masih melakukan hubungan seksual. Kadang kami berempat (saya, Izal, Nando dan pacarnya) bermain bersama.

 
close
PKVSport